cover
Contact Name
Nursalam Hamzah
Contact Email
djps@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6282117170860
Journal Mail Official
djps@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
ad-Dawaa : Journal of Pharmaceutical Sciences
ISSN : 26547392     EISSN : 26546973     DOI : 10.24252/djps
Core Subject : Health, Science,
ad-Dawaa Journal of Pharmaceutical Sciences (DJPS) merupakan jurnal yang terbit dua kali dalam setahun, yaitu setiap Juni dan Desember. Jurnal ini fokus pada seluruh bidang terkait ilmu farmasi, termasuk biologi farmasi, farmakokimia, farmakologi, farmasi klinik dan teknologi farmasi. Jurnal ini juga mempublikasikan artikel terkait integrasi Islam dengan ilmu farmasi.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2019)" : 7 Documents clear
Karakter Indeks Pengembangan Gelatin Taut Silang dengan Sukrosa Teroksidasi dan Glutaraldehid Nursalam Hamzah; Nurmi Nurmi; Mukhriani Mukhriani; Asrul Ismail
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.401 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.11520

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber alternatif gelatin halal tetapi memiliki kualitas yang lebih rendah jika dibandingkan dengan gelatin babi. Taut silang dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitasnya. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh bahan penaut silang terhadap karakter indeks pengembangan. Prosedur dimulai dengan ekstraksi gelatin dari sisik ikan bandeng dengan metode perendaman basa dan asam. Pembuatan gelatin taut silang dengan cara mencampurkan larutan gelatin ikan bandeng 5% sebanyak 50 ml dengan bahan penaut silang dengan konsentrasi bervariasi sebanyak 50 ml. Campuran kemudian diaduk hingga merata dan dikeringkan dalam oven pada suhu 70oC. Penelitian ini menggunakan bahan penaut silang, yaitu sukrosa teroksidasi dan glutaraldehid. Hasil gelatin taut silang diuji karakteristik indeks pengembangannya. Selain itu, juga digunakan sampel gelatin ikan komersial sebagai pembanding. Pembentukan taut silang ditandai dengan perubahan konsistensi sampel dari larutan menjadi gel. Perubahan konsistensi paling signifikan terlihat pada gelatin taut silang dengan sukrosa teroksidasi dan glutaraldehid. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar bahan penaut silang menurunkan indeks pengembangan.
Efek Tabir Surya Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia) Nurshalati Tahar; Nurfajri Indriani; Faridha Yenny Nonci
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.68 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.6569

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penentuan efek tabir surya ekstrak daun binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis]. Pengujian efek tabir surya dilakukan dengan menghitung nilai transmisi eritema (%Te), transmisi pigmentasi (%Tp), dan nilai SPF. Daun binahong diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian efek berdasarkan serapan dan transmisi pada panjang gelombang UV yang diukur dengan spektrofotometer. Hasil pengujian nilai rata – rata persen transmisi eritema (%Te) pada konsentrasi (300 ppm, 350 ppm, 400 ppm, dan 450 ppm) berturut - turut adalah 31,52%; 23,90%; 20,27%; 14,71%. Sedangkan perhitungan nilai rata– rata persen transmisi pigmentasi (%Tp) yang diperoleh berturut-turut adalah 20,95%; 15,9%; 11,98%; 8,26%. Nilai rata-rata SPF berturut-turut adalah 4,36; 5,82; 7,44; 10,45. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Ekstrak Daun Binahong berefek sebagai tabir surya pada konsentrasi 450 ppm. Efek termasuk kategori fast tanning untuk proteksi eritema dan proteksi totalblock untuk proteksi pigmentasi.
Kesesuaian Pengobatan Antidiabetik Oral pada Pasien dengan Komplikasi Penyakit Ginjal Kronik di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Ndaru Setyaningrum; Rina Agustina; Yosi Febrianti
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.054 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.7088

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang prevalensinya meningkat setiap tahun dan salah satu penyebab terbesar dari penyakit ginjal kronis. Penggunaan antidiabetes oral terutama pada pasien penyakit ginjal kronis membutuhkan lebih banyak perhatian disebabkan penurunan fungsi ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian pemilihan antidiabetes oral pasien penyakit ginjal kronis di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional pada pasien penyakit ginjal kronis dengan meninjau catatan medis secara retrospektif selama periode Januari-Desember 2014. National Kidney Foundation-Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (NKF-KDOQI) digunakan sebagai literatur untuk mengevaluasi kesesuaian pemilihan antidiabetes oral. Sebanyak 32 subjek penelitian dianalisis, jenis kelamin laki-laki 17 (53,1%) dan 15 perempuan (46,9%); lanjut usia 5 (15,6%) dan bukan lanjut usia 27 (84,4%); hemodialisis rutin 2 pasien (6,2%) dan non-hemodialisis 30 pasien (93,8%). Penggunaan antidiabetes metformin 18 (56,3%), pioglitazone 4 (12,5%), kombinasi metformin-glimepiride 6 (18,7%), dan kombinasi metformin-acarbose 4 pasien (12,5%). Kesesuaian pemilihan anti-diabetes oral sesuai 28 pasien (87,5%) dan tidak sesuai 4 pasien (12,5%). Penelitian ini menunjukkan kesesuaian pemilihan anti-diabetes oral sebagian besar sudah sesuai dengan pedoman NKF-KDOQI.
Efek Antiinflamasi Salep Ekstrak Daun Nangka (Artocarpus heteropyllus l) Terhadap Mencit (Mus musculus) Ermawati Ermawati; Nurmila Nurmila
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.515 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.11485

Abstract

Nangka merupakan salah satu tanaman buah lokal Indonesia. Daun nangka memiliki banyak manfaat seperti mengangkat sel kulit mati, obat jerawat, demam, bisul, antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antiinflamasi sediaan salep ekstrak daun nangka (Artocarpus heteropyllus L). Daun nangka diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dengan cara perendaman dan diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak daun nangka yang diperoleh dibuat dalam bentuk salep dengan dua konsentrasi yang berbeda yaitu 10% dan 15% serta basis salep sebagai kontrol negatif. Penginduksi yang digunakan adalah karagenan 3%. Penentuan efek antiinflamasi dilakukan dengan inflammation associated oedema yaitu dengan menggunakan jangka sorong untuk mengukur tebal lipatan kulit punggung mencit. Hasil menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak daun nangka 10% dan 15% berefek antiinflamasi dengan penurunan tebal lipatan kulit punggung mencit berturut-turut 71,4% dan 51,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak daun nangka dapat memberikan efek antiinflamasi pada mencit.
FORMULASI SEDIAAN DEODORAN DALAM BENTUK KRIM MENGGUNAKAN KOMBINASI ALUMINIUM SULFAT DAN MINYAK KAYU CENDANA Willi Wahyu Timur; Fadzil Latifah
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.062 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.9494

Abstract

Aluminium sulfat dapat digunakan untuk penyumbatan saluran keringat dengan cara membentuk endapan protein keringat, membentuk endapan keratin epidermis, membentuk infiltrat dinding saluran keringat. Sediaan deodoran perlu dikembangkan karena bau badan menimbulkan masalah yang berefek fatal terhadap penampilan dan pergaulan seseorang. Penelitian deodoran krim dibuat dari kombinasi aluminium sulfat dan minyak atsiri kayu cendana (MAKC). Penelitian ini bertujuan untuk melihat sifat fisik, uji iritasi dan kenyamanan dari sediaan krim Kombinasi Aluminium Sulfat dan MAKC. Penelitian ini diawali dengan formulasi krim dibuat dari kombinasi aluminium sulfat dan MAKC dengan konsentrasi 4%. Krim dievaluasi sifat fisik dengan parameter daya sebar, daya lekat, viskositas dan pH. Selain itu juga di evaluasi daya iritasi terhadap kulit menggunakan hewan uji kelinci albino serta kenyamanan penggunaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sifat fisik dari respon (pH, daya sebar, daya lekat, viskositas). Hasil pH memiliki nilai p < 0,05. Hasil daya lekat memiliki nilai p< 0,05 Hasil daya sebar memiliki nilai p< 0,05 Hasil nilai viskositas p> 0,05. Krim dengan kombinasi bahan tersebut tidak mengiritasi pada kulit kelinci. Hasil aseptabilitas diperoleh sediaan yang nyaman digunakan.
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) berdasarkan Gambaran Morfologi dan Histologi Hati Mencit Nur Syamsi Dhuha; Haeria Haeria; Hardiyanti Eka Putri
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.92 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.6706

Abstract

Daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) digunakan sebagai obat tradisional. Daun Bidara memiliki khasiat antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan mencegah timbulnya tumor. Penggunaan daun bidara berkhasiat berdasarkan bukti empiris, tetapi belum diteliti keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas toksisitas ekstrak etanol daun bidara berdasarkan gambaran morfologi dan histologi hati mencit. Prosedur dimulai dengan ekstraksi simplisia daun bidara secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Mencit sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I (kontrol) yang hanya diberi Na-CMC 1%. Kelompok II, III, IV, dan V adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun bidara dengan dosis berturut-turut 60, 200, 600, dan 2000 mg/kgBb. Pemberian ekstrak dilakukan per oral selama 14 hari kemudian pada hari ke-15, toksisitas diamati. Toksisitas diamati dari preparat histologi hati mencit berdasarkan nilai kerusakan parenkimatosa, hidropik dan nekrosis. Ekstrak etanol daun bidara memberi pengaruh pada gambaran morfologi yaitu pada warna dan berat basah hati mencit serta adanya kerusakan histopatologi. Batas toksisitas diamati pada dosis 600 mg/kgBB. Kata kunci: Daun bidara, toksisitas, morfologi, histologi.
Ekstrak Patikan Kebo (Euphorbia hirta L.) Menurunkan Hitung Eosinofil Bronkus pada Tikus Wistar Model Asma Alergi Danus Hermawan; Kisrini Kisrini; Diding Heri Prasetyo
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.723 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.6625

Abstract

Paparan alergen pada saluran napas secara berulang memicu terjadinya reaksi asma alergi. Asma alergi diinduksi oleh degranulasi sel mast yang melepaskan mediator proinflamasi seperti histamin, leukotrien, dan prostaglandin yang memicu terjadinya inflamasi bronkus yang ditandai dengan peningkatan eosinofil bronkus. Peningkatan eosinofil bronkus dapat ditekan oleh asam kafeat dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak patikan kebo terhadap hitung eosinofil bronkus pada tikus Wistar model asma alergi. Subyek penelitian berupa 25 ekor tikus Wistar jantan dengan berat badan ± 200 g dan berumur 6 minggu, dibagi dalam 5 kelompok yaitu: Kontrol (K), Asma alergi (A), ekstrak patikan kebo 10 (P1), 15 (P2), 20 mg/tikus/hari (P3). Hitung eosinofil bronkus postes diukur setelah 28 hari perlakuan. Hitung eosinofil bronkus dianalisis dengan SPSS versi 23.0 menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan uji post hoc multiple comparison Tukey. Tingkat kemaknaan digunakan p<0,05. Hitung eosinofil bronkus tikus P1, P2, dan P3 lebih rendah secara bermakna dibanding tikus Asma Alergi (p<0.05). Patikan kebo mampu menurunkan jumlah eosinofil bronkus pada tikus Wistar model asma alergi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7