cover
Contact Name
laelatus Syifa Sari Agustina
Contact Email
laelatussyifa.sa@staff.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
wacana@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Gedung D Fakultas Kedokteran UNS Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kota surakarta (solo), Jebres, Jawa Tengah, 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
WACANA
ISSN : 20850514     EISSN : 27161625     DOI : https://doi.org/10.13057/wacana.v12i1
Wacana adalah wadah pengembangan psikologi di indonesia khususnya dibidang indegenous yang memuat naskah-naskah ilmiah penelitian empiris. Psikologi dalam ranah indegenous mengkhususkan diri pada studi yang mengangkat seni, etnis, budaya, nilai-nilai kepercayaan, spiritualitas, agama dan kearifan lokal yang saling mempengaruhi proses sosial dan proses individual serta hubungan intra dan/atau inter kelompok dan lingkungan. Kajian dalam bidang-bidang psikologi lainnya dapat dimuat dalam Wacana sepanjang memiliki relevansi dengan psikologi khusunya bidang indegenous.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2010)" : 6 Documents clear
PERBEDAAN KETIDAKPUASAN TERHADAP BENTUK TUBUH DITINJAU DARI STRATEGI KOPING PADA REMAJA WANITA DI SMA NEGERI 2 NGAWI Gannis Eka Pramita Sari; . Hardjono; Aditya Nanda Priyatama
Wacana Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.921 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i2.51

Abstract

Sejalan dengan pertumbuhan fisik, remaja wanita cenderung mengembangkan kepedulian yang berlebihan terhadap bentuk tubuh mereka, bahkan membuat remaja merasa tidak puas dengan bentuk tubuh apabila perubahan bentuk tubuh saat masa perkembangan tersebut tidak sesuai dengan impian. Ketidakpuasan bentuk tubuh merupakan masalah yang rumit bagi perkembangan remaja wanita, menyebabkan remaja memiliki kepercayaan diri dan harga diri yang rendah, menghalangi remaja wanita untuk bergaul dan mengembangkan diri, serta menimbulkan kecemasan, yang menuntut remaja untuk memilih dan menggunakan strategi koping yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakpuasan bentuk tubuh. Semua strategi koping merupakan cara yang efektif untuk meredakan masalah, namun strategi koping tertentu dapat memberikan hasil yang berbeda pada situasi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari perbedaan strategi koping yang digunakan oleh remaja wanita. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Negeri 2 Ngawi. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala strategi koping dan skala ketidakpuasan bentuk tubuh. Analisis data menggunakan teknik analisis independent sample t test. Hasil analisis data menghasilkan nilai rata-rata kelompok problem focused coping 53,13 dan kelompok emotional focused coping 56,18. Hal ini berarti bahwa remaja wanita yang menggunakan problem focused coping mempunyai ketidakpuasan bentuk tubuh yang lebih rendah daripada kelompok emotional focused coping. Uji independent sample t test menghasilkan t hitung = -2.383 dan t tabel = 1.984, dengan probabilitas p-value > 0,05 (0,019). Hal ini berarti hipotesis diterima, yaitu terdapat perbedaan ketidakpuasan bentuk tubuh ditinjau dari strategi koping pada remaja wanita di SMA Negeri 2 Ngawi. Kata kunci: Ketidakpuasan bentuk tubuh, strategi koping, remaja wanita
THE RELATIONSHIP OF THE ORGANIZATION CULTURAL PERCEPTION WITH EMPLOYEES PERFORMANCE OF PT AMERICAN INTERNATIONAL ASSURANCE (AIA) Diah Ayu Retno Savitri; Bagus Wicaksono; Arista Adi Nugroho
Wacana Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.088 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i2.52

Abstract

In  Indonesia  today  a  lot  of  insurance   companies   both  foreign  insurance companies or local insurance companies. PT AIA Indonesia is one of the foreign insurance companies the biggest in Indonesia. Things to note is how the corporate culture is taken into account in working. Enterprise organizational culture is the common perception held by the members of corporate organizations. Positive perceptions of organizational culture can provide a significant influence on attitudes and performance. Successful or not efforts in achieving corporate goals or organization is also influenced by the level of employee performance. The purpose of this study is to determine the relationship of the organization cultural perception with employees performance of PT American International Assurance (AIA) Indonesia in Jakarta. Population numbered 408 people. Sample based on characteristics that have determined that between the ages of 30 to 40 years, working time ≥ 5 years and the daily work in the office. Sampling technique with the purposive sampling. Respondents used in this study as many as 60 employees, the research data obtained using a scale of organization cultural perception 49 aitem and scale performance consisting of 51 aitem. Testing research hypotheses using analysis of product-moment correlation is analyzed using SPSS for Windows Version 16.0. Based on the analysis results showed significant positive the relationship of the organization cultural perception with employees performance of PT American International Assurance (AIA) Indonesia, indicated by the value of the correlation coefficient rxy values of 0.634 and p-values in column sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05 level of significant (α). Organization culture perceptions of the respondents were classified research, indicated by the empirical average of 96.17 and the hypothetical average of 122.5. Performance on the classified study's respondents, indicated by the empirical average of 118.62 and the hypothetical average of 127.5. Effective role or contribution of organization cultural perception with a performance of 40.2% is indicated by the value of the determinant coefficient (r2) of 0.402. This means that 59.8% there are still other variables that affect the performance of the employees of PT AIA Indonesia, such as leadership style, motivation, personality, and the application of information systems. Keywords: organization cultural perception, performance
PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA ANAK YANG MENJALANI SISTEM PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK FULL DAYS DAN REGULER Yuninta Ayu Brianti; Suci Murti Karini; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.17 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i2.48

Abstract

Kindergarten full days is a full days learning concept, which educates children in the school environment from morning till evening. Unlike regular kindergarten which organizes activities until 10:00. The phenomenon of the learning system has an effect also produce different abilities including social adjustment. Social adjustment was instrumental in the development of children so that they can establish good relationships with others. Both these learning systems have made possible a different effect in child development including social adjustment. This study aimed to find out the difference of social adjustment in children who undergo a learning system kindergarten full days and regular. This study uses the entire population as a sample because the number of kindergarten children in KB TKI Mulia Hati Klaten and TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kalikotes 1 Klaten too little, so this research is the study population. This study uses a quantitative approach with cross sectional method. Data collection tool used is the scale of social adjustment. Data analysis using analytical techniques independent sample t-test. Categorization results showed that the general subject in the learning system a full kindergarten days and regular has a high level of social adjustment, but there are differences in the mean 1.30 which shows the differences in social adjustment in children who undergo the learning system is a full kindergarten days and regular, although the differences were less learning system can be used as a predictor of social adjustment. It was not statistically significant due to test independent sample t-test resulted t-count = 0.934 and t-table = 1.980, with probability p-value = 0.352 > α = 0.005. This means that the hypothesis is rejected, there is no difference of social adjustment in children who undergo a learning system kindergarten full days and regular. Results of data analysis to produce an average value of regular kindergarten 78.38 and kindergarten full days 77.08. This means that learning the system a regular kindergarten have higher social adjustment rather than a kindergarten full days.     Keywords: social adjustment, kindergarten full days, the regular kindergarten
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA DI SMP NEGERI 1 SUKOHARJO Mauliatun Ni’mah; Tuti Hardjajani; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.747 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i2.53

Abstract

Tugas perkembangan remaja yang tersulit yaitu berhubungan dengan penyesuaian sosial, untuk mencapai tujuan pola sosialisasi orang dewasa, remaja harus melakukan penyesuaian baru. Proses komunikasi merupakan syarat utama dalam setiap interaksi. Interaksi dalam komunikasi akan lebih efektif apabila setiap orang yang terlibat dapat berperan aktif, dapat mengutarakan pikirannya, dan menanggapi pendapat orang lain secara spontan. Dalam proses penyesuaian sosial, remaja banyak mendapat tekanan dari teman sebaya (peer pressure). Tanpa sadar mereka akan berpenampilan dan berperilaku seperti remaja lain, hal ini terjadi karena mereka takut tidak diterima dan disisihkan dari pergaulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komunikasi interpersonal dan interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial pada remaja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX-E SMP Negeri 1 Sukoharjo yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala komunikasi interpersonal, skala interaksi teman sebaya, dan skala penyesuaian sosial. Pernyataan yang ada dalam skala harus diisi oleh subjek sesuai dengan keadaan masing-masing subjek. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda untuk mengetahui hubungan antara  komunikasi interpersonal dan interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial pada remaja, didapatkan angka R Square sebesar 0,715 dengan nilai p = 0,000 (p<0,05), serta Fhitung = 46,497 > dari Ftabel = 3,252. Hal ini berarti komunikasi interpersonal dan interaksi teman sebaya dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi penyesuaian sosial pada remaja. Hasil perhitungan menggunakan teknik analisis korelasi sederhana antara komunikasi interpersonal dan penyesuaian sosial pada remaja, didapatkan nilai p= 0,000 (p<0,05) dan koefisien korelasi (rx1y) = 0,702, yang berarti mempunyai hubungan kuat dan berarah positif. Hasil analisis korelasi sederhana antara interaksi teman sebaya dan penyesuaian sosial pada remaja, didapatkan  nilai p=0,000 (p<0,05) dan nilai korelasi (rx2y) = 0,828, yang berarti mempunyai hubungan sangat kuat dan berarah positif.   Kata kunci: komunikasi interpersonal, interaksi teman sebaya, penyesuaian sosial pada remaja.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM D IV KEBIDANAN FK UNS Erindra Budi C; Eny Qurniyawati
Wacana Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.47 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i2.49

Abstract

Midwives attitude of empathy, open and midwives awareness of feelings, thoughts experienced by the mother or her family is a midwife who has emotional intelligence. Therefore, emotional intelligence should be developed not only after working as a midwife, but also when she was sitting on a bench study. Curriculum and instructional design should be designed in such a way as to encourage  not just intellectual quotient  but also emotional quotient. This study aimed to determine the corelation between emotional quotient and academic achievement. Data collected by cross sectional study on 58 students in the last year of Midwifery School of FK UNS. Emotional intelligence was measured with a questionaire that has been tested for validity and reliability, and the student achievement showed by the student’s  7Th semester Grade Point Average (GPA) . Statistical analysis technique used Pearson Product Moment. Results showed that most students have a high emotional quotient (86%). The majority of student’s academic achievement is satisfactory (71%). Statistical analysis showed a  significant relationship of emotional quotient on student’s academic achievement , where t count is bigger than t table. Achievement of learning are supported by student’s ability to manage emotions in a way that positively affects the performance of duties, are sensitive to impulsive and unable to delay the enjoyment before reaching the target. Someone who can properly manage the emotions would be able to manage stress, cheerful, optimistic, calm in the face of every problem, and smart in determining problem-solving strategies, so that they can achieve optimal learning outcomes also according to research done by Rosyid (2008) and Wahyuningsih (2004).   Keywords : emotional quotient, academic achievement, Midwifery students
STUDI DISKRIPTIF KONFLIK FRATER-FRATER TAHUN ORIENTASI ROHANI WISMA SANJAYA SEMARANG DALAM HIDUP BERKOMUNITAS Adinugroho, C. Wijoyo
Wacana Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.921 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v2i2.50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan berbagai jenis konflik yang terjadi dalam kehidupan berkomunitas di sebuah lembaga pendidikan calon imam, yaitu di TOR Wisma Sanjaya Semarang. Penelitian berbentuk kualitatif diskriptif yang dilakukan melalui penelitian lapangan dimana peneliti tinggal didalam komunitas tersebut selama 14 hari. Subjek penelitian adalah seluruh penghuni TOR Wisma Sanjanya yang berjumlah 15 orang. Istrumen pengumpul data adalah melalui wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah: konflik paling banyak muncul adalah konflik nilai pada tataran interpersonal yang disebabkan karena perbedaan cara pandang dan nilai-nilai hidup yang diyakini. Yang kedua, pendidikan yang membebaskan membuat para frater mengalami konflik antara memenuhi kebutuhan pribadi atau mengutamakan kebersamaan dan tujuan imamat. Yang ketiga kesamaan tujuan mampu meminimalisir terjadinya konflik tujuan. Adanya frater yang masih mengalami keraguan tujuan dalam mencapai imamat ternyata memicu untuk terjadinya konflik. Keempat, peran baru sebagai frater memunculkan ketidak nyamanan bagi beberapa frater khususnya dalam kaitan relasi dengan lingkungan, sesama frater maupun dengan para imam. Kelima, kehadiran orang lain di dalam komunitas yang tidak memiliki tujuan yang sama (tinggal di TOR tidak dalam rangka pendidikan imamat) ternyata memicu untuk terjadinya konflik baik nilai maupun kebijakan. Kata kunci: Konflik, frater, hidup berkomunitas, tahun orientasi rohani (TOR)

Page 1 of 1 | Total Record : 6