cover
Contact Name
Pantjar Simatupang
Contact Email
jae.psekp@gmail.com
Phone
+62251-8333964
Journal Mail Official
jae.psekp@gmail.com
Editorial Address
Lt. III Gedung A. Kawasan Inovasi Pertanian Cimanggu Jl. Tentara Pelajar No. 3B, Kota Bogor 16111
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Agro Ekonomi
ISSN : 02169053     EISSN : 25411527     DOI : http://dx.doi.org/10.21082/
Core Subject : Agriculture,
Ruang lingkup dari Jurnal Agro Ekonomi adalah sosial ekonomi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi" : 5 Documents clear
Dampak Pelaksanaan Putaran Uruguay terhadap Industri Kakao Dunia dan Domestik Susila, Wayan R.; Lubis, S. Oloan; Supriatna, Ade
Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.239 KB) | DOI: 10.21082/jae.v17n2.1998.1-21

Abstract

EnglishThe implementation of commitments related to cocoa on the Uruguay Round has been perceived to have significant impacts on cocoa industry and trade. Estimation of magnitude and distribution of the impacts is important because Indonesia is one of the cocoa major producing countries. A cocoa commodity model was used to estimate the magnitude and distribution of the impacts. The model was specified to consist of 13 sub models in which each sub-model representing a major producing or consuming countries. The results of analysis show that the implementation of the commitments will increase mature area, production, and price of cocoa. On the other hand, the implementation of the commitments will slightly decrease cocoa consumption and trade. Moreover, the positive impacts of the implementation of the corlunitments will not proportionally distributed. Indonesia will be the most beneficial, while Ivory Coast will be the most suffered from the implementation of the commitments.IndonesianPelaksanaan komitmen yang berkaitan dengan kakao pada Putaran Uruguay diperkirakan akan mempunyai dampak yang signifikan terhadap industri dan perdagangan kakao dunia. Oleh karena itu, estimasi terhadap besar serta distribusi dampak tersebut menjadi penting karena Indonesia merupakan salah satu produsen utama kakao dunia. Besar serta distribusi dampak tersebut diestimasi dengan mengembangkan suatu model komoditas kakao. Model komoditas kakao tersebut terdiri dari 13 submodel dan masing-masing submodel merepresentasikan sebuah negara produsen atau konsumen utama. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan komitmen tersebut akan mendorong pertumbuhan areal produktif, produksi, dan harga kakao. Namun demikian, pelaksanaan kornitmen tersebut akan menurunkan secara marjinal tingkat konsumsi dan perdagangan. Lebih lanjut, manfaat positif dari pelaksanaan komitmen tidak terdistribusi secara proporsional. Indonesia merupakan salah satu negara yang diuntungkan, sedangkan Pantai Gading merupakan salah satu negara yang dirugikan.
Analisis Faktor-Faktor Pendorong Migrasi Angkatan Kerja Pedesaan di Indonesia Syafa'at, Nizwar; Susilowati, Sri Hery; Hidayat, Deri
Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.859 KB) | DOI: 10.21082/jae.v17n2.1998.80-97

Abstract

EnglishThe objective of this study is to identity the push factors on labor migration from rural to urban area using the logistic function. This research is conducted in household level in the two agroecosystern and region (wet versus dry land; Jawa versus off Jawa). Total respondent is 800 household farmers. The research result show that the people move from rural to urban due to scarcity of employment and low wages in rural area, so that the economic reasons were important for labor migration from rural to urban.IndonesianPenelitian ini bertujuan untuk mengidentiflkasi faktor-faktor yang mempengaruhi penduduk pedesaan melakukan migrasi ke wilayah perkotaan dengan menggunakan pendekatan fungsi logistik. Penelitian ini dilakukan di dua agroekosistem (sawah versus lahan kering) dan di dua wilayah (Jawa versus luar Jawa) dengan melibatkan 800 petani responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mendorong penduduk pedesaan melakukan migrasi ke wilayah perkotaan adalah kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya upah di wilayah pedesaan. Dengan demikian faktor ekonomi menjadi alasan utama penduduk pedesaan melakukan migrasi.
Analisis Daya Saing Nenas Kaleng Indonesia Rohayati Suprihatini
Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.434 KB) | DOI: 10.21082/jae.v17n2.1998.22-37

Abstract

EnglishThe aim of the study was to analyze the comparative and competitive advantage of lndonesian canning pineapple. Primary data were collected by interviewing pineapple farmer groups and enterprise management of canning pineapple in West Java and Lampung in September up to October 1997. The data were analyzed by Policy Analysis Matrix (PAM). Data analysis included sensitivity analysis showed that lndonesian pineapple canning have both comparative and competitive advantage with stable condition reflected by PCR and DRCR less than one. The comparative and competitive advantage able to increase by reducing government policies distortion on output and input tradable as well as domestic input. Deregulation can be started by reducing tariff import of tradable input especially tin plate, chemical materials, fertilizer, and pesticide.IndonesianPenelitian bertujuan untuk menganalisa daya saing nenas kaleng Indonesia. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan kelompok petani dan manajemen perusahaan nenas kaleng di Lampung, dan Jawa Barat pada bulan September hingga Oktober 1997. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil analisis, termasuk analisis sensitivitas, menunjukkan bahwa nenas kaleng Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif yang cukup tinggi dan stabil ditunjukkan oleh angka PCR dan DRCR yang kurang dari satu. Untuk meningkatkan daya saing, perlu dilakukan deregulasi untuk mengurangi distorsi kebijakan pemerintah baik pada output dan input tradable maupun input domestik. Deregulasi dapat dimulai dari penurunan tarif impor input tradable khususnya kaleng (tim plate), bahan kimia, pupuk, dan pestisida.
The Impacts of Agricultural Development Project on Women: a Case Study of the Eastern Islands Smallholder Farming Systems and Livestock Development Project (EISFSLDP) Sulaiman, Fawzia
Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v17n2.1998.59-79

Abstract

EnglishThe Eastern Islands Smallholder Farming Systems and Livestock Development Project (EISFSLDP) is a poverty alleviation project targeted for increasing income of a selected number of relatively poor rural households. The EISFSLDP project is carried out through an agribusiness approach to farming system development in three provinces in eastern part of Indonesia (South Sulawesi, North Sulawesi, and Maluku Provinces). Even though the problem of mainstreaming women in a development project has been anticipated in the project design and the project management has conducted some efforts to increase the involvement and participation of women in the project, but the problem still persists. The cultural values and norms of project staff and communities in the project areas have resulted a perception that the project beneficiaries are heads of households who are usually males.Although there was a significant difference of time allocation in carrying out reproductive activities between women from project participant households and women from non project participant households, which was due to the time allocated to look for forage (among women from project participant households), but they perceived that there was no negative impact of the project on their time allocation in carrying out reproductive and productive activities, attending community activities, and on their leisure time. Due to the very limited opportunity for income generating activities, and their relatively adequate leisure time (ranging from 9.4 hours-11 hours per day), they perceived that their involvement in managing project packets was beneficial in using their time for productive activities.Even though the majority of women from project participant households were involved actively in managing project packets (ranging from 62 to 95%) and they contributed significantly in farming activities, but they were. not invited to attend farmer training and farmer group meeting. Despite the disadvantageous socio-cultural values in the project locations, the initial efforts of the project management to mainstream women into all aspects of project implementation should be consistently integrated into the project policy, project planning and program development, project technical guidelines, project administration such as in gender segregated reporting system, and project monitoring and evaluation. In this respect, gender analysis should be conducted in all project sites as a tool for an accurate basis for decision makings in the effort to increase the involvement and contribution of all members of project participant households, including women.IndonesianProyek Pengembangan Usaha Tani dan Ternak di Kawasan Timur Indonesia (the Eastern Islands Smallholder Farming Systems and Livestock Development Project) adalah suatu proyek penanggulangan kemiskinan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani yang relatif miskin, melalui pendekatan agribisnis dengan pengembangan sistem usaha tani, di tiga propinsi Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Maluku). Walaupun masalah penyertaan wanita telah diantisipasi di dalam desain proyek, dan manajemen proyek telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan partisipasi dan penyertaan wanita dalam proyek, tetapi ternyata pengintegrasian penyertaan wanita kedalam implementasi proyek masih mengalami kendala. Norma dan nilai budaya dari staf proyek dan masyarakat di lokasi proyek merupakan salah satu penyebab dari anggapan bahwa peserta proyek adalah kepala keluarga yang biasanya laki-laki.Walaupun alokasi waktu untuk melakukan kegiatan reproduksi pada wanita dari keluarga peserta proyek berbeda nyata dengan wanita dari nonpeserta proyek yang terutama karena diperlukannya alokasi waktu untuk melakukan kegiatan pencarian pakan hijauan ternak (pada wanita dari keluarga peserta proyek), tetapi mereka beranggapan bahwa tidak ada dampak negatif dari keterlibatannya dalam pengelolaan paket proyek terhadap alokasi waktu untuk kegiatan produksi dan produksi, hadir dalam pertemuan kemasyarakatan, dan terhadap waktu luang dan beristirahat. Sangat terbatasnya kesempatan untuk kegiatan yang menghasilkan pendapatan di desa, dan adanya waktu luang dan istirahat yang relatif cukup (berkisar antara 9,4 -11 jam per hari), justru menyebabkan keterlibatan wanita dalam pengelolaan proyek dianggap sebagai bermanfaat dalam penggunaan waktu untuk kegiatan yang produktif.Walaupun sebagian besar wanita dari rumah tangga peserta proyek terlibat dalam pengelolaan paket proyek (berkisar antara 62- 95%), dan kontribusinya cukup besar dalam kegiatan usaha tani, tetapi mereka tidak dilibatkan dalam pertemuan kelompok tani proyek dan dalam kursus tani. Oleh karena itu, upaya-upaya awal yang telah dilakukan manajemen proyek dalam meningkatkan partisipsi dan keterlibatan wanita dalam semua aspek pengimplementasian proyek perlu secara konsisten diintegrasikan ke dalam kebijaksanaan proyek, penyusunan program dan perencanaan proyek, petunjuk teknis kegiatan, administrasi proyek seperti sistem pelaporan dengan segregasi jender, serta monitoring dan evaluasi. Dalam hal ini, perlu dilakukan analisis jender di semua lokasi proyek sebagai dasar pengambilan keputusan yang akurat dalam upaya meningkatkan penyertaan dan keterlibatan semua anggota keluarga dalam pengelolaan paket proyek, termasuk anggota keluarga wanita.
Valuasi Ekonomi Wisata Bahari dan Perikanan Tangkap di Maluku Bambang Irianto; Muhamad Syukur; Noor Hasan; Sitti H. Talaohu
Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v17n2.1998.38-58

Abstract

EnglishThe research was to estimate the demand potential of selected interests (fisheries and tourism sector). The primary data of fisheries and recreation activities were collected using structured questionaires asked to fishermen and travellers while secondary data were obtained from key informants and related institutions. Financial analysis was used to obtain the economic value (resource rents) of capture fisheries while the recreation data were analyzed using travel cost method and contingent valuation method. The economic value of recreation activities in both surveyed locations (Banda and Sorbat Indah) was higher than that of fisheries due to the fact that the fisheries activities were small in scale and were only operated along the coastal areas. Hence, the fishing practices had direct impact on the coral reef in the coastal areas as one of the important elements of marine recreation. Once the development of marine recreation eliminate fishery activities, compensation for the loss to the fishermen became very crucial. At least, the value of the total compensation should be equal to annual economic value of fishery activities until the fishermen get new reliable job.IndonesianPenelitian ini dimaksudkan untuk menduga potensi permintaan dari dua kepentingan terpilih yaitu sektor perikanan dan sektor pariwisata. Penghitungan nilai ekonomis usaha perikanan dan kegiatan wisata ini dilakukan dengan mengumpulkan data primer dari kedua jenis kegiatan tersebut yang diperoleh melalui kuesioner dan data sekunder dari informan-informan kunci serta instansi-instansi terkait. Analisis usaha penangkapan dilakukan untuk menghitung nilai ekonomis sumber daya perikanan sedangkan data kegiatan wisata dianalisis dengan menggunakan metode regresi biaya perjalanan (travel cost method) dan metode valuasi perkiraan (contingent valuation method). Hasil analisis di antaranya memperlihatkan bahwa nilai ekonomis kegiatan wisata di kedua daerah yang diteliti (Banda dan Pantai Sorbat Indah) jauh lebih tinggi dari nilai ekonomis kegiatan perikanannya yang diduga disebabkan karena kegiatan perikanan tangkap yang ada berskala kecil dan wilayah operasinya hanya di daerah pesisir. Walaupun demikian, kegiatan penangkapan ikan tersebut mempengaruhi secara langsung salah satu unsur penting dari daerah wisata yaitu kelestarian terumbu karang. Kalaupun pengembangan wisata harus mengorbankan kegiatan perikanan, maka yang perlu diperhatikan adalah ganti rugi atau kompensasi bagi nelayan atas kehilangan sumber pendapatannya tersebut. Paling tidak, nilai kompensasi total tersebut harus sama dengan nilai ekonomis perikanan tangkap di daerah tersebut per tahun sampai mereka mendapatkan sumber pencaharian lainnya yang layak.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

1998 1998


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2021): Jurnal Agro Ekonomi: IN PRESS Vol 39, No 1 (2021): Jurnal Agro Ekonomi Vol 38, No 2 (2020): Jurnal Agro Ekonomi Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Agro Ekonomi Vol 36, No 2 (2018): Jurnal Agro Ekonomi Vol 36, No 1 (2018): Jurnal Agro Ekonomi Vol 35, No 2 (2017): Jurnal Agro Ekonomi Vol 35, No 1 (2017): Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 2 (2016): Jurnal Agro Ekonomi Vol 34, No 1 (2016): Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 2 (2015): Jurnal Agro Ekonomi Vol 33, No 1 (2015): Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Agro Ekonomi Vol 32, No 1 (2014): Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 2 (2013): Jurnal Agro Ekonomi Vol 31, No 1 (2013): Jurnal Agro Ekonomi Vol 30, No 2 (2012): Jurnal Agro Ekonomi Vol 30, No 1 (2012): Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 2 (2010): Jurnal Agro Ekonomi Vol 28, No 1 (2010): Jurnal Agro Ekonomi Vol 27, No 2 (2009): Jurnal Agro Ekonomi Vol 27, No 1 (2009): Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 2 (2008): Jurnal Agro Ekonomi Vol 26, No 1 (2008): Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 2 (2007): Jurnal Agro Ekonomi Vol 25, No 1 (2007): Jurnal Agro Ekonomi Vol 24, No 2 (2006): Jurnal Agro Ekonomi Vol 24, No 1 (2006): Jurnal Agro Ekonomi Vol 23, No 2 (2005): Jurnal Agro Ekonomi Vol 23, No 1 (2005): Jurnal Agro Ekonomi Vol 22, No 2 (2004): Jurnal Agro Ekonomi Vol 22, No 1 (2004): Jurnal Agro Ekonomi Vol 21, No 2 (2003): Jurnal Agro Ekonomi Vol 21, No 1 (2003): Jurnal Agro Ekonomi Vol 20, No 2 (2002): Jurnal Agro Ekonomi Vol 20, No 1 (2002): Jurnal Agro Ekonomi Vol 19, No 2 (2001): Jurnal Agro Ekonomi Vol 19, No 1 (2001): Jurnal Agro Ekonomi Vol 18, No 2 (1999): Jurnal Agro Ekonomi Vol 18, No 1 (1999): Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 2 (1998): Jurnal Agro Ekonomi Vol 17, No 1 (1998): Jurnal Agro Ekonomi Vol 16, No 1-2 (1997): Jurnal Agro Ekonomi Vol 15, No 2 (1996): Jurnal Agro Ekonomi Vol 15, No 1 (1996): Jurnal Agro Ekonomi Vol 14, No 2 (1995): Jurnal Agro Ekonomi Vol 14, No 1 (1995): Jurnal Agro Ekonomi Vol 13, No 2 (1994): Jurnal Agro Ekonomi Vol 13, No 1 (1994): Jurnal Agro Ekonomi Vol 12, No 2 (1993): Jurnal Agro Ekonomi Vol 12, No 1 (1993): Jurnal Agro Ekonomi Vol 11, No 2 (1992): Jurnal Agro Ekonomi Vol 11, No 1 (1992): Jurnal Agro Ekonomi Vol 10, No 1-2 (1991): Jurnal Agro Ekonomi Vol 9, No 2 (1990): Jurnal Agro Ekonomi Vol 9, No 1 (1990): Jurnal Agro Ekonomi Vol 8, No 2 (1989): Jurnal Agro Ekonomi Vol 8, No 1 (1989): Jurnal Agro Ekonomi Vol 7, No 2 (1988): Jurnal Agro Ekonomi Vol 7, No 1 (1988): Jurnal Agro Ekonomi Vol 6, No 1-2 (1987): Jurnal Agro Ekonomi Vol 5, No 2 (1986): Jurnal Agro Ekonomi Vol 5, No 1 (1986): Jurnal Agro Ekonomi Vol 4, No 2 (1985): Jurnal Agro Ekonomi Vol 4, No 1 (1985): Jurnal Agro Ekonomi Vol 3, No 2 (1984): Jurnal Agro Ekonomi Vol 3, No 1 (1983): Jurnal Agro Ekonomi Vol 2, No 1 (1982): Jurnal Agro Ekonomi Vol 1, No 2 (1982): Jurnal Agro Ekonomi Vol 1, No 1 (1981): Jurnal Agro Ekonomi More Issue