cover
Contact Name
Prodi Penelitian & Evaluasi Pendidikan, Pascasarjana UNNES
Contact Email
jere@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jere@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Postgraduate, Universitas Negeri Semarang Kelud Utara III, Semarang 50237 Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Research and Educational Research Evaluation
ISSN : 22526420     EISSN : 25031732     DOI : https://doi.org/10.15294/jere
Core Subject : Education,
Journal of Research and Educational Research Evaluation is a fully refereed international journal publishing original academic articles that promote educational processes and outcomes that are both well-informed and evidence-based. The journal is deliberately multi-disciplinary and broad in its scope, and addresses rigorous research and evaluation at all levels, and in all sectors and ages of education. The journal publishes papers which report results of: original research and evaluation studies; secondary analyses of existing (international) data sets; meta-analyses and reviews synthesizing evidence and guidelines for practice. Journal of Educational Research and Evaluation also invites articles about the use and evaluation of evidence in practice, theoretical, conceptual, methodological and substantive issues in research and evaluation, as well as position papers related to issues about evidence-based education.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2015)" : 9 Documents clear
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR PEMBELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU BERBASIS STARTER EXPERIMENT APPROACH BERWAWASAN KONSERVASI
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penilaian psikomotor IPA berbasis kompetensi yang valid, reliabel dan praktis. Instrumen penilaian diujicobakan pada siswa kelas V SD tahun pelajaran 2013/2014 dengan melibatkan 5 guru sebagai sampel penilai.Penelitian ini menggunakan desain eksperimental. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, terpilih SDN 2 Windusari sebagai kelas eksperimen, SDN 1 Windusari sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan angket. Analisis data bersifat kuantitatif untuk mengetahui efektivitas model secara empirik dengan menggunakan analisis multivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwaprosedur pengembangan model di SD mampu menghasilkan instrumen penilaian yang valid,riliabel dan praktisdengan skor rerata masing-masing sebesar 3,7 (valid); 3,7 (reliabel) dan 3,7 (praktis). Koefesien κ inter rater hasil penilaian terhadap keefektifan instrumen sebesar 0,75, sehingga memenuhi syarat reliabel; tingkat keterlaksanaan model memiliki konsistensi yang tinggi,terbukti percentage of egreement mencapai 84,85%; dan ditemukan adanya perbedaan prestasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Olah data uji banding dua sampel T-test didapat angka sig = 0,938 = 93,8%. Hasil penelitian, disimpulkan bahwa instrumen PAP-IPA materi tumbuhan hijau berbasis kompetensi layak dan dapat meningkatkan penguasaan kompetensipsikomotor. Padapenerapan, seluruh instrumen valid, reliabel, dan praktis.This study aims to produce a psychomotor assessment instrument competency-based valid, reliable and practical. This study used an experimental design. Sampling using random cluster sampling, SDN 2 Windusari as an experimental class, SDN 1 Windusari as the control class. Methods of data collection using the methods of documentation, observation, and questionnaires. Analysis of quantitative data to determine the effectiveness of the model empirically by using MANOVA one lane. The results showed that the model development procedure in SD is able to produce a valid assessment instruments and riliabel, with a mean score of 3.7 each (valid); 3.7 (reliable). Κ coefficient of inter-rater assessment of the effectiveness of the instruments of 0.75, making it eligible reliably; keterlaksanaan level model has a high consistency, proven percentage of egreement reached 84.85%; and achievement differences were found between the experimental class and control class. If the comparative test data two samples T-test figures obtained sig = 0.938 = 93.8%. Comparative tests obtained sig = 0,000 t = 0. Based on the findings, it was concluded that the IPA instrument PAP-green plant material competency-based approach to conservation-minded SEA feasible and may improve psychomotor competency mastery. At implementation, the entire instrument is valid, reliable, and practical.
PENILAIAN BERFIKIR KRITIS DAN KARAKTER DEMOKRATIS SISTEM POLITIK INDONESIA DENGAN METODE ROLE PLAYING BERBASIS KONSERVASI
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development dengan tujuan untuk memotret penilaian pembelajaran yang sudah ada, mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran dan menguji validitas, reliabilitas serta keefektifan produk. Pengembangan instrumen mengacu pada model Borg and Gall. Instrumen ini dirancang untuk mengukur ranah afektif (karakter demokratis) dan ranah kognitif (kemampuan berfikir kritis). Teknik pengumpulan data dengan metode tes, dokumentasi, observasi, wawancara, dan angket. Analisis data pada produk awal divalidasi oleh pakar untuk mendapatkan validitas isi. Selanjutnya, instrumen diujicobakan secara terbatas kepada peserta didik di SMA Negeri 1 Welahan Jepara. Hasil ujicoba instrument kemampuan berfikir kritis diukur validitas dengan rumus product moment. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha. Tingkat kesukaran soal dan daya pembeda juga diukur. Pada instrument penilaian karakter demokratis yang diukur adalah validitas dan reliabilitas. Hasil pengukuran menunjukkan instrument penilaian pembelajaran yang dikembangkan valid, reliabel, praktis dan efektif.This study used Research and Development (R&D) whose objective were to highlight the existing learning assessment and to develop a new learning assessment by testing validity and reliability, as well as the effectiveness of the well-developed product. This study referred to Borg and Gall model. The instrument of this study, that is the developed product, was organized to assess the affective domain (democratic character) and the cognitive domain (critical thinking ability). Additionally, the methods of data collection were using tests, documentation, observation, interviews, and questionnaires. The data analysis of the preliminary product was validated by some experts to obtain the content validity. Afterwards, the well-developed product was only tried out to the students of State Senior High School 1 of Welahan-Jepara. The try out result of critical thinking ability was analyzed by using the formula of ‘product moment’ to measure the validity. Meanwhile, the reliability test was using the formula of ‘alpha’. Furthermore, the difficulty level of the items and discrimination power were also measured. Moreover, the instrument of democratic character assessment also measured the validity and reliability. Finally, the resultsof this study showed that the instrument of well-developed learning assessment was valid, reliable, practical, and effective.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA PADA PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROBLEM SOLVING BERBASIS TIK
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilaian guru terfokus pada ranah kognitif. Pemecahan masalah tersebut, peneliti mengembangkan instrumen Penilaian Unjuk Kerja (PUK). Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development bertujuan menghasilkan instrumen PUK pada pembelajaran matematika materi segitiga kelas VII dengan model problem solving berbasis TIK yang valid dan reliabel. Model pengembangan instrumen penelitian ini mengacu model Borg and Gall (2003: 271), yang disesuaikan. Instrumen PUK diterapkan pada model pembelajaran problem solving dengan empat langkah dan penyelesaian tugas rumah melalui e_mail.   Produk instrumen PUK ini divalidasi isi oleh 7 ahli dan praktisi. Instrumen yang dikembangkan diujicobakan, hasilnya menunjukkan: (1)Instrumen  PUK karakter tanggung jawab dan keterampilan memecahlan masalah valid oleh validator dan valid secara empiris diukur menggunakan analisa factor eksploratori, nilai loading factornya melampaui  cut off point (0,55). (2)Instrumen PUK kemampuan memecahkan masalah menggunakan uji product moment, uji daya beda dan uji tingkat kesukaran, menunjukkan 6 butir soal valid dari 8 butir soal.  (3)Reliabilitas instrumen PUK karakter tanggung jawab dan keterampilan memecahkan masalah diuji menggunakan ICC, memenuhi kriteria yang ditetapkan ( > 0,70). (4)Reliabelitas instrumen PUK kemampuan memecahkan masalah diuji menggunakan  rumus Sperman-Brown, nilainya  0,810. Instrumen PUK dikembangkan terbukti valid, reliabel dan efektif
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SENI LUKIS BERBANTUAN APLIKASI TUX PAINT GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ALAM DI SEKOLAH DASAR
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan model pembelajaran berbantuan aplikasi tux paint merupakan penelitian yang mengembangkan bentuk kegiatan belajar mengajar apresiasi seni lukis melalui game education yang menampilkan gambar lebih menyenangkan guna meningkatkan kemampuan menggambar alam bagi siswa. Pengembangan produk pembelajaran mengacu pada model 4D yang terdiri dari define, design, develop, dan dessiminate Thianggarajan (1974). Produk penelitian ini berupa panduan model tux paint yang terdiri dari Silabus, RPP, dan panduan langkah – langkah penerapan menggambar dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan: (1) panduan model tux paint yang dikembangkan meliputi ; (a) pengenalan tools aplikasi tux paint, (c) langkah – langkah penerapan menggambar alam berdasarkan tema, dan (d) lampiran yang berisi rencana pelaksanan pembelajaran dan silabus; (2) produk pembelajaran yang dikembangkan valid dengan skor RPP 85,4, Panduan menggambar alam 93,4,dengan skor maksimal 100; (3) pembelajaran efektif ditunjukkan dengan: (a) analisi befor- after dengan uji homogenitas, dan uji normalitas (b) ekperimen pretes – post tes dengan uji homogenitas, dan uji normalitas serta daya beda dari nilai pretes – postes kelas eksperimen dan kelas control; (4) hasil angket respon siswa positif dengan rata-rata 94% dan hasil pengamatan kemampuan guru mengelola kelas baik dengan skor 80, jadi perangkat pembelajaran praktis.Assisted learning model development tux paint application is research to develop forms of teaching and learning activities appreciation of art through education game that displays images more enjoyable to increase the ability of the natural draw for students. Learning product development refers to the 4D model comprising define, design, develop, and dessiminate Thianggarajan (1974). The products of this research is a model guide tux paint consisting of syllabus, lesson plans, and a step - a step in the learning drawing application. The results showed: (1) manual models developed tux paint covering; (a) the introduction of tux paint application tools, (c) step - step application of natural drawing based on the theme, and (d) an attachment that contains lesson plans and syllabi implementation; (2) learning products developed RPP valid with a score of 85.4, 93.4 Free drawing nature, with a maximum score of 100; (3) Effective learning is shown by: (a) analysis befor- after the homogeneity test, and test for normality (b) experimental pretest - post test the homogeneity test, and test for normality and the power difference of the value of pretest - posttest experimental class and control class ; (4) the results of positive student questionnaire responses with an average of 94% and the observations of the teacher's ability to manage a good class with a score of 80, so the practical learning.
MODEL TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN TARI KUNTULAN BERBANTUAN MEDIA AUDIO-VISUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh produk perangkat pembelajaran seni tari di sekolah dasar yang valid, efektif dan praktis. Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Model pengembangan yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Thiagarajan atau 4-D dengan 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate) yang dalam penelitian ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan teknik percobaan perbandingan sempurna dengan pretest, pemberian perlakuan berbeda, dan posttest. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan komponen perangkat pembelajaran seni tari kuntulan valid. Hasil belajar kemampuan ekspresi seni tari kelompok eksperimen memperoleh rerata 76,48 dan kelompok kontrol 69,58. Berdasarkan hasil uji t dengan taraf signifikansi 0,001<0,5 maka dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol. Pengelolaan guru dalam pembelajaran terlaksana dengan skor 4,51 dengan kategori sangat baik. Respon siswa dalam pembelajaran mendapat rerata 3,68 dan termasuk berkategori sangat baik. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan komponen perangkat pembelajaran seni tari kuntulan valid, efektif dan praktis digunakan pada materi tari nusantara kelas 6 sekolah dasar. This study aims to obtain the product of learning the art of dance in primary schools valid, effective and practical. This type of research is developing. Development model used was developed byThiagarajan or 4-D with 4 phases: defining phase (define) , desigining phase (design) , developing phase (develop), and disseminating phase (disseminate). The study was conducted with an experimental method with perfect technique comparison with the pretest trial , giving different treatment , and posttest . The results of the study indicate that the shape and learning the art of dance component Kuntulan Results of learning ability a group of dance expression obtain experimental control group mean 76.48 and 69.58 . Based on t test significance level of 0.001<0.5 , it can be concluded that there is a significant difference between the experimental and control classes. Data management in learning terlaksanana teacher with a score of 4.51 with a very good category . The response of students in learning have a mean of 3.68 and including the excellent category . Conclusion The study shows that the shape and learning the art of dance component Kuntulan valid , effective and practical.
PERILAKU BELAJAR PENGELOLAAN WIRAUSAHA LAUNDRY DI SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji dan menganalisis perilaku belajar wirausaha dalam pengelolaan usaha laundry di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang, (2) mengkaji dan menganalisis perilaku belajar sebagai masukan produk/jasa yang diterapkan dalam usaha laundry di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang, (3) mengkaji dan menganalisis strategi-strategi belajar apa yang ditempuh untuk mewujudkan kepuasan pelanggan usaha laundry di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data adalah pemilik, karyawan dan pelanggan laundry. Teknik penarikan sampling dengan purposivesampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi, display data serta verifikasi dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku belajar wirausaha dalam pengelolaan usaha laundry di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang dalam aspek perencanaan adalah menetapkan tempat, tenaga kerja, alat-alat, bahan, dan fasilitas pendukung untuk publikasi. Perilaku belajar sebagai masukan produk/jasa yang diterapkan dalam usaha laundry di sekitar kampus Universitas Negeri Semarang.This study aims to (1) assess and analyze the behavior of entrepreneurial learning in the laundry business management around Semarang State University campus, (2) assess and analyze the behavior of learning as input products / services that are applied in the laundry business around Semarang State University campus, (3) assess and analyze the strategies of learning what is taken to achieve customer satisfaction oflaundry business around Semarang State Universitycampus. This study is a descriptive study with a qualitative approach. The data sourcesare the owner, employee and customer facilities. The validity of the data uses triangulation techniques and methods. The results shows that entrepreneurial behavior learned in the management of the laundry business around Semarang State University campus in the aspect of planning is to set the place, tools, materials, and supporting facilities for publication.The behavioral learning as the input products / services that are applied in the laundry business around Semarang State University campus.
WARUNG TEGAL: VISUAL AESTHETIC SASCULTURAL IDENTITY REPRESENTATION
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ciri khas Wartegyang cenderungmemilikikesamaanorientasi visual, sekalipunberadadalamberbagaiwilayah. Penelitianinimengungkapkanpersoalan: (1) bagaimanakah estetika visual Warteg di Sekaran pada bentuk fasad, tata-ruang dalam, tata-saji dan visualisasi nameboardnya? (2) bagaimanakah estetika visual Warteg di Sekaran merepresentasikan identitas budaya melalui fasad, tata-ruang dalam, tata-saji dan visualisasi nameboardnya? Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, dengan memusatkan pada riset lapangan, karena penelitian ini lebih banyak bersumber pada data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan, dengan latar penelitian berbagaiWarteg yang berada di sekitar kampus Unnes Sekaran-Gunungpati.Hasil yang diperoleh adalahsebagaiberikut. Pertama, semua bentuk penampilan fasad, tata-ruang, tata-saji, dan nameboard mencerminkan adanya suatu “keterbukaan”, “keterimaan”, pada siapapun, mempersepsikan manusia memiliki “kesetaraan”, mengetengahkan “egaliterisme” bagi siapapun. Semua bagian dari perbentukan Warteg yang selalu nampak tidak “berkelas” merupakan suatu cerminan “kesederhanaan” dari budaya yang membentuknya. Kedua, estetika visual Warteg memberikan representasi identitas budaya yang mencerminkan segala sikap dan perilaku kesederhanaan, keterbukaan, dan keterimaan, serta kesetaraan. Meneguhkan sebagai warung yang memiliki pangsa pasar menengah ke bawah, dengan pelayanan khas kedaerahannya, dan sistem pengelolaan “gotong-royong” dan “kekeluargaan”.This research is inspired by the existence of prevailing Warteg having similar visual orientation everywhere The Warteg is situated. This research propose two problems: (1) How is Wartegs visual aesthetic in term of the facade, interior design, product presentation and nameboard visualization of Warteg in Sekaran area ? (2) In what ways are the Wartegs visual aesthetic represent cultural identity through the facade, interior design, product presentation and nameboard visualization ? The research applies qualitative method focusing in field research with data obtained from various Warteg around UNNES campus in Sekaran-Gunung Pati. The result of the study showed the following, first, all performances physically of the Warteg reveal the sense of “familiarity” and “acceptance” toward everyone, that express the spirit “equality”and “egalitarianism”. All parts of Warteg that are usually “unsophisticated” shows “simplicity” of culture that shape the characteristic of Warteg. Second, visual aesthetic of Warteg represents cultural identity revealing all attitudes and behaviour of simplicity “familiarity” and “acceptance” as well “equality”. This condition strengthens the fact that Warteg the place of enjoy meals having consumer of middle and low level of society with particular local served and management system of family and “gotog-royong” orientation.
NILAI KEPAHLAWANAN PERAN TOKOH SUMANTRI DALAM LAKON MAHAWIRA SUMANTRI WAYANG ORANG NGESTI PANDAWA SEMARANG
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Norma yang dilakukan Sumantrisebagaiprajurit yang bertanggung jawab dalam pengabdiannya kepada raja dannegara patut diteladani.Fenomena jaman modern, akhlak pemimpin memprihatinkan. Urgensi nilai-nilai kepahlawanan pudar, setelah bangsa ini mengalami krisis.Penelitian ini mengupasnilai-nilai kepahlawanan peran tokoh Sumantri lakon Mahawira Sumantri Wayang Orang Ngesti Pandawa Semarang yang mempersoalkan: (1) Bentuk pertunjukan WO lakon Mahawira Sumantri (2) Karakter peran tokoh Sumantri (3) Nilai-nilaikepahlawanan peran tokoh Sumantri. Tujuannya: (1) mendeskripsikan bentuk pertunjukan lakon Mahawira Sumantri, (2) mendeskripsikan karakter peran tokoh Sumantri, (3) menemukan nilai-nilai kepahlawanan tokoh Sumantri.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis data trianggulasi, yaitu croscheck narasumber untuk dideskripsikan, dikategorikan, dan dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan.Penelitian ini berpijak analisis unsur-unsur wayang orang, yaitu ragam gerak tari, dialog, iringan, tembang, dekorasi, tata cahaya yang mendukung kepahlawanan Sumantri. Hasil penelitian merupakanbentuk pertunjukan menceritakan pengabdian Sumantri terhadap raja dan negara Maespati. Karakter Sumantri alus luruh, ditunjukkanirama ganggeng kanyut, gerak tari halus, pandangan mata tajam mengarah kebawah diagonal, tata busana dominan warna hitam,hijau. Nilai kepahlawanan tokoh Sumantri yaitu kepandaian berkompetisi perang, kemampuan perang sehingga berhasil memboyong Dewi Citrawati, keberanian perang melawan Rahwana. Saran bagi guru nilai kepahlawanan Sumantri dapat diimplementasikan kepada peserta didikdengan menjadi teladan ahlak. Norma made Sumantrisebagaiprajurit responsible in the service of the king dannegara should diteladani.Fenomena modern era, moral leader of concern. Urgency values of heroism faded, after the nation experienced this krisis.Penelitian mengupasnilai-value figures Sumantri heroic role play Sumantri Puppet Mahavira Semarang Ngesti Pandavas were questioned: (1) The form of play WO show Mahavira Sumantri (2) Character roles Sumantri figures ( 3) Value-nilaikepahlawanan role Sumantri figures. The goal: (1) describe the form of drama performances Sumantri Mahavira, (2) describe the role of the hero character Sumantri, (3) find the values Sumantri.Penelitian heroic figure this is a qualitative research with data analysis techniques triangulation, ie croscheck sources to be described, categorized and analyzed to produce this kesimpulan.Penelitian grounded analysis of the elements of puppet people, the variety of dance, dialogue, accompaniment, song, decoration, lighting supports Sumantri heroism. Merupakanbentuk research results show tells Sumantri devotion to king and country Maespati. Sumantri character Alus whole, ditunjukkanirama ganggeng kanyut, dance movement smooth, sharp eyes lead down diagonally, dressmaking dominant black color, green. Value heroic figure that intelligence compete Sumantri war, warfare capabilities that have won the Goddess Citrawati, courage war against Ravana. Suggestions for teachers heroism Sumantri value can be implemented to participants didikdengan be exemplary ahlak.
REPRESENTASI NILAI-NILAI TARI REYOGTURONGGO SETO DI DESA WONOREJOKECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG
Journal of Research and Educational Research Evaluation Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Representasi adalah sebuah cara untuk memaknai sebuah objek yang telah digambarkan dengan menggunakan bahasa. Setiap karya seni yang diciptakan manusia merupakan representasi nilai-nilai dari kehidupannya (life values). Berbagai nilai-nilai tersebut diungkapakan melalui karya seni, namun media yang digunakan untuk mengekspresikan nilai-nilai tersebut berbeda-beda. Misalanya seni tari media yang digunakan untuk mengekspresikannya dapat dilihat melalui gerak, pola lantai, komposisi, dan warna kostum. Nilai adalah sesuatu yang abstrak, bukan kongkret. Nilai hanya bisa dipikirkan, dipahami, dan dihayati. Nilai juga berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang bersifat batiniah. Nilai-nilai yang terdapat pada Tari Reyog Turunggo Seto yaitu nilai-nilai humanisme (human values) dan nilai-nilai non humanime (non human values). nilai-nilai humanisme (human values) adalah adalah nilai dalam kahidupan manusia dalam berbagai kegiatan, pengalaman, dan sikap manusia. Nilai-nilai non humanime (non human values) adalah nilai dalam kahidupan manusia dalam berbagai kegiatan, pengalaman, dan sikap manusia, namun tidak jalin¬-menjalin dengan eksistensi manusiawi dan tidak pula khas berlaku bagi manusia.Representation is a way to make sense of an object that has been described using the language. Each work of art created man represents the values of life (life values). Various values are disclosed through the artwork, but the medium used to express these values vary. Misalanya dance medium used to express them can be seen through the motion, floor pattern, composition, and color of the costumes. Value is something abstract, not concrete. Value can only be considered, understood and internalized. Value is also associated with the ideals, hopes, beliefs, and things that are spiritual. The values contained in Reyog Dance Turunggo Seto namely the values of humanism (human values) and the values of non humanime (non human values). the values of humanism (human values) is a is a value in human kahidupan in various activities, experiences, and human behavior. The values of non humanime (non human values) is the value in human kahidupan in various activities, experiences and attitudes of men, but not jalin¬-establish the existence of a typical human nor applicable to humans

Page 1 of 1 | Total Record : 9