cover
Contact Name
Edison Rikardo A
Contact Email
jurnal@sttaa.ac.id
Phone
+62215-8357685
Journal Mail Official
jurnal@sttaa.ac.id
Editorial Address
Jl. kedoya Raya No.18 Jakarta Barat, DKI Jakarta 11520
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Amanat Agung
ISSN : 20867611     EISSN : 25798839     DOI : -
Core Subject : Religion,
Jurnal Amanat Agung diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung dalam rangka turut mengembangkan dan memajukan penelitian di bidang ilmu teologi, yang mencakup sub-bidang 1. biblika; 2. teologi sistematika; 3. historika; dan 4. praktika, termasuk pendidikan Kristen, musik gerejawi dan ibadah, serta studi interkultural. Hasil penelitian yang dituangkan dalam artikel jurnal diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi peningkatan kualitas pendidikan dan pemahaman teologi serta pelayanan Kristen, termasuk menawarkan solusi bagi permasalahan masyarakat baik di tingkat nasional maupun regional. Namun, penulis dan pembaca serta mitra bebestari yang terlibat tidak dibatasi hanya berasal dari Indonesia maupun regional, melainkan berasal dari manca negara (internasional).
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021" : 7 Documents clear
ROH KUDUS BEKERJA DI AGAMA-AGAMA LAIN? Andreas Himawan
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v17i1.394

Abstract

Abstract: Christian thinkers are trying to seek a new way to relate to other religions, a more contextual way compared to the ways that have been constructed before. One of the new ways is a reconstruction of Christian theology of religions by focusing not on Ecclesiology or Christology, but on Pneumatology. This writing highlights the phenomenon of this pneumatological approach by exploring two views in the pneumatological approach to religions., namely, the views of Second Vatican Council and Amos Yong. This article will show that these pneumatological views to some extend underestimate the particularity of Jesus Christ. Keywords: Amos Yong, salvation, Holy Spirit, theology of religions, Vatican II. Abstrak: Di dalam berpapasan dengan agama-agama lain, pemikir-pemikir Kristen mencoba mencari pola hubungan yang dianggap lebih kontekstual dibandingkan pola-pola yang telah terbangun sebelumnya. Salah satunya adalah upaya merekonstruksi pemikiran Kristen tentang teologi agama-agama yang bukan lagi berporos pada eklesiologis maupun kristologis, tetapi melakukan pendekatan yang lebih pneumatologis. Tulisan ini menyoroti fenomena pendekatan pneumatologis ini dengan melakukan eksplorasi terhadap dua pandangan dalam pendekatan pneumatologis terhadap agama-agama, yaitu Konsili Vatikan II dan Amos Yong. Tulisan ini akan memperlihatkan bahwa pendekatan pneumatologis seperti yang diajarkan oleh Vatikan II dan Amos Yong cenderung menafikan partikularitas Yesus Kristus. Kata-kata Kunci: Amos Yong, keselamatan, Roh Kudus, teologi agama-agama, Vatikan II.
PEMURIDAN PEMBERDAYAAN BAGI JEMAAT DISABILITAS DALAM PELAYANAN MIMBAR DI GEREJA INKLUSIF Innawati Innawati
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v17i1.457

Abstract

Abstract: The Church belongs to the Lord and is the extension of the Lord's hand in the world. The Church is open to all people, but in church’s services, there are still discriminations, especially against members with disabilities. This research conducted in the Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Bukit Sion Mangliawan is a follow-up study of the previous research, namely “The Discipleship for Congregations with Disabilities in Church M Malang”. The method used is experimental research that observes and analyzes changes resulting from X treatment on Y in controlled situations. The conclusions of the experimental research in the JKI Bukit Sion Mangliawan proved the hypothesis that member with disability was able to serve well like non-disabled ones in the service of the Word at local church. This proved that empowerment of discipleship in an inclusive church was a solution to the problem of marginalization of the empowerment of congregations with disabilities in the service of the Word at local church. Empowering discipleship in an inclusive church was most appropriate for anyone, whether the members of congregations with disabilities or not. Keywords: service of the Word, discipleship, empowerment, congregation with disability, inclusive church. Abstrak: Gereja adalah milik Tuhan dan perpanjangan tangan Tuhan di dunia. Gereja terbuka untuk semua manusia, tetapi di dalam pelayanan gereja masih terjadi diskriminasi, khususnya terhadap jemaat penyandang disabilitas. Penelitian ini yang dilaksanakan di gereja Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Bukit Sion Mangliawan, merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yaitu “Pemuridan bagi jemaat penyandang disabilitas di Gereja M Malang”. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen; mengamati dan menganalisa perubahan akibat perlakuan X terhadap Y dalam situasi yang terkendalikan. Simpulan dari hasil penelitian eksperimen di gereja JKI Bukit Sion Mangliawan membuktikan hipotesa bahwa jemaat penyandang disabilitas mampu melayani dengan baik seperti orang non-disabilitas dalam pelayanan mimbar di dalam gereja lokal. Hal ini membuktikan bahwa pemuridan pemberdayaan di gereja inklusif sebagai solusi bagi masalah marjinalisasi pemberdayaan jemaat penyandang disabilitas dalam pelayanan mimbar di gereja lokal. Pemuridan pemberdayaan di gereja inklusif adalah yang paling tepat bagi siapa saja, baik jemaat penyandang disabilitas maupun bukan. Kata-kata kunci: pelayanan mimbar, pemuridan, pemberdayaan, jemaat penyandang disabilitas, gereja inklusif.
Evangelical Theological Method: Five Views Yeremia Yordani Putra
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Book Review (Evangelical Theological Method)
PERAN PEMIMPIN DALAM GEREJA PEMURIDAN: Studi Kasus di Gereja Kristen Kalam Kudus Pekanbaru Dwi Bakti Susanto
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v17i1.496

Abstract

Abstract: Leaders are a significant factor in realizing a productive church. It is demonstrated through the discipleship in small groups aimed at giving birth to new leaders. But the problem is, not all leaders give birth to a new leader. Therefore, this paper examines the role of the leader to see his role in Holy Word Christian Church Pekanbaru. Richard Robert Osmer's four practical theological tasks is used to refine analysis because it offers methodological novelty, practicality and is comprehensive in understanding or changing contexts. Therefore, a case study approach is used to produce research depth. The data collection process accomplishes through observation, interviews, and documentation. The results showed that the role of leaders in Holy Word Christian Church Pekanbaru is significant in realizing a productive church and giving birth to new leaders. So the discipleship system must lead to the goal of birth to new leaders through small groups that have already been forming. Keywords: role, leader, discipleship, case study, reproductive, small group. Abstrak: Pemimpin merupakan faktor penting dalam mewujudkan jemaat yang reproduktif. Hal tersebut ditunjukkan melalui pemuridan dalam kelompok kecil dengan tujuan melahirkan para pemimpin baru. Tetapi persoalannya, tidak semua pemimpin melahirkan pemimpin baru. Oleh karena itu, artikel ini mengkaji tentang peran pemimpin untuk melihat perannya dalam gereja pemuridan di Gereja Kristen Kalam Kudus (selanjutnya disebut GKKK) Pekanbaru. Empat tugas teologi praktika Richard Robert Osmer digunakan untuk mempertajam analisis karena menawarkan kebaruan metodologi, kepraktisan dan komprehensif dalam memahami atau menggali konteks. Oleh karena itu, pendekatan studi kasus digunakan untuk menghasilkan kedalaman. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa peran pemimpin di GKKK Pekanbaru signifikan dalam mewujudkan gereja yang reproduktif dan melahirkan pemimpin baru. Jadi, sistem pemuridan harus mengarah pada tujuan untuk melahirkan para pemimpin baru melalui kelompok-kelompok kecil yang sudah terbentuk. Kata-kata kunci: peran, pemimpin, pemuridan, studi kasus, reproduktif, kelompok kecil.
RELASI BAPA DAN ANAK PADA PERISTIWA SALIB MENURUT PANDANGAN JÜRGEN MOLTMANN Lidya Thauwrisan
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v17i1.503

Abstract

Abstract: The cry of Jesus saying "My God, My God, why have You forsaken me?" draws Jürgen Moltmann’s attention to investigate what happened in the relationship between the Father and the Son at the event of the cross. Moltmann sees that in this event of the cross, for the first time, Jesus crying out called the Father not as Father but as "God". The exclamation is then seen as an indication of separation in the intratrinity relationship. Moltmann supports his conclusion with the thought of Karl Rahner who believes that "the immanent Trinity is the economic Trinity." In an attempt to explain what happened in the relationship between the Father and the Son at the cross, Moltmann uses the trinitarian point of view, namely seeing the Triune God first as three distinct persons and then seeing the unity. The weakness of Moltmann's thinking is that it creates the impression that the economic Trinity can change the immanent Trinity and falls into the understanding of the social Trinity. This understanding can also give the impression that the cross event can separate the relationship between the Father and the Son. By using a descriptive analysis method, this paper will show that even in the event of the cross, the relationship between the Father and the Son remains intact and one. First of all, the author describes Moltmann's view and provides some reviews of these views. Then, the author gives a view of the relationship between the Father and the Son with respect to the call of Jesus at the cross. Keywords: Jürgen Moltmann, broken Trinity, intratrinity relation, cross. Abstrak: Seruan Yesus yang mengatakan “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” menarik perhatian Jürgen Moltmann untuk menyelidiki apa yang terjadi dalam relasi Bapa dan Anak pada peristiwa salib. Moltmann melihat bahwa pada momen ini untuk pertama kalinya Yesus berseru memanggil Bapa bukan dengan sebutan Bapa, tetapi dengan sebutan “Allah”. Seruan ini kemudian dilihat sebagai indikasi terjadinya keterpisahan dalam relasi intratritunggal. Moltmann mendukung pernyataannya ini dengan mengadopsi pemikiran Karl Rahner yang meyakini bahwa “the immanent Trinity is the economic Trinity.” Dalam upaya untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam relasi Bapa dan Anak pada peristiwa salib, Moltmann memakai sudut pandang trinitaris, yaitu melihat Allah Tritunggal pertama-tama sebagai tiga pribadi yang berbeda kemudian melihat kesatuannya. Kelemahan dari pemikiran Moltmann adalah menimbulkan kesan the economic Trinity dapat mengubah the immanent Trinity dan jatuh pada pemahaman Trinitas sosial. Pemahaman ini juga dapat menimbulkan kesan bahwa peristiwa salib dapat membuat relasi Bapa dan Anak terpisah. Dengan menggunakan metode analisis deskriptif, tulisan ini akan memperlihatkan bahwa pada peristiwa salib pun, relasi Bapa dan Anak tetap utuh dan satu. Pertama-tama penulis memaparkan pandangan Moltmann dan memberikan beberapa tinjauan terhadap pandangan tersebut. Kemudian, penulis memberikan pandangan tentang relasi Bapa dan Anak terkait dengan seruan Yesus. Kata-kata Kunci: Jürgen Moltmann, keterpisahan Tritunggal, relasi intratritunggal, salib.
FUNGSI MOTIF PENGHAKIMAN ALLAH DI 2 TESALONIKA 2:1-12 MENURUT PENDEKATAN ANALISIS WACANA Alexander Darmawan Limasaputra
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47754/jaa.v17i1.505

Abstract

Abstract: This article discusses about the function of the motive of God's judgment found in 2 Thessalonians 2:1-12. The research analysis in this article uses a discourse analysis approach. Discourse analysis is a broad umbrella for all methods to analyze languages not from the level of words or sentences, but at a higher level, namely to analyze the relationships between sentences, paragraphs, broader units and the text as a whole. The aspects of discourse analysis used in this article are discourse markers and information structure analysis. Discourse analysis approach is useful especially because the Epistle of 2 Thessalonians is used by Paul as a mean of communication to the Thessalonians. The analysis results of this article will explain that the function of God's judgment in 2 Thessalonians 2:1-12 is to comfort and strengthen the Thessalonians so that their faith is not shaken and they do not fear the claims that the day of the Lord has come. Keywords: discourse analysis, discourse markers, information structure analysis, God's judgment, 2 Thessalonians. Abstrak: Artikel ini membahas fungsi motif penghakiman Allah yang terdapat di 2 Tesalonika 2:1-12. Analisis penelitian di dalam artikel ini menggunakan pendekatan analisis wacana (AW). AW merupakan payung besar untuk semua metode yang menganalisis bahasa bukan dari tingkat kata atau kalimat, tetapi menganalisis bahasa dengan tingkat yang lebih tinggi daripada kata dan kalimat, yaitu menganalisis hubungan antar kalimat, paragraf, unit yang lebih luas dan teks secara keseluruhan. Aspek AW yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis markah wacana dan analisis struktur informasi. Pendekatan AW bermanfaat terkhusus 2 Tesalonika merupakan sebuah surat yang menjadi alat komunikasi Paulus kepada jemaat Tesalonika. Hasil analisis dalam artikel ini akan memperlihatkan bahwa fungsi motif penghakiman Allah di 2 Tesalonika 2:1-12 adalah menghibur dan menguatkan jemaat Tesalonika supaya mereka tidak guncang dan takut dari klaim palsu yang menyatakan hari Tuhan telah tiba. Kata-kata kunci: analisis wacana, markah wacana, analisis struktur informasi, penghakiman Allah, 2 Tesalonika.
Misi Umat Allah Aldi Darmawan Sie
Jurnal Amanat Agung Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021
Publisher : STT Amanat Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tidak ada

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2021 2021


Filter By Issues
All Issue Vol 18 No 2 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 2 Desember 2022 Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Amanat Agung Vol 18 no. 1 Juni 2022 Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 2 Desember 2021 Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Amanat Agung Vol 17 no. 1 Juni 2021 Vol 16 No 2 (2020): Jurnal Amanat Agung Vol 16 no. 2 Desember 2020 Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Amanat Agung Vol 16 no. 1 Juni 2020 Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Amanat Agung Vol 15 no. 2 Desember 2019 Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Amanat Agung Vol 15 no. 1 Juni 2019 Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 2 Tahun 2018 Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Amanat Agung Vol. 14 No. 1 Tahun 2018 Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 2 Tahun 2016 Vol 12 No 1 (2016): Jurnal Amanat Agung Vol. 12 No. 1 Tahun 2016 Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Amanat Agung Vol. 11 No. 2 Tahun 2015 Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Amanat Agung Vol. 11 No. 1 Tahun 2015 Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Amanat Agung Vol. 10 No. 2 Tahun 2014 Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Amanat Agung Vol. 10 No. 1 Tahun 2014 Vol 9 No 2 (2013): Jurnal Amanat Agung Vol. 9 No. 2 Tahun 2013 Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Amanat Agung Vol. 9 No. 1 Tahun 2013 Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Amanat Agung Vol. 8 No. 2 Tahun 2012 Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Amanat Agung Vol. 8 No. 1 Tahun 2012 Vol 7 No 2 (2011): Jurnal Amanat Agung Vol. 7 No. 2 Tahun 2011 Vol 7 No 1 (2011): Jurnal Amanat Agung Vol. 7 No. 1 Tahun 2011 Vol 6 No 2 (2010): Jurnal Amanat Agung Vol. 6 No. 2 Tahun 2010 Vol 6 No 1 (2010): Jurnal Amanat Agung Vol. 6 No. 1 Tahun 2010 Vol 5 No 2 (2009): Jurnal Amanat Agung Vol. 5 No. 2 Tahun 2009 Vol 5 No 1 (2009): Jurnal Amanat Agung Vol. 5 No. 1 Tahun 2009 Vol 4 No 2 (2008): Jurnal Amanat Agung Vol. 4 No. 2 Tahun 2008 Vol 4 No 1 (2008): Jurnal Amanat Agung Vol. 4 No. 1 Tahun 2008 Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Amanat Agung Vol. 3 No. 2 Tahun 2007 Vol 3 No 1 (2007): Jurnal Amanat Agung Vol. 3 No. 1 Tahun 2007 Vol 2 No 2 (2006): Jurnal Amanat Agung Vol. 2 No. 2 Tahun 2006 Vol 2 No 1 (2006): Jurnal Amanat Agung Vol. 2 No. 1 Tahun 2006 Vol 1 No 1 (2005): Jurnal Amanat Agung Vol. 1 No. 1 Tahun 2005 More Issue