cover
Contact Name
Richa Mardianingrum
Contact Email
j.pharmacosript@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
j.pharmacosript@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pembela Tanah Air No.177, Kahuripan, Tawang, Tasikmalaya, Jawa Barat 46115
Location
Kota tasikmalaya,
Jawa barat
INDONESIA
Pharmacoscript
ISSN : 26224941     EISSN : 26851121     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Pharmacoscript merupakan jurnal penelitian yang dikelola oleh Prodi Farmasi dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Perjuangan Tasikmalaya (P-ISSN: 2622-4941 E-ISSN: 2685-1121) Jurnal ini merupakan media publikasi penelitian dan review artikel pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif, kreatif, original dan didasarkan pada scientific yang diterbitkan 2 kali dalam 1 tahun yakni pada bulan Agustus dan Februari. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia farmasi, teknologi farmasi, farmakologi, biologi farmasi, farmasi klinik, dan bioteknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript" : 7 Documents clear
PEMANFAATAN SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN PADA AIR LAUT DAN ZAT WARNA Diki Ian Safitri
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.146

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai Pemanfaatan Abu Sekam Padi Sebagai Adsorben Pada Air Laut dan Zat Warna. Tujuan penelitian adalah untuk memanfaatkan sekam padi sebagai adsorben dan mengetahui kapasitas adsorpsi abu sekam padi. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode eksperimental dengan cara melakukan adsorpsi pada air laut dan zat warna. Hasil dari penelitian didapat bahwa adsorben abu sekam padi kurang berpotensi dalam menurunkan kadar garam pada air laut dengan nilai penurunan dari kadar awal 3,4% menjadi 3,2% hanya terjadi penurunan sebesar 0,2 %. Proses selanjutnya dilakukan optimasi pada zat warna Titan yellow hingga didapat kondisi optimum dengan melakukan adsorpsi pada berbagai kondisi waktu, pH dan suhu adsorpsi dengan nilai kadar awal zat warna 100 ppm menjadi 79,2 ppm dengan persen penurunan sebesar 19,79 %. Pada kondisi optimum masing-masing adsorben yaitu adsorben abu sekam padi aktivasi asam optimum didapat kapasitas adsorpsi sebesar 832,5 μg/g, adsorben abu sekam tanpa aktivasi sebesar 545 μg/g dan arang aktif sebesar 1150 μg/g pada zat warna titan yellow.Kata kunci : Abu sekam Padi, Arang Aktif, Air Laut, Zat Warna Titan Yellow
Formulasi Masker Peel Off Ekstrak Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus L.) Sebagai Anti Jerawat Yesi Susanti
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.142

Abstract

Telah dilakukan formulasi masker peel off ekstrak kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus L) sebagai antijerawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak kulit batang nangka dalam sediaan masker peel off dengan konsentrasi ekstrak 2%,4%,6%,8% terhadap bakteri penyebab jerawat yaitu Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran dan diamati zona hambatannya. Evaluasi masker peel off meliputi pengamatan organoleptik, homogenitas, pH, uji daya menyebar, uji iritasi kulit, uji viskositas dan uji kecepatan mengering. Berdasarkan pengujian statistik dengan menggunakan SPSS 18,0 (For trial) dengan metode ANAVA dan LSD menunjukan bahwa semua formula berbeda secara bermakna pada taraf signifikansi 95% (p<0,05).Kata kunci :  Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus, masker peel off
STUDI KOMPARASI KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN INSULIN DAN ANTIDIABETIK ORAL Lingga Ikaditya
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.147

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan akan menyertai seumur hidup penderita sehingga mengharuskan penderita harus melakukan pengobatan setiap hari yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui kualitas hidup pasien DM Tipe 2 di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya yang mendapatkan terapi Insulin, Obat oral Anti Diabetes (OAD), maupun kombinasi insulin dan OAD, serta mengetahui hubungan kualitas hidup pasien DM tipe 2 dengan Pola pengobatan DM. Desain penelitian yang digunakan analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional di RSUD Dr. Sukarjo Kota Tasikmalaya pada periode Juli-Agustus 2016.  Adapun kriteria inklusi penelitian ini yaitu pasien dengan usia lebih dari 18 tahun, terdiagnosa DM tipe 2, bersedia mengikuti penelitian, tidak buta huruf,  dan tidak tuli. Alat pengukuran kualitas hidup menggunakan kuisioner Diabetes Quality Of Life Clinical Trial Questionnaire (DQLCTQ). Hasil penelitian terdapat 71 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan rata-rata skor kualitas hidup pasien DM yang menggunakan terapi OAD (74.33 ± 14.29) lebih baik daripada pasien yang menggunakan terapi insulin (73.27 ± 15.01) dan kombinasi OAD+Insulin (62.18 ± 7.06). Pola terapi menggunakan OAD, Insulin, maupun kombinasi insulin menunjukkan kualitas hidup pada kategori rendah dan perbedaan kualitas hidup total antara ketiga kelompok tidak berbeda secara signifikan (p = 0,389). Kata Kunci : DM tipe 2, Insulin dan oral antidiabetik (OAD), Kualitas hidup (Quality of Life) 
HUBUNGAN KADAR GLUKOSA PADA PASIEN BERISIKO SINDROM METABOLIK DI PUSKESMAS JETIS 1 Tatang Tajudin
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.143

Abstract

Sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung dengan terjadinya penyakit degeneratif. Termasuk salah satunya terjadinya diabetes melitus adalah gula darah puasa ≥100 mg/dL berisiko 6,71 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang kadar gula darah puasanya kurang dari 100 mg/dL. Sedangkan untuk INF-γ meningkatnya agen pro-inflamasi seiring dengan meningkatnya kadar C-reacive protein (CRP) sehingga terjadinya sindrom metabolik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kadar glukosa berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur, gaya hidup (merokok), berdasarkan manifestasi klinik, dan mengetahui adanya hubungan antara kadar glukosa. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional pada bahan biologis tersimpan dari sejumlah 89 pasien berisiko sindrom metabolik. Yang direkrut  yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan bersedia mengisi informed consent. Pengumpulan subjek sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pemeriksaan kadar glukosa dilakukan menggunakan alat spektrofotometer 5010. Hubungan karakteristik, kadar glukosa dianalisis dengan menggunakan multivariat dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan kadar glukosa plasma pada pasien laki-laki dengan perempuan (p>0,05)., kelompok usia ≥ 60 tahun dengan kelompok usia < 60 tahun (p>0,05)., perokok dengan bukan perokok (p>0,05)., manifestasi klinik (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara semua fariabel yang diteliti.Kata kunci : Sindrom metabolik, kadar glukosa, Cross Section
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifoliusRoxb.) SEBAGAI HAIR TONIC PADA KELINCI JANTAN GALUR LOKAL Ilvan Vania
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.148

Abstract

Rambut tidak hanya bersifat sebagai pelindung tetapi juga berperan menunjang penampilan seseorang, baik pria maupun wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan galur lokal. Pengolesan sediaan uji dilakukan 2 cara, yaitu 1x pengolesan dan 2x pengolesan. Sediaan uji dioleskan pada punggung kelinci sebanyak 5 tetes selama 28 hari. Pengamatan panjang rambut pada tiap daerah dilakukan pada hari ke-7, 14, 21 dan 28. Data rata-rata panjang rambut yang diperoleh diolah secara statistik untuk melihat apakah ada perbedaan yang bermakna antara kelompok uji dengan kontrol negatif, kontrol normal dan kontrol positif. Berdasarkan penelitian terhadap uji aktivitas ekstrak etanol daun pandan wangi sebagai penumbuh rambut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun pandan wangi 5%, 10% dan 15% menunjukkan aktivitas pertumbuhan rambut namun efektifitasnya lebih kecil dibandingkan dengan kontrol positif. Hasil analisa statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun pandan wangi terhadap aktivitas pertumbuhan rambut kelinci jantan terhadap kontrol negatif dan kontrol normal.Kata kunci: ekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.), kelinci jantan, pertumbuhan rambut
IDENTIFIKASI DAN UJI STABILITAS ZAT WARNA KUNING DARI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Hasna Yerina Azhar
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.144

Abstract

Daun salam (syzygium polyanthum) mengandung warna kuning sebagai pewarna alami. Penelitian ini dilakukan untuk identifikasi zat warna kuning dan mengetahui stabilitas zat warna kuning terhadap pH dan suhu pada daun salam. Metode ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-Heksana, etil asetat, methanol. Uji senyawa zat warna kuning dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis secara kualitatif, fraksinasi dilakukan dengan metode Kromatografi Cair Vakum, pemurnian fraksi dilakukan dengan metode KLT Preparatif, dan uji kemurnian dengan metode KLT 2 Dimensi, identifikasi dan uji stabilitas dilakukan dengan spektrofotometri Uv-Vis. Hasil ekstraksi daun salam dari pelarut n-Heksana diperoleh rendemen sebesar 1,326%, pelarut etil asetat 3,5946%, dan pelarut methanol 3,0871%. Hasil identifikasi zat warna kuning terdapat pada ekstraks etil asetat. Isolate diduga mengandung zat warna karotenoid pada panjang gelombang 467.5 nm. Isolate stabil pada pH 8 dan 9 dan stabil pada suhu 400 C.Kata kunci : Daun salam(Syzygium polyanthum), isolasi, uji stabilitas, zat warna.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KACANG KEDELAI DAN KERSEN (Muntingia calabura L.) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN Nata De Munti Mochamad Herdi Nurzaman
Pharmacoscript Vol. 2 No. 1 (2019): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v2i1.145

Abstract

Indonesia terkenal dengan makanan tempe dengan bahan kacang kedelai. Semakin banyaknya kacang kedelai yang diolah untuk produksi tempe maka makin banyak limbah kulit kacang kedelai yang dihasilkan, tidak  adanya sistem penanganan terhadap limbah yang dihasilkan merupakan tantangan bagi akademisi untuk mengolah limbah tersebut menjadi bahan yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Kersen selama ini pemanfaatannya belum optimal, buah kersen yang mempunyai rasa manis hanya dimakan ataupun dibiarkan begitu saja sampai membusuk di atas pohon. Kulit kacang kedelai masih memiliki kandungan protein didestruksi dengan H2SO4 dan K2SO4 menjadi amonium sulfat sebagai sumber nitrogen dan diuji kadar nitrogen nya dengan metode Kjeldahl. Kersen memiliki kandungan karbohidrat diinvertasi menjadi glukosa dan diuji kadar gula nya dengan metode Luff Schoorl. Nitrogen dan karbon digunakan untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum dalam pembentukan selulosa nata. Tujuan dari penelitian ini yakni memanfaatkan limbah kulit kacang kedelai dan kersen sebagai bahan baku pembuatan Nata De Munti. Metode yang digunakan yakni dengan mencampurkan 30 ml ekstrak buah kersen dan 2 gram ammonium sulfat hasil destruksi dengan penambahan konsentrasi inokulum 30%, 35% dan 40% dan dihasilkan produk Nata de Munti. Hasil penelitian untuk angka lempeng total nata dengan penambahan konsentrasi 30%, 35% dan 40% adalah 12,23 x 102 cfu/ gram, 12,59 x 102 cfu/ gram, 12,89 x 102 cfu/ gram. Kadar serat kasar nata dengan penambahan konsentrasi inokulum 30%, 35% dan 40% adalah 1,312%, 1,627%, dan 1,987%. Penambahan variasi inokulum berpengaruh pada ketebalan nata, semakin besar penambahan inokulum maka nata yang terbentuk akan semakin tebal. Kata kunci : limbah kulit kacang kedelai, buah kersen dan Nata de Munti

Page 1 of 1 | Total Record : 7