cover
Contact Name
Bayu Indra P
Contact Email
bayuindraper@gmail.com
Phone
+6281216862688
Journal Mail Official
bayuindraper@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. banyuwangi,
Jawa timur
INDONESIA
JPPKn (Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
ISSN : -     EISSN : 25416707     DOI : https://doi.org/10.36526/jppkn.v4i2.671
Core Subject : Education,
Jurnal JPPKn adalah Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila & Kewareganegaraan yang diterbitkan Program Studi PPKn FKIP Universitas PGRI Banyuwangi dua kali setahun yaitu April dan Oktober. JPPKn menerima artikel ilmiah hasil penelitian atau kajian analisis kritis dalam bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan nilai dan moral, Pendidikan kebangsaan, Pendidikan kemasyarakatan, demokrasi , Filsafat, Nilai, dan Etika, Hukum dan Konstitusi; Politik dan Pemerintahan; Sosial dan Budaya yang belum pernah/tidak dalam pertimbangan dipublikasikan pada penerbit lain.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2020)" : 5 Documents clear
PENGUATAN KARAKTER KEBANGSAAN PASCA KONFLIK DI ACEH RONI HIDAYAT
JPPKn Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v5i2.981

Abstract

Penelitian ini menggambarkan penguatan semangat kebangsaan di Aceh. Aceh sebagai daerah yang pernah dilanda konflik menyisakan berbagai persoalan salah satunya adalah persoalan semangat kebangsaan yang dimiliki oleh masyarakat Aceh pasca konflik. Lahirnya MoU Helsinki menjadi babak baru membangun Aceh yang tidak terpisahkan dari NKRI. Persoalan utama pasca kesepakan damai antara RI dan GAM menumbuhkan kembali semngat kebangsaan yang telah hilang dalam kehidupan masyarakat Aceh. Penguatan semangat kebangsaan dapat dilakukan melalui proses pendidikan yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan disekolah. Pendidikan Kewarganegaraan memegang peran strategis dalam proses penguatan semnagat kebangsaan di Aceh terutama pada generasi muda.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN PRESIDEN NO. 63 TAHUN 2017 TENTANG KARTU KELUARGA SEJAHTERA PADA MASYARAKAT DESA KALIBARU WETAN KEC. KALIBARU KAB. BANYUWANGI Yuni Rukmana; Moh. Sabiq Irawan H; Arie Ramadhani
JPPKn Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v5i2.991

Abstract

KKS adalah suatu program bantuan non tunai yang di programkan oleh pemerintah pusat yang direncanakan untuk rakyat miskin, yang dilatar belakangi upaya menanggulangi tingkat kemiskinan seperti program-program bantuan sebelumnya, pelaksanaan KKS dilapanga tidak luput dari berbagai kendala. Beberapa masyarakat di Desa Kalibaru Wetan Kec. Kalibaru Kab. Banyuwangi berpendapat mengenai keefektifan program ini dan dampak yang ditimbulkannya. Banyak pro dan kontra yang muncul atas kebijakan pemerintah dalam membantu masyarakat yang kurang mampu (miskin). program Kartu Keluarga Sejatera ini telah terlaksana, namun demikian tidak lepas dari hal-hal yang tidak sesuai dengan yang di harapkan.Rumasan masalah yang ingin dicari oleh peneliti adalah: Pertama, bagaimana Program Kartu Keluarga Sejatera dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat di Desa Kalibaru Wetan? Kedua, untuk mengetahui apa saja faktor penghambat implmentasi kebijakan program Kartu Keluarga Sejatera? Ketiga, Strategi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk mengoptimalkan pemenuhan hak kesejateraan sosial masyarakat?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif tempat penelitian telah ditentukan oleh peneliti di Desa Kalibaru Wetan Kec. Kalibaru Kab. Banyuwangi. Alat yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan sampling snowball.Hasil dari penelitian ini adalah Penerapan Program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang di selenggarakan oleh Pemerintah Pusat kususnya di Desa Kalibaru Wetan berupa bantuan Non Tunai, akan tetapi bantuan tersebut belum di selenggrakan secara maksimal. Karena masih ada masyarakat yang tidak terdata dan tidak tepat sasaran dalam program tersebut, sehingga masyarakat tidak mendapat kesejahteraan social. Faktor penghambat dalam program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Kalibaru Wetan yaitu kurangnya informasi atau sosialisasi dari pemerintah desa dan data yang di gunakan dalam pendatan menggunakan data lama. Strategi yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk mongoptimalkan pemenuhan hak kesejahteraan masyarakat dalam program bantuan sosial yang di berikan oleh pemerintah pusat yaitu dengan akan melakukan kegiatan musyawarah desa untuk mendata ulang penduduk yang membutuhkan kesejahteraan sosial dan pendataan tersebut melibatkan RT/RW, Koordinator PKH dan di dampingi oleh Dinas Sosial yang nantinya data tersebut di usulkan ke Pemerintah Pusat.
KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DALAM MEMPERTAHANKAN KEBHINEKAAN PADA ERA INDUSTRI 4.0 DI DESA PATOMAN KECAMATAN BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI irmawati; Sri Sedar Marhaeni; Arie Ramadhani
JPPKn Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v5i2.1028

Abstract

Penelitian ini merupakan Gambaran kehidupan masyarakat multikultural dalam mempertahankan kebhinekaan pada Era Industri 4.0. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kehidupan masyarakat multikultural Desa Patoman dan untuk mengetahui bentuk kegiatan dalam mempertahankan kebhinekaan pada era industri 4.0 di desa Patoman.Keanekaragaman yang ada di Desa Patoman ini merupakan hal yang rawan terhadap perpecahan, hal itu dapat terasa pada saat orang berbeda kebiasaan, berbeda agama, berbeda suku dan berbeda bahasa. Apalagi pada saat ini sudah memasuki era industri 4.0 yang seluruh kegiatan aktivitas manusia sudah menggunakan teknologi informasi yang cepat. Selain itu letak Desa Patoman yang dekat dengan bandara dan dekat dengan tempat wisata Blimbingsari dan pantai Blibis yang memungkinkan banyak masyarakat yang datang dari luar daerah, dan hal itu juga dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat yang nantinya akan mengarah pada perpecahan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitataif dengan pendekatan fenomenologi, dengan subjek yaitu masyarakat Desa Patoman. Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah deksripsi analitik yaitu dengan mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar. Terdapat tiga alur analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Proses pengecekan data dengan menggunakan teknik trianggulasi.Hasil dari penelitian ini adalah Desa Patoman memiliki masyarakat yang multikultural. Hal ini terlihat dari keragaman agama,suku, bahasa dan budaya. Meski demikian, masyarakat hidup desa Patoman tetap menjaga hubungan baik. Mereka hidup berdampingan dengan damai dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Adapun kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat antara lain pertemuan lintas agama, kegiatan bersih desa yang mengundang masyarakat dari berbagai suku dan agama, kegiatan keagamaan dan kepedulian sosial lainnya.
PERSEPSI MASYARAKAT DESA SUKOREJO TENTANG POLIGAMI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NO. 16 TAHUN 2019 Ratna Dwi Astuti; Harjianto; Roudhotul Jannah
JPPKn Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v5i2.1029

Abstract

Poligami adalah perkawinan seorang suami lebih dari seorang istri dalam waktu yang bersamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat Desa Sukorejo tentang Poligami ditinjau dari Undang-Undang perkawinan No.16 Tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologis. Data lapangan diperoleh dengan observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, yaitu analisis yang memberikan deskripsi mendalam dan kesimpulan yang sesuai dengan topik dan tujuan dari penelitian. Adapun tahapan analisis data adalah tahap reduksi data, tahap penyajian data dan analisis data.Pengambilan data dilakukan dengan wawancara. Untuk mengetahui persepsi masyarakat di Desa Sukorejo, peneliti mengambil sampel sebanyak 8 orang dari dua RT yang masing-masing terdiri dari masyarakat umum dan khusus. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi masyarakat Desa Sukorejo terhadap adanya poligami sebanyak 37,5% setuju dan sebanyak 37,5% tidak setuju, sedangkan sisanya sebanyak 25% netral terhadap adanya poligami. Selain tanggapan masyarakat Desa Sukorejo tentang adanya Poligami, peneliti juga mendapatkan data penemuan terkait dampak poligami pada kehidupan sosial masyarakat. Sebanyak 87,5% masyarakat mengatakan bahwasannya poligami tidak mengubah keadaan sosial di masyarakat/tidak berdampak, meskipun tau dengan ada tidaknya masyarakat yang berpoligami. Dan sebanyak 12,5% masyarakat mengatakan bahwasannya poligami berdampak terhadap kehidupan sosial bermasyarakat. Selain tanggapan dan dampak tentang adanya poligami, peneliti juga menanyakan tentang pemahaman masyarakat Desa Sukorejo tentang UU Perkawinan No.16 Tahun 2019. Diperoleh data sebanyak 25% masyarakat mengetahu poligami serta mengetahui isi UU Perkawinan, dan sebanyak 75% masyarakat mengetahui poligami namun tidak mengetahui isi dari UU Perkawinan iu sendiri.
PARTISIPASI MASYARAKAT USIA 18-25 DALAM PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DI DESA KARANGBENDO KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2019 Fitria Sari; Harjianto; Yuli Kartika Efendi
JPPKn Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v5i2.1031

Abstract

Pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Melihat pada sejarah1955 merupakan pemilihan umum pertama kali diadakan di Indonesia. Pemilu diwaktu itu bertujuan untuk memilih DPR beserta Kostituante yang ada pada zaman kepemimpinan soekarno, berbagai partai beradu dalam pemilu pertama itu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi masyarakat usia 18-25 dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di Desa Karangbendo Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah sebanyak 90 Orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai data pendukung. Peneliti memberikan skala pengukuran yang dibuat berdasarkan acuan teori dari rumus tersebutdari jumlah 850 populasi dan yang menjadi sampel penelitian yaitu 90 jiwa yang sudah memiliki hak dalam pemilihan Presiden tahun 2019. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat usia 18-25 dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di desa karangbendo, kecamatan rogojampi, kabupaten banyuwangi tahun 2019. Penelitian ini menggunakan skala dalam mengukur tingkat partisipasi masyarakat usia 18-25 dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di Desa Karangbendo, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi Tahun 2019 menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22, dari hasil penghitungan tersebut dapat di ketahui dari sejumlah sampel 90 orang yang memiliki kategori tinggi sebanyak 17 orang (19%), yang memiliki kategori sedang sebanyak 58 orang (64%), dan yang memiliki kategori rendah sebanyak 15 orang (17%). Jadi dapat disimpulkan bahwa kecenderungan tingkat partisipasi masyarakat usia 18-25 dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Desa Karangbendo Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2019 padakategori sedang yaitu sebanyak 58 orang (64%).

Page 1 of 1 | Total Record : 5