cover
Contact Name
I Komang Mertayasa
Contact Email
kmertayasa19@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
bawiayahfda@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota palangkaraya,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu
ISSN : 20896573     EISSN : 26141744     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Bawi Ayah Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu dengan e-ISSN 2614-1744 dan p-ISSN 2089-6573 adalah jurnal dengan peer-review yang diterbitkan oleh Fakultas Dharma Acarya Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang, Palangka Raya. Diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini menerbitkan tinjauan terkini dari hasil pemikiran dan penelitian tentang Pendidikan agama dan kajian budaya dalam Agama hindu.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 1 (2019): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU" : 6 Documents clear
PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU KELAS V DI SDN DAMPELAS I Komang Mertayasa; I Ketut Suardika
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 10 No 1 (2019): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v10i1.165

Abstract

Pembelajaran yang kreatif tercipta apabila guru mampu untuk merubah paradigma pembelajaran menuju ke pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik (student centered learning). Proses pembelajaran Pendidikan Agama Hindu pada Sekolah Dasar yaitu SDN 15 Dampelas Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah situasi dalam kelas kurang kondusif dan suasana pembelajaran terlihat tidak efektif. Guru dalam menjelaskan materi masih menggunakan metode yang konvensional yaitu ceramah, dan sangat sedikit diselingi dengan pengajuan pertanyaan dan tdak mendapat respon maksimal dari siswa. Penerapan metode Student Team Achievement Divisions (STAD), akan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan pelaksanaan siklus I dan II diperoleh bahwa aktifitas guru meningkat dari 75% menjadi 95,83%, sehingga pada siklus II sesuai dengan observasi yang dilakukan mengalami peningkatan sebesar 20,83%. Sedangkan pencapaian aktivitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran siklus I mencapai 63,64%, meningkat menjadi 90,91%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 27,27%. Pada siklus II aktivitas guru dan siswa berada dalam kriteria sangat baik dimana 75% < NR ≤ 100%. Oleh karena itu penerapan metode STAD dalam pembelajaran pendidikan agama Hindu khususnya materi catur guru dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SDN Dampelas
PERANAN PEMIMPIN KELUARGA MENURUT HINDU Ni Putu Sri Pinatih
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 10 No 1 (2019): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v10i1.166

Abstract

Penulisan ini secara umum menjelaskan tentang pengertian pemimpin secara umum dan pemimpin dalam Hindu pada khususnya, secara umum pemimpin adalah orang dianggap mampu untuk membimbing, dapat diandalkan memberi arahan, mengkoordinir dan memberikan contoh kepada anggotanya. Pemimpin yang demikian tidak hanya bisa kita jumpai pada sistem pemerintahan atau instansi saja, tetapi dalam lingkup rumah tangga pun dapat kita temukan, sebagai contoh kepala rumah tangga. Kepala rumah tangga adalah seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab atas keluarga yang dibinanya. Sehingga mampu menberikan contoh yang baik bagi seluruh keluarga yang dibinanya, hal ini juga dapat dilihat dari kepemimpinan yang ada dalam agama Hindu. Agama Hindu memberikan pengertian bahwa pemimpin haruslah diterapkan dari sebuah keluarga kecil dahulu, sebab ketika seorang pemimpin bisa memberikan teladan dan tanggung jawab terhadap keluarga kecil yang idealnya terdiri dari ayah, ibu dan anak maka pemimpin tersebut sudah sukses dalam capaian menjadi seorang pemimpin. Demikian masing-masing anggota keluarga harus menjalankan kewajibannya dengan baik demi terbentunya sebuah keluarga yang harmonis dan bahagia. Setiap anggota keluarga harus memiliki ikatan pengabdian antara Ayah, Ibu dan putra-putranya seperti yang dituliskan dalam Kitab Suci Agama Hindu.
TRADISI UPACARA BASIWAH DALAM MASYARAKAT HINDU KAHARINGAN DESA PENDREH Santang Santang
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 10 No 1 (2019): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v10i1.167

Abstract

Upacara Kematian merupakan salah satu upacara yang penting dalam kehidupan manusia. Salah satu tahapan yang penting dalam upacara kematian yang tidak dapat dilewatkan bagi masyarakat Desa Pendreh Kabupaten Barito Utara adalah Upacara Basiwah. Pada upacara ini para keluarga membersihkan diri dari pali yang sebelumnya terdapat dalam keluarga mereka. Upacara ini memiliki beberapa tahapan-tahapan yang dilaksanakan di hari pertama, hari kedua, dan hari ketiga. Seperti halnya upacara lainnya Upacara Basiwah memiliki sarana-sarana upacara untuk mendukung pelaksanaan upacara. Sarana ini antara lain jukung limit dan hampong. Penelitian ini dimaksudkan untuk membahas mengenai pengertian, tahap-tahap, dan sarana pada Upacara Basiwah. Kata kunci: upacara basiwah, jukung limit, hampong, pander jampa, batumbang
PENDIDIKAN AGAMA HINDU BERBASIS BUDAYA DALAM MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK Roy Wentas
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 10 No 1 (2019): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v10i1.168

Abstract

Abstrak Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi cenderung memunculkan perbedaan antara generasi yang lebih tua dan generasi yang lebih muda. Karena itu mempelajari orientasi nilai di kalangan anak muda dan peserta didik, terutama sikap keberagaman yang tentunya penting. Melatih generasi muda sebagai generasi berikutnya adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, komunitas dan negara bangsa. Pendidikan Agama dapat menjalankan dan mempraktikkan ajaran-ajaran agama Hindu sehingga membentuk akhlak dan moral mulia. dalam kitab suci, Bhagavadgita menyatakan dua kecenderungan mempengaruhi karakter manusia, sifat-sifat semua devata (daivi sampat) dan sifat-sifat raksasa (asuri sampat). Kedua kecenderungan ini secara langsung atau tidak langsung akan membentuk karakter manusia. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini telah mempengaruhi karakter anak-anak, yang dihadapkan pada tantangan berat. Mengajar anak-anak harus kemudian diarahkan untuk memperkuat moral mereka. Mengenai itu, perlu norma neo-tradisional yang didasarkan pada asal-usul tradisional. Pendidikan Hindu dapat menjadi agen normatif yang membangun setiap karakter Indonesia modern melalui kearifan lokal mereka yang memotivasi anak-anak. Pada tingkat instrumental, nilai-nilai utama yang akan diajarkan adalah otonomi, martabat, kreativitas, moralitas, kebanggaan dan rasa estetika, dan kesadaran demokrasi. Mereka harus melestarikan warisan budaya lokal, termasuk bahasa dan seni, sambil mengadaptasi tren global. Sebagai pendidik, guru di sekolah dan juga orang tua di rumah harus menjadi panutan yang tanggung jawab dan disiplinnya dipatuhi
PERAN MATA KULIAH BAHASA INGGRIS DALAM PENDIDIKAN SENI DAN KEAGAMAAN Desak Ketut Angraeni
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 10 No 1 (2019): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v10i1.218

Abstract

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap mahasiswa. Karena Bahasa Inggris mempunyai peranan dalam hal pembekalan ilmu pengetahuan untuk berkomunikasi secara global baik dalam pendidikan seni dan keagamaan. Mata kuliah Bahasa Inggris dalam pendidikan seni dan keagamaan sangatlah diperlukan. Karena mahasiswa mampu memahami Bahasa Inggris dasar seperti pemahaman membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan dalam Bahasa Inggris. Mahasiswa dapat mengetahui penambahan kata dalam Bahasa Inggris sehingga mereka mampu membaca dan memahami bacaan Bahasa Inggris, menulis kalimat dalam Bahasa Inggris, mendengarkan dan berbicara dengan lawan bicara dengan menggunakan Bahasa Inggris.Pembekalan Bahasa Inggris dasar bagi mahasiswa Pendidikan Seni dan Keagamaan guna memajukan perkembangan seni budaya dan keagamaan secara global
PENDIDIKAN KARAKTER HINDU Ni Wayan Gateri
Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama dan Budaya Hindu Vol 10 No 1 (2019): PENDIDIKAN DAN BUDAYA HINDU
Publisher : Jurusan Dharma Acarya STAHN-TP Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/ba.v10i1.219

Abstract

Tujuan pembangunan di Indonesia untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya mengandung makna bahwa kepribadian manusia yang utuh dan integral meliputi berbagai dimensi individu, sosial, ketuhanan dan kesusilaan, yang dikaitkan dengan pendidikan terutama pendidikan formal, yang manusia-manusianya diharapkan memiliki kecerdasan intlektual, juga memiliki keserdasan spiritual, emosional, sosial dan berkarakter mulia. Pendidikan karakter tentu saja, bukan hanya tanggung jawab sekolah, pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama yang menyentuh nilai dan kehidupan para anak muda, berawal dengan keluarga dan meluas dengan komunitas sradha, organisasi pemuda, bisnis, pemerintahan, dan bahkan pada media (Licona, 2012:4). Isi dari pendidikan karakter yang baik adalah kebaikan-kebaikan seperti kejujuran, keberanian, keadilan, dan kasih sayang. Adalah disposisi untuk berprilaku secara bermoral (Atmaja,2017:1). Pendidikan karaker sangat penting diberikan kepada peserta didik diberbagai jenjang pendidikan formal. Dalam pelaksanaanya pendidikan karakter dapat diberikan bersinergi dengan mata pelajaran tertentu atau diberikan berdiri sendiri, sebagai sebuah mata pelajaran. Pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia menjadi wahana yang tepat dan strategis untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kemanusiaan sehingga terbentuknya manusia seutuhnya, sehingga memiliki perkembangan pribadi yang seimbang, selaras, dan harmonis, pada dimensi-dimensi kemanusiaan.Pendidikan karakter dalam pendidikan agama Hindu akan menghasilkan orang-orang yang jujur, bukan karena tidak ada kesempatan untuk korupsi atau karena ada hukum yang mengancam, melainkan karena hidup jujur adalah pilihan sadar mereka.Dalam Kitab Sarasamuscaya sloka 177 disebutkan tujuan mempelajari pustaka suci Weda adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan untuk memperbaiki prilaku dan dan kebiasaan hidup. Jujur kita akui selaku umat manusia semuanya selain memiliki beberapa kelebihan, juga dari berbagai kekurangan, dan kekurangan kerap kali menjadi salah satu faktor munculnya prilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai etika (tata susila). Ajaran Tri Kaya Parisudha sebagai salah satu aspek untuk menyelaraskan berpikir yang benar, berbuat yang benar dan berkata yang benar guna mewujudkan pribadi yang santun, cerdas, dan berkarakter mulia berdasarkan dharma

Page 1 of 1 | Total Record : 6