cover
Contact Name
Ramadhita
Contact Email
sakina@uin-malang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sakina@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana 50 Kota Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Sakina: Journal of Family Studies
ISSN : -     EISSN : 25809865     DOI : -
Journal of Family Studies merupakan sarana komunikasi dan publikasi ilmiah yang berasal dari riset-riset mahasiswa di bidang hukum keluarga dengan berbagai aspek dan pendekatan
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2019): Family Issue" : 23 Documents clear
Hak Ex Officio Hakim: Pertimbangan Hukum Hakim terhadap Pembebanan Nafkah Iddah dan Mut’ah dalam Perkara Cerai Talak Verstek Perspektif Maqashid Syariah (Kasus di Pengadilan Agama Kabupaten Malang) Muhammad Aqwam Thariq
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.289 KB)

Abstract

Dalam pengajuan permohonan cerai talak di Pengadilan Agama Kabupaten Malang banyak dalam petitum permohonan yang diajukan oleh suami hanya sebatas untuk memutuskan perkawinannya tanpa disertai kewajibannya berupa pemberian nafkah terhadap istri. Hak ex officio adalah hak hakim karena jabatannya untuk memutus perkara lebih dari yang dituntut, hal ini sebagai upaya untuk memberikan rasa keadilan dan perlindungan terhadap hak-hak istri pasca perceraian. Rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam menerapkan hak ex officio dalam putusan cerai talak verstek? 2) Bagaimana pertimbangan hukum hakim dalam menerapkan hak ex officio dalam putusan cerai talak verstek perspektif Maqashid Syariah?. Jenis penelitian adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi, proses pengolahan data menggunakan teknik edit, klasifikasi, analisis, dan kesimpulan. Pertimbangan hakim dalam menerapkan hak ex officio dalam putusan cerai talak verstek, diantaranya: 1) istri tergolong nusyuz atau tidak, 2) suami wajib memberikan iddah, 3) memberi mut'ah untuk memberikan rasa bahagia, 4) lamanya masa perkawinan. Dari perspektif Maqashid Syariah dapat disimpulkan bahwa pembebanan kewajiban bagi suami untuk membayar nafkah iddah dan mut’ah sudah sesuai tujuan syariat yaitu mendatangkan manfaat (jalbu manfa’atin) dan termasuk dalam tingkatan al-Dharuriyat, lebih tepatnya pada aspek Perlindungan terhadap Jiwa (Hifdz An-Nafs).
Pandangan Hakim tentang Penolakan Dispensasi Nikah Nomor 0168/Pdt.P/2018/PA.TA Akibat Hamil Pranikah Prespektif Maslahah Mursalah Umi Nurul Laelatul 'Zah
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.279 KB)

Abstract

Salah satu kasus dispensasi nikah yang ditolak oleh Pengadilan Agama Tulungagung yaitu perkara nomor 0168/Pdt.P/2018/PA.TA. Hal menarik dalam perkara ini, pihak perempuan hamil diluar nikah dengan usia kehamilan 7 bulan. Umumnya kasus dispensasi nikah, jika pihak perempuannya hamil, Hakim akan mengabulkan. Namun kasus ini berbeda. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini beserta tujuannya yaitu mengetahui pertimbangan Hakim serta menganalisis penolakan penetapan dispensasi nikah prespektif Maslahah Mursalah. Penelitian ini termasuk penelitian empiris. Pendekatannya ialah pendekatan kasus. Metode pengumpulan data: wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka akan melalui proses editing, pengelompokan data sesuai permasalahan, kemudian pengecekan data dari sumber-sumber data, selanjutnya melakukan analisis menggunakan teori Maslahah Mursalah. Hasil penelitian menunjukkan pertimbangan hakim dalam menolak permohonan dispensasi nikah, diantaranya: Majelis Hakim menilai para pihak jauh dari usia yang ditetapkan Undang-Undang Perkawinan. Segi filosofis para pihak belum mampu mencapai tujuan perkawinan. Segi sosiologis, para pihak belum matang jiwa dan raganya. Segi maslahah para pihak tidak mampu menanggung beban keluarga. Pertimbangan hakim ini merupakan maslahah, sedangkan madharatnya ialah pihak laki-laki bisa lari dari tanggung jawabnya. Calon anak tidak mendapatkan hubungan dengan ayah. Perempuan untuk sementara harus menanggung nafkah. Dari pertimbangan tersebut, dengan ditolaknya dispensasi nikah menimbulkan maslahah yang lebih besar dibandingkan madharatnya.
Tinjauan Tradisi Bhekalan dalam Fiqh Syafi’i: Studi di Pondok Pesantren At-Tanwir Desa Slateng Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember Nova Putri Diana
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.209 KB)

Abstract

Bhekalan merupakan tradisi sebelum dilaksanakanya suatu pernikahan di Pondok Pesantren At-Tanwir. Tujuan utama dilaksanakanya tradisi ini adalah untuk mengikat hubungan antara kedua pasangan hingga menuju pelaksanaan pernikahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan bhekalan di Pesantren At-Tanwir dan menganalisis tradisi bhekalan ditinjau dari Fiqh Syafi’i. Jenis penelitian ini adalah empiris dan menggunakan pendekatan kualitatif Hasil penelitian ini yang pertama bahwa pelaksanaan bhekalan terjadi karena beberapa tahapan. Pertama, ngen-ngenan dengan melihat calon pasangan terlebih dahulu, kemudian minta, orang tua laki-laki akan datang ke keluarga perempuan untuk diminta sebagai menantu, ketiga adalah lamaran, tahap ini dilakukan tukar cincin. Terakhir tompengan, sebagai wujud perayaan dilaksanakanya bhekalan. Hasil penelitian kedua, pelaksanaan tradisi bhekalan yang terjadi di Pesantren At-Tanwir tidak semuanya sesuai dengan konsep Imam Syafi’i. Terkait mahar pinangan yang seharusnya dikembalikan jika pinangan tersebut gagal, namun penerapanya barang yang sudah diberikan ketika awal bhekalan tidak untuk dikembalikan. Serta terdapat batasan aurat dan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dialukan dengan yang bukan muhrim dalam konsep Islam, akan tetapi masih ditetapkan dalam tradisi ini. Namun dengan adanya Pondok Pesantren At-tanwir ini, unsur-unsur dalam tradisi yang dinilai bertentangan dengan Islam, lambat laut mulai hilang karena masyarakat khususnya santri pondok pesantren mulai menerima dengan ajaran agama Islam
Analisis Pengelolaan Zakat di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jember M. Iqbal Yusuf Akbari
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.482 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan zakat di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jember. Artikel ini merupakan jenis penelitian ini adalah penelitian empiris dan bersifat deskriptif, yang dilakukan di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jember. Dalam pengumpulan sumber data primer, peneliti menggunakan metode wawancara, sedangkan untuk pengumpulan sumber data sekunder peneliti menggunakan metode dokumentasi. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis data di lapangan. Berdasarkan hasil penelitian, zakat di BAZNAS Kabupaten Jember sudah dikelola dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan syariah, sehingga dana zakat di Kabupaten Jember dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagaimana tujuan disyariatkannya zakat. Zakat yang terkumpul tersebut berasal dari zakat maal hasil pertanian, hasil perniagaan, gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), dan lain-lain. Sampai ketika penelitian ini dibuat, BAZNAS Kabupaten Jember menyalurkan dana zakat kepada empat golongan mustahik saja, yaitu fakir, miskin, gharimin, dan fi-sabilillah. Zakat yang terkumpul di BAZNAS Kabupaten Jember telah melebihi dari target yang ditentukan, dan didistribusikan dengan empat pola pendistribusian zakat, yaitu konsumtif tradisional, konsumtif kreatif, produktif tradisional, dan produktif kreatif. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya dukungan regulasi dari pemerintah, dan kurangnya pendampingan dan pembinaan kepada mustahik
Program Percepatan Sertifikasi Tanah Wakaf Untuk Pengamanan Aset Wakaf: Studi di Kantor Kementerian Agama Kota Batu Hany Saidah
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.286 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan sertifikasi tanah wakaf melalui Program Percepatan Sertifikasi Wakaf dan upaya mensukseskan program di Kankemenag Batu. Artikel ini merupakan hasil penelitian yuridis empiris, dengan menggunakan pendekatan sosio legal. Sumber data primer berupa hasil wawancara dengan Kepala Kankemenag Batu, Penyelenggara Syariah dan BWI, kemudian data sekunder berupa dokumentasi, buku, jurnal dan UU. Hasil pembahasan artikel ini menunjukkan bahwa: pertama yaitu tahapan dan prosedur pendaftaran tanah wakaf melalui program percepatan sertifikasi sebenarnya sama dengan prosedur pendaftara tanah wakaf seperti pada umumnya yang membedakan adalah pendaftaran tanah wakaf dijadikan prioritas dan diuruskan serta diproses oleh tim program percepatan sertifikasi tanah wakaf, kedua yaitu upaya kantor kementerian agama kota batu dalam rangka mengamankan aset wakaf berupa tanah wakafadalah dengan berkoordinasi dengan lembaga terkait dengan wakaf dilanjutkan dengan sosialisasi program pada masyarakat yang dilaksanakan pada tiga kecamatan di kota Batu dan dengan memenuhi dan mengatasi biaya sertifikasi tanah wakaf dan jalannya program percepatan sertifikasi tanah wakaf.
The Divorce Causes of Couples with 30 Years Marriage Period or More in the View of Judges at Mojokerto Religious Court Mohamad Zakky Ubaid Ermawan
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.435 KB)

Abstract

For couples who have lived together for more than 30 years, feeling sad and happy together, and accepting weaknesses of each partner, are their habit in daily life. However, if they chose to divorce, this is a very unfortunate thing. In this thesis, the research questions are (1) What are the factors causing divorce of couples with 30 years marriage period or more in the view of judges at Mojokerto Religious Court? And (2) what are the judges’ considerations in judging divorce of couples with 30 years marriage period or more? The type of research used in this thesis is a field research and the approach is a qualitative approach. The author uses two methods of data collecting those are interview and documentation. In result, the judges’ say there are some divorce causes according to this matter, those are (1) financial problems, (2) infidelity, (3) boredom, (4) irresponsibility of their children, (5) emotionally disconnected, (6) failure of the husband to lead his family, (7) domestic violence, (8) major changes in priorities, (9) And unresolved conflict. None become their prime consideration, and nothing taken into account in judging this type of divorce case unless the facts and the proof which the spouses brought.
Komunikasi Keluarga Dengan Orang Tua Yang Berada di Pondok Lansia al-Islah Malang Perspektif Tafsir al-Mishbah Gandari Putri Sukma Dewi
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.415 KB)

Abstract

orang. Sementara yang terjadi dalam kehidupan bahwa banyak anak yang menitipkan orang tua di pondok lansia. Melihat kenyataan yang terjadi menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai mengapa anak menitipkan orang tua di pondok lansia, dan bagaimana menurut perspektif tafsir Al-Mishbah. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah empiris, yaitu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara turun langsung pada objek penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, yang datanya diperoleh dari data-data lapangan sebagai objek penelitian. Hasil penelitian ini ada empat alasan: kurangnya efektifitas pemeliharaan oleh anak terhadap orang, Anak yang terlalu jauh dan tidak bisa merawat orang tua. Anak tidak mau merawat orang tua sama sekali. Orang tua ingin hidup di pondok lansia tanpa merepotkan orang lain. Adapun komunikasi antara anak dengan orang tua yaitu terdapat dua kesimpulan, Orang tua dan anak masih tetap menjaga komunikasi yang baik. Ada beberapa anak yang sama sekali tidak peduli dengan orang tuanya. Dalam hal ini dalam tafsir Al-Mishbah dijelaskan jangan menempatkan orang tua ditempat panti jompo hendaknya bawa dia bersama kamu, dalam Al-Qur’an meminta supaya membawa bersama orang tua, kalau tidak bisa boleh tidak harus kerumah tetapi seorang anak harus sering berkunjung kepada orang tuanya.
Perjodohan dan Kafa’ah dalam Pernikahan Anggota LDII dan Lader DPD PKSArtikel ini bertujuan mendeskripsikan proses Perjodohan dan Kafa’ah dalam Pernikahan Anggota LDII dan Kader PKS. Penelitian ini menggunakan yuridis empiris yang berfungsi untuk memandan Muhammad Fadhlul Ilmi
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.453 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan proses Perjodohan dan Kafa’ah dalam Pernikahan Anggota LDII dan Kader PKS. Penelitian ini menggunakan yuridis empiris yang berfungsi untuk memandang hukum dalam keadaan nyata berdasarkan ketentuan yang ada dengan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang berupa informasi kata-kata dengan jawaban untuk menghasilkan data-data yang sistematis, faktual dan akurat maupun tertulis atau lisan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perjodohan dan Kafa’ah dalam Pernikahan Anggota LDII menerapkan bahwa suatu kesetaraan adalah sebuah golongan dan aliran, sedangkan Perjodohan dan Kafa’ah dalam Pernikahan Kader DPD PKS bertujuan demi keberlangsungan misi dakwah dan pengokohan organisasi.
Advokasi: Peran Organisasi Perca Indonesia Mengatasi Permasalahan Keluarga Perkawinan Campuran Naila Syafa'ah
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.173 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan memaparkan peran organisasi masyarakat perkawinan campuran dalam melakukan advokasi permasalahan yang ditimbulkan akibat terjadinya perkawinan campuran. Metode penelitian yang digunakan yuridis empiris dengan pengumpulan data melalui observasi semi partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi kemudian dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran Organisasi Perca dalam melakukan advokasi permasalahan keluarga perkawinan campuran tertuang dalam 3 peran yakni advokasi, sosialisasi dan konsultasi. Kemudian problematika yang terjadi dan diadvokasi oleh Perca adalah permasalahan perjanjian kawin (yang mengatur harta bersama dari pernikahan beda warga negara), permasalahan waris dan wasiat dari pasangan luar negeri, izin tinggal sementara dan izin tinggal tetap bagi pasangan WNI, dan masalah dwi-kewarganegaraan anak.
Penyelesaian Konflik Keluarga pada Komunitas Pengemis: Studi di Kota Malang Naufal Hanifa
Sakina: Journal of Family Studies Vol 3 No 2 (2019): Family Issue
Publisher : Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.34 KB)

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan konflik dalam keluarga bisa terjadi apabila kebutuhan dasar manusia itu tidak terpenuhi. Fenomena pengemis dapat kita ketemui di berbagai daerah di kota Malang, yang disebabkan oleh pesat akan perkembangan tempat pariwisata, maupun perguruan tinggi swasta maupun negeri. Oleh karena itu angka pengemis setiap tahunnya mengalami kenaikan. Adapun fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana faktor-faktor penyebab terjadinya konflik keluarga pada komunitas pengemis di kota Malang, bagaimana upaya penyelesaian konflik keluarga pada komunitas pengemis di kota Malang. Jenis penelitian yang peniliti saat ini lakukan merupakan penelitian empiris. Sedangkan pendekatannya adalah kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu, data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode pengolahan data yang digunakan oleh penulis yakni pengeditan, klasifikasi, pemeriksaan, dan disusun sedemikian rupa yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisa, penulis memperoleh kesimpulan bahwa faktor terjadinya konflik keluarga pada komunitas pengemis, sebagai berikut kurang toleransi dalam pembagian tugas, permasalahan anak, perasaan kurang dihargai masalah kesehatan, permasalahan pekerjaan, masalah komunikasi. Upaya penyelesaian konflik keluarga pada komunitas pengemis, sebagai berikut: Penyelesaian konflik dengan mempersatukan (integrating). Penyelesaian konflik dengan menghindar (avoiding). Penyelesaian konflik konflik dengan kompromis (compromising). Penyelesaian konflik dengan kerelaan untuk membantu (obliging)

Page 1 of 3 | Total Record : 23