cover
Contact Name
Artono Raharjo
Contact Email
artonor@unisma.ac.id
Phone
+6281333205616
Journal Mail Official
jtm@unisma.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144 Jawa Timur
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JTM
ISSN : -     EISSN : 23376546     DOI : -
Jurnal ini untuk mewadahi dan menjembatani civitas akademi, profesional dan pemerhati dalam bidang mechanical engineering, khususnya bidang tekhnologi manufaktur dan konversi energi dalam menuangkan hasil penelitian yang belum pernah dipublikasikan.
Articles 245 Documents
PENGARUH VARIASI JUMLAH CAMPURAN PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET BATANG JAGUNG Ahmad Saifuddin
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGARUH VARIASI JUMLAH CAMPURAN PEREKATTERHADAP KARAKTERISTIK BRIKETBATANG JAGUNG Ahmad Saifuddin21401052060 Jurusan MesinFakultas TeknikUniversitas Islam MalangAhmadsaifuddin18@gmail.com ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah campuran perekat terhadap karakteristik briket batang jagung. Berdasarkan penelitian hal ini dimaksudkan mengambil populasi dan sampel, variable terikat, variable bebas, variable terkendali, metode pengumpulan data berdasarkan hasil dari 9 pengujian yakni nilai kalor, kadar air, kadar abu, berat jenis, fixed carbon, volatile metter, stability, shatterindex, dan durability. Hasil penelitian menggunakan analisisdeskriptif untuk menggambarkan variasi perekat pada karakteristik briket batang jagung, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variasi perekat pada karakteristik briket peneliti menggunakan analisis varians (ANAVA) satu arah. Hasil penelitian  menunjukkan hubungan antara jumlah perekat dengan karakteristik briket batang jagung dihasilkan rata-rata dari pengujian pada masing-masing variasi nilai kalor, kadar air, kadar abu, berat jenis, fixed carbon, volatile metter, stability, shatter index, dan durability.Kata Kunci : pengaruh jumlah perekat terhadap pembuatan briket batang jagung.
ANALISIS VARIASI KUAT ARUS TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKERASAN LAPISAN ZN PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA A36 Troy Febrianto; Unung Lesmanah; Mochammad Basjir
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era yang berkembang pada saat ini, masyarakat ataupun pabrik mengalami kemajuan yang signifikan. Banyak sekali barang yang dibuat manusia, untuk tujuan kebutuhan sehari – hari ataupun untuk kebutuhan produksi. dinama barang itu banyak yang dibuat dari logam/baja. Dari macam-macam jenis logam, logam juga memiliki kekurangan yang sangat umum yaitu rentan terhadap korosi. Maka perlu dilakukan pelapisan untuk meningkatkan daya Tarik, dikarenakan logam setelah dilapisi akan terlihat lebih indah, mengkilat, dan memiliki tingkat keawetan yang tinggi.. Pada penelitian ini menggunakan baja A36, dimana baja A36 termasuk jenis baja karbon rendah yang memiliki kekerasan rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan variasi arus terhadap ketebalan dan kekerasan lapisan zinc atau seng selama proses electroplating.Pada penelitian ini menggunakan metode pelapisan electroplating dengan pelapisnya yaitu zinc. Variasi kuat arus pelapisan yaitu 5 A, 15 A, 25 A, dengan waktu pelapisan 60 menit, didapatkan hasil pengujian ketebalan menggunakan Coating Thickness Gauge, hasil pengujian ketebalan tertinggi didapat pada variasi arus 25 A yaitu 3,9 μm, Sedangkan hasil ketebalan ter rendah di dapat pada arus 5 A mendapatkan nilai ketebalan 1,8 μm. Sedangkan hasil uji kekerasan menggunakan Hardness Vickers didapatkan nilai kekerasan tertinggi dengan variasi kuat arus 25 A dengan nilai kekerasan 528,2 HV, sedangkan nilai kekerasan terendah didapat pada kuat arus 5 A dengan nilai kekerasan 400,1 HV. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi arus pada proses pelapisan maka semakin besar ketebalan dan kekerasan semakin tinggiKata kunci: Baja A36, Electropating, Variasi Kuat Arus, Zinc, Uji kekerasan, Uji ketebalan
ANALISI MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN PADA PENGECORAN ALUMUNIUM PADUAN MAGNESIUM Ahmad Nidhom Uddin; Unung Lesmanah; Mochammad Basjir
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTProses pengecoran logam adalah proses pembuatan produk dimana logam terlebih dahulu dilebur ke dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam cetakan dimana polanya terlebih dahulu dibuat, sampai logam cair tersebut memadat kemudian dikeluarkan dari cetakan. Kemudian proses pengecoran terutama memiliki tiga bagian, satu adalah proses pembuatan cetakan, yang lainnya adalah proses pembuatan bahan inti, dan yang ketiga adalah proses pengecoran logam. Hasil yang diperoleh dari berbagai unsur salah satunya adalah uji mikrostruktur, dengan penambahan magnesium (Mg) lebih banyak.Hasil analisis komputasi coran aluminium dan paduan magnesium untuk mencari nilai kekerasan magnesium yang ditentukan untuk masing-masing magnesium oleh media ekstraksi ketapang. Nilai kekerasannya adalah 236,5 HV untuk campuran 5% Mg pada media ekstraksi ketapang, 318,2 HV untuk campuran 10% pada media ekstraksi Ketapang, dan 323,2 HV untuk campuran 15% Mg pada media ekstraksi ketapang. Dari hasil penelitian ini, nilai kekerasan tertinggi diperoleh pada paduan magnesium 15%, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar perubahan persentase penambahan magnesium (Mg) dan media pendingin pada pengecoran aluminium, semakin keras Kekerasan dan bentuk senyawa intermetalik yang mengarah pada peningkatan sifat mekanik. Kata kunci: aluminium, magnesium, proses pengecoran, air laut, Ekstra Daun Ketapang, larutan HCL, kekerasan Vickers, struktur mikroABSTRACTThe metal casting process is a product manufacturing process that begins with melting the metal into a smelting furnace and then pouring it into a mold that is first made into a pattern,until the molten metal freezes and then is removed from the mold. There are three main parts to the casting process, the first is the mold making process, the second is the core manufacturing process and the third is the metal casting process. The results obtained from the many kinds of alloying elements above, one of which is from the microstructure testing conducted by concluding that the more magnesium (Mg) is added.The results of the analysis and calculation of aluminum casting with magnesium alloy, to find the hardness value of magnesium alloy, the ketapang extract media was determined for each magnesium alloy. for a mixture of 5% Mg in ketapang extract media, the hardness value was 236.5 HV, for a 10% mixture in Ketapang extract media a hardness value was 318.2 HV and for a mixture of 15% Mg in ketapang extract media a hardness value was 323.2 HV. From the results of this study, the highest hardness value was obtained in the Mg alloy of 15%, so it can be concluded that the more the percentage of addition of Magnesium (Mg) and the variation of the cooling medium in aluminum casting will produce a harder hardness and also form intermetallic compounds that cause mechanical properties increase.Keywords :    Aluminum, Magnesium,Casting Process,Seawater, Ketapang Leaf Extract, HCL Solution, Vikers Hardness, Microstructure
ANALISIS PENGARUH BENTUK SUPPORTING PROFILE TERHADAP DEFLEKSI DAN TEGANGAN MAKSIMUM PADA LEG SUPPORT BEJANA TEKAN VERTIKAL Ghea Sandika; Priyagung Hartono; Ismi Choirotin
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bejana tekan (pressure vessel) merupakan wadah tertutup untuk menampung sebuah fluida bertekanan tinggi baik berbentuk cair maupun gas. Salah satu komponen pada bejana tekan yang menerima pembebanan terbesar supporting profile. Dimana bejana tekan horisontal menggunakan supporting profile tipe saddle support sedangkan bejana tekan vertikal menggunakan supporting profile tipe leg support atau skirt. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan besarnya tegangan yang terjadi pada supporting profile tipe leg support pada bejana tekan vertikal dengan harapan didapatkan tipe profil yang efektif digunakan sebagai penyangga pada bejana tekan vertikal. Material yang digunakan adalah ASME SA-36. Pada penelitian ini menggunakan metode elemen hingga dengan memanfaatkan software ANSYS 18.2. Analisis ini dimulai dengan merancang sebuah bejana tekan dengan massa sebesar 24.172,92 Kg dengan berisi fluida air yang ditopang oleh supporting profile tipe leg support dengan variasi yakni Profil Hollow, Profil Siku, dan Profil H-beam. Dimensi dari semua tipe profil adalah ukuran 100 x 100 x 8mm, 125 x 125 x 8mm dan 150 x 150 x 8mm.Hasil dari simulasi dibandingkan dengan hasil perhitungan matematis sebagai verifikasi. Dan hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa defleksi dan tegangan terkecil terjadi pada leg support tipe profil hollow berdimensi 150 x 150 x 8mm. Dimana defleksi yang terjadi hanya sebesar 0,0093 mm dan tegangan maksimum hanya 24,444 MPa Kata Kunci: Bejana Tekan; Supporting Profil; Leg Support; Defleksi; Menekankan
ANALISIS KETEBALAN dan KEKERASAN PADA PROSES ELECTROPLATING CHROME PADA BAJA ST 37 DENGAN PELAPISAN DASAR COPPER A ridhoni Al-Hikmani; Nur Robbi; Mochammad Basjir
Jurnal Teknik Mesin Vol. 18 No. 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir setiap orang menggunakan alat-alat logam: perhiasan yang berbeda, furnitur, kerajinan yang berbeda, suku cadang sepeda motor, mobil, dan banyak lagi. Beberapa logam yang digunakan adalah baja. Penelitian ini bertujuan menemukan pengaruh waktu pencelupan dengan  memvariasikan 45 menit, 90 menit, 135 menit, tegangan 2 volt, dan arus 15 amp, ditemukan pengaruh waktu perendaman pada proses elektroplating terhadap ketebalan dan kekerasan lapisan baja ST37.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ketebalan lapisan tertinggi untuk proses pelapisan tembaga-kromium terjadi pada waktu pencelupan 135 menit, tegangan 2 volt dan arus 15 amp pada nilai 19,8 µm, mencapai nilai kekerasan tertinggi. Ditampilkan. Proses elektroplating tembaga-kromium, waktu perendaman 135 menit, tegangan 2 volt, arus 15 amp, nilai 656,9 VHN. Artinya, semakin lama waktu perendaman yang digunakan, maka lapisan akan semakin tebal dan keras. Kata Kunci: Waaktu pencelupan, Elektroplating, Baja ST37, Ketebalan, Kekerasan