cover
Contact Name
Enang Yusuf Nurjaman
Contact Email
enangyusuf@iain-ternate.ac.id
Phone
+6281572238784
Journal Mail Official
altadabbur2017@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
Al-Tadabbur ; Jurnal Kajian sosial, Peradaban dan Agama
ISSN : 25273248     EISSN : 26139154     DOI : -
AL-TADABBUR (P-ISSN : 2527-3248; E-ISSN : 2613-9154 ) is a Journal published by Faculty of Ushuluddin Adab dan Dakwah of IAIN Ternate, Indonesia. It is a peer-reviewed open access journal in social civilization and religion.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020" : 10 Documents clear
METODOLOGI PEMAHAMAN HADIS TEKSTUAL VS PEMAHAMAN KONTEKSTUAL Muhammad Sakti Garwan
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan urgensi pemahaman tekstual dan kontekstual dalam penerapannya pada kehidupan sehari-hari. Jenis penelitian ini adalah library reseach, variabel penelitian adalah pemahaman tekstual dan kontekstual hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadis sebagai sumber nilai dan ajaran kedua, yang secara redaksi dikategorikan zhannî al-wurûd, ternyata mengandung berbagai problem di dalamnya, di antaranya kedudukannya Muhammad sebagai rasul akhir zaman, maka aturannya pun mestinya untuk sepanjang zaman, padahal kenyataannya Muhammad itu hidup pada waktu dan tempat tertentu. Mengikuti segala yang bersumber dari Rasulullah Muhammad merupakan suatu keharusan, namun karena Rasulullah Muhammad dalam kehidupannya yang terbatas baik waktu maupun wilayahnya, maka sudah seharusnya pula memahami hadis tidak hanya dengan pendekatan tekstualis an-sich, kalau menginginkan agar hadis senantiasa berlaku sepanjang zaman, mengingat problem kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Oleh karena itu perlu pendekatan secara kontekstualis, yaitu memahami hadis dengan mengacu pada latar belakang, situasi dan kondisi serta kedudukan Nabi ketika hadis itu ditampilkan.
PROSES PEMAHAMAN HIJRAH BAGI MAHASISWA MUSLIM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Siroy Kurniawan
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penalaran bayani mengantarkan kita pada tingkat pemahaman yang mendalam dalam proses pemahaman berkaitan Al-Qur’an dan Hadist. Landasan dasar yang memang sudah menjadi acuan atau pegangan bagi mereka dalam memahami proses kehidupan. Penelitian ini mengantarakan kita bahwa dala proses berhijrah bagi Mahasiwa Muslim UNY memiliki tiga fase, mulai dari pemahaman kepada Allah, kedua pemahaman Hijrah dan efek dari hijrah yang disakan. Nalar-nalar islam yang digunakan mahasiswa UNy dalam proses berhijtah menggunakan nalar Bayani. Hal ini terlihat dari perubahan yang dirasa lewat pemahaman-pemahaman anatra Allah dan kehidupan berlandaskan Al-Qur’an dan hadist.
POLA KOMUNIKASI MAHASISWI BERCADAR DALAM INTERAKSI SOSIAL DI UIN IMAM BONJOL PADANG Uky Firmansyah Rahman Hakim; Silvina ZE
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswi bercadar menjadi menarik untuk diteliti karena cara mereka menjalankan perintah Allah yang berbeda dengan muslimah pada umumnya dan seperti apa mereka melakukan komunikasi dengan orang-orang di lingkungan kampus UIN Imam Bonjol. Komunikasi interaksional, mempunyai hubungan timbal-balik dan selalu ditanggapi, dapat dilihat ketika mahasiswi bercadar saat bertemu dengan teman, dosen, teman kos mereka menyapa dan bersalaman begitu juga dengan orang kantin, pegawai kampus, mereka menyapa walaupun komunikasi yang terjadi tidak begitu intens. Tetapi tidak semua pihak ketika berinteraksi dengannya melakukan timbal balik dan mendapat tanggapan seperti ada sebagian teman yang tidak suka dengan mahasiswi bercadar. Jika dengan lawan jenis mereka akan memberi batasan untuk hal-hal tertentu. Berbeda dengan pola komunikasi transaksional mahasiswi bercadar saat dengan teman terlihat saat mereka berdiskusi tentang pelajaran, kajian agama-agama dan hal positif lainnya. Ketika dengan dosen terlihat saat mereka berdiskusi di dalam kelas. 
Bekam Sebagai Alternatif Pengobatan Perspektif Sains dan Hadis Nuril Fajri
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadits Nabi SAW. merupakan dalil kedua setelah Al-Qur’an, segala aturan-aturan dan petunjuk didalamnya tidak hanya sekedar membahas kehidupan akhirat saja, akan tetapi juga membahas urusan kedunaiwian. Salah satunya ialah hadits Nabi SAW. terkait dengan pengobatan tradisional dan yang berhubungan dengan medis. Dalam hadits Rasulullah saw. menjelaskan bahwa “sesungguhnya setiap penyakit yang diderita oleh seseorang niscaya memiliki obatnya”. Banyak obat dan cara pengobatan yang Rasulullah saw. ajarkan kepada umatnya. Salah satunya ialah berobat dengan Hijamah (bekam). Bekam merupakan salah satu obat dan praktik yang memiliki kedudukan istimewa dalam tradisi pengobatan Nabi.Dengan praktik bekam ini penyakit yang  jarang diketahui dapat diketahui dengan metode bekam ini.  Bekam merupakan metode terapi klasik yang kini muncul kembali dan tren digunakan oleh para dokter untuk mengobati berbagai keluhan penyakit. Sekarang ini praktek bekam sudah ada pelatihannya sehingga dokter dan masyarakat umum dapat mengikuti pelatihan ini, ditambah lagi setelah kajian-kajian ilmiah di berbagai negara di dunia membuktikan efektifitas metode terapi klasik ini. Dalam beberapa hadits Nabi SAW. memberi keistimewaan terhadap tradisi pengobatan bekam sebagai salah satu terapi pengobatan  tradisional yang manjur.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hadits-hadits tentang hijamah (bekam) dan memahami hadits tersebut, dari sisi sanad dan matannya, syarah hadis dari hijamah (bekam), kemudian juga untuk mengetahui bagaimana pengaruh hijamah (bekam) pada kondisi sosio kultural sekarang ini, dalam hal menyembuhkan penyakit maupun dalam hal lainnya serta menghubungkannya dengan penjelasan sains agar menambah keyakinan umat muslim akan kebenaran dari hadits-hadits Nabi SAW. Dalam makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik agar  makalah ini dapat tersusun secara sistematis dan objektif.
FRAME HIJRAH MILLENIAL DI MEDIA SOSIAL (Telaah Makna Hadis Tentang Hijrah) Siti Nur Alfia Abdullah
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini membahas seputar dinamika pemahaman hijrah sebagai fenomena sosial masa kini, yang membingkai hijrah sebagai lahan gaya hidup. Hal ini dapat dilihat dengan diadakannya kegiatan acara ceremonial yang dihadiri sekaligus diprakarsai oleh para publik figur dan ustad-ustad tren di masa kini. Fenomena sosial semacam ini yang kemudian dalam tulisan ini akan dianalisis dengan pendekatan hadis sosial seputar hijrah, yakni hadis yang ada di Sunan al-Nasa’i Karya Imam Nasa’i, Nomor Hadis, 4996. Hasilnya, hijrah masa kini merupakan fenomena sosial hijrah dalam bentuk baru, yang bertujuan untuk memperbaiki diri menjadi manusia yang lebih baik lagi, baik lisan maupun cara berpakaian.
KONSEP MUJAHADAH LI THALABIL ‘ILMI DALAM KITAB MAHFUDZOT Sugirma Sugirma
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Didalam al-Qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali. Hal ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari al-Qur’an sangat kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dari agama Islam. Tak hanya itu, bagi yang memiliki ilmu pengetahuan, akan mendapatkan derajat kemuliaan beberapa tingkat bersama dengan orang-oran yang beriman. Keimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu, dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah, sehingga akan tumbuh rasa bersalah kepada Allah SWT bila melakukan hal-hal yang dilarangnya. Menuntut ilmu juga merupakan representasi dari ayat al-Qur’an yang pertama turun yakni QS. Al-Alaq ayat 1-5, yang inti sarinya memuat tentang perintah membaca, membaca dengan perantaraan qalam. Mengingat betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam, maka setiap muslim diwajibkan untuk memiliki semangat membara dan dengan penuh kesungguhan dalam menuntut ilmu. Semangat dan kesungguhna tersebut harus terbangun dengan kokoh dalam sanubari setiap Muslim agar tidak mudah terpalingkan oleh apapun. Dalam tradisi pesantren, para santri diwajibkan untuk menghafal kata-kata mutiara berbahasa Arab yang sering dikenal dengan istilah mahfudzaat sebagai media untuk membangkitkan semangat para santri. Kata-kata mutiara tersebut dibuat berjenjang dengan sesuai kebutuhan pesantren. Saking dianggap pentingnya kitab Mahfudzaat ini, banyak pesantren-pesantren di Inonesia yang menjadikan kitab Mahfudzaat sebagai pegangan wajib bagi para santinya untuk dihafalkan. Oleh Karena hal tersebut, maka penulis berupaya mengelaborasi kitab Mahfudzaat ini dalam rangka menemukan konsep mujahadah lithalab al-Ilmi yang terkandung di dalammya. Tulisan ini menggunakan metode library research dengan menelusuri literatur-literatur terkait dengan kitab Mahfudzhat  karangan tim Turos Pustaka. Informasi yang diperoleh kemudian diolah dengan teknik analisis data kualitatif untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Dari hasil penelusuran ini, didapati bahwa konsep mujahadah li thalab al-Ilmi dalam kitab mahfudzat adalah belajar harus terstruktur, sabar, adanya keseimbangan hidup dunia akhirat dan mengedepankan akhlakul karimah.
KONFLIK INTERPRETASI FATWA MUI DALAM PELAKSANAAN IBADAH SELAMA PANDEMI COVID-19 Jujun Junaedi; Mukhlis Aliyudin; Dede Sutisna; Prita Priantini NC
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia segala gerak dan aktivitas menjadi terbatas, termasuk beribadah, MUI berijtihad dengan mengeluarkan fatwa tentang pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid-19 ini. Namun, hal tersebut menuai pro dan kontra, khususnya tentang peniadaan shalat berjama’ah di masjid dan shalat Jum’at yang diganti menjadi shalat Dzuhur di rumah. Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi penengah agar tidak terjadi perpecahan antar umat muslim di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus ekplanatori. Eksplanatori yang digunakan untuk mencari keterangan atas aspek-aspek dan argumentasi sebab akibat. Data yang dipelajari melalui dokumen tertulis digunakan untuk merekonstruksi dan menganalisis kasus. Konflik internal umat Islam dalam saat ini, didasarkan kepada kesalahpahaman dalam memahami fatwa MUI No. 14 tahun 2020. Hal yang harus dipahami adalah seseorang terkena virus Covid-19 maka dia tidak boleh berada di komunitas publik termasuk untuk kepentingan ibadah publik, bukan berarti meniadakan ibadah tapi semata kepentingan memberikan perlindungan agar tak menular kepada yang lain. Apabila seseorang dalam kondisi sehat dan berada di kawasan rendah terjangkit virus Covid-19 maka kewajiban ibadah tetap dilaksanakan, dengan catatan harus memperhatikan protokol kesehatan, sosial dan bermasyarakat
PEMAKNAAN SIMBOL-SIMBOL DALAM TAHLILAN PADA TRADISI SATU SURO DI MAKAM RAJA-RAJA MATARAM KOTAGEDE-YOGYAKARTA Fatimah al Zahrah
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui mengapa tahlilan dalam tradisi malam satu Suro memiliki makna yang penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya tradisi malam satu Suro di makam raja-raja Mataram Kotagede Yogyakarta. Selain itu, tahlilan yang biasa diadakan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal, memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Kotagede. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu teori simbol yang ditawarkan oleh Clifford Geertz. Pelaksanaan tradisi malam satu Suro di Kotagede diwarnai dengan beberapa simbol seperti tahlilan sebagai simbol utama, pembakaran dupa, tawasul dan jenang suran. Tahlilan yang dilakukan oleh masyarakat Kotegede pada tradisi malam satu Suro, masyarakat meyakini bahwa tahlilan sebagai sebuah proses dalam memperoleh keberkahan “ngalap berkah” bagi setiap pengunjung yang hadir. Hasil penelitian mengatakan bahwa tahlilan bertujuan bertujuan untuk mendoakan arwah para leluhur khusunya bagi para raja-raja Mataram, bagi masyarakat bermakna membawa keberkahan dan keberuntungan untuk menjalankan kehidupan selanjutnya. Selanjutnya, jenang suran melambangkan beban hidup yang di-panggul (dipikul) oleh manusia, hal ini maksud bahwa menjalani kehidupan harus penuh dengan tekad dan keberanian dalam menghadapi segala resikonya. 
PADDISSENGENG DAN KEDUDUKANNYA DALAM MASYARAKAT BUGIS (TELAAH CATATAN A. MAPIASSE GULE DALAM 100 ADA PAPPASENG TO RIYOLO) Agustang K
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Knowledge Occupies A Very Important Position In The Teachings Of Islam, This Can Be Seen From The Many Verses Of The Koran That View Knowledgeable People In A High And Noble Position Besides The Prophetic Traditions Which Have Encouraged Many People To Continue To Study. In The Koran, The Word Science And The Words Invented Are Used More Than 780 Times. This Means That The Teachings Of Islam As Reflected In The Koran Are Very Thick With Nuances Related To Science, So That They Can Become An Important Characteristic Of Islam. Not Only That, For Those Who Have Knowledge, They Will Get Several Degrees Of Glory Along With Those Who Believe. The Faith That A Person Has Will Be A Driving Force To Seek Knowledge, And The Knowledge That A Person Has Will Make Him Realize How Small Humans Are In Front Of Allah, So That He Will Feel Guilt Towards Allah SWT When He Does Things That Are Prohibited. Demanding Knowledge Is Also A Representation Of The First Verse Of The Qur'an, Namely QS. Al-Alaq Verses 1-5, The Essence Of Which Contains The Command To Read, Read Through The Qalam. Given The Importance Of Science In Islam, Every Muslim Is Obliged To Have A Burning Spirit And Earnestly In Studying. This Enthusiasm And Sincerity Must Be Built Firmly In The Heart Of Every Muslim So That Nothing Is Easily Distracted. In The Pesantren Tradition, Students Are Required To Memorize Arabic Aphorisms Which Are Often Known As Mahfudzaat As A Medium To Arouse The Spirit Of The Students. These Pearl Words Are Made Tiered According To The Needs Of The Pesantren. Because Of The Importance Of The Mahfudzaat Book, Many Pesantren In Indonesia Have Made The Mahfudzaat Book A Mandatory Guide For Later Memorizing. Because Of This, The Author Tries To Elaborate On Mahfudzaat's Book In Order To Find The Concept Of The Mujahada Lithalab Al-Ilmi Contained In It. This Paper Uses The Library Research Method By Tracing The Literature Related To The Mahfudzhat Book By The Turos Pustaka Team. The Information Obtained Is Then Processed By Qualitative Data Analysis Techniques To Then Draw A Conclusion. From The Results Of This Search, It Was Found That The Concept Of Mujahadah Li Thalab Al-Ilmi In The Mahfudzat Book Is That Learning Must Be Structured, Patient, There Is A Balance In The Life Of The Hereafter And Prioritizes Morality.
KONSEP AL-MU’AWANAH DALAM AL-QUR’AN (Suatu Kajian Tafsir Tematik) Irfan Irfan
AL-TADABBUR Vol 6, No 2 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep al-Muawanah dalam al-Qur’an dirtikan sebagai bentuk tolong menolong atau bantu membantu untuk meringankan beban serta kesukaran. dalam penelusuran ayat-ayat yang terkait dengan term al-Muawanah, penulis melakukan klasifikasi ayat berdasarkan urutan turunnya yang terbagi ke dalam dua kategori, yaitu surah makkiyah dan madaniyah. Maka hasilnya adalah term al-Muawanah terkadang dimaksudkan sebagai sarana untuk memelihara sifat kemanusiaan antar sesama. Olehnya itu dengan adanya penelitian ini maka akan memberikan tambahan referensi dalam hal kajian tafsir utamanya hal-hal yang terkait al-Muawanah. Adapun metode anlisa yan digunakan adalah analitis deskriptif dengan menggunakan pendekatan maudhu’i atau tematik. Dan hasilnya dapat disimpulkan bahwa bentuk tolong menolong yang ada di dalam al-Qur’an, bukan hanya terkenal dengan istilah al-Muawanah semata, akan tetapi terdapat istilah lain yang dapat dipakai untuk menggambarkan hal tersebut. Seperti term ista’anah yang berarti memohon pertolongan.  

Page 1 of 1 | Total Record : 10