cover
Contact Name
IDEL WALDELMI
Contact Email
idelwaldelmi@unilak.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
idelwaldelmi@unilak.ac.id
Editorial Address
-
Location
,
INDONESIA
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan
ISSN : 25986449     EISSN : 25804111     DOI : -
Jurnal Diklat Review (Online ISSN: 2598-6449| Print ISSN : 2580-4111) published by Komunitas Manajemen Kompetitif. This journal published thrice in April, Agustus dan December. It contain the articles such as scientific papers (research and non-research), analytical studies, theoretical applications and reviews of management issues. The publication of this journal aims to increase the quantity and quality as well as its spread with the science of communication among the intellectuals, practitioners, students and observers of HR management problems.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2018)" : 18 Documents clear
Peningkatan Ekonomi Usaha Kecil di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Rita Wiyati; Sri Maryati; M Thamrin
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.291 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.222

Abstract

Kecamatan Rumbai Pesisir merupakan pemekaran dari kecamatan Rumbai, yang terdiri dari enam kelurahan antara lain: kelurahan Lembah Damai, kelurahan Lembah Sari, kelurahan Limbungan, kelurahan Limbungan Baru, kelurahan Meranti Pandak, kelurahan Tebing Tinggi Okura. Dikecamatan Rumbai Pesisir mata pencaharian masyarakatnya yang utama adalah perdagangan, nelayan dan pertanian. Daerah tersebut juga terdapat banyak kelompok tani kelompok tani yang dibentuk , diantaranya kelompok Tani Ladang Sari dan kelompok Tani Sari buah. Kelompok tani Sari Buah dan Kelompok Tani ladang Sari memiliki beragam usaha olahan produk pangan diantaranya produk kerupuk Bawang, namun produk yang dihasilkan selama ini tidak dikemas dengan baik sehingga sulit menembus pasar yang lebih luas lagi. Tujuan dari diadakannya IPTEKS bagi masyarakat ini adalah diharapkan produk yang dihasilkan oleh kelompok tani mampu bersaing dipasaran sehingga tidak ada lagi produk primer yang dijual dipasar dengan harga yang relatif murah. Dengan adanya diversifikasi produk diharapkan akan munculnya pengusaha baru yang tentunya dapat memberikan kontribusi bagi masyarkat setempat. Dengan adanya program IPTEKS ini akan muncul produk lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi karena sudah diberi kemasan yang lebih elegan sehingga menarik bagi konsumen. Target khusus yang ingin dicapai adalah agar kelompok mitra dan masyarakat bisa lebih kreatif dan inovatif untuk menghasilkan beraneka produk baru dan mampu meningkatkan pendapatan keluarga serta mampu meningkatkan nilai jual dari produk kerupuk yang hasilkan dan produk yang hasilkan oleh mitra dapat masuk ke supermarket dengan kemasan yang menarik dilengkapi dengan izin PPIRT (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) untuk produk yang dihasilkannya. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan, penyuluhan tentang pentingnya mengelola usaha dengan baik bagi tiap usaha yang dijalani oleh kelompok mitra dan membuat desain kemasan bagi produk yang hasilkan agar dapat bersaing dan dikenal banyak orang serta mengurus ijin depkes agar produk dapat masuk ke supermarket atau minimarket.
Kewirausahaan Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga Kelurahan Sungai Sibam Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru Hardi Hardi; Nurhayani Lubis; Efrita Soviyanti
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.764 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.232

Abstract

Kelurahan Sungai Sibam Kecamatan Payung sekaki adalah kelurahan baru dimekarkan pada awal tahun 2017 kondisi kependudukan di daerah tersebut berkisar antara 6 ribu Kepala Keluarga dan jmalah penduduknya lebih dari 10 ribu orang. Berkenaan dengan banyaknya jumlah penduduk tentunya menjadi peluang untuk melakukan suatu kegiatan yang bisa menghasilkan unag tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga. Pengembangan usaha kecil yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada saat waktu sengang setelah mengurus rumah tangga tentunya bisa membantu perekonomian keluarga, Menjalani usaha kecil, dengan membuka sendiri usaha sendiri tak selamanya menyenangkan. Namun ini harus dijalani oleh banyak orang karena ketiadaan pilihan. Untuk memasuki dunia kerja kadang usia sudah sangat tidak memungkinkan, apalagi pendidikan formalnya hanya lulus SD, SMP, sebagian ada lulusan SMA, dan kadang justru ada yang tidak tamat SMP atau bahkan tidak tamat SD. Mereka berasal dari berbagai daerah, mengadu peruntungan ketrampilan yang dimilikipun sangat terbatas. Jika tidak ada kemauan yang kuat dan keinginan untuk terus belajar serta usaha yang tak kenal lelah untuk mencari order pekerjaan, yang membuat mereka tetap eksis, adalah kemauannya untuk terus hidup dan berkembang, serta optimisme. Manfaat kewirausahaan ditunjukkan bahwa pemilik bisnis kecil menyakini bahwa mereka bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak uang, dan merasa lebih bahagia daripada bekerja untuk orang lain atau perusahaan lain. Dalam situasi ekonomi sesulit apapun, wirausaha harus tetap optimis dalam menggeluti bisnisnya. Sebab keberanian wirausaha dalam menggeluti bisnisnya terletak pada optimisme. Dengan tetap optimis maka kita akan terus termotivasi dan cemerlang dalam memanfaatkan peluang bisnis.
Evaluasi Pelatihan Menilai Berita Palsu atau “Hoax” Pada Kelompok Arisan Dosen Perempuan Hadiyati Hadiyati; Fatkhurahman Fatkhurahman; Bambang Suroto
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.844 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.234

Abstract

Abstract: Situasi mitra berkenaan dengan kemampuan menilai berita palsu memang masih menjadi rendah, dimana terdapat keinginan dari mitra untuk mendengarkan tentang bagaimana menilai berita yang benar dan aspek-aspek apa saja yang perlu mereka lihat. Kemudian sebagai dosen perempuan dan kalangan intelektual mereka sikap mereka berdampak kepada tindakan dalam bentuk menyampaikan kembali berita kepada mahasiswa dan bila beritanya tidak benar maka akan berakibat pada penyesatan informasi yang disampaikan. Melalui metode pelatihan penilaian berita palsu atau hoax kepada dosen perempuan yang tergabung dalam kelompok arisan yakni dengan memberikan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan dalam menilai berita sebuah berita. Melalui ceramah dan praktek serta penilaian yang dilakukan dengan menggunakan pre test dan pos test akan memberikan penilaian yang lebih nyata kepada dosen perempuan akan keberhasilan pelatihan ini. Setelah dilaksanakannya pelatihan menilai berita bohong atau hoax dosen perempuan dapat dengan sungguh-sungguh mengikuti pelatihan, hal ini dilihat dari jumlah peserta yang ditargetkan 50% hadir dan sampai pada akhir kegiatan pelatihan mencapai 70% dan kemudian setelah dilakukan pre test dan post test bagi peserta menghasilkan kemampyan menilai berita palsu, memahami maksud disebarkannya berita palsu dan juga mampu menilai dan bersikap setelah menerima berita palsu sehingga menghasilkan informasi yang benar dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah dan akhirnya akan menyampaikannya kembali kepada mahasiswa di kelas. Keywords: Pelatihan Menilai Berita Palsu, Hoax
Peningkatan Pengetahuan Siswa-Siswi Sebagai Alternative Ketahanan Siap Kerja Dalam Menghadapi MEA Pada SMK Nurul Falah Pekanbaru Wita Dwika Listihana; Dini Onasis; Afvan Aquino
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.854 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.238

Abstract

Komitmen untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN ditandai dengan diberlakukannya arus barang dan jasa di antara negara-negara ASEAN akan bebas untuk melintasi batas-batas Negara secara fisik dan administratif, tanpa hambatan. Kehadiran MEA membawa peluang besar bagi semua karyawan ASEAN dan tentu saja membawa serta sejumlah peluang dan tantangan. 4 (empat) jurusan yang dimiliki oleh SMK Nurul Falah mendidik, mencetak dan melahirkan pekerja terampil, tetapi lulusan keempat jurusan ini akan terancam keberadaannya di dunia kerja dengan adanya persaingan bebas untuk keberadaan keberadaan MEA. Oleh karena itu, pentingnya Persiapan dan Pemahaman yang solid dan kuat pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah dalam mengantisipasi dan menghadapi MEA. SMK Nurul Falah meminta TIM dari Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning untuk mengisi ruang kosong yang mereka hadapi, ruang kosong ini akan diisi oleh TIM dari Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning dalam memberikan peningkatan pengetahuan tentang MEA sebagai alternatif pekerja siap pakai. dalam menghadapi MEA di SMK Nurul Falah Pekanbaru. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat akan diberikan solusi atas masalah mitra di atas. Yaitu: Memberikan pengetahuan kepada Mitra dan pemahaman yang lebih mendalam tentang Perubahan terbaru pada MEA. Memberikan kepada Mitra pengetahuan dan pemahaman tentang kesiapan dan ketahanan siswa harus menghadapi MEA. Memberikan kepada Mitra pengetahuan dan pemahaman tentang kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang dihadapi siswa dalam menghadapi MEA. Siswa dan siswa tahu MEA secara umum, tetapi tidak tahu dan memahami MEA secara mendalam. Pemahaman tentang pengetahuan dan wawasan dan keterampilan yang harus disiapkan dan dimiliki oleh siswa harus dimulai dari tahun sekolah di sekolah kejuruan. Siswa harus memiliki keterampilan dan kompetensi di luar yang diperoleh di sekolah untuk mempertajam kemampuan kompetitif mereka dengan pasar perdagangan bebas MEA.
Pelatihan Produk Keripik Tempe Sagu Hezel Di Desa Pandau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Dwika Lodia Putri; Safrul Rajab; Asnuriyandi Asnuriyandi
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.492 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.242

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan produk membuat keripik tempe sagu hezel yang siap dijual dan mampu menumbuhkan jiwa wirausaha dan untuk mengetahui tanggapan ibu-ibu rumah tangga terhadap pelatihan produk keripik tempe sagu hezel yang sekaligus menambah pendapatan keluarga dan menumbuhkan jiwa wirausaha. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode ceramah, demontrasi langsung dipraktekkan oleh peserta, serta tanya jawab. Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang produk keripik tempe sagu hezel, yaitu meliputi kedelai, sagu dan bumbu-bumbu lainnya. Demonstrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan produk keripik tempe sagu hezel, peralatan yang diperlukan serta bahan digunakan dalam pembuatan produk keripik tempe sagu hezel. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh metode di atas. Pelatihan ini melibatkan dosen Jurusan Akuntansi yang bekerja sama dengan ibu-ibu rumah tangga pada desa Pandau jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar sebagai subyek sasaran
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Materi Induksi Elektromagnetik Kelas IX Di SMP Budhi Luhur Pekanbaru Darmaweny Darmaweny
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6.095 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.254

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada materi Induksi Elektromagnetik dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif Jigsaw Learning di kelas IX di SMP Budhi Luhur Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan sebanyak dua putaran (Siklus). Setiap putaran dilakukan dengan empat tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX di SMP Budhi Luhur Pekanbaru dengan total 26 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Data yang diperoleh berupa hasil belajar sains yang diperoleh dari tes dan lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi tes, observasi dan dokumentasi. Dari hasil pada siklus pertama hasil belajar siswa menjadi 40% dengan klasifikasi tidak aktif. Sedangkan pada siklus II siswa dalam hasil belajar meningkat menjadi 60% dengan klasifikasi sangat aktif. Situasi ini menunjukkan bahwa peningkatan proses pembelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran kooperatif metdod Jigsaw Learning pada mata pelajaran IPA pada siswa kelas IX di SMP Budhi Luhur Pekanbaru dapat dikatakan sepenuhnya berhasil.
Meningkatkan Kemampuan Guru Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal melalui Workshop di SD Negeri 009 Sialang Kubang Y Sudiyono
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.674 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.279

Abstract

Guru sekolah dasar menjadi bagian penting dalam rangka meningkatkan pencapaian usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru berperan aktif dalam memberikan materi pelajaran, namun guru juga dituntut untuk mampu memahami kondisi nyata dari peserta didik khususnya dalam hal menetapkan kriteria ketuntasan minimal. Usaha yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan guru tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang diambil kepala sekolah untuk mengikutsertakan guru dan memfasilitasi guru dalam berbagai kegiatan. Pada penelitian ini, kepala sekolah membuat kebijakan dengan mengadakan kegiatan Workshop yang diberikan kepada guru sekolah dasar khususnya SD Negeri 009 Sialang Kubang. Pertanyaan penelitian yang diajukan apakah dengan diberikannya workshop tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal mampu meningkatkan kemampuan guru dalam pengetahuan menetapkan kriteria minimal tersebut. Melalui metode penelitian tindakan sekolah dengan survey yang dilakukan kepada guru peserta pada workshop sebanyak 12 orang dan data dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner dan juga dianalisa dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa setelah dilakukannya workshop penilaian dilakukan kepada guru peserta dengan membandingkan sebelumnya mengikuti workshop, maka diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatkan kemampuan guru sebesar 23% guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal. Hal ini membuktikan bahwa pelaksanaan workshop yang diberikan kepada guru mampu meningkatkan kemampuannya dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal di sekolah.
Membangun Peta Pikiran pada Siswa dalam Belajar IPA Melalui Penerapan Metode Diskusi Asnawi Asnawi
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.145 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.298

Abstract

Pembelajaran IPA memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Mutu pembelajaran IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengimbangi perkembangan teknologi.Sehingga seorang guru harus dapat mengetahui karakteristik peserta didik terlebih dahulu. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode diskusi dalam meningkatkan hasil belajar membuat peta pikiran siswa. Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Siak Hulu, berdasarkan pengamatan di lapangan pada pelajaran IPA ditemukan fenomena pencapaian hasil belajar siswa kurang dari KKM atau dikatakan belum berhasil. Diketahui bahwa berdasarkan pre tes yang dilakukan pada mata pelajaran IPA khususnya siswa kelas VIII.2 mengenai peta pikiran dari 33 siswa terdapat 28 orang atau 84.8% siswanya tidak tuntas atau lebih kecil hasil belajarnya dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan yakni 78. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas dan hasil penelitian menunjukkan bahwa perolehan hasil belajar melalui diskusi Siklus I, II dan III ketuntasan individual baru mencapai 15.2%, kemudian 39.40% dan 97.0%. Potret pembelajaran IPA belum mencapai tujuan yang diharapkan guru yang tertuang dalam indikator kinerja > 85% dari jumlah siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan belajar individual. Terdapat peningkatan hasil belajar IPA materi membuat peta pikiran pada pelajaran IPA kelas VIII SMP N 1 Siak Hulu dengan menerapkan metode diskusi sehingga hasil belajar mengalami peningkatan.
Penerapan Metode Tanya Jawab Dalam Meningkatkan Kemampuan Identifikasi Jenis Gerak Makhluk Hidup Yusniarti Yusniarti
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.449 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.299

Abstract

Seorang guru menyadari bahwa titik pusat tujuan sekolah menyediakan program pendidikan yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pribadi dan kebutuhan kemasyarakatan serta kepentingan individu para siswa. Siswa merupakan klien utama yang harus dilayani, oleh sebab itu siswa harus dilibatkan secara aktif dan tepat, tidak hanya dalam proses belajar mengajar melainkan juga di dalam kegiatan sekolah. Di SMP Negeri 4 Siak Hulu, berdasarkan pengamatan di lapangan pada pelajaran jenis gerak makhluk hidup ditemukan fenomena pencapaian hasil belajar siswa kurang dari KKM atau dikatakan belum berhasil. Penerapan metode tanya jawab diduga dapat meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi jenis gerak. Melalui metode penelitian tindakan kelas dan disurvey kepada siswa kelas VIII dan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, maka hasil menunjukkan perolehan hasil belajar melalui tanya jawab Siklus I, II dan III ketuntasan individual baru mencapai 42.5, 52.5 dan 77.5 Potret pembelajaran IPA sudah mencapai tujuan dengan standar KKM 71. Terdapat peningkatan hasil belajar IPS materigerak pada makhluk hidupdengan menerapkan metode tanya jawab sehingga hasil belajar mengalami peningkatan
Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Menunjukkan Nilai-Nilai Musik Non Tradisional Praptin Yunelzy
Diklat Review : Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Komunitas Manajemen Kompetitif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.926 KB) | DOI: 10.35446/diklatreview.v2i2.301

Abstract

Belajar musik menjadi sebuah pembelajaran yang tidak semua orang bisa mendapatkan ilmunya, bagi siswa setingkat SMP pembelajaran ini menjadi beban guru dalam menyampaikan ilmunya. Tidak semua siswa dapat berhasil mempelajarinya dan dengan metode pembelajaran demonstrasi yang ditunjukkan guru akan memotivasi siswa dalam belajar lebih giat lagi. Melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan dan dianalisis secara kualitatif diperoleh informasi bahwa penerapan metode demonstrasi mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menunjukkan nilai-nilai musik non tradisional dan membangun motivasinya untuk belajar.

Page 1 of 2 | Total Record : 18