cover
Contact Name
Dr. S. Bekti Istiyanto
Contact Email
bekti.istiyanto@unsoed.ac.id
Phone
+6285221626505
Journal Mail Official
bektiis@yahoo.com
Editorial Address
Jurusan Ilmu Komunikasi Jalan Kampus No 1 Grendeng Purwokerto Utara
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Widya Komunika: Jurnal Komunikasi Pendidikan
ISSN : 02167239     EISSN : 26861968     DOI : -
Jurnal Widya Komunika membahas dan mengkaji tema-tema komunikasi dan pendidikan yang bersumber dari hasil penelitian maupun sumbang saran pemikiran atau pengkajian ilmiah dari semua akademisi, praktisi dan pemerhati masalah komunikasi dan dunia pendidikan. Fokus dan Bidang Kajian artikel-artikel yang dapat diterima Jurnal Widya Komunika adalah kajian Komunikasi Kontemporer secara umum dan Komunikasi Pendidikan secara khusus. Dalam bidang Komunikasi Pendidikan tidak dibatasi dalam kajian konseptual teoretis saja namun juga kajian yang bersifat terapan/bersumber kasus di masyarakat secara langsung seperti Komunikasi Pemasaran, Komunikasi Instruksional, Komunikasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pemasaran Sosial, dan Perubahan Sosial.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA" : 14 Documents clear
Persepsi Karyawan Mengenai Peran Public Relations di Perusahaan Mobil Safira Pramestiwi
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4586

Abstract

Pentingnya peran PR di sebuah organisasi atau perusahaan untuk melakukan hal teknis hingga manajerial, dalam menjalankan perannya ke eksternal maupun internal perusahaan. Tidak adanya divisi khusus PR di PT Bestindo Car Utama, dan perannya dijalankan oleh customer relations officer dan marketing communications, menyebabkan fokus perusahaan yang hanya menjalin hubungan dan menciptakan citra positif publik eksternal perusahaan, sehingga karyawan di ruang lingkup perusahaan pun memiliki persepsi yang kurang baik terhadap peran PR perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dalam diri pemersepsi, faktor dalam diri target, dan faktor situasi dari karyawan di PT Bestindo Car Utama mengenai peran PR perusahaan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket, wawancara, observasi, serta studi literatur, dengan populasi ialah karyawan PT Bestindo Car Utama. Data yang terkumpul pada penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan mengenai peran PR di PT Bestindo Car Utama ditinjau dari faktor dalam diri pemersepsi adalah positif, dari faktor dalam diri target adalah positif, dan dari faktor situasi adalah positif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi karyawan mengenai peran PR di PT Bestindo Car Utama adalah positif.
KOMUNIKASI DALAM DIALEKTIKA RELASIONAL PADA PASANGAN JARAK JAUH BEDA KEWARGANEGARAAN Florensia Vania Yosiano
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4882

Abstract

Penelitian ini membahas tentang komunikasi dalam dialektika yang melibatkan komunikasi interpersonal antarbudaya pada pasangan jarak jauh beda kewarganegaraan. Peneliti tertarik dengan dialektika pasangan LDR beda kewarganegaraan karena pasangan memiliki tantangan untuk menyatukan cara berpikir dan berkomunikasi dengan baik dengan adanya perbedaan latar belakang budaya. Teori yang digunakan ada tiga, yaitu (1) Komunikasi Interpersonal, (2) Komunikasi Antarbudaya, dan (3) Dialektika Relasional. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi sebagai metode penelitian. Wawancara penelitian dilakukan kepada tiga pasangan LDR, yaitu pasangan Indonesia-United Kingdom, Indonesia-India, dan Indonesia-Brazil. Temuan data yang didapat dari penelitian ini adalah ketiga pasangan memiliki komunikasi yang baik dalam hubungan masing-masing dan saling menghargai perbedaan budaya. Ketiga pasangan mengatakan bahwa tentu ada argument, tetapi dapat diselesaikan dengan baik dan cepat, karena komunikasi menjadi kunci utama mereka dalam berhubungan. Melalui hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ketiga pasangan tidak menjadikan perbedaan kewarganegaraan sebagai hal yang menghambat hubungan dan keterbukaan, kejujuran, serta saling memahami dan menghargai satu sama lain membuat hubungan menjadi lebih baik dan adanya jarak tidak membuat hubungan menjadi membosankan, justru sebaliknya.
Penerapan Nilai-Nilai Multikulturalisme dan Kearifan Lokal pada Website Pemerintah Daerah Kabupaten Subang Ine Anggraini
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4864

Abstract

Pemanfaatan media sosial ini dapat digunakan sebagai penyebaran informasi dan sumber belajar masyarakat. Pemerintah daerah saat ini telah menggunakan media komunikasi daring sebagai alat utama dalam mensosialisasikan program dan progress kegiatan pembangunannya. Pemilihan media komunikasi pembangunan berbasis online sangat tepat saat ini digunakan, mengingat pengguna internet di Indonesia tahun 2018 sudah sangat masif dan menyentuh juga hingga ke pedesaan. Kearifan lokal secara epistemologi terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom) yang berarti kebijaksanaan dan lokal (local) berarti setempat. Local wisdom dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Penelitian mengunakan pendekatan kualitatif , dengan pengambilan informan secara purposive, yaitu pengelola Website pemerintah Kabupaten Subang yaitu Diskominfo. Kesimpulan dari penelitian ini Pemerintah Kabupaten Subang kurang maksimal dalam upaya menyosialisasikan program JAWARA kepada masyarakat terutama dalam mengkaitkan dengan kegiatan kegiatan yang berdekatan dengan budaya masyarakat Subang, melalui Website pemerintah daerah, terlihat hanya sosialisasi secara langsung yang menjadi andalan dari Pemerintah Kabupaten Subang.
Konsep Diri Penyintas Covid-19 Dyrga Gunawan Husein
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4836

Abstract

Wabah Covid-19 pertama kali ditetapkan pemerintah muncul di Inonesia pada awal Maret tahun 2020, yang kemudian sampai kini diubah statusnya menjadi pandemi. Covid-19 ini merupakan sebuah virus yang menyebabkan penyakit menular dimana penderitanya mengalami gejala-gejala tertentu. Muncul fenomena dimana masyarakat menjadi skeptis dan mempunyai stigma negatif terhadap penyakit dan bahkan terhadap orang yang terjangkit virus ini sekalipun orang itu sudah sembuh (penyintas). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri penyintas Covid-19 khususnya yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang dalam menghadapi stigma negatif dan bagaimana kedudukannya di masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik dengan indikator orang lain (significant others) dan kelompok rujukan (reference group) sebagai acuan dasar dalam mengetahui proses pembentukan konsep diri penyintas. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan menggunakan paradigma konstruktivis dengan tujuan mengasumsikan bahwa pemahaman dan interpretasi makna dapat diturunkan dari konstruksi sosial. Teknik pengumpulan data dan analisis data adalah dengan melakukan wawancara dengan para penyintas Covid-19. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa konsep diri yang terbentuk kedalam penyitas Covid-19 adalah membatasi interaksionisme simbolik yang terjadi di kelompok rujukan dan orang lain. Hal ini dirasakan oleh hampir semua informan kunci yang menyatakan bahwa, banyak masyarakat yang belum mengerti menangani covid-19. Media juga berpengaruh besar dalam stigma yang ditanamkan oleh masyarakat kepada pasien covid dan penyitas Covid-19.
Komunikasi Instruksional Guru pada Siswa Autis Murni di Sekolah Khusus Pandita Kota Serang Natika Kamilah; Siska Mardiana; Annisarizki Annisarizki
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4800

Abstract

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan termasuk anak dengan kebutuhan khusus, seperti autis. Siswa autis murni kesulitan melakukan komunikasi dan interaksi dengan orang lain, mereka cenderung menghindari kontak mata dan menunjukkan perilaku seperti tertawa tanpa sebab karena memiliki khayalannya sendiri, oleh karenanya dibututhkan upaya berkomunikasi yang baik dari guru kepada siswa autis murni. Tujuan penelitian ini mengkaji komunikasi instruksional guru pada siswa autis murni dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah khusus pandita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan Informan pada penelitian ini adalah dua orang guru, kepala sekolah dan dua orangtua siswa autis murni. Data diperoleh dengan cara observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi, kemudian dilakukan triangulasi sumber untuk keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi instruksional yang dilakukan guru dengan siswa autis murni diawali dengan melakukan penyesuaian, kemudian terdapat beberapa tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan membangun kontak mata, menenangkan siswa, mengalihkan, memberikan instruksi sederhana atau tidak lebih dari 3 kata, ketika siswa autis murni sudah dapat menyesuaikan atau sudah kondusif,maka siswa autis murni dapat mengamati instruksi yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran. Siswa autis murni dapat mengingat instruksi dan menirunya seperti yang dicontohkan oleh guru. Selain itu, metode yang digunakan dalam pembelajaran siswa autis murni yaitu metode demonstrasi, metode tanya jawab dan metode Reward and punishment.
INSTAGRAM REELS SEBAGAI MEDIA SELF DISCLOSURE MAHASISWA Andiwi Meifilina
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4892

Abstract

Media sosial ini sangat menarik untuk dibahas karena seseorang lebih nyaman mengekspresikandirinya di media sosial. Entah itu tentang hal-hal yang bersifat umum hingga pribadi. Padaumumnya seseorang akan lebih nyaman dan percaya diri dalam mengungkapkan dirinya dan isihatinya kepada orang yang dipercaya dan dekat dengannya. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui media pengungkapan diri bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISBA Blitar.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mengharuskan peneliti mengikutiformat penelitian kualitatif dari awal sampai akhir. Hasil penelitian ini adalah mahasiswa IlmuKomunikasi UNISBA Blitar mengungkapkan diri melalui fitur Instagram yaitu Instagram reels.Fenomena keterbukaan diri yang banyak dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISBA dimedia social sering dilakukan dan keterbukaan diri melalui media sosial dirasa sudah menjadi halyang lumrah bagi sebagian mahasiswa.
Pemanfaatan Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Penyebaran informasi Publik (Studi Pada Akun Twitter @djplkemenhub151) Rahayu Amanda
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4567

Abstract

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (DJPL) memiliki media sosial twitter untuk menyebarkan informasi publik dengan nama pengguna @djplkemenhub151. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan jejaring sosial twitter sebagai media penyebaran informasi publik oleh Humas DJPL. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah The Circular Model of SoMe, terdiri dari 4 tahap yaitu Share (berbagi), Optimize (optimisasi), Manage (mengelola), dan Engage (melibatkan) yang dikemukakan oleh Regina Luttrell. Keempat tahapan model komunikasi di media sosial tersebut digunakan untuk mengetahui apakah pemanfaatan jejaring sosial twitter sebagai media penyebaran informasi publik oleh Humas DJPL sudah berjalan secara optimal atau belum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian etnometodologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Wawancara mendalam dilakukan dengan satu orang key informan dan dua orang informan. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber karena membandingkan data atau informasi melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukan pada tahap share, media sosial twitter yang dipilih Humas DJPL sudah tepat. Pada tahap optimize, pemanfaatan twitter DJPL belum dilakukan secara maksimal karena Humas DJPL tidak memiliki strategi khusus dalam mengembangkan akun twitternya. Pada tahap manage, Humas DJPL melakukan media monitoring secara manual dan terdapat kendala keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga pengelolaan twitter DJPL masih sama dengan media sosial DJPL lain, artinya tidak memiliki admin pengelola khusus. Pada tahap engage, Humas DJPL belum menggunakan influencer pada akun media sosial twitternya dan belum memiliki cara efektif untuk menarik minat followers melakukan interaksi pada akun twitter @djplkemenhub151. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pemanfaatan twitter sebagai media penyebaran informasi publik oleh Humas DJPL belum berjalan secara optimal. Humas DJPL tidak melakukan tahapan-tahapan model komunikasi di media sosial secara lengkap dan masih terdapat kendala berupa keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan twitter @djplkemenhub151.
KOMUNIKASI DALAM DIALEKTIKA RELASIONAL PADA PASANGAN JARAK JAUH BEDA KEWARGANEGARAAN Florensia Vania Yosiano
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4882

Abstract

Penelitian ini membahas tentang komunikasi dalam dialektika yang melibatkan komunikasi interpersonal antarbudaya pada pasangan jarak jauh beda kewarganegaraan. Peneliti tertarik dengan dialektika pasangan LDR beda kewarganegaraan karena pasangan memiliki tantangan untuk menyatukan cara berpikir dan berkomunikasi dengan baik dengan adanya perbedaan latar belakang budaya. Teori yang digunakan ada tiga, yaitu (1) Komunikasi Interpersonal, (2) Komunikasi Antarbudaya, dan (3) Dialektika Relasional. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi sebagai metode penelitian. Wawancara penelitian dilakukan kepada tiga pasangan LDR, yaitu pasangan Indonesia-United Kingdom, Indonesia-India, dan Indonesia-Brazil. Temuan data yang didapat dari penelitian ini adalah ketiga pasangan memiliki komunikasi yang baik dalam hubungan masing-masing dan saling menghargai perbedaan budaya. Ketiga pasangan mengatakan bahwa tentu ada argument, tetapi dapat diselesaikan dengan baik dan cepat, karena komunikasi menjadi kunci utama mereka dalam berhubungan. Melalui hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ketiga pasangan tidak menjadikan perbedaan kewarganegaraan sebagai hal yang menghambat hubungan dan keterbukaan, kejujuran, serta saling memahami dan menghargai satu sama lain membuat hubungan menjadi lebih baik dan adanya jarak tidak membuat hubungan menjadi membosankan, justru sebaliknya.
Penerapan Nilai-Nilai Multikulturalisme dan Kearifan Lokal pada Website Pemerintah Daerah Kabupaten Subang Ine Anggraini
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4864

Abstract

Pemanfaatan media sosial ini dapat digunakan sebagai penyebaran informasi dan sumber belajar masyarakat. Pemerintah daerah saat ini telah menggunakan media komunikasi daring sebagai alat utama dalam mensosialisasikan program dan progress kegiatan pembangunannya. Pemilihan media komunikasi pembangunan berbasis online sangat tepat saat ini digunakan, mengingat pengguna internet di Indonesia tahun 2018 sudah sangat masif dan menyentuh juga hingga ke pedesaan. Kearifan lokal secara epistemologi terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom) yang berarti kebijaksanaan dan lokal (local) berarti setempat. Local wisdom dipahami sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Penelitian mengunakan pendekatan kualitatif , dengan pengambilan informan secara purposive, yaitu pengelola Website pemerintah Kabupaten Subang yaitu Diskominfo. Kesimpulan dari penelitian ini Pemerintah Kabupaten Subang kurang maksimal dalam upaya menyosialisasikan program JAWARA kepada masyarakat terutama dalam mengkaitkan dengan kegiatan kegiatan yang berdekatan dengan budaya masyarakat Subang, melalui Website pemerintah daerah, terlihat hanya sosialisasi secara langsung yang menjadi andalan dari Pemerintah Kabupaten Subang.
Konsep Diri Penyintas Covid-19 Dyrga Gunawan Husein
Widya Komunika Vol 11 No 2 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2021.12.2.4836

Abstract

Wabah Covid-19 pertama kali ditetapkan pemerintah muncul di Inonesia pada awal Maret tahun 2020, yang kemudian sampai kini diubah statusnya menjadi pandemi. Covid-19 ini merupakan sebuah virus yang menyebabkan penyakit menular dimana penderitanya mengalami gejala-gejala tertentu. Muncul fenomena dimana masyarakat menjadi skeptis dan mempunyai stigma negatif terhadap penyakit dan bahkan terhadap orang yang terjangkit virus ini sekalipun orang itu sudah sembuh (penyintas). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri penyintas Covid-19 khususnya yang dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang dalam menghadapi stigma negatif dan bagaimana kedudukannya di masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori Interaksionisme Simbolik dengan indikator orang lain (significant others) dan kelompok rujukan (reference group) sebagai acuan dasar dalam mengetahui proses pembentukan konsep diri penyintas. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan menggunakan paradigma konstruktivis dengan tujuan mengasumsikan bahwa pemahaman dan interpretasi makna dapat diturunkan dari konstruksi sosial. Teknik pengumpulan data dan analisis data adalah dengan melakukan wawancara dengan para penyintas Covid-19. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa konsep diri yang terbentuk kedalam penyitas Covid-19 adalah membatasi interaksionisme simbolik yang terjadi di kelompok rujukan dan orang lain. Hal ini dirasakan oleh hampir semua informan kunci yang menyatakan bahwa, banyak masyarakat yang belum mengerti menangani covid-19. Media juga berpengaruh besar dalam stigma yang ditanamkan oleh masyarakat kepada pasien covid dan penyitas Covid-19.

Page 1 of 2 | Total Record : 14