cover
Contact Name
Edison Rikardo A
Contact Email
jurnal@sttaa.ac.id
Phone
+62215-8357685
Journal Mail Official
jurnal@sttaa.ac.id
Editorial Address
Jl. kedoya Raya No.18 Jakarta Barat, DKI Jakarta 11520
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Amanat Agung
ISSN : 20867611     EISSN : 25798839     DOI : -
Core Subject : Religion,
Jurnal Amanat Agung diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dalam rangka turut mengembangkan dan memajukan penelitian di bidang ilmu teologi, yang mencakup sub-bidang 1. biblika; 2. teologi sistematika; 3. historika; dan 4. praktika, termasuk pendidikan Kristen, musik gerejawi dan ibadah, serta studi interkultural. Hasil penelitian yang dituangkan dalam artikel jurnal diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi peningkatan kualitas pendidikan dan pemahaman teologi serta pelayanan Kristen, termasuk menawarkan solusi bagi permasalahan masyarakat baik di tingkat nasional maupun regional. Namun, penulis dan pembaca serta mitra bebestari yang terlibat tidak dibatasi hanya berasal dari Indonesia maupun regional, melainkan berasal dari manca negara (internasional).
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018" : 8 Documents clear
MEMAHAMI KISAH PENCIPTAAN MANUSIA DAN ALAM SEMESTA: Sebuah Pendekatan Literer Terhadap Kejadian 1-2 Heri Lim
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v14i2.355

Abstract

Abstrak: Teks Alkitab dibuka dengan sebuah narasi tentang penciptaan, sebuah teks yang menggambarkan keagungan Allah, sekaligus juga menjadi sebuah topik diskusi di dalam dan di luar kekristenan. Dalam pandangan kekristenan, berbagai penafsiran berbeda disodorkan untuk menjelaskan narasi penciptaan manusia dan kosmos. Artikel ini mencoba untuk menawarkan sebuah sudut pandang yang diharapkan dapat berdialog dengan penafsiran yang lain, tetapi tetap tidak meninggalkan kesetiaan Injili. Artikel ini bukan merupakan eksegesis ayat per ayat kitab Kejadian 1-2, tetapi lebih merupakan sebuah cara untuk memahami narasi penciptaan dalam Kejadian 1-2 secara utuh. Dalam hal ini penulis mencoba untuk mengajukan sebuah pendekatan literer dalam membaca dan memahami narasi penciptaan dalam Kejadian 1-2. Abstract: The biblical text is opened with a narrative about creation. a text that illustrates the majesty of God, as well as becomes topic of discussion within and outside Christianity. In the Christian poin of view, many interpretations are offered to explain the narrative of the human and the cosmos creation. This article tries to offer a perspective that is expected to make a dialogue with other interpretations, but still does not leave evangelical commitment. This article is not a verse by verse exegesis of Genesis 1-2, but rather a way to understand the creation narrative in Genesis 1-2 as a whole. In this case the writer tries to propose a literary approach in reading and understanding the narrative of creation narrative in Genesis 1-2.
PEMURNIAN INTEGRITAS: Penelitian Puitis Mazmur 26 Armand Barus
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v14i2.356

Abstract

Abstrak: Pembacaan Mazmur 26 dengan menggunakan metode penelitian puitis (poetic criticism) menghasilkan makna berbeda dengan metode penafsiran yang digunakan penafsir sebelumnya. Melalui penelitian puitis terungkap pesan bahwa sentral Mazmur 26 adalah proses pemurnian orang benar yang justru terjadi melalui dan di dalam kehadirannya di tengah-tengah orang fasik. Abstract: Reading Psalm 26 with poetic criticism results in getting a from different meaning the interpretation method used by previous interpreters. Using poetic criticism in reading Psalm 26 reveals that the central message of Psalm 26 is purification of the righteous which precisely happens in and through his or her presence amongs the wicked. Kata-kata Kunci: Mazmur ratapan, penelitian puitis, keluhan, perasaan, pengenalan akan Allah, perubahan suasana teks (mood), integritas
YESUS, SI HUMORIS: Beberapa Contoh dari Antitesis Stefanus Kristianto
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v14i2.357

Abstract

Abstraks: Apakah Yesus adalah seorang yang humoris? Menarik dicatat bahwa untuk waktu yang lama banyak penulis telah memberikan jawaban negatif untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun, tidak seperti mereka, tulisan ini akan memberikan jawaban alternatif. Dengan menggunakan definisi humor sebagai sebuah keganjilan yang menyenangkan (playful incongruity), tulisan ini akan menunjukkan beberapa contoh yang mungkin bernada humor dari ajaran antitesis Yesus. Melalui studi ini, diharapkan bukan hanya gambaran yang lama mengenai Yesus diubah, tetapi juga sensitivitas pembaca terhadap humor dalam pengajaran Yesus ditingkatkan Abstract: Was Jesus a humorist? It is interesting to note that for a long time many writers had given a negative answer to such a question. This paper, however, will try to give an alternative answer. Working from the definition of humor as a ‘playful incongruity,’ this paper will show some plausible humor from Jesus’ antitheses. Through this study, it is hoped that not only will the old image of Jesus change, but also the readers’s sensitivity toward humor in Jesus’ teachings is improved.
AGUSTUS VERSUS KRISTUS DI SURAT FILIPI (BAGIAN 2): Pembacaan Anti-Imperial terhadap Filipi 2:6-11 Surif, Surif
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v14i2.358

Abstract

Abstrak: Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya dengan judul yang sama. Tesis yang ditawarkan adalah bahwa Filipi 2:6-11 adalah narasi Injil Yesus Kristus dan perlu dipahami di dalam konteks konfrontasi teologis-ideologis terhadap injil Kaisar Agustus yang semarak dipropagandakan otoritas Romawi di banyak wilayah kekuasaan Romawi, termasuk di kota koloni Romawi Filipi, pada masa itu. Di dalam kerangka ini, Yesus Kristus digambarkan sebagai antitesis dari figur Agustus, kaisar terbesar Romawi pada saat itu. Narasi Injil Kristus di dalam Filipi 2:6-11 mengklaim sebagai berikut. Pertama Yesuslah, dan bukan Agustus, yang berstatus Ilahi (ay. 6) yang sesungguhnya karena karya pelayanan-Nya bagi semua umat manusia (ay. 7-8). Kedua, Yesuslah, dan bukan Agustus, yang ditinggikan oleh Allah sebagai Tuhan atas semesta (ay. 9). Ketiga, pada akhirnya Yesuslah, dan bukan Agustus, yang akan disembah sebagai Tuhan oleh seluruh ciptaan (ay. 10-11). Pembacaan yang demikian akan memberikan perspektif baru bagi pemahaman pergumulan jemaat Kristus di Filipi maupun bagi pemahaman atas berbagai nasihat Paulus yang tercantum di dalam surat Filipi. Abstract: This article is the continuation of the previous article “Augustus Versus Christ in Philippians.” It is proposed in this second article that Philippians 2:6-11 is a narratival gospel of Jesus Christ, and it needs to be understood in the context of Paul’s theological and ideological confrontation with the gospel of Caesar Augustus that had been popularly propagated at that time by the imperial authority in many parts of Roman empire, including in the Roman colonial city of Philippi. In this framework, it is argued that Philippians 2:6-11 portrays Jesus Christ as the antithesis of Augustus, the greatest Roman Caesar at that time. This narratival gospel makes claims as follows. First, it is Jesus, and not Caesar Augustus, who is the real divine (v. 6) on account of his benefactional minisrty to all humankind (vv. 7-8). Second, it is Jesus, and not Caesar Augustus, who has been highly exalted by God himself as the lord of the whole universe (v. 9). Third, at the end, it is Jesus, and not Caesar Augustus, who will be worshiped as the Lord by the all creatures (vv. 10-11). This reading will give us a better understanding on the struggle of the Philippians church, and thus on Paul’s paranesis in his letter to this church.
MAKNA ROHANI DALAM EKSEGESIS PRA-MODERN: Sebuah Pengantar Kepada Teologi Eksegesis Henri de Lubac Edy Jhon Piter Gurning
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v14i2.359

Abstract

Abstrak: Dalam 25 tahun terakhir ini, Theological Interpretation of Scripture (TIS) berkembang dan menjadi pokok diskusi para sarjana biblika dan teologi sistematika. Sebagai sebuah cara untuk memahami Alkitab, TIS mengapresiasi metode hermeneutika pra-modern. Bertentangan dengan pemahaman modern bahwa hanya ada satu makna dalam teks, para pendukung TIS mempercayai ada banyak level makna dalam teks Alkitab. Penulis akan berargumentasi untuk membuktikan kebenaran argumen akan adanya banyak level makna dalam teks Alkitab dengan menelusuri pemikiran Henri de Lubac. Abstract: In the last 25 years, Theological Interpretation of Scripture (TIS) has developed and become the subject of discussion of scholars of biblical and systematic theology. As a way to understand the Bible, TIS appreciates the pre-modern hermeneutics method. Contrary to the modern understanding that there is only one meaning in the text, TIS supporters believe there are many levels of meaning in the biblical text. The author will argue for the existence of many levels of meaning in the biblical text by tracing Henri de Lubac's thoughts.
Kasih Setia (ḤESED) Tuhan Lebih Baik daripada Hidup Mazmur 63:1-9 Jonly Joihin
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penafsir umumnya menemukan kesulitan dalam mengenali struktur Mazmur 63.[1] Salah satu petunjuk untuk mengenali struktur dan mengerti makna Mazmur 63 adalah pada istilah “tanah kering.” Konteks makna “tanah kering” sejajar dan diperkuat dengan pemberian judul “Mazmur Daud ketika ia ada di padang gurun Yehuda,” di mana “padang gurun” mempunyai konotasi yang dekat dengan “tanah kering.” Kedua istilah merujuk pada situasi yang tidak aman dan genting, atau situasi kegersangan dan penderitaan. [1]. Cf. Michael Wilcock, The Message of Psalms 1-72, The Bible Speaks Today Old Testament, ed. Alec Motyer (Nottingham: Inter-Varsity), 222.
Letters To A Young Calvinist: An Invitation To The Reformed Tradition Yeremia Yordani Putra
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Smith, James K. A. Letters To A Young Calvinist: An Invitation To The Reformed Tradition (Grand rapids: Brazos, 2010), 134 halaman
Faith Alone: The Doctrine of Justification Calvin Wu
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Schreiner, Thomas R. Faith Alone: The Doctrine of Justification (Grand Rapids: Zondervan, 2015), xxi + 323 halaman. Edisi kindle.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 2 Desember 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 2 Desember 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Amanat Agung Vol 16 no. 2 Desember 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Amanat Agung Vol 16 no. 1 Juni 2020 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Amanat Agung Vol 15 no. 2 Desember 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Amanat Agung Vol 15 no. 1 Juni 2019 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 1 Tahun 2018 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 2 Tahun 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 1 Tahun 2016 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Amanat Agung Vol. 11 No. 2 Tahun 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Amanat Agung Vol. 11 No. 1 Tahun 2015 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Amanat Agung Vol. 10 No. 2 Tahun 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Amanat Agung Vol. 10 No. 1 Tahun 2014 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Amanat Agung Vol. 9 No. 2 Tahun 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Amanat Agung Vol. 9 No. 1 Tahun 2013 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Amanat Agung Vol. 8 No. 2 Tahun 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Amanat Agung Vol. 8 No. 1 Tahun 2012 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Amanat Agung Vol. 7 No. 2 Tahun 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Amanat Agung Vol. 7 No. 1 Tahun 2011 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Amanat Agung Vol. 6 No. 2 Tahun 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Amanat Agung Vol. 6 No. 1 Tahun 2010 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Amanat Agung Vol. 5 No. 2 Tahun 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Amanat Agung Vol. 5 No. 1 Tahun 2009 Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Amanat Agung Vol. 4 No. 2 Tahun 2008 Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Amanat Agung Vol. 4 No. 1 Tahun 2008 Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Amanat Agung Vol. 3 No. 2 Tahun 2007 Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Amanat Agung Vol. 3 No. 1 Tahun 2007 Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Amanat Agung Vol. 2 No. 2 Tahun 2006 Vol 2 No 1 (2006): Jurnal Amanat Agung Vol. 2 No. 1 Tahun 2006 Vol 1 No 1 (2005): Jurnal Amanat Agung Vol. 1 No. 1 Tahun 2005 More Issue