cover
Contact Name
Elsi Dwi Hapsari
Contact Email
elsidhapsari2@gmail.com
Phone
+6287839259788
Journal Mail Official
elsidhapsari2@gmail.com
Editorial Address
Sekretariat DPP PPNI Graha PPNI Jl. Lenteng Agung Raya No 64, Kec. Jagakarsa, RT 006 RW O8, Jakarta Selatan
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)
ISSN : 25031376     EISSN : 25498576     DOI : http://dx.doi.org/10.32419/jppni.v4i3
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) merupakan jurnal resmi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia ini merupakan jurnal dengan peer-review yang diterbitkan secara berkala setiap 4 bulan sekali (April, Agustus, Desember), berfokus pada pengembangan keperawatan di Indonesia. Tujuan diterbitkan JPPNI adalah untuk mewujudkan keperawatan sebagai suatu profesi yang ditandai oleh kegiatan ilmiah yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh perawat di Indonesia, dikomunikasikan melalui media jurnal yang dikelola oleh organisasi profesi, dan didistribusikan ke kalangan perawat, pemangku kepentingan, dan masyarakat.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2021)" : 5 Documents clear
GAMBARAN PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RAWAT JALAN Sumijatun Sumijatun; Selviady Selviady; Antony Antony
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i1.260

Abstract

Pelayanan kesehatan terhadap pasien merupakan bahan diskusi yang sarat dengan konflik, terutama setelah adanya kebijakan pelayanan bagi pengguna BPJS. Banyak sekali keluhan pasien yang cenderung  menyatakan ketidakpuasan karena menurunnya kualitas pelayanan yang diterima. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan  di Rawat Jalan RS Pertamina Bintang Amin Lampung. Metode: Penelitian deskriptif dengan rancangan Cross sectional, teknik sampling insidental, sampel sebanyak 77 orang pasien, dilakukan pengumpulan data menggunakan instrumen yang telah valid dan reliabel, yaitu Servqual: A multiple-Item Scale Parasuraman.  Instrumen ini melihat gap dari lima dimensi kualitas jasa pelayanan, yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.  Data dianalisis secara univariat.  Hasil: Karakteristik responden mayoritas  wanita (75,3%), usia  >50 tahun (45,4%), pendidikan SLTA (51,9%), tidak bekerja (50,6%), peserta BPJS (93,5%)  dan kunjungan ulang >5 kali sebanyak 24 orang (31,20%).  Kualitas terendah pada dimensi keandalan (74,3%) dan kualitas tertinggi pada dimensi tangibles/nyata (79,4%). Diskusi: Ditemukan adanya gap pada semua dimensi terutama pada dimensi tangibles yakni petunjuk arah bagi pasien dan dimensi reliability adanya tenaga medis yang tidak menjelaskan terlebih dahulu tindakan yang akan dilakukan serta jam buka pelayanan klinik yang tidak tepat waktu. Kesimpulan: Kualitas pelayanan kesehatan di rawat jalan masih perlu ditingkatkan terutama dengan memperbaiki petunjuk arah bagi pasien, menyarankan tenaga medis untuk menjelaskan terlebih dahulu tindakan yang akan dilakukan serta jam buka pelayanan klinik hendaknya tepat waktu sesuai dengan yang telah ditetapkan.Kata kunci: kualitas pelayanan, pasien, rawat jalanOverview of Patients' Perception of Healthcare Service Quality in OutpatientABSTRACTHealthcare service for patients is a subject of discussion that is full of conflict, especially after a service policy for BPJS users has existed. Many complaints from patients tend to express dissatisfaction due to the declining quality of services received. Objective: This research aims to reveal the patient's perception of the quality of healthcare service at the Outpatient of Pertamina Bintang Amin Hospital in Lampung. Methods: This research is descriptive with cross sectional design. Samples were taken using incidental sampling technique with a sample size of 77 patients. Data  were collected using a valid and reliable instrument, namely Parasuraman’s Servqual: A multiple-Item Scale. This instrument assesses at the gaps in the five dimensions of service quality, namely tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. Data were analyzed univariately. Results: The characteristics of the majority of respondents were females (75.3%), age > 50 years (45.4%), high school education (51.9%), non-working (50.6%), BPJS participants (93.5%) and 24 people making repeat visits >5 times (31.20%). The lowest quality was on the dimension of reliability (74.3%) and the highest quality was on the dimension of tangibles (79.4%). Discussion: It was found that there were gaps in all dimensions, especially in the dimension of tangibles, i.e. directions for patients, and the dimension of reliability, i.e. medical personnel did not explain in advance the actions to be taken and the opening hours of clinic services were not on time. Conclusion: The quality of healthcare service in outpatient should be improved, especially by improving directions for patients, suggesting medical personnel to explain in advance the actions to be taken and the opening hours of clinic services should be on time according to what has been established.Keywords: service quality, patients, outpatient
ANALISIS KEBUTUHAN KADER KESEHATAN DALAM MENGATASI PENYAKIT TIDAK MENULAR SAAT PANDEMI COVID-19 DI BANTEN Tuti Nuraini; Nani Asna Dewi; Retno Lestari; Ice Yulia Wardani; Poppy Fitriani; Shanti Farida Rachmi
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i1.255

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan komorbid yang akan memperberat kondisi kesehatan seseorang saat terserang COVID-19. Kader kesehatan berperan penting dalam meminimalkan dampak tersebut namun masih sedikit informasi yang tersedia mengenai kebutuhan kader untuk dapat mengoptimalkan peran tersebut.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan kader untuk membantu masyarakat dengan PTM di wilayah Banten saat pandemi COVID-19 di daerah yang berpotensi bencana. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan Focus Group Discussions (FGD) pada 43 orang kader dari dua desa. Pengumpulan data dilakukan masing-masing tiga kali, sepanjang bulan November 2019 dan 2020, di dua desa.  Data dianalisis dengan metode konten analisis. Hasil: Didapatkan 3 tema kebutuhan kader, yaitu: (1) Kader butuh dukungan dari keluarga, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan; (2) Masyarakat kurang sadar kesehatan; (3) Masyarakat lebih percaya pengobatan tradisional dan belum memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Diskusi: Kader adalah orang pilihan yang bersedia membantu tetangganya tanpa pamrih. Namun, tidak mudah agar dapat dipercaya masyarakat. Pembekalan kader dengan ilmu keperawatan diperlukan untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Kesimpulan: Kader perlu dukungan berbagai pihak agar dapat melakukan perannya dengan baik. Pengetahuan dari mulai deteksi dini sampai penanganan dengan pendekatan budaya merupakan bekal yang penting untuk kader dalam mengatasi PTM di masa pandemi COVID-19. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk mencegah risiko terjadinya dan akibat dari PTM dan terpapar COVID-19. Keterlibatan tokoh masyarakat, persepsi positif dan pengetahuan tentang PTM dan pandemi COVID-19 menjadi penentu keberhasilan program pemerintah dalam pengendalian PTM di masa Pandemi ini.Kata kunci: bencana, COVID-19, kader kesehatan, pengetahuan, penyakit tidak menular.Analysis of the Need for Health Cadres in Overcoming Non-Communicable Diseases During the Covid-19 Pandemic in Banten ABSTRACTNon-communicable diseases (NCDs) are comorbidities that will worsen a person's health condition when they are attacked by the COVID-19. Health cadres play an important role in minimizing such impact, but little information is available regarding the needs of cadres to optimize this role. Objective: This research aims to identify the needs of cadres to assist communities with NCDs in Banten region during the COVID-19 pandemic in areas with potential disasters. Methods: The research is qualitative by conducting Focus Group Discussions (FGD) on 43 cadres from two villages. Data were collected three times each, in November 2019 and November 2020, in two villages. Data were analyzed by using content analysis method. Results: There were 3 themes of cadre needs, namely: (1) Cadres need support from families, community leaders, and health workers; (2) People were less aware of health; (3) People believed more in traditional medicine and did not have health insurance from the Social Security Administering Agency (BPJS). Discussion: Cadres were chosen people who are willing to help their neighbors selflessly. However, it is not easy to be trusted by the community. It is necessary to provide cadres with nursing knowledge to improve public health. Conclusion: Cadres need support from various parties to play their roles well. Knowledge from early detection to handling with a cultural approach is important in overcoming NCDs during the COVID-19 pandemic. This is one of the strategies to prevent the risk of incidence and consequences of NCDs and exposure to COVID-19. The involvement of community leaders, positive perceptions and knowledge about NCDs and the COVID-19 pandemic are the determinants of the success of government programs in controlling NCDs during this Pandemic.Keywords: disaster, COVID-19, health cadres, knowledge, non-communicable diseases.  
PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Hapsari, Elsi Dwi; Agatha, Naysilla Gisha; Rahayu, Anisa Rini; Wahyuni, Triska Septi
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i1.315

Abstract

Pengetahuan dan sikap terhadap kontrasepsi pada remaja berkaitan dengan pilihan metode kontrasepsi di masa yang akan datang. Namun penelitian yang melaporkan tentang hubungan pengetahuan kontrasepsi dan sikap terhadap pemakaian kontrasepsi pada subyek remaja laki-laki di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) masih terbatas. Tujuan: mengetahui hubungan pengetahuan kontrasepsi dan sikap terhadap pemakaian kontrasepsi pada siswa laki-laki yang bersekolah di satu SMA Negeri di wilayah Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Besar sampel 96 responden. Instrumen penelitian, berupa kuesioner pengetahuan dan sikap, telah diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum pengambilan data penelitian. Analisis data yang digunakan yaitu dengan uji Chi Square. Hasil: tingkat pengetahuan responden paling banyak berada pada tingkat pengetahuan cukup (43,75%). Sebanyak 73,96% responden mempunyai sikap positif terhadap pemakaian kontrasepsi. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan kontrasepsi dengan sikap pemakaian kontrasepsi (p=0,000) dengan keeratan hubungan yang kuat (r= -0,671). Diskusi: pengetahuan yang baik mengenai kontrasepsi mengarah pada sikap yang positif terhadap penggunaan kontrasepsi. Pengetahuan dapat diperoleh dan ditingkatkan dengan mencari sumber informasi agar dapat menambah wawasan untuk dapat membantu menentukan sikap. Kesimpulan: Pengetahuan kontrasepsi pada siswa laki-laki masih perlu ditingkatkan, misalnya dengan pengoptimalan peran perawat melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan pemberian pendidikan kesehatan reproduksi yang disertai dengan media pembelajaran yang menarik karena hal itu akan meningkatkan sikap yang positif terhadap kontrasepsi. Sekolah diharapkan dapat membekali siswanya tentang pengetahuan kontrasepsi agar mereka memiliki wawasan yang lebih baik sehingga dapat meminimalkan kemungkinan terjadi kehamilan pada remaja.Kata kunci: kontrasepsi, pengetahuan, remaja, sikapKnowledge and Attitude Towards Contraceptive Use in High School StudentsABSTRACTKnowledge and attitudes towards contraception in adolescents are related to the preference of contraceptive methods in the future. However, there are limited studies reporting the correlation between knowledge of contraception and attitudes towards contraceptive use in male adolescent subjects at the high school education level. Objective: to reveal the correlation between knowledge of contraception and attitudes towards contraceptive use among male students attending a public high school in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region. Methods: This research used a cross-sectional research design. Samples were taken using stratified random sampling with a sample size of 96 respondents. The research instrument was in the form of a knowledge and attitude questionnaire that its validity and reliability had been tested before the research data were collected. The data were analyzed using the Chi-Square test. Results: Most respondents’ knowledge level was sufficient (43.75%). 73.96% of respondents had a positive attitude towards the use of contraception. There was a significant correlation between knowledge of contraception and the attitude towards contraceptive use (p=0.000) with a strong correlation coefficient (r= -0.671). Discussion: Good knowledge of contraception leads to a positive attitude towards contraceptive use. Knowledge can be obtained and enhanced by searching for sources of information in order to add insight to help determine attitudes. Conclusion: Knowledge of contraception in male students still needs improving, for example, by optimizing the role of nurses through the School Health Unit and providing reproductive health education accompanied by interesting learning media to increase positive attitudes towards contraception. It is expected that schools equip their students with knowledge of contraception to have better insight to minimize the possibility of adolescent pregnancy.Keywords: contraception, knowledge, adolescents, attitude
HUBUNGAN ANEMIA PADA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM Ernawati Umar
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i1.259

Abstract

Prevalensi anemia dengan komplikasi perdarahan di dunia sangat tinggi, terutama di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia, oleh karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Tujuan Penelitian: untuk menganalisis hubungan anemia pada kehamilan dengan kejadian perdarahan postpartum di RSDP Serang Tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi penelitian ini penulis ambil dari semua ibu bersalin yang menderita anemia saat bersalin di RSDP Serang. Sampel penelitian sebanyak 84 ibu dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Data dianalisis dengan uji Chi Square, kemudian dilakukan uji multivariat. Hasil penelitian: (1) Tidak terdapat hubungan bermakna antara umur, dan paritas ibu yang mengalami anemia saat hamil dengan kejadian perdarahan postpartum, (2) Terdapat hubungan bermakna antara status kecukupan gizi, frekuensi antenatal care (ANC), pengetahuan dan kepatuhan konsumsi zat besi, pada ibu yang mengalami anemia selama kehamilan dengan kejadian perdarahan postpartum. Diskusi: pengetahuan sangat dominan dalam memengaruhi timbulnya perdarahan postpartum pada ibu yang saat hamilnya mengalami anemia.  Kesimpulan: Perlu upaya penurunan kejadian anemia antara lain memberikan penyuluhan penyuluhan kepada ibu hamil tentang cara pencegahan timbulnya anemia, baik berupa kepatuhan minum tablet Fe, pola konsumsi gizi yang cukup, dan cara menjaga kesehatan tubuh ibu hamil sendiri.Kata kunci: anemia, ibu hamil, Perdarahan Correlation Between Anemia in Pregnancy and Postpartum Hemorrhage IncidenceABSTRACTThe prevalence of anemia with bleeding complications in the world is very high, especially in developing countries, including Indonesia. Therefore, anemia requires serious attention from all parties. Objective: to analyze the correlation between anemia in pregnancy and the incidence of postpartum hemorrhage at Serang Hospital in 2017. Methods: This research is a quantitative study with a correlational design. The population was taken from all maternity mothers who suffered from anemia during childbirth at Serang Hospital. The research samples were 84 mothers taken using total sampling technique. The research instrument was a questionnaire. Data were analyzed by using Chi Square test, then multivariate test was performed. Results: (1) There was no significant correlation between age and parity of mothers who had anemia during pregnancy with the incidence of postpartum hemorrhage, (2) There was a significant correlation of nutritional adequacy status, frequency of antenatal care (ANC), knowledge and adherence to iron consumption in mothers who had anemia during pregnancy with the incidence of postpartum hemorrhage. Discussion: Knowledge was very dominant in affecting the incidence of postpartum hemorrhage in mothers who had anemia during their pregnancy. Conclusion: It is necessary to make efforts to reduce the incidence of anemia, such as by providing counseling to pregnant women about how to prevent anemia, either in the form of adherence to taking Fe tablets, adequate nutrition consumption patterns, and how to maintain the health of the pregnant women themselves.Keywords: anemia, pregnant women, hemorrhage
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA BARU DI UNIVERSITAS SARI MULIA Fachriyal Hami; Rian Tasalim
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i1.247

Abstract

Background: The quality of sleep has a major effect on psychological and physical conditions because it is a necessity that helps the formation of body cells, a healing mechanism and maintains the body’s biochemical balance. Objective: This study aims to determine, identify and analyze the effect of sleep quality on the student achievement index. Methods: This study used a quantitative approach with a cross-sectional design plus open-ended questions to explore data in depth.  Result: The statistical result shows that sleep quality does not affect the achievement index, and factors that can influence are self-management, self-efficacy, and environmental factors. Conclusion: There are 67,5% of respondents experiencing poor sleep quality, and there is so many sleep quality which is opposite with each of their achievement index, also self-management, self-efficacy, and environmental factors that influence the achievement index of students.

Page 1 of 1 | Total Record : 5