cover
Contact Name
Muh. Rasywan Syarif
Contact Email
jurnalelfalaky@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6281343813497
Journal Mail Official
jurnalelfalaky@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
jl. Sultan Alauddin No.63, Romangpolong, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak
ISSN : 25497812     EISSN : 27228401     DOI : https://doi.org/10.24252/ifk.v4i1.14555
Core Subject : Religion, Science,
Elfalaky adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan/Program studi Ilmu Falak Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar yang merefleksikan diri sebagai wadah akademik untuk publikasi artikel ilmiah. Jurnal ini memfokuskan pada kajian/studi Ilmu Falak yang mengintegrasikan agama dan sain dalam berbagai aspeknya yang diharapkan dapat memberi referensi bagi pembaca/akademika dalam pengembangan wawasan akademik dan keilmuan diantaranya penentuan arah kiblat, awal waktu shalat, penentuan awal bulan kamariah, dan gerhana matahari atau bulan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 86 Documents
FENOMENA SUPERMOON DALAM PERSPEKTIF FIQH DAN ASTRONOMI Muhammad Himmatur Riza
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v4i1.14163

Abstract

AbstrakSupermoon merupakan bulan purnama yang terjadi saat bulan berada pada jarak terdekatnya dari Bumi (perigee). Bulan purnama selalu terjadi. Demikian juga dengan posisi bulan saat berada di titik terdekat dengan Bumi. Saat mengelilingi Bumi, bulan melintasi orbitnya yang elips sehingga akan ada saat bulan berada jauh dari Bumi di titik apogee dan ada saat dimana bulan berada dekat dengan Bumi ketika bulan menempati titik perigee. Dalam tinjauan fiqh, fenomena Supermoon  termasuk di dalam ayyām al-bīḍ atau hari-hari putih, dimana melaksanakan puasa tiga hari setiap bulan pada hari-hari yang disebut dengan puasa ayyām al-bīḍ merupakan suatu kesunnahan. Keywords : Supermoon, Perigee, Ayyām al-Bīḍ .
Eksplorasi Pemikiran Abu Ma’shar Al Falaky Tentang Manuasia dan Bintang Mursyid Fikri; Muh Rasywan Syarif
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v3i2.14152

Abstract

                                                                         AbstractOf the many sciences that once recognized his belief in giving color to the life of Islam, one of them is the science of astrology. One of the great scholars who introduced the widespread science of astrology was abu ma'shar Al-falaky, the title of al-falaky given to him because of his greatness in connecting natural events with human life. Therefore this paper will discuss some of the thought of abu ma'shar al-falaky in ash book ma'shar Alfalaky which discussed 14 chapters then the author tries to peel 4 chapters between the chapters namely lesson losing chapter, chapter year, ill-fitting article and article human relationship with the star. By combining with scientific studies.            Key Words : Abu Ma’Shar,thought,  Astrology
RUKYAH BIL QALBI PERSPEKTIF TAREKAT NAQSABANDIYAH KHALIDIYAH AL-ALIYAH JOMBANG Ahmad Fuad Al-Anshary
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v3i1.9776

Abstract

Penentuan awal bulan Kamariah di Indonesia belum menemukan kata sepakat untuk menunjuk satu kriteria. Hal ini karena masing-masing kelompok masih memegang teguh metode dan kriteria mereka sendiri yang dianggap paling benar. Perbedaan metode dan kriteria penentuan awal bulan Kamariah di Indonesia dilatar belakangi oleh banyaknya kelompok atau golongan yang dapat menentukan sendiri berdasarkan keyakinan masing-masing kelompok. Salah satu kelompok yang kerap kali berbeda dengan pemerintah dalam hal menentukan awal bulan Kamariah khusunya Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah adalah tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah yang ada di Jombang. Hal ini disebabkan karena kriteria dan metode penentuannya berbeda dengan pemerintah. Dalam keyakinan tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah meyakini adanya konsep rukyah bil qalbi, yang mana konsep keyakinan seperti ini tidak dimiliki oleh kelompok-kelompok yang lain.Fenomena ini kemudian menjadi unik, karena sebuah tarekat yang menurut ruang kajiannya adalah tasawuf, tetapi justru masuk dalam ranah kajian fiqih. Penentuan awal bulan seperti halnya yang dilakukan oleh tarekat Naqsabandiyah ini dipandang sebagai suatu yang masuk dalam ranah kajian fiqih. Secara geografis Jombang merupakan kota agraris, yang mana sebagian besar penduduknya adalah petani. Secara garis besar dalam segi budaya dan ketaatan beragama masyarakat Jombang sangat kuat. Oleh karena itu ketaatan terhadap pemuka agama juga kuat, seperti halnya ketaatan terhadap Mursyid tarekat.Keyword: awal bulan Kamariah, tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah, rukyah bil qalbi
TINJAUAN MATEMATIS TERHADAP KETETAPAN JADWAL ADZAN ISYA SEPANJANG TAHUN (Studi Kasus Di Datar, Putukrejo, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur) Agus Solikin
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v4i1.14263

Abstract

Tulisan ini menggambarkan tentang kasus perbedaan pelaksanaan awal waktu salat yang terjadi di Datar, Putukrejo, Loceret, Nganjuk. Hal ini disebabkan karena jadwal waktu adzan ditetapkan oleh kyai desa dan berbeda pada umumnya. Berangkat dari kasus tersebut di atas, maka penelitian ini dirancang dengan tujuan untuk mengetahui secara matematis adzan Isya  yang dikumandangkan telah atau belum masuk jadwal waktu salat. Guna mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dirancang dalam penelitian kualititatif dengan metode pengumpulan data observasi dan penelaahan literatur, kemudian dianalisis secara deskriptif induktif dengan pendekatan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa secara umum jadwal adzan Isya yang dikumandangkan secara matematis terjadi  17% atau 62 hari adzan yang dikumandangkan belum masuk waktu salat isya. Terkait dengan temuan ini, kiai setempat juga sudah meberikan solusi yaitu dengan mempertimbangkan budaya local setempat. Kata kunci :  Matematis, Jadwal Adzan, Datar Putukrejo
Telaah Kritis Syafaqul Ahmar dan Syafaqul Abyadh Terhadap Akhir Maghrib dan Awal Isya’ Siti Muslifah
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v1i1.3675

Abstract

Penentuan awal dan akhir waktu shalat berkaitan dengan fenomena matahari. Termasuk fenomena syafaq, khususnya syafaq ahmar dan syafaq abyadh sebagai tanda berakhirnya waktu maghrib dan dimulainya waktu isya’. Kedua syafaq ini muncul pada waktu yang berbeda pada tingkat pencahayaan di langit malam dimana syafaq ahmar muncul lebih dulu daripada syafaq abyadh. Adapun syafaq abyadh sebagaimana yang dipedomani oleh madzhab Hanafi dan Hambali digunakan pada saat normal, sedangkan pada waktu-waktu tertentu, madzhab tersebut juga menggunakan syafaqul ahmar sebagai penentu awal Isya’. Hal ini dapat terjadi karena hilangnya syafaq sebagai fenomena penentuan awal waktu Maghrib dan Isya’ merupakan dampak dari lintang dan musim yang bervariasi di tempat satu dan lainnya. Syafaq ahmar, yang juga dipengaruhi oleh kelembapan di atmosfer, pada garis lintang yang berbeda, keduanya baik syafaq ahmar atau abyadh akan hilang dalam interval waktu yang berbeda dari Maghrib untuk setiap harinya. Selain itu, pada musim yang berbeda keduanya akan hilang dalam waktu yang berbeda dari lokasi yang sama.
TOLERANSI PENYIMPANGAN PENGUKURAN ARAH KIBLAT Zainul Arifin
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v2i1.14159

Abstract

AbstrakPerhitungan dan pengukuran arah kiblat merupakan ijtihad. Ijtihad adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu perkara yang tidak dibahas dalam Al-Qur’an maupun Hadits dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan matang. Pengukuran arah kiblat hendaknya dilakukan seakurat mungkin agar tidak terjadi penyimpangan, sehingga dalam pengukuran arah kiblat masih tetap sesuai dengan dalil dan astronomi. Artikel ini membahas batas ukuran toleransi penyimpangan arah kiblat di masjid sehingga menarik untuk dikaji dengan perhitungan dan temuan-temuannya dilapangan.
IPHONE R: EKSISTENSI MAHASISWA ILMU FALAK DALAM MENANGGAPI PERBEDAAN AWAL BULAN KAMARIAH (STUDI HUMANISTIC APPROACH) Sadri Saputra
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v3i1.14134

Abstract

AbstrakTulisan ini mengkaji tentang eksistensi mahasiswa ilmu falak dalam merespon perbedaan awal bulan kamariah yang hamper setiap tahun terjadi di Indonesia. Problematikan penentuan awal bulan kamariah tersebut tidak terlepas dari peran mahasiswa ilmu falak dalam membangun sebuah pendekatan yang dapat menjadi bagian dari pemecahan probelama tersebut. Maka dari itu, penulis menawarkan sebuah konsep Inovasi Iphone R (Inovasi Pemastian Hilal Satu Ramadhan)  sebagai upaya dalam meningkatkan Eksistensi Mahasiswa Ilmu Falak dalam Penetapan Awal Bulan Kamariah. Inovasi ini dimaksudkan untuk memberikan wadah kepada mahasiswa Ilmu Falak secara khusus sebagai insan falak yang paham dan mengerti mengenai metode penentuan awal bulan kamariah kepada masyarakat secara umum, selain itu tentu inovasi ini menjadi wadah kepada mahasiswa ilmu falak dalam mengaktualisasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan dalam bangku perkuliahan serta dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Kata kunci: Falak, hisab dan rukyat, iphone-R
Urgensi Pengaruh Rotasi dan Revolusi Bumi Terhadap Waktu Shalat Rahmatiah HL
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v1i1.6431

Abstract

Artikel ini membahas tentang urgensi pengaruh rotasi dan revolusi Bumi dalam menentukan waktu shalat. Perjelanan harian matahari menjadi sebuah indikator dalam menentuakan awal dan akhir waktu shalat dalam keseharian yang dikonversi dalam bentuk formulasi salah satunya melalui deklinasi matahari. Dalam perkembangan berikutnya dikatakan bahwa peredaran matahari tidaklah tetap. Unsur diklinasi matahari secara global sudah diperhitungkan sehingga dapat menghasilkan jadwal waktu Shalat dari hari ke hari yangmengalami perubahan sesuai dengan posisi matahari tersebut. Dari hasil penelitian diketahui bahwa posisi rotasi dan revolusi Bumi dinilai sangat urgensi dalam formulasi penentuan awal waktu shalat.
Diskursus Rukyat: Metode Mengilmiahkan Kebenaran Hisab Awal Bulan Kamariah Sadri Saputra s; Nurul Wakia
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v4i1.14165

Abstract

AbstractHisab (theory) and rukyat (practice) are two methods of determining the beginning of the month qomariyah which each has a foundation in the Qur'an and Hadith, it shows that these two methods have a basis for then be used as a guide in determining the beginning of the month qomariyah, but the problem that arises of course is the criteria between these two different methods that cause differences in the community, but if observed in the implementation of these two methods, of course need each other, where the method of calculation asab theory-based theory must be proved scholarship, to prove the motive scholarship it takes the rukyat method as the only way to prove the truth of hisab, because the method of rukyat as a hilal observation step directly in the field. Likewise with the method of rukyat as a method oriented to the observation of hilal directly requires the method of reckoning as one of the ways to facilitate perukyat know the position of the new moon will be seen at the time of observation, he wrote in this paper, the author tries to unify the method of hisab and rukyat in the perspective of proof scientific.  Keywords: Hisab Method, Rukyat Method, Early Moon Qomariyah, Scientific 
UJI AKURASI PENENTUAN DEKLINASI MATAHARI DENGAN MENGGUNAKAN I-ZUN DIAL Iqbal Kamalludin
ELFALAKY: Jurnal Ilmu Falak Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ifk.v3i2.14153

Abstract

                                                      AbstrakTulisan ini mengkaji tentang uji akurasi deklinasi matahari yang merupakan salah satu data syarat untuk menentukan waktu sholat, titik koordinat tempat, rukyatul hilal dengan menggunakan I-zun Dial. Salah satu alat untuk menentukan deklinasi Matahari pada era kontemporer adalah penemuan baru karya M. Ihtirozun Ni’am yang bernama I-zun Dial. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab bagaimana metode penentuan deklinasi Matahari dengan menggunakan I-zun Dial dan relevansinya jika diimplementasikan, serta  bagaimana akurasi metode penentuan deklinasi Matahari dengan menggunankan I-zun Dial. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan metode penentuan deklinasi Matahari dengan menggunakan I-zun Dial. Dilihat dari cara penggunaannya, dalam metode ini, harus terlebih dahulu diketahui titik koordinat tempat, waktu kulminasi, titik arah utara sejati, dan jarak zenith Matahari dengan bantuan gnomon dan satuan ukuran sentimeter pada bidangnya, sehingga praktis dan mempermudah penggunanya. Akurasi metode penentuan deklinasi Matahari menggunakan I-zun Dial dikategorikan akurat, karena jika hasilnya dibandingkan, data deklinasi Matahari yang ditampilkan I-zun Dial, Almanak Nautika dan Ephemeris setelah melalui proses pengujian menunjukkan selisih yang hanya berbeda pada nilai menitnya saja, dibuktikan dengan  kesepuluh uji coba dalam penelitian ini, semuanya menunjukkan selisih menit.Keywords: Uji Akurasi, Deklinasi dan I-zun Dial