cover
Article Per Year (5 Year)
All
Home Page
OAI Link
Editorial Team
Contact
Reviewer
Google Scholar
Contact Name
Budi Priyo Prawoto
Contact Email
budiprawoto@unesa.ac.id
Phone
+6231-8280009
Journal Mail Official
jurnallitdikmipa@unesa.ac.id
Editorial Address
gedung c8 jurusan matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya kampus ketintang
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains
Published by Universitas Negeri Surabaya
ISSN : -     EISSN : 2580586X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Education Mathematics Social Sciences Other
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains (JPPMS) adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya. Jurnal ini memuat artikel penelitian yang berorientasi pada pokok-pokok kajian pendidikan matematika dan sains (fisika, kimia, biologi, dan IPA). Fokus dan cakupan Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains meliputi: Inovasi Pembelajaran Asesmen dan Evaluasi Media Pembelajaran Konsepsi dan Miskonsepsi Kurikulum dan Filsafat Psikologi Kognitif
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
 1 
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019)" : 5 Documents clear
Meningkatkan Aktifitas Siswa Dan Pemahaman Konsep Menghitung Luas Daerah Yang Dibatasi Kurva Melalui Metode Pemberian Pelajaran Antar Siswa Pada Kelas XII IPA Kartiyah Kartiyah
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n1.p1-6

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktifitas siswa terkait konsep perhitungan luas daerah yang dibatasi kurva melalui metode pemberian pelajaran antar siswa. Penelitian ini didasari karena adanya kendala dalam proses belajar mengajar, yaitu keseganan siswa bertanya kepada guru. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti kurangnya rasa percaya diri, tidak memiliki persiapan dalam menerima materi, dan takut bertanya. Selain itu, pembelajaran di sekolah masih menggunakan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode pemberian pembelajaran antar siswa, dengan tujuan untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan pemahaman konsep menghitung konsep luas daerah. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah XII IPA 1. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa metode pemberian pelajaran antar siswa dapat meningkatkan aktifitas siswa ditandai dengan: meningkatnya keterlibatan siswa dalam memperoleh pengetahuan ,meningkatnya rasa keingintahuan, meningkatnya kerja sama antar siswa. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa metode pemberian pelajaran antar siswa dapat meningkatkan pemahaman konsep yang ditunjukkan oleh meningkatnya hasil belajar, meskipun pada beberapa konsep yang membutuhkan penguasaan siswa terhadap materi prasyarat metode ini belum menunjukkan dapat meningkatkan hasil belajar.Kata kunci: aktifitas siswa, pemahaman konsep, luas daerah, pemberian pelajaran antar siswa Abstract ” This research was conducted to Improve student activities and understanding of the concept in calculating the width of area bounded by curve through the method of providing lessons among students in 12th grade science. This research is based on some problems in learning process, such as the reluctance of students to ask their teacher. This is caused lack of preparation in receiving material and fear of asking. In addition, learning in schools still uses conventional learning. Therefore, this research uses a method of providing learning between students. The objective of the research is to increase students activity in the classroom and understand the concept. This research is a Classroom Action Research. The subject of this research was XII IPA 1. As a result, students are less able to develop creativity in the learning process in the classroom. The results of the study concluded that the method of providing lessons among students can increase student activity, marked by: increasing student involvement in gaining knowledge, increasing curiosity, increasing cooperation between students. The conclusion of this study shows that the method of providing lessons among students can improve the understanding of concepts shown by increasing learning outcomes, although some concepts that require student mastery of the prerequisite material on this method have not been shown to improve learning outcomes.Keywords: student activities, understanding concept, area, giving learning between students.
EFFECTIVENESS OF STUDENT WORKSHEET ORIENTED ON THE GUIDED DISCOVERY LEARNING USING MIND MAPPING TO FACILITATE STUDENTS SCIENCE PROCESS SKILLS Lathifatuz Zuhriyah; Wahono Widodo
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n1.p7-10

Abstract

This study aims to describe the effectiveness of student worksheet oriented on the guided discovery learning using mind mapping to facilitate students science process skills. The data collection method was obtained from the test method with the type of one group pretest posttest design research. The study was conducted in class VIII-B MTsN Gresik with 30 students. The results showed as many as 27 students received n-gain scores in the high category and 3 students received n-gain scores in the medium category. In this study, it can be concluded that the student worksheet oriented guided discovery learning uses mind mapping to facilitate students' science process skills declared feasible in terms of effectiveness based on the science process skills test data, each student has a high category and the improvement science process skills indicator data that has a high category.Kata Kunci: worksheet, guided discovery, mind mapping, science process skills
DEVELOPMENT OF STUDENTS' UNDERSTANDING OF EXPONENTIAL BASED ON COGNITIVE STYLE Eka Novi Arisandi; Yusuf Fuad
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n1.p10-20

Abstract

Abstrak ” Pemahaman adalah faktor penting dalam pembelajaran matematika. Salah satu teori tentang pemahaman adalah Teori Pirie-Kieren. Teori Pirie-Kieren menjelaskan tentang pertumbuhan pemahaman. Faktor internal yang mempengaruhi pemahaman siswa adalah gaya kognitif. Ada berbagai jenis gaya kognitif, salah satunya adalah gaya kognitif pemahaman konsep berbasis waktu, yaitu gaya kognitif Reflektif-Impulsif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat pemahaman siswa SMP tentang perpangkatan berdasarkan teori Pirie-Kieren dan gaya kognitif reflektif-impulsif. Penelitian ini menggunakan Matching Familiar Figure Test (MFFT), Tes Kemampuan Matematika (TKM) dan Tes Pemahaman Materi Perpangkatan (TPMP) dan juga pedoman wawancara untuk menggambarkan tingkat pemahaman siswa tentang Perpangkatan berdasarkan teori Pirie-Kieren. Subjek penelitian adalah siswa kelas dua. Berdasarkan hasil pemberian TPMP diperoleh 7 siswa dengan gaya kognitif reflektif dan 10 siswa dengan gaya kognitif impulsif. Berdasarkan hasil pemberian TKM, dari 7 siswa dengan gaya kognitif reflektif diperoleh 4 siswa dengan kemampuan matematika tinggi dan 2 siswa dengan kemampuan matematika rendah. Pada gaya kognitif impulsif, 10 siswa memperoleh 3 siswa dengan kemampuan matematika tinggi, seorang siswa dengan kemampuan matematika sedang dan 6 siswa dengan kemampuan matematika rendah. Selanjutnya, dengan mempertimbangkan nilai hasil TPMP dan kesukarelaan siswa, dipilih 4 subjek penelitian dengan kemampuan matematika tinggi, ada 2 subjek dengan gaya kognitif reflektif dan 2 subjek dengan gaya kognitif impulsif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa SMP tentang perpangkatan berdasarkan teori Pirie-Kieren dan gaya kognitif reflektifimpulsif adalah, (1) siswa dengan gaya kognitif reflektif dapat mencapai tingkat observing padalevel pemahaman oleh Teori Pirie-Kieren dan (2) siswa dengan gaya kognitif impulsif juga mencapai level observing pada level pemahaman oleh Teori Pirie-Kieren.Kata kunci: Pemahaman, Perpangkatan, Teori Pirie-Kirien, Reflektif-Impulsif Abstract ” Understanding is an important factor in mathematics teaching learning. One of theories about understanding is Pirie-Kierens Theory. Pirie-Kieren's theories explain about growth of understanding. Internal factors that influence students' understanding include cognitive style. There are various types of cognitive styles, one of which is a time-based cognitive style of concept understanding, namely the Reflective-Impulsive cognitive style. The purpose of this study is to describe the level of junior high school students' understanding of the exponential based on of Pirie-Kieren's theory and reflective-impulsive cognitive style. This research used Matching Familiar Figure Test (MFFT), Mathematics Ability Test (TKM) and Departure Material Understanding Test (TPMP) and also interview guidelines to describe the level of students' understanding of exponential based on Pirie-Kieren's theory. The subjects of the study were students in second grade. Based on the results of giving TPMP obtained 7 students with reflective cognitive style and 10 students with impulsive cognitive style. Based on the results of giving TKM, from 7 students with reflective cognitive styles obtained 4 students with high mathematical abilities and 2 students with low mathematical abilities. In impulsive cognitive style, 10 students obtained 3 students with high mathematical ability, a student with moderate mathematical ability and 6 students with low mathematical ability. Furthermore, taking into account the value of the results of TPMP and students' willingness to choose 4 subjects with high mathematical ability, there are 2 subjects with reflective cognitive style and 2 subjects with impulsive cognitive style. The results showed that the level of junior high school students' understanding of the material in terms of Pirie-Kieren's theory and reflective-impulsive cognitive style were, (1) students with reflective cognitive style could reach the observing level at the level of understanding of Pirie-Kieren's theory and (2) students with impulsive cognitive style can reach the level of observing at the level of understanding of the Pirie-Kieren theory.Keywords: Understanding, Exponential, Pirie-Kierens Theory, Reflective-Impulsive.
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Wanda Ika Narianti; Masriyah Masriyah
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n1.p21-41

Abstract

Abstrak ” Kemampuan berpikir kritis adalah kecakapan memecahkan masalah yang dilakukan seseorang secara sistematis dan reflektif dalam mengolah informasi yang diperoleh ketika dihadapkan pada suatu masalah. Melalui berpikir kritis, siswa dapat mengambil keputusan secara tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Akan tetapi dalam pembelajaran matematika, kemampuan berpikir kritis kurang mendapat perhatian karena seringkali siswa mendapatkan soal yang dalam proses mengerjakannya menggunakan prosedur rutin. Selain itu, juga perlu memperhatikan gaya kognitif siswa karena setiap siswa memiliki karateristik yang berbeda dalam waktu yang diperlukan untuk menjawab soal dan kesalahan jawaban yang dihasilkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMP yang bergaya kognitif reflektif, impulsif, fast accurate, dan slow inaccurate dalam memecahkan masalah matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII yang bergaya kognitif reflektif, impulsif, fast accurate, dan slow inaccurate masing-masing sebanyak 1 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes gaya kognitif MFFT (matching familiar figure test), tes kemampuan matematika, tes pemecahan masalah matematika, dan wawancara. Teknik analisis data berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yang meliputi klarifikasi, asesmen, inferensi, dan strategi pada setiap langkah pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, siswa bergaya kognitif reflektif mampu melakukan klarifikasi, asesmen, dan inferensi. Siswa bergaya kognitif impulsif mampu melakukan strategi. Siswa bergaya kognitif fast accurate tidak mampu melakukan klarifikasi, asesmen, inferensi, dan strategi. Siswa bergaya kognitif slow inaccurate mampu melakukan asesmen.Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Memecahkan Masalah, Gaya Kognitif Abstract ” Critical thinking abilities is the ability to solve problems by someone systematically and reflectively in processing information obtained when faced with a problem. Through critical thinking, students can make appropriate decisions to solve these problems. However, in learning mathematics, critical thinking abilities receive less attention because students often get questions that in solved by using routine procedures. In addition to paying attention the critical thinking abilities, it is also necessary to pay attention to students' cognitive styles because each student has different characteristics in the time needed to answer questions and the resulting answer errors. This research is a qualitative descriptive study, which aims to describe the critical thinking abilities of junior high school students who have reflective, impulsive, fast accurate, and slow inaccurate cognitive styles in solving mathematical problems. The subjects in this study were eighth-grade junior high school students who had reflective, impulsive, fast accurate, and slow inaccurate cognitive styles of 1 student each. Data collection techniques in this study used the MFFT cognitive style test (matching familiar figure test), mathematics ability test, mathematical problems solving test and interviews. Data analysis techniques are based on indicators of critical thinking abilities that include clarification, assessment, inference, and strategy at each step of problems solving. The results showed that reflective cognitive style students were able to clarification, assessment, and inference. Impulsive cognitive style students can do the strategy. Fast accurate cognitive style students are not able to clarification, assessment, inference, and strategy. Slow inaccurate cognitive style students can do assessment.Keywords: Critical Thinking Abilities, Problem Solving, Cognitive Style
Pengaruh Kecemasan Matematika dan Motivasi Belajar terhadap Prokrastinasi Akademik Nanda Mellenia Amin Putri; Ika Kurniasari
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v3n1.p42-45

Abstract

Abstrak ” Prokrastinasi adalah penundaan yang disengaja dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Efek dari prokrastinasi dapat berakibat negatif pada emosi, mengakibatkan stress, dan akan mengganggu kegiatan sehari-hari. Jenis prokrastinasi yang berhubungan dengan kerja akademik adalah prokrastinasi akademik. Dengan mengingat pentingnya matematika dalam sehari-hari, peserta didik diharapkan dapat meminimalisir perilaku prokrastinasi akademik yang berefek negatif pada keoptimalan kerja akademik dan efikasi akademik pada matematika. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prokrastinasi akademik adalah kecemasan matematika dan motivasi belajar. Kecemasan matematika adalah kecemasan yang disebabkan oleh peristiwa yang berhubungan dengan matematika yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan motivasi belajar adalah dorongan-dorongan yang membuat seseorang melakukan kegiatan belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari kecemasan matematika dan motivasi belajar terhadap prokrastinasi akademik. Dengan sampel 31 peserta didik SMAN 1 Krian, data dikumpulkan dengan menggunakan angket kecemasan matematika, angket motivasi belajar, dan angket prokrastinasi akademik. Pengaruh kecemasan matematika dan motivasi belajar terhadap prokrastinasi akademik dicari dengan menggunakan koefisien korelasi dan koefisien penentu. Koefisien korelasi berganda kecemasan matematika dan motivasi belajar dengan prokrastinasi akademik adalah 0,451 dengan koefisien penentu berganda 20,3%. Kemudian koefisien korelasi parsial kecemasan matematika dengan prokrastinasi akademik apabila motivasi belajar dikontrol adalah 0,423 dan koefisien penentu parsial sebesar 17,89%. Koefisien korelasi parsial motivasi belajar dengan prokrastinasi akademik apabila kecemasan matematika dikontrol adalah -0,141 dan koefisien penentu parsialnya adalah sebesar 1,98%.Kata Kunci: kecemasan matematika, motivasi belajar, prokrastinasi akademik. Abstract ” Procrastination is an intentional delay in doing activities. Procrastination can cause negative effects on emotions, stress, and interfering with everyday life. Procrastination type that related to academic work is academic procrastination. On a more important note, we need to keep in mind how important mathematics is in our lives and students are expected to minimalize academic procrastination behavior that could make academic works less optimal and negative effects on academic efficacy on mathematics learning. Many factors could contribute to academic procrastination levels. Two of them are mathematics anxiety and learning motivation. Mathematics anxiety is an anxious feeling caused by events related to mathematics that will happen in the future. Whilst learning motivation is the stimulus that drives a person to learn. The aim of this research is to find out the relationship between mathematics anxiety and learning motivation with academic procrastination. Using 31 students of SMAN 1 Krian as the sample, the data is gathered with a mathematics anxiety questionnaire, learning motivation questionnaire, and academic procrastination questionnaire. The multiple correlation coefficient of mathematics anxiety and learning motivation with academic procrastination is 0,451 while the coefficient of determination is 20,3%. The partial correlation coefficient of mathematics anxiety with academic procrastination is 0,423 while the coefficient of determination is 17,89%. Lastly, the partial correlation coefficient of learning motivation with academic procrastination is -0,141 while the coefficient of determination is 1,98%.Keywords: mathematics anxiety, learning motivation, academic procrastination.

Page 1 of 1 | Total Record : 5

 1 

Filter by Year

2019 2019


Reset
Filter By Issues
All Issue Vol. 6 No. 2 (2022): JPPMS Vol. 6 No. 1 (2022): JPPMS Vol. 5 No. 1 (2021): Vol. 5, No. 1 (2021) Vol 5, No 1 (2021): Vol. 5, No. 1 (2021) Vol. 5 No. 2 (2021) Vol. 4 No. 2 (2020): Vol. 4, No. 2 (2020) Vol 4, No 2 (2020): Vol. 4, No. 2 (2020) Vol 4, No 1 (2020): Vol. 4, No. 1 (2020) Vol. 4 No. 1 (2020): Vol. 4, No. 1 (2020) Vol 3, No 2 (2019): Vol. 3, No. 2 (2019) Vol. 3 No. 2 (2019): Vol. 3, No. 2 (2019) Vol 3, No 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019) Vol. 3 No. 1 (2019): Vol. 3, No. 1 (2019) Vol. 2 No. 2 (2018): Vol. 2, No. 2 Vol 2, No 2 (2018): Vol. 2, No. 2 Vol. 2 No. 1 (2018) Vol 2, No 1 (2018) Vol. 1 No. 2 (2017): Volume 1, No. 2 (2017): Second Edition Vol 1, No 2 (2017): Volume 1, No. 2 (2017): Second Edition Vol. 1 No. 1 (2017): First edition Vol 1, No 1 (2017): First edition More Issue