cover
Contact Name
I Gede Purnawinadi
Contact Email
nutrixjournal@gmail.com
Phone
+6285256923813
Journal Mail Official
nutrixjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Arnold Mononutu, Kec. Airmadidi - 95371 Minahasa Utara - Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa utara,
Sulawesi utara
INDONESIA
Nutrix Journal
Published by Universitas Klabat
ISSN : 25794426     EISSN : 25806432     DOI : -
Nutrix Journal (NJ) is an official peer-reviewed research journal published by the Faculty of Nursing, Universitas Klabat (UNKLAB) in collaboration with the Indonesian National Nurses Association (INNA) of North Sulawesi Province. This journal aims to promote anhancement in nursing and health care through dissemination of the latest research findings. NJ covers a wide range of nursing topics such as nursing education, clinical practice, nursing information technology, advanced nursing issue and policy related to nursing profession. This journal publishes two issues per year in April and October. NJ intended readership includes nurse educator, researcher, manager, and nurse practitioner at all levels. Nurse (English: nurse, originating from Latin: nutrix which means caring for or nurturing), the role of nurses in general is to provide care providers, community leaders, educators, managers and researchers.
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024" : 18 Documents clear
Gambaran Pengetahuan Mahasiswa S1 Keperawatan Tentang Kewaspadaan Standar Berdasarkan 5 Moment Hand Hygiene Dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Stevent Alexander Manullang; Debilly Yuan Boyoh
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1105

Abstract

Nosocomial infection is a disease that is often found in patients during treatment, and is the biggest problem in every hospital. A WHO study showed that 8.7% of 55 hospitals from 14 countries in Europe, the Middle East, Southeast Asia and the Pacific had nosocomial infections and 10% in Southeast Asia. Infections can be transmitted in many ways, including through contact, transmission through inanimate objects that have been contaminated by germs, respiratory transmission. Understanding when to wash hands can make it possible to break the chain of transmission mentioned. Adhering to recommended infection prevention measures can be a relatively inexpensive strategy, especially hand hygiene and sanitation and the wearing of gloves. The research design that will be used in this study is quantitative with quantitative descriptive method. This study is to see an overview of the level of knowledge of students about the 5 moments of hand hygiene. The sampling technique used was total sampling. The results of the study: the level of knowledge of respondents was in the good category of 42 people (89.4%), knowledge in the sufficient category amounted to 5 people (10.6%), with statement items that were answered correctly with the largest frequency of 46 (rank 1 reads: " Nosocomial infections can be transmitted from non-sterile hospital equipment" while the last sequence (rank 24) with a correct answer value of 29 is "Nosocomial infections are infections that occur in the hospital during 72 hours in the hospital". Suggestion: In order for the results of the study to be understood, it is important for nursing students to have good knowledge of standard precautions based on 5-moment hand hygiene in infection prevention and control. Infeksi nosokomial menjadi penyakit yang sering didapati pada pasien saat melakukan perawatan, dan menjadi masalah yang terbesar di setiap rumah sakit. Pada penelitian yang dilakukan WHO menunjukkan bahwa 8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik menunjukkan adanya infeksi nosokomial dan untuk Asia Tenggara sebanyak 10%. Infeksi dapat ditularkan melalui berbagai cara, termasuk melalui kontak, penularan melalui benda mati yang telah terkontaminasi oleh kuman, penularan melalui pernafasan. Memahami Kapan mencuci tangan dapat memungkinkan untuk memutuskan rantai penularan yang disebutkan. Dengan mematuhi tindakan pencegahan infeksi yang disarankan dapat menjadi strategi yang secara relatif murah, terutama kebersihan dan sanitasi tangan serta pemakaian sarung tangan. Desain penelitian ini adalah deskriptif Kuantitatif. Penelitian ini untuk melihat gambaran terhadap tingkat pengetahuan mahasiswa tentang 5 moment hand hygine. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian: tingkat pengetahuan responden masuk dalam kategori baik 42 orang (89.4%), pengetahuan kategori cukup berjumlah 5 orang (10.6%), dengan butir pernyataan yang dijawab benar dengan frekuensi terbesar yaitu 46 (rangking 1 adalah pertanyaan no 4. Pertanyaan no 4 berbunyi:” Infeksi nosokomial dapat menular dari peralatan di rumah sakit yang tidak steril” sedangkan urutan terakhir (rangking 24) dengan nilai jawaban benar 29 yaitu pada pertanyaan no 1 berbunyi: “Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit selama 72 jam berada di rumah sakit”. Saran: Agar hasil penelitian dapat dipahami bahwa penting bagi mahasisiswa keperawatan harus memiliki pengetahuan yang baik tentang kewaspadaan standar berdasarkan 5 moment hand hygine dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.
Masalah Mahasiswa Keperawatan Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Christa Vike Lotulung
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1103

Abstract

The demands of final assignments often constitute an academic burden that is considered difficult by most students, making it a big challenge to complete the final assignment. There are so many factors that can influence a student's success in completing their final assignment. This research aims to explore information related to the problems faced by final-year nursing students in completing their theses. A quantitative design with a descriptive approach was carried out in carrying out this research involving 200 student respondents from a private university in North Sulawesi. The instrument used by researchers in collecting data was a questionnaire with online open questions. The data was analyzed using a frequency distribution model using statistical tools on a computer. Based on the perceptions and experiences of respondents in the questionnaire answers, the results of this research found several dominant problems faced by students both internally and externally, namely related to feeling lazy and lack of motivation, busyness with the demands of other courses, lack of support from friends and a conducive environment, poor understanding. still lacking in terms of research methods and data analysis, as well as the consul's busy schedule and schedule not being compatible with the supervisor's lecturer. It is important for students to develop strategies that suit their needs, increase motivation, develop necessary academic skills, or plan their time more efficiently. Apart from that, educational institutions can also provide greater support in the form of academic guidance, access to resources, or support programs to help students overcome the challenges they face regarding completing their final assignments. Tuntutan tugas akhir seringkali menjadi beban akademik yang dianggap sulit oleh sebagian besar mahasiswa sehingga menjadi tantangan yang besar dalam menyelesaikan tugas akhir. Begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi terkait masalah-masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa keperawatan tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi. Desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini yang melibatkan 200 responden mahasiswa dari salah satu universitas swasta di Sulawesi Utara. Instrument yang digunakan peneliti dalam pengumpulkan data adalah kiuesioner dengan pertanyaan terbuka secara daring. Data dianalisis dengan model distribusi frekuensi menggunakan perangkat satistik dalam computer. Berdasarkan persepsi dan pengalaman responden dalam jawaban kuesioner, hasil penelitian ini menemukan beberapa masalah dominan yang dihadapi mahasiswa baik secara internal maupun eksternal, yaitu terkait rasa malas dan kurang motivasi, kesibukan dengan tuntutan mata kuliah lainnya, kurangnya dukungan teman dan lingkungan yang kondusif, pemahaman yang masih kurang dalam hal metode dan analisis data penelitian, serta kesibukan dan jadwal konsul yang tidak sesuai dengan dosen pembimbing. Penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan, meningkatkan motivasi, mengembangkan keterampilan akademik yang diperlukan, atau merencanakan waktu dengan lebih efisien. Selain itu, institusi pendidikan juga dapat memberikan dukungan yang lebih besar dalam bentuk bimbingan akademik, akses terhadap sumber daya, atau program-program pendukung untuk membantu mahasiswa mengatasi tantangan yang dihadapi terkait penyelesaian tugas akhir.
Tanda Vital dan Tingkat Kesadaran Pasien Stroke Arlien Jeannete Manoppo; Elisa Anderson
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1093

Abstract

Blockage or rupture of blood vessels in the brain can cause neurological disorders, such as decreased consciousness. Apart from that, it can also interfere with the regulation of other vital signs, such as body temperature, heart rate, oxygen levels in the blood, and blood pressure. The aim of this study was to analyze the correlation between vital signs and the level of consciousness of stroke patients in the neurology inpatient room. This research used an analytical observational design with a cross sectional approach, involving 82 respondents using convenience sampling techniques. The findings from this study were that the average temperature value (36.6°C), heart rate (81 times/minute), and oxygen levels in the blood of stroke patients (96%) were within normal limits, but the systolic blood pressure value (146) and diastolic (87) on average increased, the GCS assessment of the patient's level of consciousness (11) was still below normal, and there was no significant relationship between vital signs and level of consciousness (p>.05). Recommendations for further research are to increase the sample size and use multivariate analysis for better results. Sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak dapat menyebabkan gangguan neurologi, seperti penurunan kesadaran. Selain itu, dapat juga mengganggu regulasi tanda vital lainnya, seperti suhu tubuh, denyut jantung, kadar oksigen dalam darah, dan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi tanda vital dan tingkat kesadaran pasien stroke di ruang rawat inap neurologi. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan melibatkan 82 responden melalui teknik convenience sampling. Temuan hasil dari penelitian ini adalah rata-rata nilai suhu: 36,6°C, denyut jantung: 81 kali/menit, dan kadar oksigen dalam darah pasien stroke: 96% berada dalam batas normal, tetapi nilai tekanan darah sistolik: 146 mmHg dan diastolik: 87 mmHg rata-rata mengalami peningkatan dari batas normalnya, penilaian GCS dari tingkat kesadaran pasien: 11 masih di bawah normal, serta tidak ada hubungan yang signifikan antara tanda vital dengan tingkat kesadaraan (p-value > ,05). Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya untuk menambah jumlah sampel dan menggunakan analisis multivariat untuk hasil yang lebih baik.
Tingkat Kecemasan Pasca Gempa Bumi Pada Anak di Sekolah Dasar Intan Cynthia Tamara Sihotang; Untung Sudharmono
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1096

Abstract

Earthquake disasters have the potential to have a psychological impact on all ages, including children. Child earthquake victims accounted for around 37% of the 271 casualties recorded in the Cianjur earthquake. Children are a vulnerable age group to face disaster situations, this is due to children's limited abilities and resources and immature psychological adaptations to prepare themselves to face fear of these conditions. The purpose of this study was to determine the level of anxiety of children in Suka Asih Elementary School, Sukamanah Village, Cugenang District, Cianjur Regency after the earthquake. The research method used was descriptive quantitative with accidental sampling technique. There were 269 research subjects who were victims of the earthquake disaster in Cianjur Regency. The instrument used was the Hamilton Anxiety Rating (HARS) questionnaire. The results of this study indicate the level of anxiety of children in Suka Asih elementary school, Sukamanah Village, Cugenang District, Cianjur Regency after the earthquake the majority experienced mild anxiety (Score 14 - 20) as many as 135 children (50.19%) and as many as 56 children (20.82%) experienced moderate anxiety (Score 21 - 27). It is recommended that post-disaster child victims be given play therapy, art therapy, storytelling, traditional games, traumatic counseling, instructional games, block and group games, and trauma healing. Bencana gempa bumi memiliki potensi berdampak psikologis bagi semua kalangan usia termasuk pada usia anak-anak. Korban gempa usia anak-anak mencapai sekitar 37% dari yang tercatat 271 korban jiwa gempa Cianjur. Anak-anak merupakan kelompok usia yang rentan menghadapi situasi bencana, hal ini disebabkan karena kemampuan dan sumber daya anak yang terbatas dan adaptasi psikologi yang belum matang untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi rasa takut terhadap kondisi tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan pasca gempa bumi pada anak di sekolah dasar Suka Asih, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling. Terdapat 269 subjek penelitian yang menjadi korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Instrument yang digunakan ialah kuesioner Hamilton Anxiety Rating (HARS). Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kecemasan pasca gempa bumi pada anak di sekolah dasar Suka Asih, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur mayoritas mengalami kecemasan ringan (Skor 14 – 20) sebanyak 135 anak (50.19%) dan sebanyak 56 anak (20.82%) mengalami kecemasan sedang (Skor 21 – 27). Disarakan untuk anak korban pasca bencana diberikan terapi bermain, art therapy, bercerita, melakukan permainan tradisional, melakukan konseling traumatic, permainan instruksional, permainan blok maupun kelompok,dan trauma healing.
Hubungan Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Tentang Perawatan Paliatif dan Sikap Terhadap Perawatan di Akhir Hidup Chiesa Grasiela Korengkeng; Gilny Aileen Joan Rantung
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1081

Abstract

Palliative care, as an approach that enhances the quality of life for patients with life-threatening diseases, requires deep understanding and a positive attitude from nursing students. It prevents and alleviates suffering through early identification, assessment and appropriate treatment of pain and other problems, whether physical, psychosocial or spiritual. This study aims to examine the relationship between the knowledge and attitudes of nursing students towards palliative care. The method used is a cross-sectional descriptive design with a sample of nursing students from Universitas Advent Indonesia. This study involved 93 respondents selected through convenience sampling technique. The instruments used are the validated Palliative Care Quiz for Nursing (PCQN) and Frommelt Attitudes Towards Care of the Dying (FATCOD) questionnaires. Data analysis was conducted using descriptive statistics and chi-square test with SPSS version 26. The results show that the majority of students have good knowledge of palliative care and a positive attitude towards end-of-life care. Bivariate analysis reveals a significant relationship between knowledge and attitudes towards palliative care (p=0.012). These findings affirm the importance of integrating palliative care education into the nursing curriculum to prepare nurses with adequate knowledge and positive attitudes. This study has implications for nursing education in enhancing the quality of palliative care education and suggests further research with a broader sample to generalize the results. Perawatan paliatif, sebagai pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dengan penyakit yang mengancam kehidupan, memerlukan pemahaman mendalam dan sikap positif dari calon perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan terhadap perawatan paliatif. Metode yang digunakan adalah desain deskriptif cross-sectional dengan sampel mahasiswa keperawatan dari Universitas Advent Indonesia. Penelitian ini melibatkan 93 responden yang dipilih melalui teknik convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Palliative Care Quiz for Nursing (PCQN) dan Frommelt Attitudes Towards Care of the Dying (FATCOD) yang telah divalidasi. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan uji chi square menggunakan SPSS versi 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan paliatif dan sikap positif terhadap perawatan di akhir hidup. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap perawatan paliatif (p=0,012). Temuan ini menegaskan pentingnya integrasi pendidikan perawatan paliatif dalam kurikulum keperawatan untuk mempersiapkan perawat dengan pengetahuan yang memadai dan sikap yang positif. Penelitian ini memberikan implikasi bagi pendidikan keperawatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan perawatan paliatif, serta menyarankan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih luas untuk menggeneralisasi hasil.
Hubungan Perilaku Vaginal Hygiene dan Kejadian Leukorea Pada Remaja Nelvada Zougira; Lea Andy Shintya
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1108

Abstract

Leukorrhea is an occurrence that occurs in women, where the fluid discharge occurs from the vagina, does not feel itching and does not smell, on the contrary that is a concern when leukorrhea smells, and itches for that reason to avoid abnormal leukorrhea is important for teenagers to carry out proper vaginal hygiene. The purpose of this study is to find out the relationship between vaginal hygiene behaviour and the occurrence of leukorrhea in teenagers. Research method is the descriptive correlation using the Cross Sectional approach. Sampling was carried out purposive sampling with a total sample of 199 respondents. The results of the study showed vaginal hygiene behaviour of 199 respondents there were as many as 164 respondents (82.4%) in the good category and 35 respondents (17.6%) with the bad category, for the incidence of leukorrhea as much as 178 respondent (89.4%) on the normal category and 21 respondents (10.6%) at the abnormal category. There's a connection between vaginal hygiene behaviour and the occurrence of leukorrhea in teenagers, with a p-value of 0.020 < 0.05. The recommendation for teenagers to maintain good vaginal behavior and for the following researchers it is recommended to study the factors of knowledge, attitudes, daily activities Lekorea merupakan suatu kejadian yang terjadi pada wanita, dimana terjadinya pengeluaran cairan dari vagina berwarna bening, tidak terasa gatal dan tidak berbau, sebaliknya yang menjadi perhatian bila leukorea berbau, dan terasa gatal oleh sebab itu untuk menghindari leukorea yang tidak normal penting bagi remaja untuk melakukan vaginal hygiene yang benar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian leukorea pada mahasiswi. Metode penelitian yaitu deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross-Sectional. Pengambilan sampel dilakukan purposive sampling dengan jumlah sampel 199 responden. Hasil penelitian didapati perilaku vaginal hygiene dari 199 responden terdapat sebanyak 164 responden (82,4%) pada kategori baik dan 35 reponden (17,6%) dengan kategori buruk, untuk kejadian leukorea sebanyak 178 responden (89,4%) pada kategori normal dan 21 responden (10,6%) pada kategori tidak normal. Ada hubungan antara perilaku vaginal hygiene dengan kejadian leukorea pada remaja, dengan nilai p-value 0,020 < 0.05. Rekomendasi bagi remaja tetap mempertahankan perilaku vaginal yang baik dan untuk peneliti berikut disarankan untuk meneliti faktor pengetahuan, sikap, aktivitas sehari-hari.
Paparan Sinar Matahari dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan Reagen Jimmy Mandias; Kenny Tuerah
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1107

Abstract

Sleeping is a natural habit that has many good health benefits. Therefore, good quality sleep is very important for everyone to support optimal health. Exposure to sunlight itself has a role in improving a person's sleep quality by stimulating the hormone melatonin, a hormone that plays a role in regulating the sleep cycle. The aim of this study was to determine whether there was a significant relationship between exposure to sunlight and the sleep quality of nursing students at Klabat University. The design of this research is correlation research with a cross-sectional approach. The sampling technique used total sampling with a total of 151 students at the Faculty of Nursing, Klabat University Level III and IV for the 2021/2022 academic year. The research results showed that the majority of respondents, namely 69,5%, had moderate sun exposure. Meanwhile 77,5% of respondents had poor sleep quality. The results of the Spearman Rank/Rho statistical test show a value of p=0,003 with a correlation coefficient of r=-0,241, which means that statistically there is a significant relationship between sun exposure and sleep quality, where the relationship is weak and in a negative direction, which means that if the light exposure score As the sun rises, the sleep quality score decreases, so the higher a person's exposure to sunlight, the better the quality of sleep. The recommendation for future researchers is to carry out further research on sunlight by providing specific interventions, namely sunbathing in the sun, to see the difference in sleep quality of people who sunbathe and those who don't. Tidur merupakan suatu kebiasaan alami yang memiliki banyak manfaat yang baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, kualitas tidur yang baik sangatlah penting bagi setiap orang untuk menunjang kesehatan yang optimal. Paparan sinar matahari sendiri memiliki peran dalam meningkatkan kualitas tidur seseorang dengan merangsang hormon melatonin, yaitu hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara paparan sinar matahari dengan kualitas tidur mahasiswa keperawatan Universitas Klabat. Desain penelitian ini adalah correlation research dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 151 mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Klabat Tingkat III dan IV tahun ajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden yaitu 69.5% memiliki paparan sinar matahari sedang. Sementara 77.5% responden memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji statistik Spearman Rank/Rho menunjukkan nilai p=.003 dengan koefisien korelasi r=-.241 yang berarti secara statistik ada hubungan yang signifikan paparan sinar matahari dengan kualitas tidur, dimana keeratan hubungannya lemah dan arah negatif, yang berarti jika skor paparan sinar matahari naik maka skor kualitas tidur turun, sehingga semakin tinggi paparan sinar matahari seseorang maka semakin baik juga kualitas tidurnya. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya adalah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sinar matahari dengan memberikan intervensi secara khusus yaitu berjemur pada sinar matahari, untuk dilihat perbedaan kualitas tidur orang yang berjemur dengan yang tidak.
Tingkat Kejenuhan Akademik Pada Mahasiswa Keperawatan di Universitas Advent Indonesia Novlyn Sandra Ayu Hutabarat; Evelyn Hemme Tambunan
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1100

Abstract

Academic burnout is learning saturation that occurs among students, which is one of the main issues in higher education institutions. This condition affects various aspects of student life, both personal life and academic life, even academic achievement is under strain. This study aims to describe the academic burnout of nursing students in taking part in the time block system learning at Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia. The type of this research is quantitative descriptive. By using the convenience sampling technique, the Bachelor of Nursing study program students who participated in this study amounted to 74 and the Diploma Three Nursing students were 13. Nursing students who have undergone block system learning for 3 semesters, in odd and even semesters of the 2022/2023 academic year and odd semester of the 2023/2023 academic year, participated. A valid instrument used in this study was a questionnaire containing 14 questions to measure academic burnout which was adopted from Arlinkasari, Akmal, and Raul (2017). Data were analyzed using frequency distribution to describe the level of academic burnout among nursing students The results showed that the majority of the respondents totaled 67 students (77,1%) were at mild academic burnout levels, and the dominant and less dominant identified were item number 11 and 13. It is inferred from the present study that by understanding the various levels of academic burnout among nursing students will provide the building block for further interventions designed to minimize the academic burnout among them. Burnout akademik atau kejenuhan belajar yang terjadi di kalangan mahasiswa merupakan salah satu masalah utama di institusi pendidikan tinggi. Kondisi ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mahasiswa, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan akademik, bahkan prestasi akademik pun menjadi tertekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejenuhan akademik mahasiswa keperawatan dalam mengikuti pembelajaran sistem blok di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan teknik convenience sampling, mahasiswa program studi Sarjana Keperawatan yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 74 orang dan mahasiswa Diploma Tiga Keperawatan berjumlah 13 orang. Mahasiswa keperawatan yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah menjalani pembelajaran sistem blok selama 3 semester, yaitu semester ganjil dan genap tahun akademik 2022/2023 dan semester ganjil tahun akademik 2023/2024. Instrumen valid yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi 14 pertanyaan untuk mengukur kejenuhan akademik yang diadopsi dari Arlinkasari, Akmal, Raul (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang berjumlah 67 mahasiswa (77,1%) berada pada tingkat burnout akademik ringan, dan yang teridentifikasi dominan dan kurang dominan adalah item nomor 11 dan 13. Hasil penelitian ini menjadi gambaran untuk dapat memahami berbagai tingkat kejenuhan akademik di kalangan mahasiswa keperawatan, kemudian memberikan dasar untuk intervensi lebih lanjut yang dirancang untuk mengatasi kejenuhan akademik di kalangan mahasiswa keperawatan.
The Relationship Between Motivation and Adherence of Chronic Kidney Disease in Undergoing Hemodialysis Therapy in The Hospital Kimi Duimeer Agu; Evelyn Hemme Tambunan
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1095

Abstract

The prevalence of chronic kidney disease (CKD) continues to increase and hemodialysis therapy is one of the main renal replacement therapies in CKD patients. There is a relationship between motivation and adherence to hemodialysis therapy in several previous studies. However, this study has never been conducted at the research location so this study aims to investigate the relationship between motivation and adherence of patients with CKD in undergoing hemodialysis therapy. The research design used in the study was descriptive quantitative correlation with a cross-sectional approach to explore the relationship between motivation and adherence of CKD patients in undergoing hemodialysis therapy. The population in this study were CKD patients who were undergoing hemodialysis therapy at Advent Hospital Bandung, totaling 100 patients. With the Simple Random Sampling technique and using the Michael and Isaac table, 79 respondents participated in the study. The instruments used in this study were the ESRD-AQ questionnaire (The End-Stage Renal Disease Adherence Questionnaire) and a valid motivation questionnaire to measure the motivation and adherence of patients with CKD in undergoing hemodialysis therapy. Univariate descriptive analysis and Spearman's rank bivariate correlation were used to answer the identified research questions. The results showed that most of the GHG patients had high motivation in undergoing hemodialysis therapy. It is suggested that healthcare should improve the quality of medical services for patients with GGK who undergo hemodialysis therapy. Further research is needed to investigate the factors associated with motivation and adherence using qualitative design. Kepatuhan dan motivasi merupakan hal penting untuk menetukan keberhasilan pengobatan terapi hemodialisa. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara motivasi dan kepatuhan pasien GGK dalam menjalani terapi hemodialisa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional untuk mengeksplorasi hubungan antara motivasi dan kepatuhan pasien GGK dalam menjalani terapi hemodialisa. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien GGK yang sedang menjalankan terapi hemodialisa di Rumah Sakit Advent Bandung yang berjumlah 100 pasien. Dengan teknik pengambilan sampel Simple Random Sampling dan menggunakan tabel Michael dan Isaac, 79 responden berpartisipasi dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner ESRD-AQ (The End-Stage Renal Disease Adherence Questionnaire) dan kuesioner motivasi yang telah valid untuk mengukur motivasi dan kepatuhan pasien GGK dalam menjalani terapi hemodialisa. Analisis deskriptif univariat dan korelasi bivariat Spearman’ rank digunakan untuk menjawab identifikasi masalah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien GGK memiliki motivasi tinggi dalam menjalani terapi hemodialisa yaitu berjumlah 44 responden (55,7%), sebagian besar pasien GGK patuh dalam menjalani terapi hemodialisa dengan jumlah 46 pasien (58,23%) dan terdapat hubungan antara motivasi dengan kepatuhan pasien GGK dalam menjalani terapi hemodialisa dengan nilai p-value adalah 0,001. Disarankan agar pelayanan kesehatan meningkatkan kualitas pelayanan medis bagi pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi dan kepatuhan dengan menggunakan desain kualitatif.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Seks Pra-nikah pada Remaja Erlin Angeline Malau; Nurhayati Siagian
NUTRIX Vol 8 No 1 (2024): Volume 8, Issue 1, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i1.1098

Abstract

Lack of knowledge of adolescents about reproductive health and premarital sex affects the attitudes and behaviors of adolescents who ignore aspects of reproductive health and pre-marital sex. In the growth and development of adolescents, there are many things they want to know or try to do new things that are against even prohibited actions without thinking about the consequences. Cases of premarital sex in adolescents are currently found in Indonesia which affects their reproductive health. Researchers aim to determine the relationship between knowledge and attitudes about reproductive health with premarital sex behavior in adolescents. Quantitative research method with descriptive correlation type, using purposive sampling technique using the slovin formula in taking samples participating 102 adolescents. The results of this study, knowledge and attitudes about reproductive health are simultaneously significantly related to premarital sexual behavior in adolescents. Therefore, it is important to provide knowledge about reproductive health and attitudes towards premarital sex behavior so that adolescents do not ignore aspects of reproductive health and pre-marital sex. Kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan seks pra-nikah mempengaruhi sikap dan perilaku remaja yang mengabaikan aspek kesehatan reproduksi dan seks pra-nikah. Dalam tumbuh kembang remaja banyak hal yang ingin remaja ketahui atau mencoba melakukan hal-hal baru yang sifatnya menentang bahkan tindakan yang terlarang tanpa memikirkan konsekuensinya. Kasus seks pranikah di remaja saat ini sudah banyak sekali ditemukan di indonesia yang mempengaruhi pada kesehatan reproduksi remaja. Peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Metode penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif korelasi, menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan rumus slovin dalam mengambil sampel yang berpartisipasi 102 remaja. Hasil dari penelitian ini, pengetahuan dan sikap tentang kesehatan reproduksi secara simultan berhubungan signifikan terhadap perilaku seks pranikah pada remaja. Oleh karena itu pentingnya diberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan sikap menghadapi perilaku seks pra-nikah agar remaja tidak mengabaikan aspek tentang kesehatan reproduksi dan seks pra-nikah.

Page 1 of 2 | Total Record : 18