cover
Contact Name
Erna Mei Lestari
Contact Email
erna_mei@dephub.go.id
Phone
+6281380109876
Journal Mail Official
jurnaltransla@dephub.go.id
Editorial Address
Jl. Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Penelitian Transportasi Laut
ISSN : 14110504     EISSN : 25484087     DOI : http://dx.doi.org/10.25104/transla
Jurnal Penelitian Transportasi Laut merupakan majalah ilmiah yang mempublikasikan hasil penelitian atau kajian ilmiah dalam bidang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan yang meliputi operasional kepelabuhanan, manajemendan jaringan angkutan, hukum laut, desain dan sistem perkapalan, dan lingkungan maritim.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut" : 10 Documents clear
PENINGKATAN KONEKTIVITAS ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENGGUNAKAN ANGKUTAN LAUT DAN PENYEBERANGAN Indriastiwi, Fitri
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1424

Abstract

Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi upaya peningkatan konektivitas transportasi laut/penyeberangan antar kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan metode analisis aksesibilitas dan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa . Skenario menghubungkan Kota Mataram dengan Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Lombok Tengah dengan dengan Kabupaten Sumbawa menghasilkan nilai konektivitas tertinggi yaitu sebesar 652. Namun Alternatif lain adalah menghubungkan antara Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Sumbawa atau kabupaten Sumbawa Barat. Skenario tersebut menghasilkan nilai konektivitas sebesar 600.
EVALUASI SISTEM LAYANAN PELABUHAN 24 JAM DI PELABUHAN BALIKPAPAN Pramita, Dienda Rieski; Himawan, Teguh
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1425

Abstract

Pelaksanaan operasi pelabuhan selama 24 jam dalam 1 hari dan 7 hari dalam seminggu telah dilaksanakan di Pelabuhan Balikpapan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap pengoperasian pelabuhan selama 24 jam dalam satu hari dan 7 hari dalam seminggu di Pelabuhan Balikpapan dengan menggunakan 30 variabel penelitian. Penelitian ditujukan kepada perusahaan pelayaran yang berlokasi di Pelabuhan Balikpapan. Analisis menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) dan menghasilkan nilai CSI sebesar 53,92% dan ini berarti bahwa secara umum kinerja sistem layanan pelabuhan 24 jam di Pelabuhan Balikpapan adalah sangat buruk (very poor). Variabel aspek pelayanan yang harus diperbaiki, karena harapan responden terhadap aspek tersebut tinggi, tetapi kenyataannya kualitasnya masih rendah, yaitu pelayanan kepelabuhanan, kesiapan kondisi alur selama 24 jam, ketersediaan telekomunikasi pelayaran selama 24 jam, ketersediaan tambatan petikemas selama 24 jam dan kemudahan dalam menemui pejabat pengambil keputusan pada saat terjadi permasalahan di lapangan. Untuk memperkecil kesenjangan antara harapan dan kondisi yang dirasakan responden, maka perlu dilakukan beberapa perbaikan misalnya dengan Mempersiapkan kondisi alur, kombinasi antara pelayanan arus fisik selama 24/7 dengan pelayanan dokumen on request dengan jam kerja diperpanjang, meningkatkan fasilitas sistem pembayaran, meningkatkan pelayanan dari proses pemeriksaan fisik, mempercepat proses dokumentasi, meningkatkan keamanan, dan meningkatkan koordinasi Instansi Pemerintah.
MANFAAT PEMAKAIAN LNG SEBAGAI BAHAN BAKAR UTAMA MESIN KAPAL Siahaya, Yusuf
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1426

Abstract

Tantangan utama yang akan dihadapai oleh bangsa Indonesia pada masa akan datang ialah semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak, bila tidak didapatkan cadangan bahan bakar minyak yang baru maka dalam waktu 15 tahun Indonesia kehabisan bahan bakar minyak. Akhir-akhir ini Indonesia telah menjadi importir utama bahan bakar minyak, sementara itu Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar. Gas alam Indonesia mempunyai kemampuan menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Gas alam (kandungan utamanya methane, CH4) yang dapat dikonversi menjadi bentuk Liquid Natural Gas (LNG) agar mudah disimpan dan diangkut. Pemakaian LNG sebagai bahan bakar utama mesin kapal, mempunyai kaitan dengan manfaat dari pengurangan emisi dan harga yang lebih murah. Teknologi ini dikenal dengan nama dual-fuel engine, dengan dua system bahan bakar yaitu LNG dan solar. Manfaat yang dapat diperoleh bila LNG sebagai bahan bakar utama kapal, pemakaian bahan bakar lebih flexibil, efisiensi yang lebih tinggi, emisinya rendah dan biaya operasionalnya lebih menguntungkan, dapat mereduksi 25-30% CO2, SOx dan partikel padat dapat direduksi sampai 100 %, dan NOx dapat direduksi sampai 90 %.Makalah ini akan membahas peran LNG sebagai bahan bakar dual-fuel engine untuk mesin kapal di Indonesia.
PENGEMBANGAN KESELAMATAN KAPAL PELAYARAN RAKYAT DI PELABUHAN PAOTERE MAKASSAR Anggrahini, Wahyu Prasetya
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1427

Abstract

Pelabuhan Paotere merupakan pelabuhan rakyat yang berperan penting dalam pengiriman kebutuhan pokok ke berbagai kepulauan di Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini juga menopang arus distribusi berbagai komoditas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. Pentingnya peran pelayaran rakyat harus didukung oleh faktor keselamatan yang memadai, karena keselamatan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi. Kajian ini ditujukan untuk menyusun strategi pengembangan keselamatan pelayaran rakyat di Pelabuhan Paotere. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Teknis analisis data menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kondisi kapal pelra masih cukup baik, hanya saja teknologi kapal pelra masih sangat sederhana. Pengawasan terhadap docking kapal, ketersediaan SBNP, proses perekrutan SDM kapal pelra serta keberadaan industri galangan kapal pelra sampai saat ini dinilai masih kurang memadai. Posisi relatif kapal pelra berada pada kuadran I, sehingga strategi pengembangan keselamatan kapal pelra dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada. Peningkatan kapal pelra dapat dilakukan dengan mengawasi proses pembangunan kapal pelra berdasarkan desain yang ada, melakukan pengawasan pada saat pemuatan dan menaati informasi cuaca yang diberikan apakan aman untuk berlayar atau tidak. Permasalahan yang dihadapi pelra yang berkaitan dengan aspek keselamatan diantaranya adalah kurangnya pemahaman mengenai keselamatan oleh pihak kapal serta kurangnya sosialisasi mengenai keselamatan dan aturan yang berlaku. Oleh sebab itu perlu sosialisasi mengenai aturan keselamatan kepada para pemilik kapal, perusahaan pelra dan awak kapal pelra.
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DERMAGA PETIKEMAS (STUDI KASUS : PELABUHAN BIAK) Arianto, Dedi
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1423

Abstract

Pelabuhan Cabang Biak yang berada di lingkungan PT. (Perseo) Pelabuhan Indonesia IV dalam 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan dalam arus barang dan petikemas maupun kunjungan kapalnya, sehingga memerlukan kajian untuk pengembangan fasilitasnya. Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan fasilitas digunakan pendekatan demand forecast untuk periode 20 tahun ke depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada tahun 2030 sampai dengan tahun 2035, Pelabuhan Biak memerlukan tambahan 1unit tambatan dermaga baru sepanjang 130 meter, karena berdasarkan prediksi volume bongkar muat petikemas tidak bisa dihandle dengan fasilitas dan peralatan yang ada dan harus bekerja dengan menggunakan 3 shift. Tambahan dengan 1 unit tambatan sepanjang 130 meter ini yang dapat melayani kapal-kapal dengan LOA antara 100 sampai dengan 120 meter dan berbobot rata-rata 10.000 DWT.
Pengembangan Keselamatan Kapal Pelayaran Rakyat Di Pelabuhan Paotere Makassar Wahyu Prasetya Anggrahini
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1427

Abstract

Pelabuhan Paotere merupakan pelabuhan rakyat yang berperan penting dalam pengiriman kebutuhan pokok ke berbagai kepulauan di Sulawesi Selatan. Pelabuhan ini juga menopang arus distribusi berbagai komoditas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua. Pentingnya peran pelayaran rakyat harus didukung oleh faktor keselamatan yang memadai, karena keselamatan merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi. Kajian ini ditujukan untuk menyusun strategi pengembangan keselamatan pelayaran rakyat di Pelabuhan Paotere. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif. Teknis analisis data menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa kondisi kapal pelra masih cukup baik, hanya saja teknologi kapal pelra masih sangat sederhana. Pengawasan terhadap docking kapal, ketersediaan SBNP, proses perekrutan SDM kapal pelra serta keberadaan industri galangan kapal pelra sampai saat ini dinilai masih kurang memadai. Posisi relatif kapal pelra berada pada kuadran I, sehingga strategi pengembangan keselamatan kapal pelra dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada. Peningkatan kapal pelra dapat dilakukan dengan mengawasi proses pembangunan kapal pelra berdasarkan desain yang ada, melakukan pengawasan pada saat pemuatan dan menaati informasi cuaca yang diberikan apakan aman untuk berlayar atau tidak. Permasalahan yang dihadapi pelra yang berkaitan dengan aspek keselamatan diantaranya adalah kurangnya pemahaman mengenai keselamatan oleh pihak kapal serta kurangnya sosialisasi mengenai keselamatan dan aturan yang berlaku. Oleh sebab itu perlu sosialisasi mengenai aturan keselamatan kepada para pemilik kapal, perusahaan pelra dan awak kapal pelra.
Kebutuhan Pengembangan Dermaga Petikemas (Studi Kasus : Pelabuhan Biak) Dedi Arianto
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1423

Abstract

Pelabuhan Cabang Biak yang berada di lingkungan PT. (Perseo) Pelabuhan Indonesia IV dalam 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan dalam arus barang dan petikemas maupun kunjungan kapalnya, sehingga memerlukan kajian untuk pengembangan fasilitasnya. Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan fasilitas digunakan pendekatan demand forecast untuk periode 20 tahun ke depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada tahun 2030 sampai dengan tahun 2035, Pelabuhan Biak memerlukan tambahan 1unit tambatan dermaga baru sepanjang 130 meter, karena berdasarkan prediksi volume bongkar muat petikemas tidak bisa dihandle dengan fasilitas dan peralatan yang ada dan harus bekerja dengan menggunakan 3 shift. Tambahan dengan 1 unit tambatan sepanjang 130 meter ini yang dapat melayani kapal-kapal dengan LOA antara 100 sampai dengan 120 meter dan berbobot rata-rata 10.000 DWT.
Peningkatan Konektivitas Antar Kabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Barat Menggunakan Angkutan Laut dan Penyeberangan Fitri Indriastiwi
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1424

Abstract

Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi upaya peningkatan konektivitas transportasi laut/penyeberangan antar kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan metode analisis aksesibilitas dan statistik deskriptif. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa . Skenario menghubungkan Kota Mataram dengan Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Lombok Tengah dengan dengan Kabupaten Sumbawa menghasilkan nilai konektivitas tertinggi yaitu sebesar 652. Namun Alternatif lain adalah menghubungkan antara Kabupaten Lombok Barat dengan Kabupaten Sumbawa atau kabupaten Sumbawa Barat. Skenario tersebut menghasilkan nilai konektivitas sebesar 600.
Evaluasi Sistem Layanan Pelabuhan 24 Jam di Pelabuhan Balikpapan Dienda Rieski Pramita; Teguh Himawan
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1425

Abstract

Pelaksanaan operasi pelabuhan selama 24 jam dalam 1 hari dan 7 hari dalam seminggu telah dilaksanakan di Pelabuhan Balikpapan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap pengoperasian pelabuhan selama 24 jam dalam satu hari dan 7 hari dalam seminggu di Pelabuhan Balikpapan dengan menggunakan 30 variabel penelitian. Penelitian ditujukan kepada perusahaan pelayaran yang berlokasi di Pelabuhan Balikpapan. Analisis menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) dan menghasilkan nilai CSI sebesar 53,92% dan ini berarti bahwa secara umum kinerja sistem layanan pelabuhan 24 jam di Pelabuhan Balikpapan adalah sangat buruk (very poor). Variabel aspek pelayanan yang harus diperbaiki, karena harapan responden terhadap aspek tersebut tinggi, tetapi kenyataannya kualitasnya masih rendah, yaitu pelayanan kepelabuhanan, kesiapan kondisi alur selama 24 jam, ketersediaan telekomunikasi pelayaran selama 24 jam, ketersediaan tambatan petikemas selama 24 jam dan kemudahan dalam menemui pejabat pengambil keputusan pada saat terjadi permasalahan di lapangan. Untuk memperkecil kesenjangan antara harapan dan kondisi yang dirasakan responden, maka perlu dilakukan beberapa perbaikan misalnya dengan Mempersiapkan kondisi alur, kombinasi antara pelayanan arus fisik selama 24/7 dengan pelayanan dokumen on request dengan jam kerja diperpanjang, meningkatkan fasilitas sistem pembayaran, meningkatkan pelayanan dari proses pemeriksaan fisik, mempercepat proses dokumentasi, meningkatkan keamanan, dan meningkatkan koordinasi Instansi Pemerintah.
Manfaat Pemakaian LNG Sebagai Bahan Bakar Utama Mesin Kapal Yusuf Siahaya
Jurnal Penelitian Transportasi Laut Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Transportasi Laut
Publisher : Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/transla.v16i3.1426

Abstract

Tantangan utama yang akan dihadapai oleh bangsa Indonesia pada masa akan datang ialah semakin menipisnya cadangan bahan bakar minyak, bila tidak didapatkan cadangan bahan bakar minyak yang baru maka dalam waktu 15 tahun Indonesia kehabisan bahan bakar minyak. Akhir-akhir ini Indonesia telah menjadi importir utama bahan bakar minyak, sementara itu Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar. Gas alam Indonesia mempunyai kemampuan menggantikan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Gas alam (kandungan utamanya methane, CH4) yang dapat dikonversi menjadi bentuk Liquid Natural Gas (LNG) agar mudah disimpan dan diangkut. Pemakaian LNG sebagai bahan bakar utama mesin kapal, mempunyai kaitan dengan manfaat dari pengurangan emisi dan harga yang lebih murah. Teknologi ini dikenal dengan nama dual-fuel engine, dengan dua system bahan bakar yaitu LNG dan solar. Manfaat yang dapat diperoleh bila LNG sebagai bahan bakar utama kapal, pemakaian bahan bakar lebih flexibil, efisiensi yang lebih tinggi, emisinya rendah dan biaya operasionalnya lebih menguntungkan, dapat mereduksi 25-30% CO2, SOx dan partikel padat dapat direduksi sampai 100 %, dan NOx dapat direduksi sampai 90 %.Makalah ini akan membahas peran LNG sebagai bahan bakar dual-fuel engine untuk mesin kapal di Indonesia.

Page 1 of 1 | Total Record : 10