Surif Surif, Surif
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GAYA Surif, Surif; Wulansari, Fitri Diana; Fatmawati, Sri
EDU SAINS Vol 3, No 1 (2015): Volume 3 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : IAIN Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.272 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) aktivitas guru dengan menggunakan model pembelajaran kreatif produktif pada materi gaya, (2) aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran kreatif produktif, (3) Hasil belajar siswa pada materi gaya dalam pembelajaran kreatif produktif, (4) respon siswa terhadap model pembelajaran kreatif produktif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah semua kelas VIII semester 2 MTsN II Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014 dan sampel penelitian adalah kelas VIII-E dengan jumlah siswa 35 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa, tes hasil belajar siswa sebanyak 35 soal, serta angket respon siswa. Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas guru dengan menggunakan model pembelajaran kreatif produktif pada materi gaya diperoleh skor rata-rata 40 dengan kategori baik. Aktivitas siswa yang dominan dalam model pembelajaran kreatif produktif adalah saat siswa melakukan kegiatan percobaan diperoleh persentase rata-rata 11,5%. Hasil belajar siswa secara individu diperoleh 26 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas, ketuntasan TPK diperoleh 27 TPK tuntas dan 7 TPK tidak tuntas. Respon siswa terhadap model pembelajaran kreatif produktifmemotivasi siswa lebih aktif dalam pembelajaran fisika(97,06%). Siswa menyatakan baru proses pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran kreatif produktif (79,41%). Siswa merasa senang selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kreatif produktif (94,12%).
AGUSTUS VERSUS KRISTUS DI DALAM SURAT FILIPI (BAGIAN 1):  Surif, Surif
Jurnal Amanat Agung Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 1 Tahun 2016
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1016.057 KB) | DOI: 10.47754/jaa.v12i1.162

Abstract

Salah satu latar belakang yang perlu dilihat di dalam memahami fungsi Filipi 2:6-11 adalah perayaan kultus divus Agustus yang semarak di kota kolonial Romawi Filipi pada zaman Paulus. Menurut Filipi 1:27-30, komunitas pengikut Kristus mengalami tekanan dan penganiayaan dari masyarakat dan otoritas koloni Romawi di Filipi, karena sejak percaya kepada Kristus mereka tidak lagi ikut serta di dalam perayaan kultus Agustus. Dengan demikian, gambaran Paulus mengenai penyembahan Kristus yang universal di akhir zaman di dalam Filipi 2:10-11, mengingatkan jemaat untuk tetap berdiri teguh dengan tidak menyembah berbagai berhala, termasuk divus Kaisar Agustus.
AGUSTUS VERSUS KRISTUS DI SURAT FILIPI (BAGIAN 2): Pembacaan Anti-Imperial terhadap Filipi 2:6-11 Surif, Surif
Jurnal Amanat Agung Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v14i2.358

Abstract

Abstrak: Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya dengan judul yang sama. Tesis yang ditawarkan adalah bahwa Filipi 2:6-11 adalah narasi Injil Yesus Kristus dan perlu dipahami di dalam konteks konfrontasi teologis-ideologis terhadap injil Kaisar Agustus yang semarak dipropagandakan otoritas Romawi di banyak wilayah kekuasaan Romawi, termasuk di kota koloni Romawi Filipi, pada masa itu. Di dalam kerangka ini, Yesus Kristus digambarkan sebagai antitesis dari figur Agustus, kaisar terbesar Romawi pada saat itu. Narasi Injil Kristus di dalam Filipi 2:6-11 mengklaim sebagai berikut. Pertama Yesuslah, dan bukan Agustus, yang berstatus Ilahi (ay. 6) yang sesungguhnya karena karya pelayanan-Nya bagi semua umat manusia (ay. 7-8). Kedua, Yesuslah, dan bukan Agustus, yang ditinggikan oleh Allah sebagai Tuhan atas semesta (ay. 9). Ketiga, pada akhirnya Yesuslah, dan bukan Agustus, yang akan disembah sebagai Tuhan oleh seluruh ciptaan (ay. 10-11). Pembacaan yang demikian akan memberikan perspektif baru bagi pemahaman pergumulan jemaat Kristus di Filipi maupun bagi pemahaman atas berbagai nasihat Paulus yang tercantum di dalam surat Filipi. Abstract: This article is the continuation of the previous article “Augustus Versus Christ in Philippians.” It is proposed in this second article that Philippians 2:6-11 is a narratival gospel of Jesus Christ, and it needs to be understood in the context of Paul’s theological and ideological confrontation with the gospel of Caesar Augustus that had been popularly propagated at that time by the imperial authority in many parts of Roman empire, including in the Roman colonial city of Philippi. In this framework, it is argued that Philippians 2:6-11 portrays Jesus Christ as the antithesis of Augustus, the greatest Roman Caesar at that time. This narratival gospel makes claims as follows. First, it is Jesus, and not Caesar Augustus, who is the real divine (v. 6) on account of his benefactional minisrty to all humankind (vv. 7-8). Second, it is Jesus, and not Caesar Augustus, who has been highly exalted by God himself as the lord of the whole universe (v. 9). Third, at the end, it is Jesus, and not Caesar Augustus, who will be worshiped as the Lord by the all creatures (vv. 10-11). This reading will give us a better understanding on the struggle of the Philippians church, and thus on Paul’s paranesis in his letter to this church.