cover
Contact Name
Delipiter Lase
Contact Email
-
Phone
+6282113755597
Journal Mail Official
jurnal@sttsundermann.ac.id
Editorial Address
Pendidikan Street No. 19 Gunungsitoli, Sumatera Utara
Location
Kota gunungsitoli,
Sumatera utara
INDONESIA
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan STT BNKP Sundermann
ISSN : 19793588     EISSN : 27158969     DOI : https://doi.org/10.36588/sundermann
Jurnal Sundermaan is a scientific journal that publishes the result of studies and researches in the areas related to theology, Christian education, and socio-culture studies. This journal focused on novelty and innovation in the field of Biblical studies, Christian theology, Educational science, Sociology, and Religious studies. The audiences of this journal are graduate students, academicians, practitioners, and others who are interested in theology, religion, education, social, and cultural issues.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 2 (2020): December 2020" : 5 Documents clear
Membangun Komunitas Kristen Kang Mardika: Kyai Sadrach dalam Sejarah Kekristenan di Jawa (1869-1923) Samudra Cipta
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 13 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v13i2.35

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji bagaimana seorang zending (pengkabar Injil) dari kalangan pribumi membentuk komunitas Kristen Kang Mardika atau kelompok Kristen yang merdeka. Kyai Sadrcah merupakan seorang pengkabar Injil pribumi yang berhasil membaptis sekitar 20.000 jemaat selama dalam kurun 1869-1923. Aktifitas Kekristenan Kyai Sadrcah difokuskan pada kelompok masyarakat pedesaan di Jawa. Sadrach kemudian mendirikan padepokan di Karangjoso (terletak di sebelah selatan Kutoarjo, Purworejo) yang mana pada masa Kolonial Belanda merupakan bagian dari wilayah Bagalen. Dalam dogma yang diajarkan oleh Kyai Sadrach menggunakan beberapa pendekatan di antaranya unsur Islam, Hindu-Budha, dan Jawa. Unsur Islam sangat kuat pengaruhnya mengingat Sadrach memiliki latar belakang dan pemahaman dasar tentang Islam. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dan metode analisis isi, dan bertujuan untuk menjelaskan kondisi awal Kekristenan di Jawa, proses kristenisasi yang dilakukan oleh Sadrach, serta gaya kepemimpinan Sadrach dalam memimpin ribuan umat yang dibinanya.
Sila Pertama Pancasila: Sebuah Refleksi atas Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) Arthur Aritonang
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 13 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v13i2.43

Abstract

Paper ini hendak menelusuri sejarah perdebatan yang cukup tajam atas bunyi sila pertama Pancasila di antara kalangan nasionalis dan Islam politik. Persoalan ini tampaknya belum juga tuntas untuk diselesaikan; sebagian masyarakat indonesia belum dapat berdamai dengan bunyi dari sila pertama tersebut. Upaya ini masih terus diperjuangkan baik melalui jalur politik ataupun melalui lahirnya organisasi masyarakat yang berbasis agama. Usaha tersebut sebenarnya secara garis besar hendak menampilkan wajah superioritas dalam beragama di Indonesia yang pada akhirnya mengubah cara beragama di Indonesia dari sebelumnya sangat toleran menjadi intoleran terhadap keberagaman. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagai kelompok yang selalu mengatasnamakan agama sudah mulai mengabaikan makna sila pertama Pancasila. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menekankan gambaran umum bagaimana relasi antar agama pada masa pemerintahan Presiden S. B. Yudhoyono (2004-2014); apakah cara beragama di Indonesia dimasa pemerintahan Presiden S.B. Yudhoyono memperlihatkan nilai dari sila pertama pancasila ataukah malah sebaliknya? Melalui kajian literatur, penulis menyimpulkan bahwa penerapan nilai sila pertama Pancasila mengalami degradasi sejak 2004 sampai masa berakhirnya pemerintahan Presiden S. B. Yudhoyono pada 2014. Untuk mengatasi masalah ketidakrukunan umat beragama di Indonesia, masyarakat Indonesia perlu menghidupi nilai dari sila pertama Pancasila.
Menang Tanpa Konfrontatif: Studi tentang Konsep Kemenangan dalam Masyarakat Nias Nurcahaya Gea
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 13 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v13i2.44

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana masyarakat Nias memahami konsep kemenangan; apakah konsep tersebut masih hidup di tengah kehidupan masyarakat Nias; serta bagaimana masyarakat merespon berbagai tantangan, baik masalah kemiskinan maupun bencana yang ada di sekelilingnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bauran metode penelitian sejarah dan fenomenologi. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis tematik dan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemenangan bagi masyarakat Nias (Ono Niha) adalah memperoleh lakhömi sebagai refleksi dari pola hidup di Teteholi Ana'a, mencakup fetaro atau bosi (strata), fokhö  atau fo'ana'a (harta), fo'onekhe (pendidikan) dan fa'abölö (kekuatan), serta fonga'ötö (keturunan). Karena itu seluruh aktivitas hidup diarahkan untuk memperoleh lakhömi itu. Tradisi ini tidak pernah musnah, terus tampak dalam kehidupan kesehariannya, walaupun dalam cara dan bentuk yang berbeda. Terungkap juga bahwa Ono Niha selalu berusaha mencari alternatif tanpa konfrontatif dalam menghadapi permasalahan, demi mencapai kemenangan. Sikap hidup solutif yang ditampilkan adalah dengan cara mundur atau berpisah sebagai jalan alternatif tanpa konfrontatif. Masyarakat Nias secara khusus pada konteks penelitian memahami sumber penderitaan sebagai amarah Tuhan karena tidak mematuhi perintah-Nya. Pandangan dan sikap tersebut terlihat tidaklah solutif terhadap persoalan yang ada. Menyalahkan Tuhan, roh-roh jahat dan lainnya sebagai sumber penderitaan adalah pandangan tradisional yang masih dilingkupi oleh pemahaman kosmologi dunia atas dan dunia bawah, dimana dewa-dewi mau mempersulit manusia.
Sola Gratia Melihat dari Status Manusia di Hadapan Allah, Karya Penebusan Kristus, dan Anugerah yang Mendahului Keselamatan Josapat Bangun; Juliman Harefa
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 13 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v13i2.45

Abstract

Hingga saat ini, masih ada pandangan sekelompok orang Kristen yang menganggap bahwa manusia diselamatkan tidak hanya oleh karena anugerah Tuhan semata. Alasan menolak keselamatan sepenuhnya adalah anugerah disebabkan karena mereka percaya bahwa manusia memiliki kemampuan dan kebebasan untuk menentukan sendiri apakah menerima atau menolak keselamatan yang ditawarkan Tuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana manusia berdosa bisa diselamatkan berdasarkan anugerah melalui karya penebusan Kristus. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan analisis teks dan kajian pustaka. Artikel ini mendeskripsikan bagaimana dosa telah mencemari seluruh aspek kehidupan manusia sehingga tidak memiliki kebaikan yang dapat menyelamatkan dirinya. Kebebasan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia sekarang telah terbelenggu oleh dosa sehingga manusia tidak mempunyai kemampuan untuk memilih dan menentukan keselamatannya. Berdasarkan hasil analisis teks dan kajian pustaka, ternyata manusia diselamatkan oleh rahmat serta anugerah Allah yang menyediakan jalan keluar dari masalah dosa dengan cara yang paling memuaskan tuntutan keadilan, kebenaran, dan kesucian Allah melalui dan di dalam karya penebusan Kristus. Karya penebusan Kristus merupakan sebuah anugerah kepada manusia berdosa berdasarkan rahmat dan kasih karunia yang melimpah. Manusia berdosa sebelum diselamatkan sudah terlebih dahulu menerima anugerah Allah dalam berbagai bentuk dan cara sampai akhirnya dia diselamatkan. Sola gratia menyatakan tiadanya andil kebaikan dan usaha yang disumbangkan oleh manusia yang mengakibatkan dia diselamatkan.
Persepsi Orangtua Siswa Sekolah Dasar di Kota Gunungsitoli Terhadap Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19 Delipiter Lase; Amurisi Ndraha; Gustav Gabriel Harefa
SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan Vol. 13 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : STT BNKP Sundermann

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36588/sundermann.v13i2.46

Abstract

Penelitian ini dikembangkan untuk menyelidiki persepsi dan sikap orang tua terhadap pembelajaran jarak jauh, sebagai respon atas penutupan banyak sekolah akibat pandemic Covid-19. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari orang tua siswa sekolah dasar di Kota Gunungsitoli yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling, berjumlah dua puluh empat orang. Data dijaring dengan menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur dan dianalisis dengan teknik analisis tematik. Studi ini menunjukkan bahwa pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah dalam konteks penelitian diselenggarakan dalam bentuk pembelajaran daring dan luring. Bagi orang tua, pendekatan pembelajaran yang diberlakukan pada masa darurat pandemi Covid-19 adalah sesuatu yang harus dijalani dan didukung karena ketiadaan pilihan lain. Meskipun orangtua tidak memiliki persepsi negatif, namun pembelajaran jarak jauh telah berkontribusi terhadap bertambahnya beban orangtua atau keluarga secara ekonomi, psikologi dan sosial. Minimnya keterlibatan dan dukungan orang tua dalam proses belajar anak di rumah secara umum disebabkan oleh ketiadaan waktu dan ketidakmampuan orang tua menjadi guru bagi anak-anaknya di rumah. Tindakan mendampingi dan mendukung proses belajar anak di rumah dilakukan dalam bentuk penyediaan paket internet, membantu anak menguasai materi, dan ikut serta menyelesaikan tugas atau tes yang diberikan oleh guru. Temuan yang mengejutkan dari penelitian ini adalah menurunnya motivasi belajar dan kemampuan kognitif anak. Oang tua berharap agar pembelajaran jarak jauh tidak diperpanjang pada sisa tahun pelajaran 2020/2021, sehingga anak-anak boleh belajar kembali di institusi pendidikan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5