ABSTRAKPembelajaran nilai kegotongroyongan sebagai implementasi PPK telah berhasil dalam pengajaran yang efektif, artinya para siswa dapat menerapkan kehidupan sehari-hari dan hasil belajar tersebut dapat memberikan teladan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Generasi emas 2045 disebut generasi milenial berupaya mengembangkan sikap positif yang berlandaskan Intelegensi Emotional Spiritual Quotient sehingga generasi nantinya mempunyai mental yang siap untuk bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode terapan dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian dasar (basic research). Berdasarkan tingkat kealamiahan (natural setting) metode penelitian ini dalam kelompok penelitian terapan yaitu penelitian yang bertujuan memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model pelajaran PPKn di SMK Teuku Umar Semarang dapat mengadopsi model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok dengan 6 (enam) tahap pembelajaran yaitu (1) mengidentifikasikan topik dan mengatur para siswa dalam kelompok, (2) merencanakan tugas yang akan dipelajari, (3) melaksanakan investigasi, (4) menyiapkan laporan akhir, (5) mempresentasikan laporan akhir, dan (6) evaluasi pencapaian. Efektivitas program pelajaran PPKn terhadap sikap perilaku atau karakter bagi para siswa di SMK Teuku Umar Semaranag adalah sebesar 72,63% yang termasuk dalam kategori baik. Faktor-faktor yang merupakan kendala dalam penelitian ini adalah dari para siswa, guru, dan alokasi waktu pelajaran sangat terbatas. Menanamkan nilai kegotongroyongan sebagai implementasi PPK pada pelajaran PPKn sebaiknya tidak hanya dilaksanakan pada waktu pelajaran disekolah saja, melainkan harus melibatkan peran lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan di luar sekolah, dan lingkungan masyarakat.Kata kunci : implementasi, pembelajaran, penguatan pendidikan karakterABSTRACTLearning the value of mutual cooperation as an implementation of PPK has succeeded in teaching effectively, meaning that students can apply everyday life and the learning outcomes can provide examples of life in society, nation and state. The golden generation of 2045 is called the millennial generation trying to develop a positive attitude based on the Intelligence Emotional Spiritual Quotient so that future generations have a mentality that is ready to compete with other developed countries. This research method was carried out using applied methods with a descriptive quantitative approach. This research can be classified as basic research. Based on the level of naturalness (natural setting) this research method is in the applied research group, namely research that aims to solve practical life problems. Based on the results of the research and discussion of the research, it can be concluded that the PPKn lesson model at Teuku Umar Vocational High School Semarang can adopt a group investigation type cooperative learning model with 6 learning stages (syntax), namely (1) identifying topics and organizing students in groups, (2) planning tasks that will be studied, (3) carry out investigations, (4) prepare final reports, (5) present final reports, and (6) evaluate achievements. The effectiveness of the PPKn lesson program on behavior or character for students at Teuku Umar Semaranag Vocational School is 72.63% which is included in the good category. The factors that were obstacles in this study were the students, teachers, and the time allocation for lessons was very limited. Instilling the value of mutual cooperation as the implementation of PPK in Civics lessons should not only be carried out during class time, but must also involve the role of the family environment, the educational environment outside of school, and the community environment.Keywords : implementation, learning, strengthening character education