cover
Contact Name
Mela Aziza
Contact Email
mela.aziza@iainbengkulu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
equation@iainbengkulu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika
ISSN : 25993291     EISSN : 26143933     DOI : -
Core Subject : Education,
Equation Journal is an open-access journal published by State Islamic University of Bengkulu (IAIN Bengkulu) twice in a year (March and September). This journal publishes original articles from literature studies or research results in the field of mathematics education.
Arjuna Subject : -
Articles 103 Documents
MATEMATIKA DALAM ILMU MANAJEMEN Yenti Sumarni
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.569 KB) | DOI: 10.29300/equation.v1i1.1343

Abstract

Matematika sebagai ratu ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah sebagai sumber dari ilmu yang lain. Banyak sekali cabang ilmu pengetahuan yang pengembangan teori-teorinya didasarkan pada pengembangan konsep matematika. Sebagai contoh, banyak teori-teori dan cabang-cabang dari fisika dan kimia (modern) yang ditemukan dan dikembangkan melalui konsep kalkulus, khususnya tentang persamaan differensial. Dalam beberapa bidang manajemen misalnya, manajemen keuangan dilakukan perhitungan dan penyajian (tabel dan grafik data) menggunakan aplikasi dari matematika. Manajemen produksi, menuntut kemampuan perhitungan matematika yang matang baik segi biaya produksi, bahan dan jasa yang digunakan. Manajemen pemasaran mengenai permintaan dan penawaran yang dikembangkan melalui konsep fungsi dan kalkulus tentang differensial dan integral.Kata Kunci : Manajemen, Matematika
Muatan Karakter Berdaya Juang Pada Buku Teks Pelajaran Matematika Sma Kelas X Kurikulum 2013 Tria Utari; Hartono Hartono
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.894 KB) | DOI: 10.29300/equation.v2i2.2311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan muatan karakter berdaya juang pada buku teks matematika SMAkelas X Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif jenis analisis isi. Sumber datapenelitian adalah buku teks Matematika kelas X Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 yang diterbitkan oleh PusatKurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Data penelitiandianalisis menggunakan skema Kripendorff yang meliputi pengumpulan data, penentuan sampel,perekaman/pencatatan, reduksi, penarikan kesimpulan dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bagiannon materi pembelajaran ditemukan 5 kalimat yang mengandung motivasi untuk berdaya juang. Pada bagian materipembelajaran ditemukan 26 masalah. Pada tagihan kerja ditemukan 4 proyek dan latihan yang mengarahkan padakegiatan pemecahan masalah, diskusi dan tugas kelompok. Pada soal evaluasi ditemukan 36 dari 111 soal yangmerupakan masalah matematika. Artinya, buku teks telah memuat masalah, proyek dan soal evaluasi sebagaimedia untuk mengasah karakter berdaya juang.
Penggunaan Sempoa Untuk Meningkatkan Mental Aritmetika Siswa SD pada Pembelajaran Kabataku Roples Dianto
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.562 KB) | DOI: 10.29300/equation.v1i2.2296

Abstract

Tujuan penulisan karya tulis ini adalah mengajak pembaca untuk mengetahui tekhnik berhitung berdasarkan teori matematika dengan menggunakan sempoa sebagai alat bantu yang terdiri dari manik-manik yang dapat digerak-gerakkan keatas atau kebawah. Begitu pentingnya sempoa untuk merangsang daya fikir otak anak.Maka dari itu penulis mengajak pembaca untuk menggunakan sempoa sebagai alat bantu pembelajaran Matematika.
TTM (Teka-Teki Matematika) Sebagai Media Pembelajaran Guna Membantu Siswa Memahami Materi Operasi Bilangan Ahbi Mahdianing Rum
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.246 KB) | DOI: 10.29300/equation.v2i2.2317

Abstract

Operasi dasar aritmetika atau operasi dasar bilangan adalah penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dalam menyelesaikan masalah operasi bilangan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dan juga kesalahan. Seperti yang di sebutkan dalam penelitian Mirsawati pada tahun 2017, yaitu dari hasil pengolahan data 30 siswa di sekolah diperoleh informasi bahwa siswa melakukan berbagai jenis kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran pada bilangan bulat. Kesalahan yang didapat berupa kesalahan konsep 25,7 %, kesalahan prinsip 2,8 %, kesalahan operasi 1,7 %, dan kesalahan akibat kecerobohan 10,4 %. Permainan yang akan membantu siswa berlatih untuk mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan operasi bilangan. Salah satu permainan yang bisa di berikan kepada siswa adalah TTM (Teka Teki Matematika). TTM (Teka Teki Matematika) merupakan permainan yang berbasis PowerPoint. TTM (Teka Teki Matematika) terdiri dari 3 level, dimana masing-masing level memiliki tingkat kesukaran yang berdeda dengan level 1 merupakan level terendah dan level 3 merupakan level tertinggi. TTM (Teka Teki Matematika) merupakan media pembelajaran berupa permainan yang berbasis PowerPoint. TTM (Teka Teki Matematika) terdiri dari 3 level dengan masing-masing levelnya memiliki tingkat kesukaran yang berbeda, yaitu level 1 dengan tingkat kesukaran mudah (hanya operasi penjumlahan dan pengurangan) dan terdiri dari 5 soal, level 2 dengan tingkat kesukaran sedang (terdiri dari operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) dan terdiri dari 10 soal, dan level 3 dengan tingkat kesukaran susah (terdiri dari operasi perkalian dan pembagian serta bilangan bentuk akar dan juga bilangan berpangkat) dan terdiri dari 10 soal. Dalam permainan ini siswa harus mengerjakan soal pada TTM (Teka Teki Matematika) secara berurutan dari no 1 hingga ke nomor terakhir. Hal ini dikarenakan siswa belum bisa mengerjakan soal nomor n jika siswa belum menjawab soal no (n-1). Selain itu ketika memainkan permainan TTM (Teka Teki Matematika) ini siswa di haruskan mengerjakan soal operasi bilangan terlebih dahulu sebelum mengklik puzzle jawaban. Permainan kartu ini dapat dimainkan di kelas pada saat belajar materi operasi hitung bilangan. Guru juga dapat memberikan rekomendasi permainan ini kepada siswa di kelas agar dimainkan di luar kelas sehingga siswa bisa memiliki kegiatan menyenangkan yang berarti ketika sedang diluar rumah. Namun, permainan ini tidak hanya bisa dimainkan siswa SMP saja, tetapi siswa SMA juga bisa memainkannya.
Kotaku (Kartu Operasi Kabataku) Sebagai Media Permainan Guna Menigkatkan Kemampuan dan Pemahaman Siswa dalam Materi Operasi Bilangan Bulat dan Relasi Dua Bilangan Ahbi Mahdiang Ningrum
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.066 KB) | DOI: 10.29300/equation.v2i1.2307

Abstract

Operasi hitung dalam matematika terdiri dari operasi perkalian, pembagian, penjumlahan dan juga pengurangan. Dalam proses belajar matematika siswa sering mengalami kesulitan seperti pada materi operasi hitung bilagan bulat serta relasi dua bilangan. Seperti yang ditulis dalam Armindha (2015) mengenai penelitiannya terhadap kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung, yaitu sebanyak 35% siswa mengalami kesalahan dalam melakukan penjumlahan dan 36,58% siswa mengalami kesalahan dalam melakukan pengurangan. Permainan yang bisa diberikan kepada siswa dan memberikan dampak positif bagi siswa baik dari segi pelajaran maupun keasikannya yaitu bermain KOTAKU (Kartu Operasi KABATAKU). Permainan KOTAKU adalah permainan yang melibatkan kartu angka dan kartu bertanda operasi dengan peraturan tim yang memiliki hasil pengoperasian satu kartu angka dan satu kartu bertanda yang paling tinggi akan menang. Melalui permainan kartu ini siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi operasi hitung bilanga bulat dan relasi dua bilangan. KOTAKU merupakan kartu yang terdiri dari 14 kartu angka dan 14 kartu bertanda operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). 14 kartu angka terdiri dari angka 1, 2, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8 dan 9. 14 kartu bertanda operasi hitung terdiri dari kartu bertanda +0, +1, +2, +3, -1, -2, -3, x0, x1, x2, x3, :1, :2 dan :3. Setiap tim akan diberikan 7 kartu angka dan 7 kartu bertanda operasi hitung. Permainan ini dilakukan dengan sistem 1 lawan 1 dari perwakilan tim masing-masing. Setiap pemain akan mengeluarkan 1 kartu angka dan 1 kartu bertanda operasi hitung, pemain yang mendapatkan hasil operasi hitung tertinggi ialah pemenangnya.
Penggunaan Math Game Kartu Remi Berhitung (Karetung) Terhadap Kemampuan Operasi Hitung Siswa Annisa Bunga Pertiwi
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.874 KB) | DOI: 10.29300/equation.v2i1.2312

Abstract

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen. desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest-postest design. populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 8 Rejang Lebong. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh. Uji coba instrument yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Analisa data menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dan uji hipotesis menggunakan uji t. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan Kartu Remi Berhitung (Karetung) pada operasi hitung terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan Karetung terhadap kemampuan berhitung siswa SDN 8 Kabupaten Rejang Lebong dengan nilai thit = 48,66 dan thitung ≥ ttabel yaitu 48,66 ≥ 1,68 sehingga H0 ditolak yang artinya H1 diterima. Adapun hasil observasi pada pertemuan I menunjukkan bahwa siswa masih kurang memperhatikan penjelasan guru tentang materi, siswa masih melakukan kecurangan pada permainan math games seperti mencabut kartu sebanyak dua kali, masih salah berhitung dalam bermain yaitu disebabkan karena masih kurangnya kemampuan siswa dalam berhitung sehingga menyebabkannya kesulitan dalam menurunkan kartu remi saat gilirannya memberikan kartu dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam bermain (lembar observasi terlampir). Adapun hasil observasi pada pertemuan II telah menunjukkan hasil yang lebih baik daripada pertemuan I dimana siswa lebih cepat bermain karena telah terbiasa dengan operasi hitung yang diberikan.
Respon Mahasiswa Terhadap Pengembangan Nilai Karakter Setelah Mengimplementasikan Pembelajaran Matematika Epran Epran; Adelina Efriyanti; Hanisah Tri Utami
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.721 KB) | DOI: 10.29300/equation.v1i2.2297

Abstract

Pendidikan sesungguhnya berawal dari kehidupan keluarga, kemudian secara efektif, efisien, dan metodik serta sistemik dilanjutkan di sekolahan dan pada akhirnya dilanjutkan dalam kehidupan sosial di masyarakat. Pendidikan karakter mejadi populer di negara Indonesia akhir-akhir ini, terutama setelah reformasi. Salah-satunya adalah pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika. Secara umum, sikap matematika ditunjukkan oleh indikator adanya rasa senang dan ikhlas untuk mempelajari matematika, sikap yang mendukung untuk mempelajari matematika, pengetahuan yang cukup untuk mempelajari matematika, rasa ingin tahu, kemamuan untuk bertanya, untuk memperoleh keterampilan dan pengalaman matematika. Perguruan tinggi, khususnya lembaga pendidikan tenaga kependidikan yang bertugas menyiapkan guru-guru, tentunya mempunyai kewajiban moral untuk membantu guru dalam masalah yang dijumpai di sekolah, tak terkecuali membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran yang menunjang ke pendidikan karakter, termasuk masalah yang dihadapi oleh guru matematika. Tulisan ini akan memberikan gambaran bagaimana pendidikan karakter dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika.
Penerapan Problem Based Instruction (PBI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 3 Kota Bengkulu Oci Yulinasari
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.315 KB) | DOI: 10.29300/equation.v1i2.2291

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan: 1) meningkatkan aktivitas siswa kelas XI IPS dengan menerapkan model Problem Based Instruction (PBI), 2) respon, kendala, dan cara mengatasi model Problem Based Instruction (PBI) di Kelas XI IPS, dan 3) meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI IPS dengan penerapan model Problem Based Instruction (PBI). Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga siklus dengan subyek penelitian siswa kelas XI IPS 3 SMA N 3 Kota Bengkulu. Setiap siklus melalui empat tahap PTK yang meliputi, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas, pedoman wawancara berbasis tugas, dan lembar tes tertulis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Penerapan model PBI di kelas XI IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan cara, menjelaskan masalah, mengorganisasikan siswa untuk berdiskusi dengan bantuan LKS, membimbing kegiatan diskusi, memberi kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil dan berpendapat, dan mengevaluasi hasil kegiatan dengan tanya jawab, 2) Respon dalam memecahkan masalah baik dan respon siswa dengan penerapan PBI positif. Selain itu ditemukan kendala untuk kegiatan presentasi karena siswa kurang percaya diri untuk ikut aktif dalam kegiatan ini. Pembiasaan kegiatan ini dan motivasi merupakan cara yang baik untuk meningkatkan keaktifan siswa, 3) Penerapan model PBI dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata hasil belajar siswa di siklus I adalah 70,63 dan ketuntasan belajar klasikal 74,07%. Di siklus II mengalami peningkatan menjadi 77,78 dan ketuntasan belajar klasikal menjadi 81,48%. Peningkatan terjadi lagi di siklus III yakni sebesar 82,34 dan ketuntasan belajar klasikal 89,29%.
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Pendekatan Creative Problem Solving dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMP Poni Saltifa
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.241 KB) | DOI: 10.29300/equation.v1i1.1345

Abstract

Tujuan utama penelitian kuasi eksperimen ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar melalui metode inkuiri terbimbing dengan pendekatan creative problem solving (ITCP) dan yang mendapatkan pembelajaran biasa. Penelitian ini menggunakan desain the nonequivalent group, dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu sekolah menengah pertama negeri di kabupaten Kerinci. Sampel terdiri atas satu kelas sebagai kelompok eksperimen, yang belajar dengan ITCP dan satu kelas sebagai kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran biasa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman matematis. Data dianalisis dengan uji-t. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: (1) peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar dengan ITCP dalam kategori tinggi, dan siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa dalam kategori sedang; (2) peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar melalui pembelajaran ITCP lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa. Kata kunci :Kemampuan pemahaman matematis, metode inkuiri terbimbing dengan pendekatan creative problem solving (ITCP), pembelajaran biasa.
Penggunaan Teknik Scaffolding Pada Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik Pada Siswa SMP Irma Rachmawati
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.677 KB) | DOI: 10.29300/equation.v2i2.2314

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemahaman matematik siswa SMP yang rendah. Padahal kemampuan pemahaman matematik ini sangatlah penting dalam matematika, dengan pemahaman matematik akan dapat menumbuhkan kemampuan siswa dengan baik dan benar pada setiap permasalahan matematika yang muncul. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menggunakan metode pembelajaran Teknik Scaffolding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa dan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode teknik scaffolding. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok kontrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di salah satu MTs di Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2018/2019. Sampel yang diambil secara acak dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. instrumen yang digunakan adalah instrument tes kemampuan pemahaman matematik, angket, serta lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1). Peningkatan kemampuan pemahaman matematika siswa yang menggunakan teknik scaffolding lebih baik daripada siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional, 2) Kualitas peningkatan kemampuan pemahaman matematik siswa dengan menggunakan teknik scaffolding berada pada kategori sedang, 3) Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan teknik scaffolding adalah seluruh siswa memberikan sikap yang positif.

Page 2 of 11 | Total Record : 103