cover
Contact Name
Yulfira Riza
Contact Email
yulfirariza@uinib.ac.id
Phone
+6281363427899
Journal Mail Official
jurnalhadharah@uinib.ac.id
Editorial Address
Pascasarjana UIN Imam Bonjol Jalan M. Yunus Lubuk Lintah Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
ISSN : -     EISSN : 27161633     DOI : 10.15548/h.v16i1.4240
Focus: Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban is dedicated to promoting scholarly discourse and critical engagement in the interdisciplinary fields of history, culture, and Islamic studies. It seeks to explore the intricate connections between historical narratives, cultural practices, and the diverse manifestations of Islamic thought, fostering a comprehensive understanding of the multifaceted aspects of human civilization. Scope: Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban welcomes original research articles, theoretical inquiries, and critical analyses that delve into a broad spectrum of topics, including but not limited to historical events, cultural phenomena, and the intellectual developments within the Islamic world. It encourages contributions that examine the interplay between historical contexts, cultural expressions, and the nuanced interpretations of Islamic teachings, shedding light on the dynamic interactions and transformations within societies, both past and present. Additionally, the journal invites interdisciplinary investigations that explore the intersections of history, culture, and Islam, contributing to the advancement of knowledge and the enrichment of academic scholarship in these interconnected fields. Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban serves as a platform for academics, researchers, and practitioners to disseminate their valuable insights and engage in meaningful discussions that deepen our understanding of the complex historical, cultural, and Islamic dimensions shaping global societies.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban" : 5 Documents clear
DINAMIKA ISLAM DI FILIPINA Muhammad Nasir
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.268 KB) | DOI: 10.15548/h.v13i1.1117

Abstract

Tulisan ini membahas perkembangan Islam di Filipina sebagai agama yang dianut minoritas penduduk Filipina terutama di Mindanao, pulau terbesar kedua di Filipina. Pembahasan meliputi sejarah masuknya Islam di Filipina, dinamika Islam di era kolonialisasi hingga isu-isu kontemporer. Semuanya akan diulas serba singkat dan mengambil beberapa bagian yang dianggap penting saja (highligts), meliputi periodesasi sejarah Islam di Filipina dan dinamika Islam di Filipina kontemporer.
PERKEMBANGAN PESANTREN DARI MASA KE MASA Alfurqan Alfurqan
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/h.v13i1.1113

Abstract

Pesantren merupakan bentuk lembaga pribumi tertua di Indonesia. Pesantren sudah dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka, bahkan sejak Islam masuk ke Indonesia, pesantren terus berkembang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan pada umumnya. Di kalangan umat Islam sendiri nampaknya pesantren telah dianggap sebagai model institusi pendidikan yang memiliki keunggulan baik dari aspek tradisi keilmuannya yang merupakan salah satu tradisi agung maupun sisi transmisi dan internalisasi moralitas umat Islam. Pergeseran waktu, dan perubahan situasi dan kondisi, secara tidak langsung telah menuntut pondok pesantren untuk senantiasa, menyelenggarakan pendidikannya yang bersifat kontekstual agar pondok pesantren tersebut dapat mengikuti dan merespon segala macam persoalan dan tantangan hidup yang semakin komplek. Begitu pula dari segi kepemimpinan. Perubahan kondisi menuntut para kyai dapat bekerjasama dengan berbagai pihak dengan disiplin ilmu yang variatif tradisi sentral figur masih tetap diperlukan oleh aspek moral, agama, namun tidak untuk seluruh aspek. Oleh karena itu kompetensi dan profesionalitas sangat mempengaruhi kemajuan suatu pondok pesantren.
DINAMIKA PERKEMBANGAN TAREKAT SYATTARIYAH DAN TAREKAT NAQSYABANDIYAH DI MINANGKABAU Chairullah Ahmad
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.097 KB) | DOI: 10.15548/h.v13i1.1114

Abstract

Artikel ini mendiskusikan problematika perkembangan dua tarekat yang populer di Minangakabu, Tarekat Syattariyah dan Tarekat Naqsyabandiyah. Sumber data dari penelitian ini menggunakan sejumlah naskah yang berisi ajaran kedua tarekat, dan naskah-naskah ijazah dari kedua tarekat. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sejarah sosial intelektual. Sedangkan untuk mengungkap kandungan naskah menggunakan metode Filologi dan Kodikologi. Berdasarkan penelaahan mendalam dari sumber-sumber dimaksud diperoleh temuan bahwa dari aspek kajian dan ajaran-ajarn, kedua tarekat ini pada dasarnya tidak memiliki banyak perbedaan. Perubahan pada ajaran tarekat Naqsyabandiyah terutama sedikit terlihat pada akhir abad IX.
KARAKTER NABI YAHYA AS DALAM TAFSIR AL-RAZI Ridwan Ridwan
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.247 KB) | DOI: 10.15548/h.v13i1.1115

Abstract

Karakter Nabi Yahya As. yang tidak gamlang diungkap didalam al-Qur’an, padahal Nabi Yahya As telah diangkat oleh Allah SWT menjadi nabi saat usia kanak-kanak, maka untuk mengungkap hal tersebut, dibutuhkan kitab tafsir seperti tafsir karya al-Rāzī, Ibnu Katsir, al-Thabāri, al-Baidhāwi, al-Zamakhsyari dan Abu Hayyan. Berdasarkan pengamatan pada penafsiran surah Ali Imran ayat 39, sepintas terlihat bahwa penafsiran al-Rāzī begitu gamlang dan jelas dalam menjelaskan karakter nabi Yahya as, hal itu berbeda dengan mayoritas ulama tafsir diantaranya seperti Ibnu Katsir, al-Thabāri, al-Baidhāwi, al-Zamakhsyari dan Abu Hayyan yang sepintas terlihat tidak mendalam dan tidak ada memberikan kata atau simbol tertentu dalam menjelaskan tafsiran ayat sehingga sepintas terlihat menyusahkan dalam mengidentifikasi karakter nabi Yahya as. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Kemudian untuk membahas kajian ini, penulis menggunakan metode maudu’i (tafsir tematik). Tafsir tematik adalah metode tafsir yang membahas ayat-ayat al-Qur’an sesuai dengan tema atau masalah yang telah ditetapkan, dalam hal ini tema tersebut adalah karakter Nabi Yahya As. Ditemukan bahwa karakter nabi Yahya as menurut al-Rāzī ada empat belas karakter, yaitu mushaddiqan bikalimātillah bermakna membenarkan kenabian Nabi Isa As, sayyidan bermakna tokoh, pemimpin yang lemah lembut dan berilmu, hasyūran bermakan zuhud dan menjaga diri dari nafsu, nabiyyan bermakna nabi utusan Allah SWT, min al-shālihīn bermakna anak yang sholeh berasal dari keturunan yang sholeh, mukhātaban minallah bermakna da’i utusan Alah SWT, al-hikmah bermakna paham kitab Taurat, mempunyai kedewasaan, akal cerdas saat masih kanak-kanak, hanānan bermakna lemah lembut, zakātan bermakna selalu menyucikan diri kepada Allah SWT, taqiyyan bermakna bertaqwa, barran biwālidaihi bermakna berbakti kepada kedua orang tua, lam yakun jabbāran bermakna rendah hati dan tidak sombong, lam yakun ‘asiyyan bermakna patuh dan tidak suka membangkang dan salāmun bermakna memperolah keselamatan saat kelahiran, kematian dan berbangkit. Kemudian ketika menjelaskan karakter nabi Yahya as, sumber berfikir yang digunakan al-Rāzi didalam tafsirnya lebih banyak dan dominan menggunakan akal sehingga perluasan makna yang diuraikan tampak secara rasional dan logis.
PROBLEMATIKA PALESTINA DAN UPAYA PENYELESAIANNYA (Pasca-Perang Dunia I) Rahman Diyanto
Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban Vol 13, No 1 (2019): Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.367 KB) | DOI: 10.15548/h.v13i1.1116

Abstract

Konflik antara Palestina-Israel selalu saja menjadi komoditas utama perpolitikan di Timur Tengah. Isu ini seperti di antara isu pokok dan selingan tentang faktor kepentingan banyak negara di kawasan kaya akan nilai-nilai kesejarahan ini. Palestina merupakan daerah yang menjadi perebutan bagi peradaban-peradaban maju semenjak dahulu. Hingga pada akhirnya agama menjadi salah satu alasan untuk menguasai daerah ini berabad-abad lalu. Menguasai tanah Palestina seolah menjadi pengabsahan dan jadi landmark kakusaan bagi penguasa yang sedang mencapai puncak peradabannya. Saat ini, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik adalah bangsa Filistin sebagai representasi Palestina, negara yang belum mendapatkan pengakuan resmi dari dunia internasional, dan orang-orang Yahudi yang terafiliasi dalam sebuah negara Israel. Berbagai upaya penyelesaian sering ditawarkan oleh berbagai untuk menghindari konflik di daerah ini. Akan tetapi, karena berbagai faktor hingga ketidakadilan menjadikan daerah ini semakin sering menghadirkan konflik yang sensitif jika dikaitkan dengan isu agama.

Page 1 of 1 | Total Record : 5