cover
Contact Name
Dewi Triwahyuni
Contact Email
dewi.triwahyuni@email.unikom.ac.id
Phone
+6281220184242
Journal Mail Official
gps@email.unikom.ac.id
Editorial Address
Smart UNIKOM Building, Floor 9th, Jln .Dipati Ukur No.112 -116 . Bandung, Indonesia 40132
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Global Political Studies Journal
ISSN : 2301749X     EISSN : 26862905     DOI : https://doi.org/10.34010/gps
Core Subject : Humanities, Social,
Global Political Studies (GPS) Journal is a peer-reviewed scientific journal published twice a year, every April and October. GPS Journal published by the Department of International Relations, Faculty of Social and Political Science, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). GPS Journal accepts both research and opinion articles.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal" : 6 Documents clear
Analisis Strategi Kebijakan Migrasi Internasional Pemerintahan Jokowi Jilid I Dalam Penanganan Human Trafficking Bergitha Yesika Marsel; Narwastu Sharon Sudey; Novriest Umbu W Nau
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7180

Abstract

Migrasi Internasional merupakan fenomena yang menarik untuk dibahas ketika volume migrasi dalam masyarakat modern meningkat dalam jumlah skala yang besar. Dalam fenomena migrasi internasional ini, Pekerja Migran merupakan salah satu ranah yang rawan akan peluang terjadinya eksploitasi perdagangan manusia. Data statistik menurut BNP2TKI terkait naik turunnya grafik pendataan migran yang berprofesi sebagai TKI dalam periode waktu 2015-2019, kontras perbedaannya dengan laporan mengenai pekerja migran asal Indonesia yang menjadi korban dalam kasus human trafficking yang bergerak dalam grafik naik sebanyak 259 kasus pada Tahun 2019 dibanding laporan kasus pada Tahun 2018. Konstruktivisme meyakini antar masyarakat telah saling mengkonstruksi. Setiap tindakan selanjutnya terjadi karena pemaknaan tertentu, dan pemaknaan itu hadir sebagai hasil dari interaksi sosial. Faktor pendorong masyarakat untuk terlibat dalam migrasi internasional, dan tren migrasi internasional menjadi gagasan yang melandasi pemaknaan pola pikir masyarakat terkait dengan budaya migrasi internasional yang kemudian menghadirkan ruang peluang terjadinya perdagangan manusia. Sehingga berdasarkan definisi Universal Declaration of Human Right 1948, melihat seharusnya ada ruang pemulihan martabat serta kesejahteraan orang yang menjadi korban. Tulisan ini membahas pemaknaan konstruksi sosial domestik, menimbang kerangka kebijakan nasional mengenai Migrasi Internasional yang pernah dikeluarkan selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo Jilid 1 (2014-2019), yakni Undang-Undang No. 18 Tahun 2017. Kata kunci: Human Trafficking, Migrasi Internasional, Pemerintahan Jokowi Jilid 1
EnglishTurkey's Efforts to Normalize Diplomatic Relations with Israel After Withdrawal of Ambassadors both of the Two Countries in 2018 Hawa Salsabila; Haryo Prasodjo; Dedik Fitra Suhermanto
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7404

Abstract

This study aims to provide information and literacy for readers regarding Turkey's efforts towards normalizing diplomatic relations with Israel after withdrawal of both of their embassies. What makes it interesting is that several times the relationship between Turkey and Israel has progressed and regressed due to the unfinished Israeli attack on Palestine, besides that Turkey also defended Palestine. However, Turkey is currently trying to normalize its relations with Israel for national interest. This study concludes that efforts to normalize relations with Israel are not easy to do because of the efforts of Turkey which still wants to cooperate with the enemy of Palestine. The findings in this study are Turkey's interest in peace efforts with Israel from an economic, political, and security perspective; and efforts to normalize diplomatic relations between Turkey and Israel in 2022. This study will use descriptive research methods and qualitative data analysis techniques that explain how the Turkish government's efforts to normalize relations with Israel are between improving and deteriorating in addition to Turkey's efforts to continue to defend Palestine using secondary data. This study will use the concept of strategy normalization to explain the stages of normalization sought by Turkey in improving its diplomatic relations with Israel. Keywords: Diplomatic, Israel, Normalization, Turkey.
Drone Bayraktar TB2 sebagai Instrumen Diplomasi Pertahanan Internasional Turki Muhammad Yasir Abdad; Sugito Sugito
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7817

Abstract

Penggunaan Drone Bayraktar TB 2 buatan Turki di perang Azerbaijan banyak memunculkan spekulasi tentang peran Turki sebagai poros baru negara penyedia senjata modern. Penelitian ini menggunakan teori Diplomasi Pertahanan prespektif non-koersif untuk meganalisis penggunaan Drone sebagai instrumen diplomasi. Jenis penelitian ini adalah tipe deskriptif kualitatif dengan sumber data sekunder dari buku, jurnal dan pemberitaan media masa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan Drone Bayraktar TB2 oleh Turki berpengaruh pada sistem kerja diplomasi pertahanan terutama pada upaya Confidence Building Measures (CBMs), peningkatan kemampuan pertahanan (defense capabilities) dengan melakukan latihan militer bersama, dan kerja sama industri pertahanan (defense industry cooperation) yang ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan atau MoU dengan berbagai negara dalam pengembangan senjata berskala internasional. Sumber data tentang penggunaan drone sebagai instrumen diplomasi pertahanan yang masih terbatas menjadi kekurangan dari penelitian ini, sehingga penelitian secara berkelanjutan masih sangat diperlukan sebagai penyempurna data dari penelitian ini. Kata kunci: Bayraktar TB2, CBMs, Defense Diplomacy, Defense Industry, Military Cooperation
Manajemen Konflik Hak Penerbitan Berita Google dan Australia Haris Saefulloh; Ludiro Madu
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7913

Abstract

Google dan Australia melakukan manajemen konflik hak penerbitan berita pada tahun 2021. Dalam konflik tersebut Australia ingin Google membayar perusahaan media pada setiap berita yang mereka terbitkan secara daring. Puncak konflik terjadi ketika Google tidak setuju dan sempat mengancam hengkang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori manajemen konflik. Teori tersebut menyebutkan ada lima jenis manajemen konflik yang dapat digunakan tergantung dari prioritas aktor konflik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode dokumen yang kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Google dan Australia telah melakukan kompromi setelah satu tahun melakukan negosiasi dalam konflik hak penerbitan berita. Kompromi ini tertuang dalam amandemen Undang-undang News Media Bargaining Code yang awalnya digunakan sebagai alat Pemerintah Australia dalam mencapai tujuannya. Kata kunci: Australia, Google, Penyelenggara Sistem Elektronik, Undang-undang Tawar Media
Kepentingan Nasional Indonesia Menolak Ratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) Agus Subagyo; Henike Primawanti
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7925

Abstract

Salah satu perjanjian internasional dibawah WHO yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat adalah FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) yang bertujuan melindungi umat manusia di dunia dari ancaman dampak dari konsumsi rokok dan implikasi paparan asap rokok. Sampai dengan saat ini, Indonesia merupakan satu-satunya negara di Benua Asia yang belum meratifikasi FCTC. Penelitian ini ingin mencari jawaban atas pertanyaan mengapa Indonesia menolak ratifikasi FCTC? Dalam menjawab pertanyaan ini maka dipergunakan landasan teori politik luar negeri James S Rosenau. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Indonesia menolak ratifikasi FCTC disebabkan oleh faktor sistemik (berupa FCTC dipandang sebagai rezim global Barat yang akan menguasai pasar tembakau Indonesia), faktor governmental (berupa penolakan Kementerian Industri dan Perdagangan karena FCTC merugikan ekonomi nasional), faktor societal (berupa tekanan dari kelompok petani tembakau terhadap FCTC), dan faktor idiosinkretik (nilai, pengalaman, dan relasi anggota parlemen dengan petani tembakau). Novelty yang ditemukan adalah pemerintah Indonesia lebih memilih kepentingan ekonomi (economic interest), dibandingkan dengan kepentingan kesehatan publik (publik health interest). Kata Kunci: Kepentingan Nasional, Ratifikasi, FCTC.
Kerjasama Indonesia-Australia Dalam Menanggulangi Illegal, Unreported, Unregulated Fishing Di Laut Timor Australia Tahun 2017-2021 Chenika Fricila; R. Dudy Heryadi; Dairatul Ma’arif
Global Political Studies Journal Vol 6 No 2 (2022): Global Political Studies Journal
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/gpsjournal.v6i2.7996

Abstract

Indonesia and Australia are two partner countries that are actively cooperating in the fisheries sector with the aim of tackling IUU fishing. Despite that both countries have taken many approaches and policies, the number of IUU fishing case is still remain high. One area that is vulnerable to these activities is the Australian Timor Sea because of its direct adjacent to the Indonesian sea. This research was conducted with the aim of knowing whether the realization of the cooperation that has been implemented has succeeded in reducing the transnational crime of IUU fishing that occurred in the Australian Timor Sea. This study uses qualitative approach and descriptive type of research that uses two data sources, namely primary and secondary. In analysing this research, the author uses bilateral cooperation theory, maritime security and IUU fishing concept. The results of this study indicated that the realization of the cooperation that has been carried out by Indonesia and Australia in the fisheries sector as an effort to tackle IUU fishing in 2017-2021 has not been able to reduce IUU fishing cases in Australian Timor Sea Australia because of the economic factors of Indonesian fishermen who are affected by the COVID-19 pandemic. Keywords: Australia, Australian Timor Sea, Fisheries cooperation, Indonesia, IUU fishing.

Page 1 of 1 | Total Record : 6