cover
Contact Name
Muhammad Alif
Contact Email
muhammad.alif@uinbanten.ac.id
Phone
+6281381871727
Journal Mail Official
holistic.alhadis@uinbanten.ac.id
Editorial Address
Gedung Fuda Lt. Dasar UIN SMH Banten Jl. Jenderal Sudirman No. 30 Kota Serang Banten 42118
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Holistic Al-Hadis : Jurnal Studi Hadis, Keindonesiaan, dan Integrasi Keilmuan
ISSN : 24608939     EISSN : 26227630     DOI : https://doi.org/10.32678/holistic
The Journal seeks to place Hadith as its central focus of academic inquiry and to encourage comprehensive consideration of its many facets; to provide a forum for the study of Hadith in its global context; to encourage interdisciplinary studies of the Hadith that are crossnational and comparative; to promote the diffusion, exchange and discussion of research findings; and to encourage interaction among academics from various traditions of learning.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2019): December 2019" : 5 Documents clear
Pro dan Kontra Keluarga Berencana dalam Perspektif Hadis Siti Kholilah
Holistic al-Hadis Vol 5 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v5i2.3237

Abstract

Pernikahan merupakan salah satu sunah yang dianjurkan, ia juga sunnah para rasul sepanjang masa. Berkaitan dengan masalah pernikahan, tujuan dan esensi pernikahan adalah untuk mewujudkan rasa sakinah, mawaddah, dan warahmah, bagi pasangan suami istri serta melanjutkan keturunan. Meskipun demikian, pada kondisi-kondisi tertentu, Islam tidak melarang adanya pembatasan kelahiran anak dengan mengkonsumsi obat pencegah kehamilan, atau dengan menggunakan alat kontrasepsi. Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki banyak keturunan, yang tentunya keturunan yang banyak tersebut betul-betul diharapkan kebermanfaatannya, bukan justru mengacaukan dan memperburuk wajah Islam dan umatnya. Sedikit yang berkualitas lebih baik dari pada banyak yang tidak berkualitas.” Ini hakikat yang diakui oleh ilmuan dan agamawan.
Kontekstualisasi Hadis-Hadis Berambisi Menjadi Pemimpin Tubagus Muhammad Syukron
Holistic al-Hadis Vol 5 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v5i2.3215

Abstract

Contestation of the election of both heads of regions in Indonesia as a democracy of Pancasila, as happened in Serang city indicate that there is an attempt to ask for the position of a head of regional office to the people as the highest sovereign. In fact, in view of the Prophet's hadiths, asking for a position more ambitious to become a leader is prohibited. This raises a problem for the people of Indonesia, the largest Muslim country in the world, because there is a conflict between the norms of state law and religious norms. With regard to this, raises the following question: 1. How is the phenomenon of leader election in Serang city? 2. How does the analysis of hadiths ambitious to become leaders? 3. How does contextualization of hadiths of ambitiously becoming leaders against the process of electing leaders in the city of Serang? In answering the problem, the author used a mixed method between library research and field research by applying contextual analysis of Hadith Syuhudi Ismail theory which is based on the theory of Yūsuf Qarḍawi. Contestation of the election of both heads of regions in Indonesia as a democracy of Pancasila, as happened in Serang city indicate that there is an attempt to ask for the position of a head of regional office to the people as the highest sovereign. In fact, in view of the Prophet's hadiths, asking for a position more ambitious to become a leader is prohibited. This raises a problem for the people of Indonesia, the largest Muslim country in the world, because there is a conflict between the norms of state law and religious norms. With regard to this, raises the following question: 1. How is the phenomenon of leader election in Serang city? 2. How does the analysis of hadiths ambitious to become leaders? 3. How does contextualization of hadiths of ambitiously becoming leaders against the process of electing leaders in the city of Serang? In answering the problem, the author used a mixed method between library research and field research by applying contextual analysis of Hadith Syuhudi Ismail theory which is based on the theory of Yūsuf Qarḍawi. This study aims: 1. To describe the phenomenon of leader election in Serang city, 2. To understand the analysis of hadiths ambitious to become leaders and 3. To understand the contextualization of hadiths of ambitiously becoming leaders against the process of electing leaders in the city of Serang. The results of this study indicate that legal norms accompanied by phenomenon in the election of mayor and vice mayor of Serang 2018 are not contradictory to the result of contextual analysis of the hadiths ambitious on becoming leader as long as there is a real public good reason, bringing a good impact if occupied by the party requesting the position, the offer or the possibility of vacancies that can be taken with the purpose of common good with the ability and ability to carry out the mandate of the position well and not in the framework of pride.
Musibah dalam Perspektif Hadis Lia Awaliah; Muhammad Alif
Holistic al-Hadis Vol 5 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v5i2.3234

Abstract

Pembahasan musibah tidak lepas dari bencana, pembahasan musibah terdapat pada Alquran dan Hadis, musibah yang terjadi sering dikaitkan karena adanya sebab akibat dari ulah manusia itu sendiri, dari pernyataan tersebut masyarakat mengira bahwa bencana yang sering terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh azab yang diturunkan oleh Allah SWT untuk menegur manusia.Bencana atau musibah terjadi bukan hanya karena ulah tangan manusia, melainkan ada faktor alam dan takdir yang menyebabkan adanya bencana yang menimpa manusia di muka bumi. Tetapi meskipun begitu manusia harus tetap menjaga lingkungan agar dapat meminimalisir bencana yang sewaktu-waktu terjadi tanpa bisa diprediksi oleh tekhnologi.Artikel ini membahas Alquran dan hadis tematik tentang musibah, metode pengumpulan data hadis dengan cara menelaah tema-tema besar dalam diskursus musibah untuk menemukan kata kunci, lalu mencari hadisnya dari kitab maṣādir aṣliyyah melalui Ensiklopedia Al-Qur’an dan aplikasi Ensiklopedi Hadis Lidwa Pusaka.
Membaca Surah Al-Fātiḥah dalam Perspektif Hadis Hurmaen Hurmaen
Holistic al-Hadis Vol 5 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v5i2.3236

Abstract

Kajian ini dilatarbelakangi oleh adanya hadis yang berbeda mengenai makmum membaca surah al-Fātiḥah dalam salat jahriyah. Hal ini menyebabkan perbedaan pendapat di kalangan ulama hadis tentang makmum membaca surah al-Fātiḥah dalam salat jahriyah. Imam Hanafi berpendapat bahwa makmum tidak perlu membaca surah al-Fātiḥah dalam salat jahriyah, sedang menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Hanbali makmum wajib membaca membaca surah al-Fātiḥah. Untuk menyelesaikan perbedaan di atas, peneliti akan membahas berdasarkan pendapat ulama hadis, agar dapat mengetahui lebih jelas maksud hadis makmummembaca surah al-Fātiḥah.Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui kedudukan surah al-Fātiḥah dalam salat; untuk mengetahui kualitas hadis membaca surah al-Fātiḥah bagi makmum; serta untuk mengetahui sikap ulama terhadap membaca surah al-Fātiḥah bagi makmum.Dengan melakukan studi kepustakaan dan kritik sanad didapati temuan berikut: Surah al-Fātiḥah memiliki kedudukan yang tinggi dalam salat, karena surah al-Fātiḥah merupakan rukun salat; kualitas hadis-hadis tentang membaca al-Fātiḥah dalam salat tiga di antaranya adalah hadis ṣāḥīḥ dan satu hadis ḥasan ligairihi; membaca surah al-Fātiḥah dalam salat adalah wajib bagi imam dan makmum, kecuali makmum masbūq.
Etika Jual Beli dalam Perspektif Hadis dan Implementasinya di Lingkungan Pasar Tradisional Rau Serang Sri Septiani
Holistic al-Hadis Vol 5 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/holistic.v5i2.3238

Abstract

Diantara yang paling banyak dijadikan rujukan umat Islam dewasa ini adalah aktifitas Nabi Muhammad Saw.Untuk menghindari sisi negatif tabiat pasar, Nabi Muhammad Saw. mencoba meletakkan aturan-aturan dan etika yang harus ditegakan oleh pelaku-pelaku pasar. Beberapa bentuk jual beli yang diajarkan beliau di pasar di antaranyaa dalah adil dalam takaran dan timbangan, jujur dan transparan dalam bertransaksi, tidak melakukan juall-beli najasy (menjual barang dengan memuji barang dagangannya dengan pura-pura menawar agar orang lain terpancing membelinya) dan tidak menjual barang haram. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana pemahaman para penjual di Pasar Tradisional Rau Serang terkait hadis-hadis tentang etika jual beli ?, 2). Bagaimana implementasi terkait hadis-hadis tentang etika jual beli di lingkungan Pasar Tradisional Rau Serang?. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pemahaman para penjual di PasarTradisional Rau Serang terkait hadis-hadis tentang etika jual beli, 2) Untuk mengetahui implementasi terkait hadis-hadis tentang etika jual beli di lingkungan Pasar Tradisional Rau Serang? Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua metode yaitu metode penelitan pustaka (library research) untuk memaparkan kajian yang menyangkut tema yang menjadi pembahasan utama, Dan metode penelitian lapangan (field research), untuk metode yang kedua ini living hadis ditempuh dengan beberapa langkah, yaitu mengadakan observasi terhadap sasaran penelitian dan wawancara, sedangkan metode pembahasannya adalah kualitatif. Hasil dalam penelitian ini adalah, bahwa kebanyakan para penjual pasar Rau tidak mengetahui teks hadis terkait etika kejujuran, larangan sumpah palsu, larangan menyembunyikan cacat dan larangan mengurangi timbangan, sedangkan untuk etika larangan menjual barang haram, penulis menyimpulkan bahwa hamper semua penjual di Pasar Rau mengetahui hadis tersebut. Kemudian untuk pengamalannya, penulis menyimpulkan bahwa hadis-hadis terkait etika jual beli belum sepenuhnya diamlakan oleh para penjual di Pasar Rau.

Page 1 of 1 | Total Record : 5