cover
Contact Name
Ramadhita
Contact Email
sakina@uin-malang.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
sakina@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana 50 Kota Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Sakina: Journal of Family Studies
ISSN : -     EISSN : 25809865     DOI : -
Journal of Family Studies merupakan sarana komunikasi dan publikasi ilmiah yang berasal dari riset-riset mahasiswa di bidang hukum keluarga dengan berbagai aspek dan pendekatan
Arjuna Subject : Ilmu Sosial - Hukum
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 4 (2021)" : 9 Documents clear
Upaya Buruh Tani Pasangan Pernikahan Dini dalam Mempertahankan Keluarga Sakinah kholis Rahmaati
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia ipada izaman isekarang iini ibanyak idi iwarnai idengan ifenomena ipernikahan dini. Desa Ganpeng merupakan desa yang berada di sebelah utara Kabupaten Nganjuk yang berada di perdesaaan sehingga masyoritas masyarakat bekerja sebaga buruh tani dan petai. Pernikahan Dini yang terjadi di Desa Gampeng, Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk desa yang angka pernikahan dini tertinggi dari enam desa yang berada di Kecamatan Ngluyu. Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana upaya buruh tani pasangan pernikahan dini dalam membina keluarga sakinah di idesa Gampeng, Kecamatan Ngluyu ?. (2) Apa Faktor yang mempengaruhi buruh tani pasangan pernikahan dini dalam upaya mempertahankan keluarga sakinah di idesa Gampeng, Kecamatan Ngluyu ?.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya buruh tani pasangan pernikahan dini dalam mempertahkan keluarga sakinah serta faktor penghambat dan faktor pendukungnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya buruh tani pasangan pernikahan dini dalam mempertahankan keluarga sakinah antara lain saling memahami pasangan, selalu bersyukur, dan menjaga komunikasi. Sedangkan untuk faktor pengahmbat antara lain ekonomi yang susah karena kebutuhan semakin mahal, dan perbedaan pendapat antara pasangan. Kemudian faktor pendukung antara lain dari keluarga, anak-anak yang mengerti keadaan keluarga, dan keadaan rumah yang menjadi motivasi untuk memberikan tempat yang layak bagi keluarga.
Urgensi Mencegah Tindakan Eksploitasi Anak dengan Implementasi Program Tribina Keluarga Sejahtera Futiha Albab
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan sah, saling ketergantungan memenuhi kebutuhan hidup layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan selaras antar anggota keluarga dan lingkungan. Menurut konvensi hak anak UNICEF disebutkan bahwa eksploitasi anak berbentuk seperti anak terbebani waktu kerja, tanggungjawab, serta menghambat pendidikan. Pemerintah memberikan kesempatan luas dalam pencegahan eksploitasi anak seperti Program Tribina Keluarga Sejahtera di Kampung KB Kelurahan Bunulrejo Kota Malang guna mewujudkan keluarga sejahtera. Penulisan ini memaparkan implementasi program tribina keluarga sejahtera dalam upaya mencegah tindakan eksploitasi anak, dan faktor pendukung serta penghambat. Penelitian ini termasuk empiris, yaitu mengumpulkan data di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu metode ilmiah sebagai proses analisis deskriptif yang menghasilkan data tertulis atau lisan dari subjek penelitian. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Program Tribina Keluarga Sejahtera merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dibentuk oleh pemerintah dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pembinaan yang mengedepankan peran serta kepedulian anggota keluarga guna mencapai kesejahteraan keluarga. Minimnya pemahaman serta strategi dalam mengimplementasikan kebijakan oleh subjek program sehingga kurang efektif dalam upaya mencegah tindakan eksploitasi anak. Terdapat faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi program namun urgensinya sangat dibutuhkan untuk mencegah tindakan eksploitasi anak demi mewujudkan keluarga yang sejahtera.
Pembentukan Keluarga Sejahtera bagi Pasangan Hamil Luar Kawin di Kabupaten Lamongan Ulul Af’idah
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga sejahtera dibentuk berdasarkan atas pernikahan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan meterial yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Untuk melakukan pernikahan atau perkawinan didasari dengan rasa ikhlas dan tanggung jawab. Adapun permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah konsep keluarga sejahtera pasangan hamil luar kawin dan pembentukan keluarga dalam konsep keluarga sejahtera. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris, dengan pendekatan sosiologis. Sumber data terdiri dari data primer yang dikumpulkan dari wawancara dan obeservasi. Literatur dan dokumentasi tentang persoalan terkait digunakan sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep keluarga sejahtera bagi pasangan hamil luar kawin adalah dengan memiliki hati dan fikiran yang tenang, tidak menunda ibadah, tercukupinya kebutuhan hidup, kemampuan untuk hidup mandiri, dan berhubungan baik dengan tetangga. Sedangkan upaya dalam pembentukannya dengan cara menjaga keharmonisan keluarga dengan berusaha mencukupi kebutuhan keluarga dengan sama-sama bekerja serta pandai mengatur keuangan dan tidak terlalu memikirkan tren yang ada.
Pandangan Tokoh Adat Batak Mandailing terhadap Pembagian Harta Warisan dalam Tradisi Penabalan Marga Adji Yoga Pamungkas
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suku Batak Mandailing memiliki suatu tradisi adat dalam pernikahan yang disebut dengan Penabalan Marga yang dilakukan oleh sepasang calon suami dan istri yang mana salah satu dari calon pengantin tersebut bukan berasal dari suku adat Batak Mandailing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari adanya tradisi Penabalan Marga tersebut berdasarkan perspektif pandangan para tokoh adat Batak Mandailing yang berada di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu Sumatera Utara. Jenis penelitian ini tergolong ke dalam jenis penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif, Metode analisis yang dipakai penulis adalah deskriptif kualitatif dan pengumpulan data melalui wawanncara, observasi, serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini antara lain, wajib atau tidaknya Penabalan Marga itu dilakukan. Jika dipandang berdasarkan letak geografis dari lokasi penelitian yang dilakukan, tradisi Penabalan Marga ini tidak perlu dilakukan disebabkan karena masyarakat yang berada di lokasi penelitian tersebut terdiri dari beberapa suku adat yang berbeda-beda sehingga tidak adanya tanggungan bagi masyarakatnya atas wajibnya suatu kegiatan adat itu dilakukan di daerah tersebut. Akan tetapi jika dipandangan berdasarkan segi manfaatnya, Penabalan Marga ini perlu dilakukan apabila si calon suami bukan berasal dari suku adat Batak yang mana salah satu dari dampak positif atau manfaat dilaksanakannya Penabalan Marga tersebut adalah mengenai pembagian harta warisan.
Relasi Suami Istri Pemain Jaranan Dan Implikasinya Dalam Membangun Keluarga Sakinah Erwin Jui Asyah
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat stigma di masyarakat, khususnya masyarakat dengan tingkat keagamaan yang tinggi terkait profesi kesenian samboyo. Sehingga menimbulkan pro dan kontra terkait profesi tersebut, Dan berdampak terhadap pembentukan keluarga sakinah, dari segi ekonomi, keharmonisan dan keagamaan dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap keilmuan keluarga islam, terkait bagaimana suami istri pemain jaranan membangun keluarga sakinah. Dan upaya yang mereka lakukan untuk mengatasi problematika keluarga, sehingga dapat dijadikan pembelajaran bagi masayarakat luas. Penelitian ini merupakan penelitian empiris, dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, data yang di gunakan adalah data primer, sekunder, dan tersier. Hasil dari penelitian ini adalah relasi suami istri pemain jaranan dalam membentuk keluarga yang sakinah yaitu dengan menggunakan pola dari Scanzoni yaitu Owner Property, Senior Junior Partner, dan Equal Partner, dan dari segi komunikasi menggunakan tipe Placeter dan Leveller. Lalu implikasi profesi tersebut dalam membangun keluarga yang sakinah yaitu pertama menimbulkan konflik didalam keluarga, upaya yang dilakukan yaitu dengan saling memahami dan toleransi. Kedua dari segi ekonomi tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga, upaya yang dilakukan adalah dengan mencari pekerjaan di bidang lain. Dan yang ketiga terhadap tingkat keagamaan di dalam keluarga, menimbulkan kemalasan untuk melaksanakan ibadah, upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha menjalankan perintah agama.
Pengaruh Pengaturan Jam Kerja Bagi Wanita Terhadap Keharmonisan Keluarga Prespektif Gender dan UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Ma’mun Syaikhoni
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan telah mengatur bagaimana pekerja wanita melaksanakan pekerjaanya, disebutkan bahwa wanita dibolehkan kerja dengan beberapa syarat. Diantaranya adalah tidak melebihi jam 23.00-07.00, dan ketika mereka kerja pada jam itu pengusaha atau perusahaan wajib memberi fasilitas yang diamanatkan undang-undang. Tujuan Penelitian ini (1) Untuk mendeskripsikan praktik penerapan pengaturan kerja dan dampaknya bagi para pekerja wanita di Desa Tanjung Gunung Kec. Peterongan Kab. Jombang. (2) Untuk menganalisis pandangan teori gender dan Undang-undang No 1 Tahun 1974 berkaitan dengan dampak pengaturan jam bagi wanita pekerja. Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris (law fiels research) dengan pendekatan Yuridis Sosilogis. Penelitian ini mengunakan sumber data primer, sekunder, dan tafsier. Sedangkan pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian, praktik para pekerja perempuan adalah pekerja lepas yang bekerja antara jam 22:00 sampai dengan jam 06:00. Kedua dalam perspektif gender bahwasanya pekerja wanita mendapatkan diskriminatif dalam pereusahaan dan keluarganya, sehingga mempengaruhi kondisi psikologis dan mengganggu intraksi antara pekerja dan keluarganya. Perspektif UU No 1 Tahun 1974, bahwasanya dalam memilih pekerjaanya wanita mempunyai hak dan diajamin dalam undang-undang.
Inkonsistensi Keadilan Gender Dalam Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974 Tentang Pembagian Peran Kepala Keluarga Ghulam Ruchma Algiffary
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian kritis terhadap UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan menjadi kajian fundamental di era milenial karena dirasa sudah tidak efektif. Bangunan wacana filsafat gender meningkatkan kemandirian dan keadilan suami-istri dalam pembagian peran kepala keluarga lingkup domestik dan publik. UU Perkawinan ini juga berseberangan dengan beberapa UU lainnya, UU nomor 39 Tentang Hak Asasi Manusia, UU Ratifikasi CEDAW. UU ADMINDUK, dan konsep keadilan gender. Artikel ini bertujuan menganalisa perkembangan sociology of law, mengkritisi UU Perkawinan yang using, serta mengajukan konsepsi kepala keluarga yang sesuai dengan kemajuan era milenial. Artikel ini menggunakan metode penelitian normatif atau penelitian berbasis kepustakaan. Pendekatan kasus dan pendekatan konsep digunakan untuk mencapai fokus artikel ini yaitu analisis kritis atas inkonsistensi UU Perkawinan serta memberikan konsepsi alternatifnya. Adapun hasil analisis kritis terhadap Undang-Undang Perkawinan sudah tidak lagi efektif untuk diterapkan kepada instansi keluarga di era milenial dikarenakan membatasi peran, ruang gerak, dan hak serta keawajiban keluarga. Konsep kepala keluarga yang ideal untuk keluarga generasi milenial adalah memberikan sepenuhnya keputusan untuk mempertimbangankan kebutuhan peran dan keadaan, relatif menentukan kepala keluarga. Bangunan wacana keadilan gender sangat efektif untuk melihat dan memberikan alternatif dari setiap dinamika dan problematika keluarga milenial yang tidak jauh dipengaruhi oleh modernitas, ekonomi, dan stigmanisasi masyarakat.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELUARGA SAKINAH DI KUA KECAMATAN ULUJADI KOTA PALU Afifah Afifah
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terwujudnya keluarga sakinah dalam sebuah perkawinan sangat memerlukan bekal pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang arti dan makna perkawinan bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan, karena potensi masalah dalam keluarga atau rumah tangga sewaktu-waktu dapat saja timbul dan mengancam keutuhan keluarga bahkan berakibat terjadinya perceraian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan efektivitas bimbingan keluarga sakinah. Jenis penelitian ini yaitu penelitian hukum empiris dengan sumber data yang digunakan yakni data primer dan data sekunder. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode pengolahan data yang digunakan terdiri dari editing, klasifikasi, verifikasi, analisis data dan konklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan keluarga sakinah melalui kegiatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin di KUA Kecamatan Ulujadi Kota Palu berdasarkan analisis sesuai teori efektifitas hukum Soerjono Soekanto, telah terlaksana dengan baik namun belum optimal dikarenakan aturan yang ada belum ada ketegasan, seperti belum dimasukkannya bimbingan perkawinan sebagai persyaratan pendaftaran nikah, dari segi sarana prasarana, materi khusus belum diisi oleh pemateri yang ahli serta dari segi masyarakat kurang antusias dalam mengikuti bimbingan.
Judul: Pandangan Elit Agama Islam dan Kristen di Kota Miri Sarawak Tentang Konversi Agama Sebab Pernikahan Dan Implikasinya Terhadap Keharmonisan Rumah Abdilrahman Nursalam Bin Bolhasan
Sakina: Journal of Family Studies Vol 5 No 4 (2021)
Publisher : Islamic Family Law Study Program, Sharia Faculty, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sarawak termasuk salah satu negeri bagian Malaysia yang memiliki otonomi dalam pemerintahan, imigrasi, dan pengadilan tersendiri, contohnya Ordinan Undang-Undang Keluarga Islam Seksyen 9 no. (1); “Tiada orang boleh berkahwin dengan orang bukan Islam.” Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pandangan elit agama Islam dan Kristen terhadap konversi agama disebabkan pernikahan, serta untuk mengetahui implikasi konversi agama disebabkan pernikahan terhadap keharmonisan rumah tangga. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis adalah mengidentidikasi dan mengkonsepsikan hukum sebagai institusi sosial yang riil dan fungsional dalam sistem kehidupan nyata. Pendekatan yuridis sosiologis adalah menekankan penelitian yang bertujuan memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan menuju ke objeknya yaitu mengetahui hukum terhadap masyarakat yang melakukan konversi agama. Pendekatan perundang-undangan dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan yang bersangkut paut dengan isu hukum yang ditelisi, yaitu penelitian terhadap norma-norma yang terdapat dalammal-quran dan hadis, Ordinan No.43 Tahun 2001 Seksyen 9 tentang Perkahwinan Tak Sah. Penelitian yuridis sosiologis ini berlokasikan di Kantor Jabatan Agama Islam Sarawak Miri, Tabung Baitulmal Miri, Gereja Borneo Evangelical Mission, Gereja Good Sheperd, Kampung Haji Zain Galau, dan Kuarters Kerajaan Marudi. Terdapat sembilan responden yang terdiri para elit agama serta dua pasangan suami istri pelaku konversi agama. Hasil penelitian ini dibagikan kepada beberapa kesimpulan berdasarkan 2 kelompok elit agama. Cendekiawan Islam mengatakan bahwa non-muslim perlu diperkenalkan tentang Islam dan tidak memaksa mereka untuk melakukan konversi, apabila mereka sudah bersedia memeluk Islam, barulah dilanjutkan konversi agama dan diizinkan nikah. Elit agama Kristen mempunyai 2 pendapat berdasarkan aliran Katolik dan Protestan. Kristen Katolik mengatakan urusan konversi agama itu terserah individu tersebut yang penting ada rasa cinta antara mereka. Berbeda dengan Kristen Katolik yang melarang konversi agama. Implikasi konversi agama sebab pernikahan membawa keharmonisan dalam sebuah hubungan ketika pasangan tersebut melakukannya dengan mengikuti syariat yang telah ditetapkan oleh agama dengan penuh komitmen.

Page 1 of 1 | Total Record : 9