cover
Contact Name
Sucipto
Contact Email
-
Phone
+6282111111864
Journal Mail Official
jurnal@unpkdr.ac.id
Editorial Address
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, No. 76, Kediri 64112, Jawa Timur
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Judika (Jurnal Nusantara Medika)
ISSN : -     EISSN : 25412477     DOI : https://doi.org/10.29407
Core Subject : Health,
The Judika Journal is a peer review journal published by the Faculty of health sciences in collaboration with a research and community service institute, Universitas PGRI Kediri. The purpose of this Journal is to facilitate scientific publication of research results in Indonesia and participate in improving the quality and quantity of research for academics and researchers. Journal is a journal that contains the results of research or a comprehensive literature review in the health field from various universities and health institutions in Indonesia.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018" : 6 Documents clear
KOINFEKSI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS DAN HEPATITIS B VIRUS PADA ORANG BERTATO DI CIMAHI Patricia gita naully
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.051 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12176

Abstract

Koinfeksi adalah infeksi simultan oleh dua virus. Salah satu kasus koinfeksi yang sering terjadi adalah infeksi Hepatitis B Virus (HBV) pada orang yang telah terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal ini terjadi karena kedua virus tersebut memiliki kesamaan jalur transmisi, salah satunya melalui pembuatan tato menggunakan jarum yang terkontaminasi. Peminat tato di Indonesia semakin bertambah, begitu pula di kota Cimahi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan keberadaan kasus koinfeksi HIV-HBV pada orang bertato di Cimahi. Pengambilan spesimen berupa serum dilakukan pada 50 orang responden yang telah memenuhi kriteria yaitu mengisi informed consent, berdomisili di Cimahi, memiliki tato permanen, tidak berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan narkoba jarum suntik, dan belum pernah melakukan transfusi darah. Keberadaan anti-HIV dan HBsAg dalam serum dideteksi menggunakan imunokromatografi dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Dari 50 orang responden yang terdiri dari 25 orang perempuan dan 25 orang laki-laki dengan rentang usia antara 17-48 tahun, didapatkan dua orang (4%) yang positif terinfeksi HIV dan satu orang (2%) positif terinfeksi HBV. Penelitian ini membuktikan adanya satu kasus koinfeksi HIV-HBV yang terjadi pada orang bertato di Cimahi.
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN KEJADIAN SKIZOFRENIA DIBAWAH USIA 25 TAHUN dhian ika prihananto
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.147 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12177

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu sindrom klinis berbagai keadaan psikologis yang sangat mengganggu, melibatkan proses pikir, emosi, presepsi, dan tingkah laku dengan insidensi pada pria lebih besar dari pada wanita. Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan berdasarkan pendapatan per bulan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi dengan kejadian skizofrenia dibawah usia 25 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian mix method, desain studi case- control. Populasi studi yaitu penderita dan keluarga dengan skizofrenia dibawah usia 25 tahun di kecamatan Kepil kabupaten Wonosobo. Sampel terdiri dari 55 kasus dan 55 kontrol yang diambil secara consecutive sampling. Instrument penelitian adalah kuesioner wawancara. Analisis data secara univariat, bivariat (chi-square). Hasil penelitian yaitu responden yang tingkat ekonomi rendah pada kelompok kasus sebanyak 27 responden (49,1%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 11 responden (20%). Hasil uji bivariat (chi-square) diperoleh nilai p=0,003 OR=3,857 95%CI=1,655-8,990. Simpulannya terdapat hubungan tingkat ekonomi dengan kejadian skizofrenia dibawah usia 25 tahun. Responden yang tingkat ekonomi rendah mempunyai resiko 3,9 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tingkat ekonomi tinggi.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DAN SIKAPNYA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN erna susilo; Puguh Santosa
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.858 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12178

Abstract

Makanan bayi yang mampu menjamin pertumbuhan bayi secara optimal, baik pertumbuhan jasmani, kecerdasan, rohani dan spiritual hanyalah air susu ibu (ASI) (Hubertin, 2004). Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan kepada bayi. Sikap ibu saat mendekap bayinya dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sayangnya, tidak semua perempuan bisa memahami dan menghayati kodratnya, entah karena pengetahuan yang kurang memadahi tentang menyusui atau pemahaman yang kurang tentang peran dan fungsi ibu. Akibatnya ASI menjadi terbuang percuma (Ratna S, 2002).Diperlukan pemahaman yang mendalam tentang ASI, baik dalam hal manfaat maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis pemberian ASI . Dalam upaya untuk meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif perlu dilakukan intervensi dengan meningkatkan penyuluhan tentang ASI kepada ibu-ibu dan keluarganya secara rutin dan berkala yang di dasarkan kondisi social budaya setempat (Depkes RI, 2008). Untuk mengetahui Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Ekskusif dan Sikapnya dalam Pemberian ASI Eksklusif. peneliti menggunakan metode “Corelation” yaitu menghubungkan dua variabel antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dan sikapnya dalam pemberian ASI eksklusif dengan pendekatan “crossectional” yaitu mengukur secara bersamaan antara pengetahuan dan sikap ibu. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data berupa kuesioner menggunakan koefisien kontingensi dengan bantuan SPSS 15. terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dalam pemberian ASI sksklusif. Sikap positif akan timbul apabila ibu mendapatkan stimulus atau rangsangan pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif cenderung memiliki sikap yang positif dalam pemberian ASI eksklusif.
PENGARUH HE (HEALT EDUCATION) TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG ROM (RANGE OF MOTION) PASCA KRS (KELUAR RUMAH SAKIT) PADA PASIEN CVA (CEREBRO VASCULAR ACCIDENT) DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Muhammad Mudzakkir
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.04 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12181

Abstract

Cerebro Vascular Accident (CVA) merupakan beberapa kelainan yang ditunjukkan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral. Komplikasi yang sering dialami pasien adalah Hemiparesis sehingga pengetahuan keluarga tentang latihan gerak bagi pasien CVA bisa membantu mengurangi komplikasi lebih lanjut. Tujun penelitian ini adalah menganalisis healt education (HE) terhadap pengetahuan keluarga tentang ROM pasca KRS pada pasien CVA di RSUD Gambiran Kota Kediri. Desain penelitian ini Pre-Eksperimental dengan pendekatan One group pre test post test desain, dengan responden 10 orang keluarga pasien CVA diambil secara Accidental sampling, variabel independent adalah pendidikan kesehatan dan variabel dependent adalah pengetahuan keluarga tentang ROM. Data dari kuesioner kemudian di analisa dengan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α ≦0,05. Hasil penelitian sebelum diberi pendidikan kesehatan seluruh responden (10 orang) memiliki tingkat pengetahuan kurang, dan sesudah diberi pendidikan kesehatan hampir seluruh keluarga mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 9 orang (90%). Hasil uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan α < 0,05 didapatkan r = 0,002, menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi HE tentang ROM pada pada keluarga pasien CVA. Kesimpulan pendidikan kesehatan sangat diperlukan oleh keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang ROM untuk merawat pasien CVA pasca KRS. Pendidikan kesehatan tentang ROM secara terstruktur dengan menggunakan media kepada keluarga pasien CVA sangat diperlukan.
Analisa Keterlambatan Pengisian Rekam Medis Di Rumah Sakit Griya Husada, Madiun Tahun 2017 M Arief Hidayat; Thamrin Jazuli; A Zani Pitoyo
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.573 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i1.12182

Abstract

Kelengkapan dokumen rekam medis merupakan hal yang sangat penting karena berpengaruh terhadap proses pelayanan yang dilakukan oleh petugas medis dan mempengaruhi kualitas dari pelayanan suatu rumah sakit. Berdasarkan survei awal bahwa keterlambatan penyerahan dokumen rekam medis di Rumah Sakit Griya Husada , Madiun masih tinggi. Dengan rata-rata di atas 50% setiap bulannya. Hal tersebut akan berpengaruh pada pengelolaan dokumen rekam medis selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab terjadinya keterlambatan penyerahan dokumen rekam medis pasien rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara serta data sekunder berupa laporan bulanan maupun laporan tahunan. Hasil penelitian menunjukkan bulan Mei 2017, hanya 28,3% yang menyerahkan rekam medis tepat waktu. Juni 20%, Juli 26,6% dan Agustus 40,3%. Faktor penyebab keterlambatan penyerahan dokumen rekam medis pasien rawat inap disebabkan oleh aspek sumber daya manusia dan aspek prosedur pelaksanaan. Pelaksanaan penyerahan dokumen rekam medis ke Analising dokumen rekam medis rawat inap sudah sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku dirumah sakit, sedangkan penyerahan dokumen rekam medis yang belum lengkap tidak sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peningkatan kesadaran dan kedisiplinan petugas yang bertanggung jawab dengan cara sosialisasi pentingnya kelengkapan data rekam medis pada unit-unit yang terkait,serta pemberian penghargaan bagi petugas medis yang disiplin secara periodik untuk menjadi tanggung jawab bersama.
Nurita nilasari bunga kharisma RESIKO PERSALINAN KALA I FASE AKTIF MEMANJANG TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH SITI KHODIJAH KABUPATEN KEDIRI nurita nilasari
Judika (Jurnal Nusantara Medika) Vol 2 No 2 (2018): volume 2 nomor 2 tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.378 KB) | DOI: 10.29407/judika.v2i2.12630

Abstract

The research was based on the high risk of the active phase of labor first stage extends to the incidence of asphyxia in newborns at Muhammadiyah Hospital Siti Khodijah Kediri regency in 2017. The research method used in analytical comparison with the case-control approach. This study aims to identify and analyze the risk of first stage labor and lengthening the active phase of asphyxia. A result that may result from the high incidence of birth asphyxia caused by lengthening the active phase of the first stage is the high maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR). With a population of 56 asphyxiated newborn (cases) and 56 normal newborns (controls) at the Muhammadiyah Hospital Siti Khodijah Kediri in 2017 that totaled 112 babies. Large sample of 56 asphyxiated newborns (cases) and 56 normal newborns (controls) samples taken by sampling saturated samples. How to measure a variable by using a sheet of data collectors. The value of each subject is collected from data collection sheets are summed in the form of numbers and percentages. Based on the data processing is known that maternal active phase with the first stage extends memili 0,92 greater risk of having infant with birth asphyxia compared to mother with active phase I stage of labor is not lengthened. By calculating the value of Oods Ratio (OR) and 95% CI 0,4-1,9.

Page 1 of 1 | Total Record : 6