cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
(0351) 463208
Journal Mail Official
jpak.wina@gmail.com
Editorial Address
Jalan Soegijopranoto Tromol Pos 13 Madiun
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik
ISSN : 20850743     EISSN : 26557665     DOI : https://doi.org/10.34150/jpak
Journal of Catholic Religion Education (JPAK) is a scientific communication media intended to accommodate the results of research, study results, or scientific studies related to Catholic Religious Education as a form of contribution to STKIP Widya Yuwana for the development of Catholic Religious Education in general. Journal of Catholic Religion Education (JPAK) is published by the STKIP Research Institute Widya Yuwana. Publish twice a year (April and October).
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 5 (2013): April 2013" : 6 Documents clear
PASTORAL PENGATURAN KEHAMILAN SETURUT AJARAN MORAL GEREJA KATOLIK Antonius Virdei Eresto Gaudiawan
Bahasa Indonesia Vol 9 No 5 (2013): April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2115.537 KB) | DOI: 10.34150/jpak.v9i5.177

Abstract

Magisterium of the Church has established sexual ethics for a long time ago. Church resists artificial birth control that morally are contraceptive and abortive. Church gives guidance for Christian to use natural birth control recognized as a gift of God. Nevertheless, many Christian have used artificial birth control. Some researches affirmed this judgment. Thereof, the Church has to continuously invite Christian couples for using natural birth control throughout their life. Church has to establish such a natural birth control centre for on going education both related to sexual ethics and the convince of the Christian couples effectively practicing natural birth control.
ARAH DASAR PENDIDIKAN KITA John Tondowidjojo
Bahasa Indonesia Vol 9 No 5 (2013): April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.567 KB) | DOI: 10.34150/jpak.v9i5.178

Abstract

Pendidikan merupakan lahan, tempat dan modalitas bersama dengan praktek evangelisasi. Mendidik dan evangelisasi tidak boleh dipisahkan karena merupakan hal-hal mendasar dari apa yang dinamakan "theologia pendidikan". Theologi pendidikan itu bukanlah seorang untuk kantor. Seseorang yang mendidik, terlebih dahulu ia harus menghayati tugas iman dalam hatinya sendiri dalam proses edukatif. Dengan demikian mendidik baginya tidak berarti "menguasai" melainkan mengembangkan. Seorang pendidik Kristiani tidak bersikap sebagai orang yang tabu di hadapan anak-anak yang tidak tahu melainkan berjalan dengannya, di jalan yang penuh humanisasi. Pendidikan seperti itu hanya mungkin jika anak muda selalu dipandang sebagai subyek dari pendidikan.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN AGAMA KATOLIK DI SMA SANTO BONAVENTURA MADIUN Martina Murlani
Bahasa Indonesia Vol 9 No 5 (2013): April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2338.453 KB) | DOI: 10.34150/jpak.v9i5.179

Abstract

Character and national culture became a sharp concern of society. This paper discusses one of the practical alternative solution. It is so basic, that is, character education during the Catholic religion teaching learning process. This requires a change of attitude and new skill of its teacher (condito sine qua non) So as to accomplish the character of nationalism. A character of good nationality is the actualization of the quality of Indonesian. As formulated in the funcition and purpose of national education. The research shaus that the character education in SMA Saint Bonaventura Madiun is implemeted trough the routine activities, spontaneous activities and the modelling that includes the development of culture norms and national character such as religious values, discipline, care to environment, social care, honesty and nationalism. The phases are: implementing, monitoring, evaluating and follow up action.
PENDIDIKAN KRISTIANI MELALUI PENGALAMAN BERKOMUNITAS BAGI ANAK-ANAK Albert I Ketut Deni Wijaya
Bahasa Indonesia Vol 9 No 5 (2013): April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.727 KB) | DOI: 10.34150/jpak.v9i5.180

Abstract

Gereja masa depan tidak bisa terpisah dari mutu pendidikan iman anak-anak saat ini. Untuk itu, sejak dini anak-anak perlu mendapat pendidikan iman yang bermutu sedini mungkin. Hal itu berarti bahwa anak-anak perlu belajar tidak hanya dengan model klasikal namun perlu dengan bentuk yang lain. Melihat hal tersebut, pendidikan yang berangkat dari pengalaman berkomunitas menjadi alternatif yang perlu dipikirkan kembali. Dalam pendidikan pengalaman berkomunitas, setiap pribadi belajar dari pengalaman untuk bersedia saling memberikan diri bagi orang lain dan saling mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan setiap pribadi secara utuh.
MENDIDIK MURID MENJADI PENDIDIK IMAN Agustinus Supriyadi
Bahasa Indonesia Vol 9 No 5 (2013): April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1827.999 KB) | DOI: 10.34150/jpak.v9i5.181

Abstract

Perintah Yesus yang tersurat dalam Mat 28:19, harus dipahami sebagai kehendak Yesus supaya pengikut-pengikutNya pergi dan mengajar menjadikan murid segala bangsa. Dan setelah mereka menjadi murid dan percaya, kemuridan mereka ditandai dengan baptisan. Pewartaan tidak sekedar menjadikan orang mengerti tentang ajaran Yesus dan menerima baptisan (menjadi pengikut-Nya), tetapi terarah kepada tujuan yang lebih mendalam yaitu menjadikan orang sebagai pelaku aktif pewartaan (menjadi Pewarta/Pendidik Iman). Tugas ini memang lebih berat, sebab dalam tugas itu terkandung di dalamnya tugas mendewasakan orang agar menjadi penerus perwartaan (Pendidik Iman). Dalam rencana kehendak-Nya, Allah mau mengikutsertakan manusia dalam karya keselamatan-Nya. Setiap orang Kristiani yang telah menerima Sakramen Pembaptisan mempunyai tugas untuk menjadi pewarta dan pengajar Sabda Allah. Tugas pengajar atau pewarta adalah menghadirkan Allah dan Kerajaan-Nya melalui pengajaran atau pewartaannya. Dengan mengajar para pewarta menghantar orang kepada pengalaman cinta kasih Allah dan perjumpaan secara pribadi dengan Allah. Dalam rencana kehendak-Nva Allah mau mengikutsertakan manusia dalam karya keselamatan-Nya. Oleh karena itu, setiap orang Kristiani yang telah menerima Sakramen Pembaptisan mempunyai tugas untuk menjadi pewarta dan pengajaran sabda Allah. Melalui pengajaran diharapkan, kita dapat membangun Tubuh Kristus dan menanamkan apa yang menjadi iman Gereja dan menghantar orang lain untuk bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus.
HAKEKAT KOMUNITAS BASIS GEREJANI Ola Rongan Wilhemus
Bahasa Indonesia Vol 9 No 5 (2013): April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.07 KB) | DOI: 10.34150/jpak.v9i5.182

Abstract

Komunitas Basis Gerejani adalah suatu persekutuan umat beriman atau Gereja yang berupaya meragakan suatu pola hidup Kristiani yang bersifat kolektif dan sangat berbeda dengan pola hidup individualistis, egois dan konsumptif yang sudah menjadi bagian yang tidak terelakan dari budaya global saat ini. Komunitas ini hadir di tengah masyarakat sebagai Gereja yang hidup, bergerak dan dinamis dalam pergumulan iman kristiani dalam terang lnjil. Ia menghadirkan wajah baru Gereja sebagai kesatuan umat Allah yang terbuka, solider dan berbela rasa dengan masyarakat lokal terutama dengan mereka yang miskin dan tertindas seperti halnya diragakan Yesus sendiri. Komunitas Basis Gerejani berorientasi dan berakar dalam diri Yesus Kristus dan Injil.

Page 1 of 1 | Total Record : 6