cover
Contact Name
Agus Mailana
Contact Email
agus.mailana@gmail.com
Phone
+6281222202006
Journal Mail Official
agus.mailana@gmail.com
Editorial Address
Bumi Menteng Asri Jl Farmasi 3 BG 15 Bogor Barat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman
Published by Institut PTIQ Jakarta
ISSN : 20878125     EISSN : 27146405     DOI : 10.36671
Quranic Studies, Interpretation, Hadith, Islamic Philosophy, Kalam Science, Islamic Education, Dakwah, Islamic Economics, Islamic Language and Literature, Sufism, and other Islamic Studies Groups
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2017)" : 10 Documents clear
Kecerdasan Networking Dalam Dakwah Islam Akhmad Shunhaji
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1855.794 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.13

Abstract

Kecerdasan networking merupakan kecerdasan dasar yang dikembangkan dari potensi sosial manusia. Sejak lahir, manusia te- lah memiliki kecerdasan networking sebagai dasar pengembangan sifat sosial kemanusiaannya. Kecerdasan ini dapat dimanfaatkan un- tuk pelaksanaan dakwah Islam. Kecerdasan networking memberikan kontribusi  positif kepada para Dai dalam melaksanakan dakwah. Para  dai yang melaksanakan dakwah dengan  menjalankan  prin- sip-prinsip kecerdasan networking, cenderung diterima dengan baik oleh masyarakat.
The Prophethood and the “Khatam al-Nabiyyin” Within the Qur’anic Perspective Muhammad Darwis Hude
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.986 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.8

Abstract

Both the term  prophet  and messenger are used in Al- Qur’an, either  concurrently  or  respectively on  its own. The two terms indeed have been long debated by Islamic scholars if there is any distinction between them. Some say there is a definite difference between the two, while some others insist they are a distinction wit- hout a difference but in meaning. Irrespective of the differences, the Islamic scholars agreed that all the prophets and messengers have one same message to convey from the beginning, that is the call to worship one God only. They are on the opinion that there is no hu- man theological evolution ever happened like it was claimed by those who believe in the evolution theory. They assure human belief system remains the same from the day one the religion was known, that is monotheistic in concept. Should there be any difference from one to another, it is all about the syariah tenets that each messenger or prophet brought with them. Obviously, the tenets developed from time to time and came to its perfection under the era of the prophet of Muhammad peace be upon him. Thus, it is unanimously agreed among the Islamic scholar that Muhammad peace be upon him is the final prophet and messenger and the seal of the prophethood.
Tafsir Kontekstual dalam Penetapan Awal Bulan Hijriyah Antara Hisab dan Ruyah Abdur Rokim
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4742.52 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.14

Abstract

Salah satu problem klasik dalam Islam adalah terkait pene- tuan awal bulan hijriyah. Perbedaan penentuan  awal hijriyah khu- susnya penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal misalnya, kerap terjadi perbedaan. Realita demikian, bermula dari proses penetapan antara yang menggunakan hisab dan ru’yah. Perbedaan dua hal tersebut di- kalangan umat Islam, bukan tanpa dalil atau landasan dari teks-teks al-Qur’an dan hadis. Problem demikian, tulisan ini mengkrucutkan antara metode hisab dan ru’yah dengan upaya kontekstualisasi terha- dap teks al-Qur’an dan hadis yang dijadikan legitimasi dalam pene- tapan awal bulan Hijriyah
Moderasi al-Qur’an dan Penafsiran Kontemporer: Analisis Pemikiran Wahbah Zuhaili dan Relevansinya dalam Konteks Indonesia Modern Mabrur Mabrur
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2342.402 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.9

Abstract

ini memaparkan bahwa Wahbah Zuhaili adalah mufassir kontemporer  yang mengusung semangat al-Qur’an yang moderat (washatiyyah) dalam konteks kehidupan modern. Indikasi-indika- si dibuktikan dengan penafsirannya terhadap ayat-ayat yang terkait tentang relasi antar umat dan kebebasan beragama dalam menja- lankan  ajaran  agamanya masing-masing dengan  mengedepankan nilai-nilai hak dasar manusia dibandingkan aspek teologis-normatif dan menghindari segala bentuk polemik yang terkait dengan perbe- daan manusia. Pandangan itu pula, sejalan dengan prinsip kehidup- an konteks Indonesia modern di bawah asas Pancasila. Untuk mengkaji pemikiran demikian, penulis merujuk pada kitab tafsirnya sebagai sumber utama yaitu Tafsîr al-Munîr: Fî al-‘Aqîdah wa al-Sharî’ah wa al-Manhaj, dengan tiga karya lainnya yaitu, H{aq- qu al-H{urriyah fî al-‘Âlam, Tafsîr al-Wasît{ Athar al-H{arb Dirâsatan Fiqhiyyatan Muqâranatan dan buku-buku lainnya yang dapat men- dukung penjelasan makalah ini. Adapun langkah yang digunakan dengan menggunakan data-data kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif analitis, yaitu sebuah penelitian yang memberikan gambaran secara deskriptif de- ngan menggali secara mendalam yang terkait dengan pola penafsiran atau metode penafsiran yang digunakan oleh Wahbah Zuhaili. Pen- dekatan yang digunakan adalah pendekatan interpretasi (interpreta- tif aproach) dengan memahami pemikiran seorang tokoh/mufassir yang terdapat dalam karya-karyanya. Analisis ilmu tafsir dan kom- paratif juga tidak terlepas untuk memahami secara konprehensif pe- mikiran Wahbah Zuhaili.
Gerakan Dakwah Salafiyyah dan Pokok-pokok Pemikirannya Suaib Tahir
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3424.538 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.15

Abstract

Dakwah menghendaki adanya perubahan dan peningkatan kualitas iman, mitra dakwah bahkan kepada pendakwah itu sendiri. Dakwah tidak boleh berhenti dan harus dilaksanakan secara terus menerus. Dakwah Salafiyyah adalah dakwah yang bersumberkan ke- pada petunjuk yang benar, namun akhir-akhir ini khususnya di Indo- nesia dakwah salafiyyah menjadi momok yang menakutkan bagi ma- syarakat dan ditudung sebagai gerakan Islam yang cenderung radikal yang mengarah kepada tindakan terorisme yang mengatasnamakan jihad. Tulisan ini memaparkan epistemologis Salafiyyah dengan me- metakan kategori salafiyyah tersebut sekaligus konsep pemikirannya dalam gerakan dakwah
Supervisi Pembelajaran Berbasis al-Qur’an E Junaidi Sastradiharja
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2349.026 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.10

Abstract

Supervisi pembelajaran adalah upaya pembinaan para guru untuk  melakukan perbaikan pembelajaran, menstimulasi pertum- buhan profesionalisme kerja dan perkembangan diri serta menye- leksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan ajar dan metode mengajar serta evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dengan demikian, tulisan ini memaparkan bagaimana sejatinya su- pervisi pembelajaran berdasarkan al-Qur’an. Untuk memahami de- mikian, maka analisis tafsir dan metode pendidikan digunakan un- tuk ,menguraikan persoalan tersebut
Problem Penulisan Mushaf al-Qur’an dengan Rasm Utsmani: Analisis Pandangan Syekh Muhammad Thahir bin Abdul Qadir al-Kurdi A Muhaimin Zen
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.16

Abstract

Penulisan  mushaf  al-Qur’an  pada  rasm  Utsmani  kerap menjadi salah satu perdebatan dikalangan qurra’ (pembaca) mushaf al-Qur’an. Perdebatan itu seputar boleh tidaknya penulisan Mushaf dengan menggunakan Rasm Utsmani. Pertanyaan tersebut, menja- di paparan dalam tulisan ini terkait persoalan Rasm dan pandangan Syekh Muhammad Thahir bin Abdul Qadir al-Kurdi sebagai salah satu pakar di bidang Rasm.
Konsepsi Pendidikan Anak Berbasis Fitrah dalam Perspektif al-Qur’an Aas Siti Sholichah
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3031.94 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.11

Abstract

Anak adalah anugerah tak ternilai bagi orang tua. Keba- hagiaan orang tua adalah ketika mendapatkan buah hati sesuai yang diharapkan, untuk itu orang tua mempunyai tanggung jawab besar untuk mendidik dan membesarkan anak-anak sampai dewasa. Men- didik bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan  dan materi pembelajaran. Mendidik anak-anak adalah memfokuskan segala si- kap dan tingkah laku agar menjadi tauladan bagi anak-anak. Sebagai landasan mendidik buah hati Al-Qur’an secara mendalam membe- rikan tuntunan melalui ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya men- jelaskan bagaimana cara mendidik dan mempersiapkan anak-anak agar kelak siap untuk hidup dan mengarungi kehidupan di masyara- kat. Mendidik secara fitrah merupakan landasan awal yang ditawar- kan Al-Qur’an dalam mendidik anak. Karena dengan landasan fitrah anak memiliki potensi keimanan sejak dalam kandungan, dibekali pendengaran, penglihatan dan hati untuk dapat berfikir dan belajar, memiliki kemampuan bakat yang luar biasa dan beragam yang akan menjadi potensi bagi kelangsungan hidup anak juga dengan fitrah yang dimiliki anak dapat hidup bersinergi dengan lingkungan seki- tar dan dapat menjaga dan melestarikan alam ini, karena fitrah alam sudah tertanam dengan baik. Untuk itu sebagai orang tua keharus- an untuk mengapresiasi dan memotifasi setiap fitrah yang sudah ada agar dapat tumbuh dan berkembang dan anak dapat hidup dengan menikmati potensi yang dimiliki.
Pendidikan Multikultural dalam Perspektif al-Qur’an Heru Suparman
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3957.757 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.12

Abstract

Penemuan riset menyatakan bahwa tinjauan atau maksud dari al- Qur’an tentang pendidikan multikultural tidak bertentangan dengan pengajaran Islam dalam hal apapun, khususnya Al-Qur’an sebagai sumber dari hukum Islam. Perbedaan yang ada pada kenya- taannya menjadi aset para cendekiawan untuk dikaji, sebagaimana Al-Qur’an telah menjelaskannya. Melalui pendidikan multikultural, diharapkan pada setiap orang atau golongan untuk menerima dan mengapresiasi perbedaan diantara mereka, hidup dengan kata-kata yang harmonis agar terbentuk kedamaian dan bangsa yang makmur. Penemuan menarik lainnya pada riset ini yaitu ada lima peran pen- didikan multikultural  dalam pandangan  Al-Qur’an; belajar untuk hidup pada perbedaan, membangun tiga aspek saling (mempercay- ai dan memahami satu sama lain, berpikiran terbuka, apresiasi dan interdependensi), sebagaimana tidak ada resolusi konflik kekerasan dan perdamaian. Faktanya, beberapa karakteristik dibentuk dengan ayat- ayat Al-Qur’an dan tafsir sebagai referensi yang menunjukan konsep pendidikan multikultural sejajar dengan pegajaran Islam me- ngatur struktur umat manusia yang hidup di bumi khususnya dalam konteks pendidikan.
Transmisi Wahyu: Antara Filsafat Takwil Nasr Hamid Abu Zaid dan Teori “Message Production” Ilmu Komunikasi Mulawarman Hannase
Mumtaz: Jurnal Studi Al-Quran dan Keislaman Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Institut PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.734 KB) | DOI: 10.36671/mumtaz.v1i2.7

Abstract

Tulisan ini merupakan sebuah upaya untuk mengintegrasi- kan berbagai teori-teori ilmu pengetahuan modern, khususnya teori ilmu komunikasi, dengan metode penafsiran al-Qur’an yang dikem- bangkan oleh Nasr Hâmid Abû Zaid yaitu teori takwil al-Qur’an. Stu- di ini menemukan bahwa tipologi teori takwil yang dikonstruksi oleh Nasr Hâmid Abû Zaid begitu menekankan pentingnya memperhatikan peran pengarang dari teks, penafsir serta konteks, sebagai teori menaf- sirkan al-Qur’an. Setelah dibandingkan, teori ini nampak jelas sejalan dengan pandangan teori ilmu komunikasi modern yang dikembang- kan oleh Katherine Miller. Adapun pendekatan yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan hermeneutik dalam rangka memahami transmisi dan interpretasi teks-teks agama yang dianggap relevan de- ngan teori produksi pesan dalam ilmu komunikasi.

Page 1 of 1 | Total Record : 10