cover
Contact Name
Kani Mahardika
Contact Email
kani.mahardika@email.unikom.ac.id
Phone
+6281221746321
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Dipati Ukur No.112-116, Kota Bandung, Jawa Barat
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Wilayah dan Kota
ISSN : 23557281     EISSN : 26859378     DOI : https://doi.org/10.34010/jwk
JWK: Jurnal Wilayah dan Kota is an academic journal published two times annually (April-November) by Program of Regional and City Planning (Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer) Universitas Komputer Indonesia. This journal publishes original researches in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies on regional and city planning.
Articles 59 Documents
IDENTIFIKASI POTENSI DAN MASALAH OBJEK WISATA CURUG PUTRI DI KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA BANTEN BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG, MASYARAKAT DAN PENGELOLA Mardiyah, Ulfa; Suheri, Tatang
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 02 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i02.2080

Abstract

ABSTRAK Objek wisata Curug Putri merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Kawasan Taman Hutan Raya Banten di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah di Objek Wisata Curug Putri di Kawasan Taman Hutan Raya Banten berdasarkan persepsi pengunjung, masyarakat, dan pengelola. Potensi dan masalah tersebut adalah untuk aspek 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Untuk mencapai tujuan studi, digunakan metode analisis deskriptif dan analysis matriks. Dari hasil analisis didapat hasilnya, pertama Atraksi yang berupa daya tarik wisata di kawasan Curug Putri yaitu dinding curug yang memiliki ciri khas dilokasi ini dan dijadikan sebagai potensi dengan masalah kurangnya perawatan dan kebersihan di lokasi curug, kedua Amenitas yaitu fasilitas – fasilitas penunjang serta fasilitas umum di lokasi Curug Putri yang menjadi potensi dalam menunjang kegiatan wisatawan dengan terdapat masalah fasilitas yang masih kurang memadai, ketiga Aksesibilitas yaitu berupa akses yang menjadi salah satu komponen untuk menunjang keberjalanannya kegiatan di curug dengan masalah yang ada kurangnya keamanan pada jalan menuju curug.. Kata Kunci: : Potensi, Masalah, Objek Wisata Curug Putri, Taman Hutan Raya Banten
MEMAHAMI AKSESIBILITAS SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN LOKASI TEMPAT TINGGAL DI KOTA CIMAHI Agam, Z. N.; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 02 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i02.2081

Abstract

ABSTRAK Salah satu permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh Kota Cimahi adalah laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Peningkatan jumlah penduduk ini berikutnya akan berpengaruh terhadap pertambahan jumlah perumahan. Dalam memilih lokasi tempat tinggal banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat, salah satunya adalah aksesibilitas menuju berbagai lokasi aktifitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami aksesibilitas sebagai salah satu faktor penentu dalam pemilihan lokasi tempat tinggal di Kota Cimahi, dengan sasaran: (1) Mengidentifikasi tingkat kepentingan aksesibilitas dalam pemilihan tempat tinggal di Kota Cimahi. (2) Mengidentifikasi kesenjangan antara persepsi dan preferensi penghuni perumahan di Kota Cimahi tentang aksesibilitas menuju berbagai lokasi aktifitas. (3) Mengidentifikasi tingkat kepuasan aksesibilitas berdasarkan lokasi aktifitas di Kota Cimahi. (4) Mengidentifikasi pemilihan moda yang digunakan untuk beraktifitas dilihat dari tingkat kepuasan terhadap aksesibilitas dan lokasi aktifitas. Dari keempat sasaran tersebut, untuk sasaran (1), (3) dan (4) menggunakan analisis deskriptif kualitatif sedangkan untuk sasaran (2) menggunakan analisis GAP. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Diantara 10 faktor yang diuji untuk menilai tingkat kepentingan dalam pemilihan tempat tinggal aksesibilitas merupakan salah satu faktor utama. (2) Dari analisis kesenjangan ditemukan yang memiliki nilai positif hanya aksesibilitas menuju lokasi sarana pendidikan TK dan SD, sedangkan untuk aksesibilitas ke lokasi lainnya memiliki nilai negatif. (3) berdasarkan hasil analisis didapatkan 2 tingkat kepuasan terbanyak di Kota Cimahi berdasarkan lokasi aktifitas menurut responden yaitu tingkat kepuasan 0 dan -1. (4) Tingkat kepuasan terhadap aksesibilitas dan lokasi aktifitas tidak memiliki pengaruh terhadap pemilihan moda yang digunakan oleh masyarakat di Kota Cimahi. Kata Kunci: Pertumbuhan Penduduk, Pemilihan Lokasi Perumahan, Pertumbuhan Transportasi, Aksesibilitas.
IDENTIFIKASI PERMUKIMAN KUMUH DAN ALTERNATIF PENATAAN DI KELURAHAN CIJOROLEBAK (STUDI KASUS : SEMPADAN SUNGAI CIUJUNG) Oktavia, Dini R.; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 02 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i02.2091

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten. Kabupaten Lebak merupakan kabupaten terluas di Provinsi Banten, yang memiliki luas 33% dari luas provinsi. Kondisi topografi Wilayah Lebak bagian tengah dan selatan yang berbukit, menyebabkan pertumbuhan aktifitas perkotaan hanya berpusat pada Ibukota Kabupaten Lebak yaitu Kota Rangkasbitung. Kota Rangkasbitung sendiri mempunyai fungsi utama sebagai pusat pengembangan atau pertumbuhan utama di Kabupaten Lebak dan pusat perdagangan keluar masuk wilayah kabupaten dengan skala pelayanan regional. Laju perkembangan kota yang semakin pesat membuat perpindahan penduduk dari desa ke kota atau sering disebut juga urbanisasi, yang berakibat pada kepadatan penduduk kota sehingga muncul kawasan permukiman kumuh, serta makin meluasnya kawasan permukiman kumuh salah satunya berada di bantaran sungai Ciujung. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentaang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lebak, sudah menetapkan adanya penataan kawasan kumuh meliputi pengendalian pertumbuhan bangunan baru, pencadangan lahan untuk permukiman, perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan perumahan, serta penataan kawasan perumahan sepanjang aliran sungai yang disesuaikan dengan ketentuan sempadan. Penataan kawasan kumuh di Kabupaten Lebak yaitu di kawasan kumuh sempadan Sungai Ciujung Kelurahan Cijorolebak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permukiman kumuh dan alternatif penataan kawasan permukiman kumuh berdasarkan dengan kondisi serta keinginan dan harapan masyarakat. Metode yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner kepada masyarakat sekitar terutama kepala keluarga, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi – instansi terkait seperti BAPPEDA, Badan Pusat Statistik, dan kantor Kelurahan Cijorolebak. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) teridentifikasinya karakteristik pemukim berupa jenis pekerjaan, pendapatan/ penghasilan, asal tempat tinggal, alasan pindah, dan lama tinggal. (2) teridentifikasinya karakteristik permukiman kumuh berupa jumlah penghuni, status kepemilikan tanah dan bangunan, kondisi rumah, luas tanah dan bangunan, jarak ketempat kerja, dan juga kondisi sanitasi lingkungan. Permasalahan di kawasan sempadan Sungai Ciujung yaitu status kepemilikan tanah dan bangunan sebagian besar mengakui milik sendiri dan kondisi sanitasi lingkungan yang perlu adanya perbaikan segera terutama pada perbaikan drainase. (3) teridentifikasinya harapan dan keinginan masyarakat megenai penanganan sampah, sumber air bersih, MCK, perbaikan drainase, jalan lingkungan, dan penanganan banjir. (4) arahan penataan kumuh dengan dua penanganan yaitu berupa pemugaran dan permukiman kembali pada daerah – daerah yang memiliki status tanah legal dan ilegal. Perlu adanya perbaikan dan pembuatan pada drainase, perbaikan jalan, pembuatan MCK, pengelolaan persampahan, dan pemanfaatan sumber air yang ada di Kelurahan Cijorolebak. Kata Kunci: permukiman, kumuh, alternatif, penataan.
HUBUNGAN PEMILIHAN MODA DENGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI DAN JARAK PERJALANAN PENGLAJU DARI KOTA CIMAHI KE KOTA BANDUNG DENGAN MAKSUD BEKERJA Haniff, Ariq; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 02 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i02.2094

Abstract

ABSTRAK Kota Bandung menjadi pusat tujuan orang melakukan pergerakan yang didominasi dengan maksud bekerja. Pembangunan permukiman yang pesat di Kota Cimahi, menyebabkan orang yang bekerja di Kota Bandung banyak memilih bertempat tinggal di Kota Cimahi. Terjadinya fenomena penglaju terlihat dari tingginya volume lalulintas dari arah Kota Cimahi menuju Kota Bandung pada jam puncak. Moda yang digunakan oleh penglaju lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemilihan moda dengan karakteristik sosial ekonomi yang meliputi usia, jenis kelamin, kepemilikan kendaraan, dan pendapatan keluarga perbulan, serta hubungan pemilihan moda dengan jarak perjalanan masyarakat penglaju dari Kota Cimahi ke Kota Bandung dengan maksud bekerja, adapun sasaran yang ingin dicapai yaitu diketahuinya karakteristik sosial ekonomi penglaju, diketahuinya karakteristik pergerakan penglaju, diketahuinya hubungan antara pemilihan moda dengan karakteristik sosial ekonomi penglaju dan diketahuinya hubungan antara pemilihan moda dengan jarak perjalanan penglaju. Pilihan moda terdiri dari ojek online, bus, angkot, mobil pribadi dan sepeda motor. Metode yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan pemilihan moda dengan karakteristik sosial ekonomi dan jarak perjalanan adalah analisis crosstab/tabulasi silang. Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya hubungan antara pemilihan moda dengan usia, jenis kelamin, kepemilikan kendaran, dan penghasilan keluarga perbulan. Sedangkan untuk pemilihan moda dengan jarak perjalanan tidak terdapat hubungan. Kata Kunci: Penglaju, Pemilihan Moda, Karakteristik Sosial Ekonomi, Jarak Perjalanan.
IDENTIFIKASI PERUBAHAN GUNA LAHAN DI KAWASAN JALAN LAYANG NON-TOL “FLYOVER K.H NOER ALIE” DAN DAMPAKNYA PADA MATA PENCAHARIAN DAN TINGKAT PENDAPATAN (STUDI KASUS : BEKASI UTARA, KOTA BEKASI) Firmansyah, Chandra; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 01 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i01.2115

Abstract

ABSTRAK Wilayah Bekasi Utara diperuntukkan sebagai pusat pemerintahan Kota Bekasi, kawasan permukiman, kawasan perdagangan, dan kawasan pendidikan. Seiring dengan berkembangnya wilayah tersebut, maka wilayah Bekasi Utara terjadi perubahan guna lahan yang cukup signifikan terutama setelah adanya jalan layang non-tol “Flyover K.H Noer Ali” di Kelurahan Harapan Mulya dan Kelurahan Marga Mulya. Adanya perubahan penggunaan lahan seperti ini biasanya akan menyebabkan perubahan guna lahan pada sekitar wilayah tersebut. Selain itu, juga akan mengubah kondisi ekonomi masyarakat dalam hal ini mata pencaharian dan pendapatan masyarakat di wilayah Bekasi Utara. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi perubahan guna lahan di kawasan jalan layang non-tol “Flyover K.H. Noer Ali” dan dampaknya pada mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat. Pengumpulan data dengan cara survei primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan survei sekunder diperoleh dari instansi – instansi pemerintah yang terkait dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian menggunakan analisis deskriptif dan metode overlay. Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian adalah penggunaan lahan tahun 2004 dan 2014, status lahan, mata pencaharian tahun 2004 dan 2014, dan pendapatan masyarakat tahun 2004 dan 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun 2004 dan 2014 terjadi perubahan terutama pada lahan gundul yang berkurang seluas 88 Ha. Sedangkan lahan permukiman bertambah seluas 27 Ha dan lahan perdagangan dan jasa bertambah seluas 126 Ha. Dari total 100 responden, sebanyak 77 responden memanfaatkan peluang setelah adanya kawasan di sekitar jalan layang untuk mendapatkan tambahan pendapatan. Sebanyak 45 responden memanfaatkan peluang dengan cara bergerak pada sektor perdagangan dan jasa serta perindustrian. Terjadinya perubahan guna lahan di Kelurahan Harapan Mulya dan Kelurahan Marga Mulya berdampak terhadap mata pencaharian masyarakat. Perubahan mata pencaharian terjadi pada pekerjaan sebagai buruh yang berkurang sebanyak 18 orang dan pedagang atau penjual yang bertambah sebanyak 34 orang. Pada tingkat pendapatan terjadi perubahan yaitu, masyarakat yang berpenghasilan kurang dari Rp. 2.000.000 berkurang sebanyak 22 orang dan yang berpenghasilan diantara Rp. 3.000.000 – 4.000.000 bertambah sebanyak 20 orang. Hal ini menunjukkan perubahan guna lahan yang disebabkan adanya flyover berdampak cukup signifikan terhadap mata pencaharian dan tingkat pendapatan masyarakat di wilayah penelitian. Kata Kunci: perubahan guna lahan, mata pencaharian, tingkat pendapatan.
IDENTIFIKASI PENGARUH ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP JENIS MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DI KELURAHAN PURWAWINANGUN (KABUPATEN KUNINGAN) Sofyan, Ifan M.; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 01 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i01.2116

Abstract

ABSTRAK Kelurahan Purwawinangun merupakan bagian dari wilayah perkotaan Kabupaten Kuningan. Seiring dengan berkembangnya wilayah tersebut, maka wilayah Kelurahan Purwawinangun mengalami perubahan secara struktural dan sosial. Akibat dari perubahannya maka timbul permasalahan diantaranya yaitu adanya alih fungsi lahan pertanian dan perubahan jenis mata pencaharian masyarakat yang lebih beragam. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menganalisa bagaimana pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap jenis mata pencaharian masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap jenis mata pencaharian masyarakat. Sedangkan sasaran yang dicapai yaitu teridentifikasinya karakteristik perubahan guna lahan Kelurahan Purwawinangun, teridentifikasinya karakteristik masyarakat sebagai pemilik lahan pertanian dan teridentifikasinya pengaruh alih fungsi lahan pertanian terhadap jenis mata pencaharian masyarakat. Pendekatan studi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara, dan penyebaran kuisioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data dari instansi terkait yang berupa data softcopy dan hardcopy. Adapun metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk seratus responden. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa, lahan pertanian di Kelurahan Purwawinangun selama 10 tahun berkurang 69,304 ha akibat adanya alih fungsi lahan yang berpengaruh terhadap jenis mata pencaharian masyarakat setempat. Dari seratus responden yang memiliki lahan pertanian tahun 2003, sebanyak 29 responden mengalihfungsikan seluruh lahan pertanian seluas 2,580 ha dan 39 responden yang sebagian lahan pertaniannya dialihfungsikan mencapai 1,550 ha. Sebanyak 32 responden tidak mengubah lahan pertaniannya atau tetap sebagai lahan pertanian dengan luas total 4,200 ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk perubahan satu jenis pekerjaan bidang pertanian ke bidang non-pertanian akan mengubah lahan pertanian seluas 0,104 ha. Kata kunci : Alih fungsi lahan pertanian, jenis mata pencaharian.
PENERAPAN KONSEP EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DENGAN MEMPROMOSIKAN KEARIFAN LOKAL MENUJU PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN DI TANA TORAJA Thoban, Maryam A.A.; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 01 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i01.2117

Abstract

ABSTRAK Tana Toraja has a very diverse tourism potential, not only about cultural but beautiful landscape too. However, the tourism potential is not managed properly. Local wisdom which still preserved is potency for local communities to manage and maintain it independently. Community Based Ecotourism concept is a development concept which approriate to the condition of society and the environent in Tana Toraja, so as toinvolve the local community becomes a way to meet the needs oof economic, and social while ensuring sustainability of culuturan and natural resources. This study aims to provide a concept of tourism development with the application of community based ecotourism concept by local wisdom promoting in Tana Toraja. Data were collected by in-dept interview and observation to the manager of tourist atracction, community of handicraft and stakeholders. The method of analysis is descriptive analysis. The results from this study indicate that the involvement of local communities as managers of tourist atracctions, homestay providers, transportation service providers, and local guide are still lacking. However, Tana Toraja has the local wisdom resources which can be promoted to become a educational material for tourists. Kata Kunci: Tourism, Community Based Ecotourism, Local Wisdom, Sustainable Tourism, Tana Toraja
IDENTIFIKASI DAMPAK PERUBAHAN GUNA LAHAN DARI PERKEBUNAN DAN HUTAN MENJADI KAWASAN PEMERINTAHAN BARU DI WILAYAH SENGGARANG TERHADAP GUNA LAHAN SEKITARNYA DAN EKONOMI MASYARAKAT SETEMPAT Hidayatullah, Riyan; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 01 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i01.2118

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan guna lahan dari perkebunan dan hutan menjadi kawasan pemerintahan baru yang terjadi di Wilayah Senggarang dan seberapa besar dampak perubahan lahan tersebut terhadap guna lahan sekitarnya. Penelitian ini juga bertujuan melihat pengaruh perubahan guna lahan terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun waktu sembilan tahun yaitu dari tahun 2000 sampai tahun 2009 terjadi perubahan guna lahan yang cukup besar yaitu sebesar 57,28 % dari total luas wilayah penelitian. Lahan perkebunan campuran bertambah sebesar 528,6 Ha, sedangkan lahan perkebunan/karet berkurang sebesar 347,7 Ha. Dalam kurun waktu 5 tahun yaitu tahun 2009 sampai tahun 2014 perubahan guna lahan terjadi perubahan guna lahan sebesar 3,6 % dari total luas wilayah penelitianpada lahan eks tambang yang bertambah sebesar 52,6 Ha, sedangkan lahan kosong berkurang sebesar 49,6 Ha. Adanya kawasan pemerintahan saat ini tidak menyebabkan lahan di sekitarnya berubah penggunaannya. Guna lahan di sekitar kawasan pemerintahan yang berubah terjadi pada sekitar lahan yang sebelumnya tidak ada akses untuk kendaraan, berubah menjadi jalan. Selain itu, kawasan permukiman bertambah dari sebelumnya merupakan lahan semak/tegalan dan lahan kosong. Dalam segi ekonomi, perubahan guna lahan secara keseluruhan tidak memberikan dampak terhadap perubahan mata pencaharian dan pendapatan masyarakat. Kata Kunci: perubahan guna lahan, kawasan pemerintahan, mata pencaharian, pendapatan.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AGLOMERASI INDUSTRI PENGOLAHAN DI CIKARANG KABUPATEN BEKASI TAHUN 2006 DAN 2013 Saleh, Bibra; Warlina, Lia
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 4 No 01 (2017): April 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i01.2119

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Bekasi merupakan wilayah yang perekonomiannya ditunjang besar oleh sektor perindustrian. Hal ini dapat dilihat dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Kabupaten Bekasi Tahun 2013 yang menjelaskan bahwa sektor industri merupakan sektor terbesar dengan angka mencapai 102.673.539,21 Juta Rupiah atau sekitar 76% dari hasil pendapatan kabupaten secara keseluruhan dalam kurun waktu 2010-2013. Disamping itu, hal ini juga diperkuat dengan banyaknya kawasan industri yang ada daerah tersebut diantaranya kawasan industri Jababeka, Greenland International Industrial Center (GIIC), Kota Deltamas (Deltamas), East Jakarta Industrial Park (EJIP), Delta Silicon, MM2100, BIIE dan sebagainya yang tergabung dalam Zona Ekonomi Internasional (ZONI). Aktivitas industri di Kota Cikarang menjadi fenomena yang menarik untuk diteliti. Fenomena pengelompokan industri terlihat beraglomerasi di beberapa bagian wilayah perkotaan Cikarang. Karakteristik wilayah aglomerasi tersebut dilihat berdasarkan jumlah industri, jumlah tenaga kerja, jumlah jenis industri, tingkat kepadatan industri, tingkat kepadatan tenaga kerja, serta luas wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik wilayah aglomerasi serta perkembangannya antara tahun 2006 dan 2013. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data perusahaan industri di wilayah perkotaan Cikarang tahun 2006 dan 2013. Data tersebut dianalisis menggunakan unit analisis grid dengan ukuran 1x1 km2. Bedasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat 2 wilayah aglomerasi industri pengolahan di wilayah perkotaan Cikarang pada tahun 2006, dan 3 wilayah aglomerasi industri pengolahan di wilayah perkotaan Cikarang pada tahun 2013. Dari ketiga wilayah aglomerasi tersebut, wilayah aglomerasi industri di Kecamatan Cikarang Selatan mempunyai luas wilayah, jumlah perusahaan, jumlah tenaga kerja, jumlah jenis industri, tingkat kepadatan industri, dan tingkat kepadatan tenaga kerja paling tinggi. Kata Kunci: Industri, Aglomerasi, Cikarang
PROBABILITAS PERALIHAN MODA PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI (MOBIL) KE MONOREL BANDUNG RAYA Saputra, Isro; Mulyanisa, Z. M.
Jurnal Wilayah dan Kota Vol 5 No 01 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v5i01.2137

Abstract

ABSTRAK Jumlah kendaraan bermotor di Kota Bandung pada tahun 2017 semakin meningkat dengan pertumbuhan kendaraan yang mencapai 11% untuk kendaraan roda empat dan sekitar 70% untuk kendaraan roda dua, sedangkan pertumbuhan infrastruktur baik panjang maupun dimensi volume lebarnya sekitar 1,29%. Hal tersebut berdampak pada permasalahan kemacetan, salah satunya karena ketidakseimbangan pertumbuhan pengendara kendaraan bermotor dengan perkembangan infrastruktur yang ada. Kapasitas jaringan jalan di Metropolitan Bandung Raya saat ini sudah hampir mencapai titik jenuh, ditandai dengan nilai perbandingan volume dan kapasitas yang hampir mendekati 1. Hal inilah yang mengakibatkan kemacetan di beberapa ruas jalan pada waktu puncak. Jika hal ini dibiarkan, maka sistem transportasi di Metropolitan Bandung Raya akan lumpuh. Untuk merespon permasalahan yang ada Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun transportasi publik berbasis rel yaitu Monorel Bandung Raya yang memungkinkan menjadi solusi bagi kemacetan di Kawasan Metropolitan Bandung Raya. Berdasarkan rencana pembangunan monorel tersebut, perlunya melihat bagaimana kemungkinan peralihan moda pengguna mobil ke monorel. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifkasi probabilitas peralihan pengguna moda mobil ke monorel Bandung Raya yang dilihat berdasarkan atribut pelayanan transportasi. Metode yang digunakan untuk melihat probabilitas peralihan pengguna moda dengan metode logit binomial. Sebagian besar pengguna mobil di Metropolitan Bandung Raya ingin beralih ke monorel dan sebagian kecilnya tidak ingin beralih. Faktor ketepatan waktu perjalanan dan kepuasan terhadap biaya yang dikeluarkan sangat penting bagi pengguna mobil untuk beralih moda ke monorel, sedangkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan, dan kemudahan menjangkau moda cukup penting bagi pengguna monorel. Kata Kunci: Monorel, Probabilitas, peralihan.