cover
Contact Name
Lestari Nurhajati
Contact Email
lestari.n@lspr.edu
Phone
-
Journal Mail Official
communicarejournal@lspr.edu
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Communicare : Journal of Communication Studies
ISSN : 20895739     EISSN : 25022091     DOI : -
Jurnal Communicare memiliki fokus dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi. Ruang lingkup topik dalam Jurnal Communicare secara general adalah semua hal yang berhubungan dengan Ilmu Komunikasi.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2 (2019): Communicare : Journal of Communication Studies" : 6 Documents clear
Mitologi Host Cerdas 5 Menit Metro TV Patricia Robin
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 6 No. 2 (2019): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101006220192

Abstract

Televisi sebagai salah satu media masa, dihandalkan perusahaan (penjual barang ataupun penawar jasa) untuk mengomunikasikan produknya dengan cara yang begitu “lembut” dan “elegan”. Hal ini tidak lain lantaran dalam menjalankan fungsi informasi, edukasi, dan hiburannya, televisi sarat kepentingan dan ideologi yang berlomba mempengaruhi audiens. Talk show berkekuatan “menyihir” pemirsa lantaran bersanding dengan setting (visual) santai dan paparan percakapan (audio) yang membuat perbincangan mudah dicerna. Makna, mitologi dan ideologi yang terselubung dalam setiap tanda verbal dan nonverbal host Cerdas 5 Menit Metro TV layak dikaji secara mendalam. Penelitian ini menggunakan teori terkait kajian kritis semiotika, talk show, serta kajian elemen verbal dan nonverbal. Adapun paradigma kritis berjalan beriringan dengan teori semiotika Roland Barthes berfungsi sebagai pisau analisis yang mengkaji pesan linguistik, pesan ikonik terkodekan dan pesan ikonik tidak terkodekan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah pergeseran makna atas tanda verbal dan nonverbal Chandra Dewi selaku host, baik dari segi ekspresi, gerakan kepala dan tangan, hingga pelafalan dan atribut yang digunakan berikut elemen pendukung keberadaannya sebagai host Cerdas 5 Menit. Hal ini dirangkum dalam 4 mitologi kunci, antara lain transformasi makna, gaya hidup, keberpihakan, serta kepentingan materialistis. Keempat mitologi ini mengantarkan pada ideologi kapitalisme yang dimiliki oleh host Cerdas 5 Menit Metro TV.
Potensi Urban Toys Sebagai Reproduksi Komunikasi Budaya Rani Chandra Oktaviani; Yuliana Riana Prasetyawati
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 6 No. 2 (2019): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101006220193

Abstract

Perkembangan globalisasi membuat penetrasi budaya populer semakin meluas, secara simultan budaya lokal perlahan semakin tenggelam. Salah satu produk budaya populer yang juga berkembang di Indonesia adalah Urban Toys, masyarakat mulai menyukai dan membeli produk urban toys yang berasal dari luar negeri. Namun saat ini muncul artis lokal yang mulai membuat karya urban toys dengan membawa konsep budaya lokal. Melihat masalah dan fenomena tersebut, maka tertarik dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis potensi urban toys sebagai proses reproduksi komunikasi budaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi budaya, dan reproduksi budaya dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan FGD, serta dilakukan teknik kehandalan data melalui konfirmasi sumber, dimana objek pengamatan bukan hanya dari artis lokal pembuat urban toys saja, namun juga melibatkan pandangan masyarakat, akademisi dan Badan Ekonomi Kreatif. Hasil penelitian menemukan bahwa urban toys berpotensi menjadi artefak baru dari proses reproduksi komunikasi budaya Indonesia, dan salah satu peranya dapat menjadi media komunikasi budaya yang memiliki peran dalam kohesifitas antar generasi. Dapat ditarik simpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa karya urban toys lokal dinilai dapat menggambarkan praktik adaptasi budaya lokal, namun disisi lain itu masih pada tataran sentuhan konsep budaya, dan belum sepenuhnya dapat digunakan sebagai resistensi budaya populer. Sedangkan implikasinya adalah reproduksi budaya melalui urban toys, masih dalam proses pelanggengan distribusi budaya populer.
Children Exploitation in Disruptive Technology Era: Child Endorsers in Indonesia Suci Marini Novianty; Emma Rachmawati
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 6 No. 2 (2019): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101006220194

Abstract

It is impossible to ignore the fact that social media as powerful marketing too in this disruptive era. The user, transform and claim themselves as a content creator, such as endorser and social media influencer. Meanwhile, children are also included in this social media endorser phenomenon. Children are juvenile and not capable of making decisions for themselves. This study aims to map how child exploitation in social media platforms, such as Instagram and YouTube, are conducted. Using the case study method, we observe various child influencer accounts. Based on the research, we found that there are several parties related to child exploitation in social media. Social-media platforms, advertisers, state agencies, followers or subscribers, parents, and children are the parties related to the case. Social-media platforms, verifying the underage accounts. Advertisers are those who choose the children endorser; State agencies as the lawmaker who let this kind of case slip without any further action; Follower or Subscriber who support the contents; Parents who play their power role to use their children; and children as the labor. These findings lead to conclude; children are regarded as workers who generate profit from investments made by their parents.
Impression Management Citilink Indonesia Melalui Penerapan Crew Resource Management (CRM) Gilang Gama Dharmawan; Dinda Rakhma Fitriani
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 6 No. 2 (2019): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101006220195

Abstract

Sebagai salah satu maskapai berbiaya hemat (low cost carrier) di Indonesia, Citilink Indonesia hadir dengan kemasan unik disetiap penerbangannya melalui konsep young, fun and dynamic yang khususnya direpresentasikan para awak kabin mereka. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis penerapan crew resources management oleh Citilink Indonesia dalam kaitannya dengan impression management yang dilakukan oleh awak kabin Citilink Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis konsep impression management pada crew resources management dalam komunikasi organisasi dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan studi kasus dan menggunakan paradigma interpretif dalam memandang permasalahan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah didapatkan, peneliti menemukan bahwa awak kabin Citilink Indonesia melakukan impression management atau pengelolaan kesan dengan menjadikan crew resources management sebagai sebuah pedoman, yang dimana hal ini terlihat melalui cara mereka dalam merepresentasikan diri dengan mengikuti kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang meliputi berbagai aspek seperti performance, communication skill, knowledge, poise and grace(attitude), problem solving, team work dan decision making atau pengambilan keputusan agar dapat memberikan kepuasan terhadap safety, security dan service kepada penumpang. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa penerapan Crew Resources Management merupakan sebuah langkah pembentukan kesan yang dilakukan Citilink Indonesia terhadap awak kabinnya untuk dapat merepresentasikan perusahaan dengan baik melalui serangkaian tahap persiapan secara matang guna meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan yang diakibatkan oleh human error.
Social Media as Communication Strategy for Susi Pudjiastuti to Build Maritime Security Awareness in Indonesia Andyna Sary
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 6 No. 2 (2019): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101006220191

Abstract

Indonesia faces a number of serious and urgent challenges in the area of maritime security; including, Illegal, Unreported and Unregulated Fishing, Maritime Plastic Pollution, and serious Transnational Organized Crimes such as human trafficking and forced labor. One figure in Indonesian politics stands out for her efforts to eradicate these crimes, Susi Pudjiastuti, the Indonesian Minister for Marine Affairs and Fisheries since 2014. Minister Pudjiastuti has been remarkable both for her enforcement of previously-unutilized laws to seize and destroy illegal vessels, and her use of social media to promote awareness and action within the general public. The article takes a mixed-methodology approach to measure and analyze Pudjiastuti’s strategic use of social media as a key weapon in her fight against crime in the maritime sector. This research used Governmental Communication Theory by Canel & Sanders (2013), New Media by Marshall McLuhan, and also Humanistic Leadership Model by Robert Blake and Jane Mouton. Through quantitative and qualitative analysis of Pujiastuti’s Instagram and Twitter posts, the thesis reveals a very high level of influence, awareness-raising and engagement with her message. The findings are that her innovative used of social media indicates a new paradigm of direct, transparent political engagement with the public that sets a high benchmark for other Indonesian leaders and politicians.
Peran Corporate Communication PT Krakatau Steel dalam Mengatasi Krisis Dewi Widowati
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 6 No. 2 (2019): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101006220196

Abstract

Public Relations (PR) yang kini bermetamorfosa menjadi istilah “Corporate Communication(Cor.Com)” merupakan bidang yang penting bagi perusahaan. Aktivitas yang dilakukan oleh Public Relations yaitu membangun citra. Ditinjau dari perspektif organisasi, informasi atau pesan yang disampaikan oleh PR diharapkan memiliki makna positif untuk mempertahankan bahkan meningkatkan reputasi perusahaan. Namun, perusahaan tidak selalu dikelilingi hanya informasi positif saja, terkadang silih berganti bahkan beriringan dengan informasi negatif. Informasi yang belum jelas atau “isu” dapat mengganggu jalannya operasional perusahaan. Isu yang terus menerus akan berubah menjadi “krisis” perusahaan. PR sebagai ujung tombak perusahaan diharapkan mampu menangani ini. Tulisan ini berjudul “Peran Public Relations Dalam Mengatasi Krisis”, membahas peran Divisi Corporate CommunicationPT Krakatau Steel (PTKS) ketika dilanda krisis perusahaan. Pendekatan penelitian yaitu kualitatif, dan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini yaitu Teori Atribusi, yang digunakan untuk membedah permasalahan perilaku organisasi, misalnya fenomena saat organisasi berada dalam situasi krisis. Metode penelitian, studi kasus dengan paradigma postpositivist. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan kepustakaan yang relevan dengan pembahasan. Hasil temuan menunjukkan bahwa ketika PTKS dilanda krisis terkait kasus korupsi salah seorang pejabat di lingkungannya, isu restrukturisasi perusahaan, isu PHK sebanyak 1300 karyawan di media massa dan berita demo karyawan di media lokal dan nasional, saat itu informasi “berseliweran” di berbagai media, baik media cetak maupun media sosial yang cenderung menyudutkan perusahaan. Langkah-langkah strategis yang dilakukan Divisi Corporate Communication dalam mengatasi krisis perusahaan, yaitu Pra-Krisis,Krisis, dan Pasca-Krisis. Langkah-langkah tersebut diimplementasikan secara sangat cermat, responsif, cepat, dan tepat pada sasarannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6