cover
Contact Name
Sudarmadji
Contact Email
jrl@ity.ac.id
Phone
+6282127738443
Journal Mail Official
jrl@ity.ac.id
Editorial Address
Institut Teknologi Yogyakarta Jalan Gedong Kuning No.2, Jomblangan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55171, Indonesia
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Lingkungan
ISSN : 14113244     EISSN : 27164470     DOI : 10.37412
Core Subject : Social, Engineering,
Journal Rekayasa Lingkungan provides immediate open access that publishes updates in environmental engineering sciences.
Articles 116 Documents
ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN REHABILITASI MANGROVE DI DESA PIRU KECAMATAN SERAM BARAT KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Makaruku, Amus; Aliman, Rukmini
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.266 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v2i2.2

Abstract

Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki potensi wisata, tambang maupun perikanan yang menyebabkan perubahan peruntukan lahan mangrove sebagai tempat wisata, pelabuhan dan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan rehabilitasi mangrove, mengukur tingkat pertumbuhan mangrove yang direhabilitasi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan mangrove yang di rehabilitasi di Desa Piru,Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat,Maluku dari bulan Maret sampai bulan Mei 2017.Pengukuran keberhasilan hidup dan pertumbuhan mangrove dilakukan pada plot dengan ukuran 5 x 5 meter, sedangkan pengukuran faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan rehabilitasi mangrove menggunakan sub plot ukuran 1 x 1 meter. Analisis keberhasilan hidup mangrove manggunakan analisis kuantitaif deskriptif, sedangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi keberhasilan rehabilitasi mangrove menggunakan analsis deskriptif.Tingkat keberhasilan rehabilitasi dinilai kurang berhasil dimana persentase keberhasilan hidup anakan Rhizophora mucronata masih di bawah 70 %. Tingkat pertumbuhan anakan Rhizophora mucronata baik dari segi tinggi maupun jumlah daun mengalami pertambahan tetapi tidak merata pada seluruh plot. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan rehabilitasi mangrove yaitu salinitas dan suhu masih dalam kisaran yang sesuai untuk Rhizophora sp. Substrat pada lokasi penelitian didominasi oleh substrat pasir. Pasang surut dan zonasi menunjukan kesesuaian untuk habitat Rhizophora sp. Keragaman benthos pada lokasi penelitian tergolong sedang dan paling dominan ditemukan dari kelas Gastropoda dan Bivalvia sebab kandungan substrat yang cocok untuk habitat kedua jenis ini
DEGRADASI LIMBAH KHROM DAN DAUR ULANG UNTUK BAHAN PROSES PENYAMAKAN KULIT DENGAN MENGGUNAKAN KOAGULAN KAPUR TOHOR Yuniyarti, Sri; Isbandi, Toni
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.388 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v18i1.18

Abstract

Industri penyamakan kulit adalah industri yang mengolah kulit mentah (hides atau skin) menjadi kulit tersamak (leather) dengan bahan penyamak. Prosesnya adalah dengan memasukkan bahan penyamak tertentu ke dalam jaringan serat kulit sehingga terjadi ikatan kimia antara bahan penyamak dengan serat kulit. Hasil dari proses penyamakan kulit tersebut diperoleh hasil samping yang berupa krom (Cr6+ yang bersifat karsinogenik).Kandungan khromium sebagai kromium total (Cr) dalam air bekas penyamakan krom berkisar 500-1500 mg/l. Konsentrasi kromium air buangan campuran dari proses penyamakan kulit akan menjadi sekitar 100-300 mg/l.Untuk menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh limbah cair proses penyamakan kulit yang mengandung krom perlu dilakukan penanganan secara tepat, efektif dan efisien dengan teknologi ramah lingkungan dengan cara mendaur ulang sehingga limbah krom tersebut bisa dipakai kembali. Metode perlakuan Ph, prosentase penambahan kapur tohor, kecepatan pengadukan (rpm) dan waktu pengadukan menjadi variable yang sangat menentukan dalam mendaur ulang limbah krom tersebut sehingga didapat prosentase pemisahan kromium yang dapat terjadi pada keadaan optimal adalah sebesar 99,9850%
POTENSI GULMA SEBAGAI PESTISIDA NABATI Indriyanti Octavia, Dina; Rahyuni, Dewi; Nasirudin, Nasirudin
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.473 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v19i1.13

Abstract

Penggunaan pestisida kimia dapat membahayakan lingkungan, oleh karena itu adanya pestisida nabati diperlukan untuk dapat menjaga lingkungan tetap terjaga. Penggunaan pestisida nabati dari gulma Babandotan, Siam dan Ajeran untuk mengendalikan hama ulat grayak dapat menjaga lingkungan tetap sehat, selain itu gulma yang terbuang dapat bernilai lebih ekonomis dan hama ulat grayak dapat dikendalikan tanpa penggunaan bahan kimia. Pestisida nabati dapat mengendalikan hama ulat grayak dengan adanya kandungan Saponin dan Alkaloid dalam ekstrak gulma yang dapat mengurangi nafsu makan, menimbulkan keracunan bagi hama hingga menimbulkan kematian hama ulat Grayak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi ekstrak gulma terhadap pengendalian hama ulat Grayak (Spedoptera litura), mengetahui formula antara jenis dan konsentrasi ekstrak gulma yang terbaik untuk mengendalikan hama ulat Grayak (Spedoptera litura)serta mengetahui korelasi antara konsentrasi ekstrak gulma untuk setiap jenis gulma terhadap kematian hama ulat Grayak (Spedoptera litura).Penelitian pembuatan pestisida nabati dari ekstrak gulma Babandotan, Siam dan Ajeran dilakukan dengan merendam daun gulma yang telah dihancurkan selama 72 jam untuk mendapatkan ekstrak gulma yang kemudian diencerkan dengan variasi konsentrasi masing masing gulma 0% (control), 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90%. Pengaplikasian pestisida nabati dilakukan dengan menyemprotkan pada daun sawi dan ulat Grayak 5 kali penyemprotan setiap 5 menit hingga ulat Grayak pergi secara keseluruhan atau hingga terdapat kematian ulat Grayak. Pengujian kandungan Alkaloid dan Saponin pada ekstrak gulma dilakukan di LPPT UGM dengan metode Spektrofotometri UV-vis.Hasil pengujian kandungan Alkaloid dan Saponin yang diperoleh dari pengujian di Laboratorium LPPT UGM pada ekstrak Babandotan (132,03µL/mL dan 1,57 %b/b), Siam (101,10 µL/mL dan 1,76 %b/b) dan Ajeran (42,74 µL/mL dan 1,79 %b/b).Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan uji BNT bahwa jenis dan konsentrasi ekstrak gulma berpengaruh nyata terhadap pengendalian hama ulat grayak, dan yang paling efektif mengendalikan dilihat dari parameter waktu kematiannya adalah pada ekstrak Babandotan dengan dosis 90% dengan waktu kematian rata-rata 313,3 menit. Berdasarkan uji regresi linier, jenis dan konsentrasi ekstrak gulma terhadap kematian ulat memiliki hubungan yang lemah, signifikan dan tidak searah. 
PERBAIKAN KUALIATAS AIR HUJAN SEBAGAI AIR BERSIH DENGAN METODE MINERALISASI DAN DESINFEKSI Triastianti, Rita Dewi; Hazilmi, Rian
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.896 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v18i2.29

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki kualitas kadar air hujan dengan rangkaian proses mineralisasi dengan media batuan kapur dan pecahan genteng dilanjutkan dengan proses desinfeksi menggunakan kaporit sehingga dapat mengolah air hujan sebagai alternatif air bersih. Hasil yang didapatkan pada proses mineralisasi adalah pH sebesar 6,733, Fe sebesar 0,01 mg/l dan kesadahan sebesar 70,63 mg/l CaCO3. Sedangkan pada proses desinfeksi didapatkan perbaikan pada konsentrasi total coli dengan efisiensi penurunan sebesar 100%. Sehingga dari seluruh rangkaian penelitian ini dapat dihasilkan komposisi media terbaik yaitu perbandingan batuan kapur dan pecahan genteng (45cm : 45cm) dan dosis terbaik desinfektan kaporit 0,1% adalah 30ml/L.
POTENSI DAMPAK LINGKUNGAN DALAM AUDIT KETIDAKSESUAIAN PEMANFAATAN RUANG (KASUS KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL) Wahyuni, Lina
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.391 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v2i2.8

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil analisis dampak lingkungan dalam audit tata ruang di sebagian Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Kecepatan pertumbuhan alih fungsi lahan dan perkembangan sebaran bangunan fisik seperti permukiman, industri, jasa dan niaga yang tidak terkendali dan tidak sesuai dengan peruntukan pemanfaatan ruang, menjadi suatu permasalahan yang dihadapi di sebagian wilayah penelitian. Kasus yang sering dijumpai terutama pada kawasan bantaran sungai, yang seharusnya dilindungi, dimanfaatkan sebagai permukiman, bangunan wisata, industri, perkantoran dan niaga. Demikian pula pada kawasan konservasi atau ruang terbuka hijau sebagai sumber air dan penyimpan sumber air permukaan dapat berubah menjadi kawasan hunian.Desakan-desakan terhadap alam, juga dapat menyebabkan maraknya bencana alam. Sehingga audit tata ruang diperlukan untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatan ruang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis spasial dan analisis dampak lingkungan. Analisis spasial digunakan untuk mengetahui ketidaksesuaian pemanfaatan ruang, sedangkan analisis dampak lingkungan digunakan untuk mengetahui dampak lingkungan atas adanya ketidaksesuaian pemanfaatan ruang yang dihasilkan dari analisis spasial tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat ketidaksesuaian pemanfaatan ruang dengan potensi dampak yang ditimbulkan yakni berupa: peningkatan jumlah timbulan air limbah, peningkatan timbulan sampah, perubahan debit banjir.
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SLAG NIKEL, ABU SEKAM PADI, DAN FLY ASH MENJADI PAVING BLOCK Aprianto, Yusril; Triastianti, Rita Dewi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.443 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v18i1.24

Abstract

PT. Aneka Tambang Pomalaa Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara menghasilkan limbah buangan hasil pada pengolahan bijih nikel berupa slag, selama ini slag hanya digunakan sebagai bahan timbunan yang kurang memiliki nilai ekonomis. Jumlah slag nikel kian hari kian menumpuk, karena setiap proses pemurnian satu ton produk nikel menghasilkan limbah padat 50 kalinya, setara 50 ton. Slag nikel dapat dijadikan sebagai pengganti pasir pada paving block dengan penambahan abu sekam padi dan fly ash yang berasal dari PLTU PT.    Paving block yang telah di keringkan selama 24 jam kemudian diberikan perlakuan (perendaman) selama 17 hari dan selanjutnya dikeringkan kembali dan siap untuk dilakukan uji kuat tekan paving dengan menggunakan alat uji tekan beton merek ENERPAC. Paving block terdiri dari lima (5) sampel dengan kode sampel menggunakan abjad A,B,C,D,dan E, dengan komposisi yang berbeda tiapsampel. Komposisi sampel A semen 25%, Slag 25%, abu sekam padi 25% dan Fly ash 25%. Komposisi sampel B semen 25%, Slag 45%, Abu sekam padi 15%, dan Fly ash 15%. Komposisi sampel C semen 25%, Slag 15%, Abu sekam padi 45%, dan Fly ash 15%. Komposisi sampel D semen 25%, Slag 15%, Abu sekam padi 15%, dan Fly ash 45%. Komposisi sampel E semen 25%, Slag 35%, Abu sekam padi 25%, dan Fly ash 15%            Paving block dengan kode sampel C campuran 45%  abu sekam padi, 25%  semen, 15 % slag nikel dan 15% ply ash dengan waktu perendaman selama 17 hari menghasilkan kuat tekan paving block sebesar 15731 kg/𝑐𝑚2, begitu pula pada persentase paving block dengan kode sampel B campuran 25% semen, 45% slag, dan 15% fly ash dengan waktu perendaman yang sama selama 17 hari mengahasilkan kuat tekan paving block sebesar 15731 kg/cm2, tetapi dua sampel ini menunjukan berat yang berbeda. Paving block dengan penambahan beberapa persentase abu sekam padi, slag nikel, dan ply ash menunjukkan hasil kuat tekan yang berbeda-beda. Kuat tekan terbaik ditunjukan pada kodesampel A  dengan penambahan 25% abu sekam padi, 25% slag nikel, dan 25% ply ash menunjukkan perilaku kuat tekan yang cukup baik dimana nilainya kuat tekannya22238 kg/cm2.
REKONSTRUKSI RUMAH PASCA GEMPA MENGGUNAKAN STRATEGI PENDUDUK DENGAN MODAL SOSIAL (SOCIAL CAPITAL) DI DUSUN BARAN, SRIHARDONO, BANTUL Winarti, Cuti
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.063 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v2i2.3

Abstract

Bencana alam gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 telah meluluhlantakkan Kabupaten Bantul dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana tingkat pengetahuan penduduk mengenai tempat tinggal yang memenuhi standar rumah sehat dan aman, mempelajari kecepatan pemulihan kembali rumah pasca gempa ditinjau dari aspek modal social, aspek kependudukan dan aspek social ekonomi, mengkaji karakteristik atau kecenderungan strategi penduduk dalam pembangunan kembali rumah pasca gempa dengan memanfaatkan elemen modal social. Penelitian dilakukan di Dusun Baran, Srihardono, Bantul, Yogyakarta. Hal ini karena Dusun Baran merupakan lokasi yang dekat pusat gempa, dan 90 persen (252) bangunan rumah di dusun Baran rusak berat.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, dan wawancara terstruktur, serta observasi dan dokumentasi. Analisis dilakukan secara deskriptif kuantitaf dan kualitatif. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen, yang terdiri dari aspek kependudukan, aspek sosial ekonomi, dan aspek modal social, sedangkan variabel dependen terdiri dari kecepatan pembangunan kembali rumah pasca gempa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat akan rumah sehat dan aman sangat baik. 80 % penduduk memanfaatkan strategi modal sosial, dan 20 % penduduk tidak memanfaatkan strategi modal sosial. Aspek modal sosial yang paling mempengaruhi kecepatan membangun kembali adalah aspek kepercayaan dan gotong – royong / kerjasama. Dengan demikian faktor eksternal seperti bantuan dana rekonstruksi dari pemerintah dan nonpemerintah, maupun bantuan material lebih cenderung mendukung kecepatan pembangunan kembali rumah pasca gempa. Hal-hal yang disarankan: Proses rehabilitasi dan rekonstruksi sebaiknya melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat ( community organizing and partisipatory development), pembangunan yang mengindikasikan kearifan lokal sebaiknya dijaga dan dipelihara, hendaknya ada peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat yang cepat tanggap terhadap bencana
UPAYA PENINGKATAN FITOREMEDIASI TANAHTERCEMAR MERKURI DI KOKAP KULONPROGO YOGYAKARTA MENGGUNAKAN AKASIA (Acacia sieberiana DC) DENGAN PEMANGKASAN AKAR DAN INOKULASI MIKORIZA Zulkoni, Akhsin
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 18, No 1 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.944 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v18i1.19

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya peningkatan fitoremediasi tanah tercemar merkuri di Kokap Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan Akasia dengan pemangkasan akar (under ground root pruning/URP) dan inokulasi mikoriza.Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap dengan tiga ulangan.Faktor pertama adalah URP, yaitu dengan dan tanpa URP (pemangkasan akar). Faktor kedua ialah takaran Jamur Mikoriza Arbuskula (JMA) , meliputi 0 ; 50; 100, dan 150 g/pot. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa pemangkasan akar serta inokulasi JMA ke dalam tanah sisa olahan penambangan emas telah berhasil memacu proses fitoremediasi melalui perluasan rizosfer. Serapan merkuri oleh tanaman Akasia (Acacia sieberiana DC) yang menjalani pemangkasan akar serta inokulasi JMA sebanyak 100 g paling tinggi dibanding perlakuan lain maupun kontrol. Pada perlakuan ini, efisiensi penurunan merkuri di dalam tanah oleh tanaman Akasia sebesar 71,83 %, sedangka kontrol hanya mencapai 35,33%.
ANALISIS PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENERAPAN KEARIFAN LOKAL PADA PENGELOLAAN HUTAN DI DISTRIK KAYO KABUPATEN YAHUKIMO PAPUA Siep, Nahason; Paskalis, Laak; Warsiyah, Warsiyah
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 19, No 1 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.643 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v19i1.14

Abstract

      Tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam perlindungan hutan. 2). Untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup.         Penelitian ini menggunakan metode random sampling (secara acak) dari populasi responden. Jumlah populasi yang diambil yaitu 2 (dua) Desa yaitu Desa Uwase dan Walet dengan jumlah penduduk dari dua Desa tersebut adalah 47 KK. Perolehan data melalui kuesioner, perhitungan menggunakan tabulasi silang dan analisis deskriptif.             Peneliti menemukan Peran serta masyarakat di Desa Uwase dan Walet berpengaruh pada karakteristik pendidikan, sosial ekonomi, budaya dan hukum dalam perlindungan hutan. Persentase masyarakat Desa Uwase dan Walet sangat berperan aktif dalam perlindungan hutan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial mereka 31 KK (66%), budaya 28 KK (68%), dan hukum 25 KK (53%). Sedangkan peran serta masyarakat di Desa Uwase dan Walet tidak berpengaruh pada jenis kelamin 29 KK (62%), lama menetap 44 KK (94%), pekerjaan 2 KK (45%), pendidikan 15 KK (32%), dan pendapatan 15 KK (32%).
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN REHABILITASI DAERAH IRIGASI BENDO DI KABUPATEN PONOROGO Kiky Widyaputra, Primanda; Warniningsih, Warniningsih
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.105 KB) | DOI: 10.37412/jrl.v18i2.30

Abstract

Pengamanan ketahanan pangan menjadi salah satu sasaran pembangunan ekonomi nasional pemerintah Republik Indonesia. Oleh karena itu, perencanaan sarana dan prasarana irigasi penting dilaksanakan dalam rangka mewujudkan infrastruktur irigasi yang baik untuk mendukung ketahanan pangan.Kegiatan rehabilitasi daerah irigasi ini berkaitan dengan karakter penduduk di Ponorogo yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani, sehingga tersedianya DI. Bendo dapat mendukung kegiatan pertanian masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis persepsi dan penerimaan masyarakat terhadapdampak lingkungan kegiatan rehabilitasi Daerah Irigasi Bendo di Ponorogo. Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara dengan penduduk dengan menggunakan kuesioner. Responden diambil dari masyarakat yang diperkirakan akan terkena dampak langsung. Wawancara dan penyebaran kuesioner kepada minimal 3 (tiga) responden per desa yang bisa mewakili kondisi di lokasi kegiatan. Metode analisis dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif.Hasil analisis menunjukkan bahwa masyarakat sepenuhnya mendukung program pembangunan DI. Bendo. Hal tersebut dikarenakan masyarakat merasa akan mendapatkan dampak positif dari kegiatan tersebut. Persepsi masyarakat terhadap rencana rehabilitasi D.I. Bendo adalah mendukung rencana kegiatan tersebut dan bahwa keberadaan jaringan irigasi sangat bermanfaat bagi masyarakat. Katakunci:

Page 1 of 12 | Total Record : 116