cover
Contact Name
Juster Donal Sinaga
Contact Email
donalsinaga@usd.ac.id
Phone
+6285228753500
Journal Mail Official
solutionJCPD@usd.ac.id
Editorial Address
Program Studi Bimbingan dan Konseling,Universitas Sanata Dharma Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, 55282
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
SOLUTION, Journal of Counseling and Personal Development
ISSN : -     EISSN : 26847655     DOI : -
Core Subject : Education,
SOLUTION, Journal of Counseling and Personal Development adalah jurnal ilmiah akses-terbuka peer-review yang dikelola dan diterbitkan oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Jurnal ini terbit pertama kalai pada Juni 2019. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun, yaitu Juni dan Desember. Jurnal ini menerbitkan berbagai hasil penelitian dan tinjauan literatur di bidang bimbingan dan konseling, pendidikan, psikologi dan pengembangan diri. Artikel-artikel dalam jurnal ini diharapkan mampu menjadi gagasan-gagasan baru yang berdayaguna bagi guru, dosen, peneliti, dan praktisi bimbingan dan konseling, serta praktisi pengembangan diri.
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2019)" : 4 Documents clear
Kerohanian Ignasian: Cura Spiritualis Yustinus Triyana
Solution : Journal of Counselling and Personal Development Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cura personalis adalah ungkapan dalam Bahasa Latin yang berarti perhatian pribadi. Ungkapan ini diangkat oleh Pater Wladimir Ledochowski, SJ., kemudian sampai hari ini menjadi slogan dan direalisasi di sekolah dan universitas Yesuit seluruh dunia. Jaman modern adalah waktu kerja penuh kesibukan. Komunikasi di jaringan hand phone, email, dan twiter selalu penuh. Jarang ditemukan orang berkunjung, saling sapa, dan rekreasi bersama. Cura personalis merupakan jawaban di jaman modern ini. Di tengah-tengah kesibukan cura personalis mengajak kita untuk sejenak berdiam diri, menyapa saudara, mengingat tujuan hidup
Mengenal Jejaring Bantuan Suku Lamaholot Simon Nama Samon Lamanepa; Marsela Mia Indrianti Ruing; Maria Margaretha Sri Hastuti
Solution : Journal of Counselling and Personal Development Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pelaksanaan konseling di Indonesia, guru Bimbingan dan Konseling/konselor perlu menyadari peran kepala suku adat atau tetua adat dalam penyelesaian masalah masyarakatnya. Masyarakat menaruh kepercayaan yang besar kepada kepala suku adat dapat menyelesaikan berbagai masalah, seperti keluarga, kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya. Kemampuan berkolaborasi antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan kepala suku adat menjadi suatu kompetensi tersendiri.Suku Lamaholot di Flores Timur dijadikan fokus penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan suku Lamaholot tentang masalah, dan proses penyelesaian masalah secara adat atau ritual adat yang dilakukan oleh kepala suku adat atau tetua adat, dan mengetahui pentingnya seorang konselor memiliki kompetensi konseling multikultural. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam (in depth interview) dengan tetua suku. Hasil wawancara menemukan dua hal. Pertama, keyakinan suku Lamaholot bahwa masalah itu berasal dari masalah-masalah leluhur yang sampai sekarang belum terselesaikan hingga mendarah daging, atau dari kesalahan individu sendiri. Kedua, proses penyelesaian masalah melalui tahapan-tahapan: (1) orang tua menemui Atamola (orang pintar) untuk membicarakan masalah anggota keluarga, (2) orang tua menemui Atamua (orang yang melakukan pembersihan atas kesalahan leluhur) untuk mendapatkan informasi tentang materi-materi ritual adat apa saja yang harus dipersiapkan. Pertemuan ini dapat tanpa kehadiran anggota keluarga yang bermasalah, dan (3) orang tua kembali bertemu Atamua bersama anggota keluarga bermasalah untuk menjalani ritual pembersihan diri.
Pengaruh Hasil Pendidikan Karakter Terhadap Kecerdasan Interpersonal Siswa SMP Teresia Tina Samosir; Juster Donal Sinaga
Solution : Journal of Counselling and Personal Development Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to (1) describe SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta grade VIII students' achievement in character education in 2018/2019 academic year; (2) describe SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta grade VIII students' interpersonal intelligence in 2018/2019 academic year; (3) describe how students' performance in character education subject influences their interpersonal intelligence. This is a quantitative study with 31 grade VIII students of SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta 2018/2019 academic year as the subject. The data was collected through Movie Based Character Education Achievement Test which consisted of 88 multiple choices questions and Interpersonal Intelligence Questionnaire which consisted of 32 items. The reliability coefficient formula used was Alpha Cronbach (?) which was 0,933 for the Movie Based Character Education Achievement Test and 0,921 for Interpersonal Intelligence Questionnaire. The data were analyzed using simple linear regression and descriptive statistical categories which were very high, high, medium, low, and very low. The results showed that (1) all participants of the study (100%) performed well in the Movie Based Character Education Achievement Test; (2) 18 students (58%) showed that they had very high interpersonal intelligence, 11 students (35,5%) showed high interpersonal intelligence, two students (6,5%) showed medium interpersonal intelligence; (3) the result of the character education test did not significantly influence students' interpersonal intelligence. However it had positive effect. Meanwhile, the students' character education test result (X) influenced students' interpersonal intelligence (Y) as much as 0,3%, with the statistical significance score of 0,780 0,05.
Latihan “Pesan Aku (I Message)”: Sebuah Praktek Baik untuk Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Asertif dan Etis Peserta Didik Risma Indah Larasati
Solution : Journal of Counselling and Personal Development Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan berkomunikasi asertif dan etis peserta didik SMK melalui latihan “pesan aku”. Melalui latihan ini peserta didik diharapkan mampu mengungkapkan pendapat berupa pikiran dan perasaanya secara tepat dan jelas, menampilkan cara komunikasi verbal dan non-verbal yang sesuai, memiliki rasa percaya diri dan mampu mensikapi ajakan-ajakan negatif yang ditawarkan kepadanya dengan tanpa ragu mengungkapkan prinsip-prinsip pribadinya, serta selalu berusaha memelihara relasi yang harmonis dan setara dengan orang lain. Subjek penelitian ini adalah 1 kelas peserta didik kelas XI salah satu SMKN di Yogyakarta. Jumlah peserta didik 30 peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Kegiatan berlatih pesan aku dilakukan dalam format Layanan Bimbingan Klasikal dalam 3 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik menanggapi kegiatan ini dengan respon positif ditandai dengan mau terlibat. Pada awal kegiatan kelihatan memang sulit dan agak malu-malu, terutama dalam latihan mengungkapkan respon asertif secara lisan. Tetapi Guru BK selalu memberi umpan balik untuk tiap respon yang diungkapkan. Pada umumnya peserta didik mampu memberi respon asertif yang sesuai dengan situasi yang diberikan, meskipun masih perlu perbaikan.  Melalui berlatih menanggapi dengan tertulis peserta didik mulai dapat mengatur kalimat secara lebih sistematis saat memberi tanggapan. Saat menanggapi situasi rekan yang berisi ajakan negatif, peserta didik mampu mengungkapkan prinsip pribadinya. Respon non-verbal dapat ditampakkan. Pada umumnya peserta didik mampu memberi respon non-verbal yang sesuai. Peserta didik mampu memberi pendapat pribadinya saat diberi kesempatan untuk memberikan hasil pengamatan atau koreksi terhadap penampilan temannya, Peserta didik mampu mengajukan dirinya sendiri tidak menunjuk teman lain. Kesimpulan penelitian ini adalah latihan “pesan aku (I message)” dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan asertif dan etis peserta didik kelas XI SMK

Page 1 of 1 | Total Record : 4