cover
Contact Name
laelatus Syifa Sari Agustina
Contact Email
laelatussyifa.sa@staff.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
wacana@mail.uns.ac.id
Editorial Address
Gedung D Fakultas Kedokteran UNS Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kota surakarta (solo), Jebres, Jawa Tengah, 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
WACANA
ISSN : 20850514     EISSN : 27161625     DOI : https://doi.org/10.13057/wacana.v12i1
Wacana adalah wadah pengembangan psikologi di indonesia khususnya dibidang indegenous yang memuat naskah-naskah ilmiah penelitian empiris. Psikologi dalam ranah indegenous mengkhususkan diri pada studi yang mengangkat seni, etnis, budaya, nilai-nilai kepercayaan, spiritualitas, agama dan kearifan lokal yang saling mempengaruhi proses sosial dan proses individual serta hubungan intra dan/atau inter kelompok dan lingkungan. Kajian dalam bidang-bidang psikologi lainnya dapat dimuat dalam Wacana sepanjang memiliki relevansi dengan psikologi khusunya bidang indegenous.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2013)" : 5 Documents clear
PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT) DAN JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA SISWA SMA (STUDI KASUS DI SMA KARANGTURI SEMARANG) Rini Sugiarti; Agung Santoso Pribadi
Wacana Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.245 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i2.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan jigsaw dalam meningkatkan keterampilan sosial pada siswa SMA. Subjek penelitian ini berjumlah 46 siswa SMA kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan pretest and posttest control group design. Data  penelitian dikumpulkan dengan menggunakan peer assessment keterampilan sosial. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis independent samples t test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara keterampilan sosial kelas yang menggunakan model kooperatif tipe NHT dengan keterampilan sosial kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dalam penelitian ini juga ditemukan adanyya perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial siswa, dimana yang mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingan denga siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Kata kunci : keterampialn sosial, pembelajaran kooperatif, (Numbered Head Together (NHT), Jigsaw
PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL – INDUSTRI DALAM MENELAAH BUDAYA KORPORASI PADA PERUSAHAAN BUMN PASCA PRIVATISASI, RELEVANSI KONSEPTUAL DENGAN FENOMENA MIGRASI Nugroho Dwi Priyohadi
Wacana Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.937 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i2.11

Abstract

Selama ini ada dugaan yang bersifat sektorial bahwa psikologi sosial hanya berfokus kepada fenomena sosial non industri. Suryanto (2012), guru besar Psikologi Sosial di Universitas  Airlangga Surabaya mengatakan bahwa jebakan-jebakan departementalisasi keilmuan pada psikologi menyebabkan kajian-kajian akan kurang tajam dan tidak bersifat integratif. Arogansi antar departemen, semestinya ditiadakan, dan digantikan dengan kerendahan hati untuk saling mengkaji fenomena psikologis dengan pendekatan multiperspektif. Makalah  ini dimaksudkan sebagai proses pembelajaran tersebut, khususnya bagi penulis, untuk melihat realitas industrialisasi yang selama ini dianggap sebagai ranah psikologi industry dan organisasi, dalam perspektif psikologi sosial. Pada bagian-bagian makalah ini, akan dicoba melihat masalah budaya korporasi (corporate culture) pada perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang mengalami privatisasi, dan bagaimana relevansinya dengan fenomena migrasi (perpindahan penduduk atau warga dari satu negara ke negara lain). Kata Kunci: Budaya Korporasi, Budaya Organisasi, Fenomena Migrasi
PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA CLOZAPINE(CLORILEX)DENGAN ELECTRO CONVULSIVE THERAPY(ECT)DALAM PENATALAKSANAAN SKIZOFRENIA RESISTEN OBAT DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA H.M. Fanani
Wacana Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.825 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i2.12

Abstract

Background: Schizophrenia is chronic and relapse psychotic disorders. It is prevalence is 1-3% based on report from a lot of Country. In general,10 until 60% schizophrenia patient have poor response although using second generation antipsychotic agent. Early identification treatment-resistant schizophrenia very important to give specific treatment from beginning and developed clinical decrease can be reduced. Studies show that clozapine is best agent for treatment-resistant schizophrenia with response about 50% but there is no study that compare to electro convulsive therapy. Objective: To assess the effectiveness of Clozapine (Clorilex) on the intensity of symptom in patients with treatment-resistant schizophrenia. Methods: This randomized experimental research design was used in pretest-post-test control group design. The subjects were all patients with symptoms of treatment-resistant schizophrenia, who underwent therapy in the Surakarta Mental Hospital and meet the study inclusion criteria. Sampling was by consecutive sampling. Research instruments were the PANSS to measure the degree of symptom. The collected data were processed and analyzed using SPSS version 17.0. Chi square test and t test, the significance of variables relations with significance level 5%. Results: There was significant difference between the Clozapine group compared with the electro convulsive therapy group (t= 4,250; p= 0,00). Conclusion: Clozapine (Clorilex) more effective than ECT for resistant schizophreniatreatment. Keywords: Schizophrenia,Clozapine, ECT
MANAJEMEN BUDAYA KERJA INDONESIA Nanda Priyatama, Aditya
Wacana Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.581 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i2.13

Abstract

Peran manajemen dalam memajukan organisasi cukuplah penting, namun demikian ternyata peran manajemen tersebut tidak akan pernah bisa berdaya upaya dengan maksimal untuk memajukan organisasi bila tidak dikelola dengan baik. Masalah pengelolaan manajemen tersebut sangat erat kaitannya dengan budaya di dalam organisasi. Setiap organiasi yang besar, entah dalam jumlah ukuran pegawai maupun tingkat kemakmuran atau pendapatan para anggotanya, memerlukan sebuah sistem yang dapat diterima oleh semua pihak. Indonesia sebagai Negara yang memiliki banyak budaya dan ciri khas di dalamnya memerlukan pendekatan yang tepat dalam kaitannya dengan manajemen dalam organisasi. Tanpa pendekatan dan gaya manajemen yang tepat dalam hal ini mustahil akan mampu menjadikan organisasi yang baik. Beberapa keunikan manajemen Indonesia akan menjadi bahasan selanjutnya dalam tulisan ini. Kata Kunci: Manajemen, Budaya Kerja Indonesia
SYUKUR DAN HARGA DIRI DENGAN KEBAHAGIAAN REMAJA Alissa Rosi Sativa; Avin Fadilla Helmi
Wacana Vol 5, No 2 (2013)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.113 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v5i2.9

Abstract

The purpose of this study was to examine the correlation between gratitude and self-esteem with adolescent’s happiness, the hypothesis stated that there is a correlation between gratitude and self-esteem with adolescents’ happiness. This study used three scale, including happiness scale, gratitude scale and self-esteem scale. This study involved 163 students in tenth and eleventh grade of SMA Negeri in Yogyakarta as the subjects. Data were analyzed using multiple regression analysis with stepwise method. The result showed that (1) there is a significant relationship between gratitude and self-esteem with adolescents’ happiness (R=0,772; F=118,437; p=0,000), (2) gratitude and self-esteem contribute in the amount of 59,7%, (3) gratitude contributes in the amount of 6,5%, and (4) self-esteem contributes in the amount of 53,2%. The results of this research suggest that gratitude and self-esteem contribute to increasing happiness, but self-esteem is a stronger predictor than gratitude. Keywords: adolescents’ happiness, adolescents, gratitude, self-esteem.

Page 1 of 1 | Total Record : 5