cover
Contact Name
laelatus Syifa Sari Agustina
Contact Email
laelatussyifa.sa@staff.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
wacana@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Gedung D Fakultas Kedokteran UNS Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kota surakarta (solo), Jebres, Jawa Tengah, 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
WACANA
ISSN : 20850514     EISSN : 27161625     DOI : https://doi.org/10.13057/wacana.v12i1
Wacana adalah wadah pengembangan psikologi di indonesia khususnya dibidang indegenous yang memuat naskah-naskah ilmiah penelitian empiris. Psikologi dalam ranah indegenous mengkhususkan diri pada studi yang mengangkat seni, etnis, budaya, nilai-nilai kepercayaan, spiritualitas, agama dan kearifan lokal yang saling mempengaruhi proses sosial dan proses individual serta hubungan intra dan/atau inter kelompok dan lingkungan. Kajian dalam bidang-bidang psikologi lainnya dapat dimuat dalam Wacana sepanjang memiliki relevansi dengan psikologi khusunya bidang indegenous.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2012)" : 9 Documents clear
TINGKAT STRES DITINJAU DARI KESIAPAN MENIKAH DAN KECERDASAN EMOSI PADA MAHASISWI TINGKAT AKHIR PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Vera Bekti Rahayu; . Hardjono; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.897 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.33

Abstract

Stres dalam kehidupan manusia tidak dapat dihindari, karena stres dapat menimpa siapa saja. Pada mahasiswi tingkat akhir, stres dapat terjadi karena ketertekanan dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan menyelesaikan skripsi. Tingkat stres pada mahasiswi tingkat akhir berbeda-beda sesuai dengan kemampuan individu dalam menghadapinya. kemampuan yang dapat mempengaruhi tingkat stres adalah kesiapan menikah dan kecerdasan emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan menikah dan kecerdasan emosi dengan tingkat stres pada mahasiswi tingkat akhir Prodi Psikologi FK UNS Surakarta. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi tingkat akhir yang dalam proses mengerjakan skripsi sebanyak 66 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik incidental sampling. Penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu: skala tingkat stres, skala kesiapan menikah, dan skala kecerdasan emosi. Analisis data menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung = 13, 684, p<0,05, dan nilai R = 0,550. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan menikah dan kecerdasan emosi dengan tingkat stres pada mahasiswi tingkat akhir Prodi Psikologi UNS Surakarta. Secara parsial menunjukkan nilai rx1y = -0,279 dengan p = 0,025 (p<0,05), artinya terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kesiapan menikah dengan tingkat stres. Semakin tinggi kesiapan menikah semakin rendah tingkat stres, sebaliknya semakin rendah kesiapan menikah semakin tinggi tingkat stres. Nilai rx2y = -0,119 dengan p = 0,346 (p>0,05), menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan tingkat stres. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,303 atau 30,3%, terdiri atas sumbangan efektif kesiapan menikah terhadap tingkat stres sebesar 22,01% dan sumbangan efektif kecerdasan emosi terhadap tingkat stres sebesar 8,29%. Ini berarti masih ada 69,7% faktor lain yang mempengaruhi tingkat stres selain kesiapan menikah dan kecerdasan emosi.   Kata kunci: tingkat stres, kesiapan menikah, kecerdasan emosi, dan mahasiswi tingkat akhir.
TERAPI PUISI: DASAR-DASAR PENGGUNAAN PUISI SEBAGAI MODALITAS DALAM PSIKOTERAPI Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.534 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.34

Abstract

Puisi sebagai salah satu bentuk karya sastra dan karya seni memiliki potensi terapeutik tersendiri yang unik. Meskipun belum terlalu dikenal di Indonesia, puisi telah digunakan sebagai sarana penyembuhan diberbagai negara lain, bahkan telah terdapat berbagai asosiasi yang mewadahi terapis puisi ini. Tulisan ini akan memberikan gambaran teoritik mengenai terapi puisi, definisi, sejarah terapi puisi secara singkat, dan letak terapi puisi dalam sistem psikoterapi dan dalam kaitannya dengan beberapa aliran terapi utama.
PEMBERDAYAAN IBU UNTUK MENGAJARKAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK USIA DINI Nugraha Arif Karyanta; Tri Rejeki Andayani
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.072 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.30

Abstract

Membaca permulaan adalah aktivitas dasar yang memegang peran penting dalam proses belajar setiap anak. Sebagai orang tua, ibu memiliki peran yang cukup dominan dalam optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kajian ini bertujuan untuk : (1) Meningkatkan keterlibatan ibu dalam menunjang kesiapan anak masuk sekolah dasar; (2) Menurunkan tuntutan orangtua pada guru-guru TK untuk mengajarkan anak-anak mereka terampil membaca, sehingga meringankan beban guru-guru TK pada sesuatu hal yang tidak menjadi tanggung jawab utamanya; dan (3) Mengenalkan pada ibu-ibu mengenai cara-cara yang mudah dan murah dalam upaya mengajarkan membaca permulaan pada anak usia dini, guna peningkatan kesiapan masuk sekolah. Mengacu pada pendekatan research and development, kegiatan ini disampaikan dalam bentuk pelatihan, dimana peserta (ibu) interaktif mempelajari dan menyusun bahan pembelajaran membaca permulaan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang murah dan mudah didapatkan. Evaluasi dilaksanakan melalui evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi hasil kegiatan dengan melihat perbedaan skor atas persepsi mengenai pengetahuan atas tumbuh kembang dan keterampilan membaca permulaan sebelum dan sesudah kegiatan. Evaluasi proses diketahui dari  analisis diskriptif-kuantitatif respon peserta atas proses dan hasil kegiatan yang didapatkan dari lembar evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan atas tumbuh kembang dan keterampilan membaca permulaan. Evaluasi atas proses kegiatan menunjukkan kesan positif atas berbagai aspek, baik dari materi, pembicara, serta proses jalannya kegiatan. Usulan yang diberikan dari hasil kegiatan ini adalah: (1) Kegiatan ini tampaknya memiliki efikasi yang kuat untuk menumbuhkan keterampilan ibu dalam mengajarkan membaca permulaan pada anak sehingga dapat dilaksanakan pada waktu yang lain atau pada Taman Kanak-kanak/PAUD lain dengan berbagai pengembangan pada materi maupun perancangan pelaksanaannya; (2) Agar kegiatan semacam workshop ataupun pelatihan kepada orang tua dapat dilaksanakan secara reguler pada Taman Kanak-kanak/PAUD dengan berbagai materi lain sehingga tanggung jawab mendidik anak dapat dikembalikan kepada keluarga; (3) Mengembangkan kegiatan ini menjadi penelitian dengan efikasi yang lebih tinggi. Kata kunci : pemberdayaan ibu, membaca permulaan
PENURUNAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI MELALUI PELATIHAN KOMUNIKASI EFEKTIF (STUDI EKSPERIMEN PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR PRODI PSIKOLOGI FK UNS) . Hardjono; Tri Rejeki Andayani; Nugraha Arif Karyanta
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.741 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.35

Abstract

Kecemasan menghadapi ujian akhir seringkali menghambat aktivitas mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. Tidak sedikit mahasiswa yang telah selesai menyusun tugas akhir dengan sengaja menunda ujian skripsi karena takut dan cemas menghadapi tahap ujian  tersebut.  Kebiasaan untuk menunda-nunda penyelesaian tugas yang terkait dengan akademik (prokrastinasi akademik) akan memberikan pengaruh besar dalam prestasi studi dan lama studi yang ditempuh. Penelitian ini bertujuan untuk membantu mahasiswa menurunkan tingkat kecemasan menghadapi ujian skripsi dengan cara meningkatkan ketrampilan berbicara di depan umum (presentasi) melalui pelatihan komunikasi efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dengan jumlah 20 subyek penelitian mahasiswa tingkat akhir Prodi Psikologi FK UNS yang memiliki tingkat kecemasan menghadapi ujian skripsi diatas rata-rata, yang terdiri dari 10 orang subyek eksperimen dan 10 orang subyek kontrol. Subyek ditentukan berdasarkan teknik purposive nonrandom sampling. Desan penelitian menggunakan Pretest-posttest Control Group Design dan teknik  analisis  data  menggunakan  pendekatan independent samples t-test. Hasil uji independent samples test menunjukkan nilai t sebesar -2,123 dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,048 (p < 0,05) sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua mean benar-benar berbeda. Karena sebelum perlakuan kedua kelompok berada pada taraf yang sama, maka perbedaan ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh perlakuan “Pelatihan Komunikasi Efektif” terhadap penurunan tingkat kecemasan menghadapi validasi proposal skripsi / sidang skripsi subyek penelitian. Hasil ini dikonfirmasi dengan hasil uji paired samples t-test skor pretest dan skor posttest yang menunjukkan nilai T sebesar 4,339 dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,002 (p < 0,05) yang menunjukkan kedua mean benar-benar berbeda, atau dapat diduga bahwa terjadi penurunan skor kecemasan setelah subyek mendapatkan “Pelatihan Komunikasi Efektif”.   Kata Kunci: komunikasi efektif, kecemasan menghadapi ujian skripsi, mahasiswa psikologi
HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DAN KONSEP DIRI DENGAN KECENDERUNGAN KENAKALAN REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS XI SMA BATIK 2 SURAKARTA) Mufna Rahmaini Millatina; Tuti Hardjajani; Aditya Nanda Priyatama
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.994 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.31

Abstract

Kenakalan remaja dewasa ini semakin mengkhawatirkan bagi orang tua, pendidik, juga masyarakat mengingat kenakalan remaja semakin merebak di berbagai lingkungan. Lebih mengkhawatirkan lagi, kenakalan remaja telah masuk lingkup sekolah dengan angka tertinggi tindak kenakalan ada pada usia 15-19 tahun, dimana usia tersebut adalah saat-saat remaja menduduki bangku SMA. Hal ini menjadikan kecenderungan kenakalan remaja sebagai predisposisi munculnya kenakalan pada siswa SMA perlu diwaspadai. Pada usia remaja, terjadi berbagai perubahan baik dari dalam diri maupun tuntutan dari lingkungan yang pesat dan berbeda dari masa sebelumnya. Berbagai perubahan yang terjadi menantang remaja dan untuk alasan itulah remaja cenderung berperilaku melebihi batas yang diterima secara sosial. Untuk itulah, remaja memerlukan religiusitas sebagai kontrol untuk mengarahkan tingkah lakunya serta konsep diri yang tinggi agar mampu berperilaku adaptif dan normatif sehingga kecenderungan untuk berperilaku nakal dapat dicegah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dan konsep diri dengan kecenderungan kenakalan remaja. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Batik 2 Surakarta, diambil dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan tiga skala, yaitu skala kecenderungan kenakalan remaja, skala religiusitas, dan skala konsep diri. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Hasil perhitungan menggunakan analisis regresi ganda menunjukkan korelasi rx1y sebesar - 0,470, p < 0,05. Artinya terdapat korelasi negatif yang signifikan antara religiusitas dengan kecenderungan kenakalan remaja, dan korelasi rx2y sebesar -0,346, p < 0,05 memiliki arti terdapat korelasi negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan kenakalan remaja. Selain itu berdasarkan hasil analisis data diketahui terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara religiusitas dan konsep diri dengan kecenderungan kenakalan remaja ditunjukkan dengan nilai F-test = 49,283, p < 0,05 dan nilai R = 0,719. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,517 atau 51,7%, sumbangan efektif religiusitas terhadap kecenderungan kenakalan remaja sebesar 31,6% dan sumbangan efektif konsep diri terhadap kecenderungan kenakalan remaja sebesar 20,1%. Sumbangan relatif religiusitas terhadap kecenderungan kenakalan remaja sebesar 61,2% dan sumbangan relatif konsep diri terhadap kecenderungan kenakalan remaja sebesar 38,8%. Kata kunci: kecenderungan kenakalan remaja, religiusitas, dan konsep diri.
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN PILIHAN KARIR WIRAUSAHA PADA MAHASISWA ANGGOTA MULTI LEVEL MARKETING TIANSHI Baharudin, Fajar; Yusuf, Munawir; Karyanta, Nugraha Arif
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.508 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.27

Abstract

Salah satu ciri negara maju adalah 6% penduduknya bekerja sebagai wirausahawan. Di Indonesia angka ini baru mencapai 2,1%, untuk itu pilihan karir wirausaha harus ditingkatkan melalui pendidikan formal maupun nonformal. Hal ini menuntut pengembangan jiwa-jiwa kewirausahaan dan peningkatan keyakinan diri agar setiap individu yakin dan mampu berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan jiwa kewirausahaan dengan pilihan karir wirausaha. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa anggota multi level marketing Tianshi. Teknik pengambilan sampel dengan purpossive sampling. Alat  pengumpulan data yang digunakan adalah skala efikasi diri, skala jiwa kewirausahaan, dan skala pilihan karir wirausaha. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan perhitungan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, diperoleh hasil p-value 0,000 < 0,05 sedangkan F hitung 16,107 dan F tabel 3,133 serta R= 0,766. Ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan jiwa kewirausahaan dengan pilihan karir wirausaha. Analisis data menunjukkan nilai R square sebesar 0,587. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa dalam penelitian ini efikasi diri dan jiwa kewirausahaan memberikan sumbangan efektif sebesar 58,7% terhadap  pilihan karir wirausaha pada mahasiswa anggota multi level marketing Tianshi. Kata Kunci : efikasi diri,  jiwa kewirausahaan, pilihan karir wirausaha
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU DAN REGULASI DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMK FARMASI NASIONAL SURAKARTA Ullum Intivade; Munawir Yusuf; Arista Adi Nugroho
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.124 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.32

Abstract

Hasil prestasi dalam proses kegiatan belajar-mengajar yang merupakan manifestasi dari motivasi berprestasi yang terdapat dalam diri siswa. Pencapaian tersebut dimungkinkan berasal dari adanya sinergisitas antara guru dengan siswa. Guru sebagai tenaga pendidik yang berkompeten melakukan usaha pengembangan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa pun berperan dalam melakukan regulasi diri terhadap berbagai aktivitas pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi guru dan regulasi diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMK Farmasi Nasional Surakarta; 2) Hubungan persepsi siswa terhadap kompetensi guru dengan motivasi berprestasi pada siswa SMK Farmasi Nasional Surakarta; 3) Hubungan regulasi diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMK Farmasi Nasional Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Farmasi Nasional Surakarta yang berjumlah 10 kelas yang terdiri dari 399 orang. Populasi tersebut didapatkan sampel yang berjumlah 4 kelas yang berjumlah 149. Sampling menggunakan cluster random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Motivasi Berprestasi dengan koefisien validitas sebesar 0,303-0,658 dan Reliabilitas Alpha 0,929; Skala Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dengan koefisien validitas 0,303-0,735 dan Reliabilitas Alpha 0,949; Skala Regulasi Diri dengan koefisien validitas 0,339-0,673 dan Reliabilitas Alpha 0,932. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi dua prediktor diperoleh nilai koefisien korelasi ganda (R) sebesar 0,776 (p=0,000; p<0,05) dan F hitung 110,853>F Tabel 3,05805. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru dan regulasi diri dengan motivasi berprestasi. Secara parsial menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru dengan motivasi berprestasi dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,014 dengan (p=0,870; p>0,05); dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara regulasi diri dengan motivasi berprestasi yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,722 dengan (p=0,000; p<0,05). Kata Kunci: kompetensi guru, regulasi diri, motivasi berprestasi
HUBUNGAN ANTARA RESILIENCY DAN PENGETAHUAN TENTANG PENGOBATAN KANKER PAYUDARA DENGAN KEPATUHAN PASIEN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Melati Putri Pertiwi; Suci Murti Karini; Rin widya Agustin
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.575 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.29

Abstract

Fenomena kanker payudara, baik di dunia maupun di Indonesia, meningkat semakin tajam dari tahun ke tahun. Walaupun jumlah kematian akibat kanker payudara sangat tinggi, yaitu sekitar 410.000 pasien pada tahun 2004, sesungguhnya penyakit kanker payudara dapat disembuhkan apabila pasien mau menjalani serangkaian pengobatan medis yang direkomendasikan oleh dokter. Kemampuan pasien untuk tetap bertahan dalam menghadapi stresor yang muncul dari proses pengobatan kanker dan kemampuan kognitif pasien dalam memahami resimen pengobatan, merupakan dua faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan simultan antara resiliency dan pengetahuan tentang pengobatan kanker payudara dengan kepatuhan pasien, serta hubungan parsial masing-masing variabel prediktor (resiliency dan pengetahuan tentang pengobatan kanker payudara) dengan kepatuhan pasien. Populasi penelitian adalah pasien kanker payudara yang sedang menjalani pengobatan/terapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan sampel penelitian sebanyak 60 responden yang diambil menggunakan purposive quota incidental sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan Skala Kepatuhan Pasien (daya beda item = 0,317-0,648; reliabilitas = 0,858), Skala Resiliency (daya beda item = 0,338-0,701;  reliabilitas = 0,886), dan Tes Pengetahuan tentang Pengobatan Kanker Payudara (daya beda item = 0,306-0,689; reliabilitas = 0,728). Peneliti menggunakan teknik analisis multivariate non-paramterik Regresi Logistik Ordinal untuk menguji hipotesis 1, 2, dan 3 sekaligus. Hasil uji simultan dengan menggunakan statistik Likelihood Ratio (LR) menunjukkan nilai X2=14,131( X2hitung>X2tabel) dan p = 0,001(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara resiliency dan pengetahuan tentang pengobatan kanker payudara dengan kepatuhan pasien. Kontribusi resiliency dan pengetahuan tentang pengobatan kanker payudara terhadap kepatuhan pasien berdasakan análisis Cox and Snell’s R Square adalah sebesar 22,4%. Uji parsial dalam Regresi Logistik Ordinal adalah dengan Uji Wald. Hasil Uji Wald antara resiliency dan kepatuhan pasien menunjukkan p = 0,998(>0,05). Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara resiliency dengan kepatuhan pasien. Uji Wald antara pengetahuan tentang pengobatan kanker payudara dengan kepatuhan pasien menunjukkan p = 0,001(<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang pengobatan kanker payudara dengan kepatuhan pasien. Kata kunci: kanker payudara, pengobatan kanker payudara, kepatuhan pasien, resiliency, pengetahuan tentang pengobatan kanker payudara
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DAN PENERIMAAN DIRI DENGAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA MAHASISWA ORGANISATORIS Hiemma Tiar Kusuma Umbara; Salmah Lilik; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 4, No 1 (2012)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.917 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v4i1.28

Abstract

Keterampilan mental seseorang berkembang salah satunya melalui keterampilan sosial. Keterampilan sosial menjadi modal yang mengarahkan seseorang pada pembentukan mental yang optimal. Kematangan emosi berperan dalam pengendalian emosi dan penerimaan diri membuat seseorang nyaman berinteraksi yang berdampak pada keberalngsungan interaksi seseorang dengan lingkungan. Mahasiswa organisatoris dalam menjalani dinamika organisasi memiliki kesempatan yang besar untuk mendapatkan pengalaman interaksional. Berkembangnya kematangan emosi dan penerimaan diri positif pada seorang mahasiswa organisatoris dapat menjaga keberlangsungan interaksi, sehingga pengalaman interaksional semakin banyak dan keterampilan sosial menjadi semakin berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan penerimaan diri dengan keterampilan sosial pada mahasiswa organisatoris. Responden penelitian ini adalah mahasiswa UNS yang menjadi pengurus organisasi BEM tingkat universitas dan fakultas dengan usia keanggotaan minimal satu tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive incidental sampilng. Pengumpulan data menggunakan Skala Keterampilan Sosial, Skala Kematangan Emosi, dan Skala Penerimaan Diri. Analisis data menggunakan teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian menghasilkan nilai F-test = 70,310, p<0,05, dan R=791, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis I dapat diterima. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rx1y=0,290; p<0,05, sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan lemah yang signifikan antara kematangan emosi dan keterampilan sosialNilai rx2y=0,386; p<0,05; dapat disimpulkan terdapat hubungan positif dan lemah yang signifikan antara penerimaan diri dan keterampilan sosial. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial kematangan emosi dan penerimaan diri memiliki hubungan yang lemah dengan keterampilan sosial, jika hanya salah satu diantara kematangan emosi atau penerimaan diri yang dimiliki seseorang kurang menunjang berkembangnya keterampilan sosialnya. Nilai R2 dalam penelitian ini sebesar 0,6260 atau 62,60%, terdiri atas sumbangan efektif kematangan emosi terhadap keterampilan sosial sebesar 25,91% dan sumbangan efektif penerimaan diri terhadap keterampilan sosial sebesar 36,69%. Hal ini berarti masih terdapat 37,4% variabel lain yang mempengaruhi perkembangan keterampilan sosial selain kematangan emosi dan penerimaan diri. Kata kunci: keterampilan sosial, kematangan emosi, penerimaan diri

Page 1 of 1 | Total Record : 9