cover
Contact Name
bakhrul huda
Contact Email
bakhrul.huda@uinsby.ac.id
Phone
+6281331303883
Journal Mail Official
el-qist@uinsby.ac.id
Editorial Address
Kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya Jl. Jend. A. Yani 117 Surabaya 60237
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
El-Qist : Journal of Islamic Economics and Business (JIEB)
ISSN : 22527907     EISSN : 27160335     DOI : 10.15642/elqist.v10i1.267
el-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Merupakan jurnal yang terbit dua kali dalam satu tahun, bulan April dan Oktober, berisi kajian-kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, baik berupa artikel konsepsional ataupun hasil penelitian
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist" : 14 Documents clear
Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Sharia Compliance dan Social Impact pada Homestay Syariah di Gayungan Surabaya: Islamic Business Ethics Review on Sharia Compliance and Social Impact on Sharia Homestay in Gayungan Surabaya Nisa, Fauzatul Laily
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is structured to answer the problems: (1) How is the implementation of sharia compliance; (2) What is the social impact caused by Sharia Homestay on the surrounding community; (3) How is the review of Islamic business ethics on sharia compliance and social impact. It is qualitative researc The sources of this research are owners, employees, and the community. The conclusion is (1) The implementation of sharia compliance has met the indicators of entertainment facilities food/drink, while the indicators of worship facilities and manager clothes. All Sharia homestays do not meet the indicators of Islamic financial institutions; (2) The social impact that all Sharia homestays have on society has a positive impact on lifestyle and fashion expression indicators and harms indicators of social relationship behavior and individual and collective values. The indicators of change in a social system, some have a positive impact, and some have no impact; (3) Review of Islamic business ethics on sharia compliance and social impact on Sharia homestay, some of which accordance with Islamic business ethics because they have fulfilled the principles of permissibility and benefit, and others have not fulfilled the principles of unity, justice, responsibility, truth, policies, honesty. Keywords: Business; Sharia Compliance; Social Impact; Homestay.   Abstrak: Penelitian ini disusun untuk menjawab permasalahan berikut: (1) bagaimana penerapan sharia compliance pada Homestay Syariah; (2) Bagaimana social impact yang ditimbulkan oleh Homestay Syariah terhadap masyarakat sekitarnya; (3) Bagaimana tinjauan etika bisnis Islam terhadap sharia compliance dan social impact pada Homestay Syaria Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Narasumber penelitian ini adalah Pemilik/pengelola, Karyawan, dan Masyarakat sekitar. Dapat disimpulkan bahwa (1) Penerapan sharia compliance pada keempat Homestay Syariah telah memenuhi indikator fasilitas hiburan serta makanan/ minuman, sedangkan untuk indikator fasilitas ibadah dan pakaian, sebagian telah sesuai, namun sebagian belum. Selain itu, keempat Homestay Syariah belum memenuhi indikator lembaga keuangan syariah; (2) Social impact yang ditimbulkan keempat Homestay Syariah terhadap masyarakat disekitarnya berdampak positif dalam indikator gaya hidup dan ekspresi mode, dan berdampak negatif dalam indikator perilaku hubungan sosial serta nilai-nilai individu dan kolektif. Sedangkan untuk indikator perubahan sistem sosial, sebagian berdampak positif dan sebagian tidak berdampak apapun terhadap masyarakat; (3) Tinjauan etika bisnis Islam terhadap sharia compliance dan social impact pada Homestay Syariah, sebagian sudah sesuai dengan etika bisnis Islam karena telah memenuhi prinsip kebolehan dan kemanfaatan, serta sebagian lainnya masih belum sesuai dengan etika bisnis Islam karena belum memnuhi prinsip kesatuan, keadilan, pertanggung jawaban, dan kebenaran, kebijakan, kejujuran. Kata Kunci: Bisnis; Sharia Compliance; Social Impact; Homestay.
Equity Crowdfunding dan Usaha Mikro Kecil Menengah: Kajian Equity Crowdfunding sebagai Instrumen Pendanaan UMKM Syariah: Equity Crowdfunding and Micro, Small and Medium Enterprises: Study of Equity Crowdfunding as a Sharia MSME Funding Instrument Wilantini, Cici'; Fadllan, Fadllan
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2021.11.1.82-97

Abstract

Technological developments can present a financial system that is increasingly developing, effective, practical and transparent. From these developments, crowdfunding was born from a social aspect, namely helping each other and mutual cooperation that develops following technological developments. Crowdfunding is not a new concept but has been around for a long time. This article wants to study how relevant equity crowdfunding is used as a funding instrument in sharia Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). This study uses library research with secondary data obtained from several books, journals, news articles, and other publications with similar research topics. Equity crowdfunding is considered relevant to be a funding system for sharia MSMEs. It is because the equity crowdfunding system does not charge interest on the part of the user of the fund, in line with sharia MSMEs that require a sharia-based funding system. This study reveals that from an Islamic perspective, equity crowdfunding is following the principles of Islamic sharia, namely avoiding MAGHRIB (maysir, gharar, haram, riba and batil); it is relevant as a funding instrument for MSMEs that produce halal products. Even so, the implementation of equity crowdfunding as a sharia MSME funding system still needs supervision from the Sharia Supervisory Board so that activities in it are monitored and do not go out of sharia principles. Keywords: Equity Crowdfunding; MSMEs; Sharia MSMEs; Funding.   Abstrak: Perkembangan teknologi mampu menghadirkan sistem keuangan yang semakin berkembang, efektif, praktis dan transparansi. Dari perkembangan tersebut menjadikan crowdfunding yang lahir dari aspek sosial yaitu tolong menolong dan gotong royong ikut berkembang mengikuti arus perkembangan teknologi. Crowdfunding sebenarnya bukanlah konsep baru tetapi telah ada sejak dulu. Artikel ini ingin mengkaji bagaimana equity crowdfunding relevan digunakan sebagai instrument pendanaan dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) syariah. Kajian ini menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan data skunder yang diperoleh dari beberapa buku, jurnal, artikel berita serta publikasi lainnya yang memiliki kesamaan dengan topik penelitian. Equity crowdfunding dianggap relevan menjadi sebuah sistem pendanaan bagi UMKM syariah. Hal itu disebabkan karena pada sistem equity crowdfunding tidak mengenakan bunga pada pihak pengguna dana. Senada dengan UMKM syariah yang membutuhkan sistem pendanaan berbasis syariah. Kajian ini mengungkap bahwa dari perspektif Islam, equity crowdfunding sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam yaitu terhindar dari MAGHRIB (maysir, gharar, haram, riba dan batil), ia relevan sebagai instrument pendanaan UMKM yang memproduksi produk halal. Meskipun demikian, penerapan equity crowdfunding sebagai sistem pendanaan UMKM syariah tetap perlu pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah agar aktivitas di dalamnya tetap terpantau dan tidak keluar dari prinsip-prinsip syariah. Kata Kunci: Equity Crowdfunding; UMKM; UMKM Syariah; Pendanaan.
Implementasi Akuntansi Syariah Pada Pembiayaan Murabahah Berdasarkan PSAK No.102 Pada BMT (Studi Kasus Pada Asosiasi BMT NU di Kabupaten Jepara): Implementation of Sharia Accounting in Murabahah Financing Based on PSAK No.102 on BMT: Case Study at the NU BMT Association in Jepara Regency Wulandari, Erahayu Dianita Denok; Anwar, Aan Zainul
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The implementation of sharia accounting following accounting standards is highly used as a form of transparency and accountability of an Islamic financial institution. This research aims to analyze the implementation of Islamic accounting in Islamic microfinance institutions, including recognition, measurement, presentation, disclosure of Murabahah transactions and their compliance with PSAK No. 102 in Baitul Mal Wat Tamwil (BMT), which is a member of the Nahdlatul Ulama Cooperative Association (Askowanu), Jepara Regency. The method used in this research is qualitative with a field study approach. Information and data sources were obtained through interviews with managers of BMT Aman Utama, BMT Aman Abadi, and BMT Bazara, as well as field observations of the three research objects and documents study. The data validity used source triangulation. The research results show that the implementation of accounting for murabahah financing on research objects is generally not following the provisions of PSAK 102. However, partially, several aspects are appropriate in practising the standard of PSAK No. 102 concerning Murabahah. Keywords: Islamic accounting; Murabahah; PSAK No.102; Askowanu.   Abstrak: Pelaksanaan akuntansi syariah yang sesuai dengan standar akuntansi sangat berguna diterapkan sebagai wujud transparansi serta akuntabilitas suatu lembaga keuangan syariah. Riset ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan akuntansi syariah pada lembaga keuangan mikro syariah meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan transaksi murabahah serta kesesuaiannya dengan PSAK Nomor 102 di Baitul Mal wat Tamwil (BMT), yang tergabung pada Asosiasi Koperasi Nahdlatul Ulama (Askowanu) Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Informasi serta sumber data diperoleh melalui wawancara kepada manajer BMT Aman Utama, BMT Aman Abadi serta BMT Bazara, juga observasi lapangan ke ketiga objek riset dan studi dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil riset menampilkan bahwa pelaksanaan akuntansi pembiayaan murabahah pada objek riset secara umum belum sesuai dengan ketentuan PSAK 102 walaupun secara parsial ditemukan ada beberapa aspek yang telah sesuai dalam mempraktikkan secara baik dan benar standar PSAK Nomor 102 tentang Murabahah. Kata Kunci: Akuntansi Syariah; Murabahah; PSAK No.102; Askowanu.
Halal Industry during the Covid-19 Pandemic is The Hidden Blessing: Industri Halal Selama Pandemi Covid-19 Adalah Berkah Tersembunyi yudha, Ana Toni Roby Candra; Kafabih, Abdullah
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The MSMEs-based halal industry is one of the sources that should be taken into account to be developed. This study aims to provide a comprehensive review and analysis of the halal industry and micro, small and medium enterprises (MSMEs) in their efforts to maintain economic resilience during a Covid 19 pandemic. This analysis focuses on theoretical, established and empirical reviews that focus on the halal industry as a new fiscal source. This study uses a literature study review approach for the halal industry from various literature on the halal industry and MSMEs from Indonesia and overseas. The literature is also limited to the publication of 2015-2020. The findings of this study are that halal industry is the newest source of Islamic economics that can be relied on in raising the country's fiscal. Of course, it is intended for poverty alleviation, distribution of consumption, public service media and other relevant instruments. However, the halal industry integration system can become a "new engine" in economic fundamentals that needs synergy and support from various parties from the government, SMEs, and private sector so that the real issues and conditions for economic recovery amid the pandemic can be better. Keywords: Halal Industry; Post-pandemic; Covid-19; Blessings Abstrak: Industri halal berbasis UMKM merupakan salah satu sumber yang harus diperhatikan untuk dikembangkan. Kajian ini bertujuan untuk memberikan ulasan serta analisis yang komprehensif tentang industri halal dan usaha mikro, kecil dan menengah dalam upayanya menjaga ketahanan ekonomi di tengah pandemi Covid 19. Analisis ini fokus pada ulasan teoritis, kebijakan yang telah ditetapkan dan empiris yang menitikberatkan pada industri halal sebagai sumber fiskal baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kepustakaan industri halal dari berbagai literatur industri halal dan UMKM baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri. Literaturnyapun dibatasi dengan durasi terbitan tahun 2015-2020. Penemuan dari studi ini adalah industri halal adalah sumber terbaru ekonomi Islam yang dapat diandalkan dalam menggalang fiskal negara. Tentunya diperuntukkan untuk pengentasan kemiskinan, pendistribusian konsumsi, media layanan publik dan instrumen lain yang relevan. Namun sistem integrasi industri halal untuk menjadi ‘new engine’ dalam fundamental ekonomi perlu sinergi dan dukungan berbagai pihak dari pemerintah, UKM, dan swasata. Sehingga isu dan kondisi riil pemulihan ekonomi di tengah pandemi dapat lebih baik. Kata Kunci: Industri Halal; Pasca Pandemi; Covid-19; Berkah
Utilization of Zakah Application as Zakah Management Innovation to Increase Zakah Potential: Penerapan Aplikasi Zakat Sebagai Inovasi Pengelolaan Zakat dalam Meningkatkan Potensi Zakat Tsauri, Shafwan; Ghufron, Moh. Idil
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study wants to reveal how the BAZNAS zak?h application makes it easier for Muzakki to pay zak?h and the extent to which the effectiveness makes Muzakki fulfill their zak?h obligations. By using a qualitative approach, this research data comes from primary and secondary data. Researchers obtained primary data by conducting interviews with related parties such as the District BAZNAS and related parties. Meanwhile, secondary data is obtained by researchers from various literatures such as books, research journals, final academic assignments, and others related to this research, which can complement existing problems. The results of this study revealed that in 2017, the zak?h received by BAZNAS (Institutions that manage zak?h nationally) was IDR 6,224,371,269,471. After the payment of zak?h through this online zak?h application, the receipt of zak?h received by BAZNAS reached Rp 8,117,597,683,267, indicating that this application zak?h has become a tangible medium in increasing awareness of Muzakki for doing a zak?h. Keywords: Zak?h Online; Zak?h Application; Optimization of Zak?h Payments   Abstrak: Penelitian ini ingin mengungkap bagaimana aplikasi zakat BAZNAS dalam memudahkan Muzakki membayar zakat dan sejauh mana efektifitas aplikasi ini menyadarkan para Muzakki menunaikan kewajiban zakatnya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer didapat oleh peneliti dengan melakukan wawancara pada pihak terkait seperti BAZNAS Kabupaten dan pihak-pihak terkait. Sedangkan data sekunder didapat dari berbagai literatur seperti buku, jurnal – jurnal penelitian, tugas akhir akademik dan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini yang dapat digunakan dalam melengkapi permasalahan yang ada. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa sebelum ada aplikasi pembayaran akat online pada tahun 2017, zakat yang diterima oleh BAZNAS adalah sebesar Rp 6,224,371,269,471. Setelah diadakannya pembayaran zakat melalui aplikasi zakat online, penerimaan zakat yang diterima oleh BAZNAS mencapai Rp 8,117,597,683,267. Hal demikian mengindikasikan bahwa aplikasi zakat ini telah menjadi media kongkrit dalam meningkatkan kesadaran berzakat para Muzakki. Kata Kunci: Zakat Online; Aplikasi Zakat; Optimalisasi Pembayaran Zakat
Oyster Mushroom Business at Pandemic Covid-19 Era (Study on Improving the Working Productivity of the Communities in Kajang Village, Madiun District): Bisnis Jamur Tiram di Era Pandemi Covid-19 (Kajian Peningkatan Produktivitas Kerja Masyarakat Desa Kajang Kabupaten Madiun) Pambayun, Cholifah Karunia
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to prove that there is a profit increase in mushroom cultivation and an increase in the work productivity of the community when the Coronavirus (Covid-19) spreads in Indonesia. As is well known, the Covid-19 that has spread in Indonesia has made many workers lose their jobs. The reason is none other than the small amount of income a company gets so that the company or factory cannot provide wages to its workers. The fate of the company or factory was forced to lay off its workers. Apart from the company's difficulty in providing salaries for its workers, the government also gave regulations not to gather more than ten people. This study uses a qualitative method that focuses on increasing the benefits of mushroom cultivation and community work productivity during the Covid-19 pandemic. The results of this study indicate that the enthusiasm of the local community who works in the oyster mushroom cultivation sector increases the productivity of community performance, and the benefits generated from the work productivity of the community also increase. Initially, there were only two workers before the pandemic. Now there are ten workers. Then the production of oyster mushrooms, which usually only produces 55% of the total number of mushrooms, can now produce 70%. Keywords: Oyster Mushroom Business; Coronavirus Pandemic; Community Work Productivity   Abstrak: Tujuan adanya penelitian ini untuk membuktikan benar adanya peningkatan keuntungan di budidaya jamur serta meningkatnya produktivitas kerja masyarakat saat tersebarnya virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Seperti yang diketahui bersama bahwa Covid-19 yang telah menyebar di Indonesia ini membuat banyak pekerja kehilangan pekerjaannya. Penyebabnya tak lain karena sedikitnya jumlah pemasukan yang didapat oleh suatu perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik tidak bisa memberikan upah kepada para pekerjanya. Fatalnya perusahaan atau pabrik terpaksa memberhentikan para pekerjanya, selain karena perusahaan kesulitan untuk memberikan gaji pekerjanya, pemerintah juga memberikan aturan untuk tidak berkumpul lebih dari 10 orang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada peningkatan keuntungan budidaya jamur dan produktivitas kerja masyarakat saat pandemi Covid-19. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa antusias dari masyarakat setempat yang bekerja pada sektor budidaya jamur tiram membuat produktivitas kinerja masyarakat meningkat dan keuntungan yang dihasilkan dari produktivitas kerja masyarakat juga ikut meningkat. Yang awalnya hanya 2 orang pekerja saat sebelum pandemi, sekarang menjadi 10 orang pekerja. Lalu produksi jamur tirampun yang biasanya hanya menghasilkan 55% dari jumlah jamur kini dapat menghasilkan 70%. Kata Kunci: Bisnis Jamur Tiram; Pandemi Covid-19; Produktivitas Kerja Masyarakat.
Synergizing Islamic Microfinance Institution with Village Owned Enterprise Initiative: A Holistic Approach for Village Development: Sinergi Lembaga Keuangan Mikro Syariah dan Badan Usaha Milik Desa: Pendekatan Komprehensif untuk Pembangunan Desa Bhinekawati, Risa
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims at exploring potential synergies between Islamic Microfinance Institution (Baitul Maal wa Tamwil - BMT) and Village Owned Enterprise (BUMDes) as a holistic approach for improving the livelihood of people living in villages. It applies a semi-systematic review of the literature to explore potential synergies between BMT and BUMDes in strategizing and implementing their social and financial roles to improve people's prosperity and well-being. This study finds two potential models for BMT-BUMDes synergies depending on whether BMT and BUMDes already exist in the village. First, a strategic partnership model can be established when both BMT and BUMDes have been established in a village. They can form a strategic alliance as separate entities, where BMT provide social and financial supports for BUMDes based on shariah principles. Second, an integrated BMT-BUMDes can be developed in three situations: 1) when there is BMT but no BUMDes, the BMT can expand its coverage to cover BUMDes businesses; 2) when there is a BUMDes but no BMT, the BUMDes can establish a BMT as its business unit; 3) when there is no BMT or BUMDes in a village, a combination of BUMDes and BMT as an institution can be established. These two models are possible within current government regulations. Keywords: Baitul Maal wat Tamwil; BMT; BUMDes; Islamic Microfinance Institution; Village-owned Enterprise.   Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi sinergitas antara Lembaga Keuangan Mikro Islam (Baitul Maal wa Tamwil - BMT) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan pendekatan holistik untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang tinggal di pedesaan. Peneliti menggunakan tinjauan literatur semi sistematis untuk mengeksplorasi potensi sinergi antara BMT dan BUMDes dalam menyusun strategi dan melaksanakan peran sosial serta keuangan mereka dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Penelitian ini menemukan dua model potensial sinergitas BMT-BUMDes dengan bergantung pada apakah sudah ada BMT dan BUMDes di desa tersebut atau tidak. Pertama, model kemitraan strategis dapat dibangun ketika BMT dan BUMDes telah dibentuk di suatu desa. Mereka dapat membentuk aliansi strategis sebagai entitas terpisah, di mana BMT memberikan dukungan sosial dan finansial kepada BUMDes berdasarkan prinsip syariah. Kedua, BMT-BUMDes yang terintegrasi dapat dikembangkan dalam tiga situasi: 1) ketika ada BMT tetapi tidak ada BUMDes, BMT dapat memperluas cakupannya untuk mencakup bisnis BUMDes; 2) bila ada BUMDes tetapi tidak ada BMT, BUMDes dapat membentuk BMT sebagai unit usahanya; 3) apabila di suatu desa belum ada BMT atau BUMDes maka dapat dibentuk gabungan BUMDes dan BMT sebagai kelembagaan. Kedua model ini dimungkinkan dalam peraturan pemerintah saat ini. Kata Kunci: Baitul Maal wat Tamwil; BMT; BUMDes; Lembaga Keuangan Mikro Syariah; Badan Usaha Milik Desa.
Tinjauan Etika Bisnis Islam terhadap Sharia Compliance dan Social Impact pada Homestay Syariah di Gayungan Surabaya: Islamic Business Ethics Review on Sharia Compliance and Social Impact on Sharia Homestay in Gayungan Surabaya Fauzatul Laily Nisa
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2021.11.1.60-81

Abstract

This research is structured to answer the problems: (1) How is the implementation of sharia compliance; (2) What is the social impact caused by Sharia Homestay on the surrounding community; (3) How is the review of Islamic business ethics on sharia compliance and social impact. It is qualitative researc The sources of this research are owners, employees, and the community. The conclusion is (1) The implementation of sharia compliance has met the indicators of entertainment facilities food/drink, while the indicators of worship facilities and manager clothes. All Sharia homestays do not meet the indicators of Islamic financial institutions; (2) The social impact that all Sharia homestays have on society has a positive impact on lifestyle and fashion expression indicators and harms indicators of social relationship behavior and individual and collective values. The indicators of change in a social system, some have a positive impact, and some have no impact; (3) Review of Islamic business ethics on sharia compliance and social impact on Sharia homestay, some of which accordance with Islamic business ethics because they have fulfilled the principles of permissibility and benefit, and others have not fulfilled the principles of unity, justice, responsibility, truth, policies, honesty. Keywords: Business; Sharia Compliance; Social Impact; Homestay.   Abstrak: Penelitian ini disusun untuk menjawab permasalahan berikut: (1) bagaimana penerapan sharia compliance pada Homestay Syariah; (2) Bagaimana social impact yang ditimbulkan oleh Homestay Syariah terhadap masyarakat sekitarnya; (3) Bagaimana tinjauan etika bisnis Islam terhadap sharia compliance dan social impact pada Homestay Syaria Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Narasumber penelitian ini adalah Pemilik/pengelola, Karyawan, dan Masyarakat sekitar. Dapat disimpulkan bahwa (1) Penerapan sharia compliance pada keempat Homestay Syariah telah memenuhi indikator fasilitas hiburan serta makanan/ minuman, sedangkan untuk indikator fasilitas ibadah dan pakaian, sebagian telah sesuai, namun sebagian belum. Selain itu, keempat Homestay Syariah belum memenuhi indikator lembaga keuangan syariah; (2) Social impact yang ditimbulkan keempat Homestay Syariah terhadap masyarakat disekitarnya berdampak positif dalam indikator gaya hidup dan ekspresi mode, dan berdampak negatif dalam indikator perilaku hubungan sosial serta nilai-nilai individu dan kolektif. Sedangkan untuk indikator perubahan sistem sosial, sebagian berdampak positif dan sebagian tidak berdampak apapun terhadap masyarakat; (3) Tinjauan etika bisnis Islam terhadap sharia compliance dan social impact pada Homestay Syariah, sebagian sudah sesuai dengan etika bisnis Islam karena telah memenuhi prinsip kebolehan dan kemanfaatan, serta sebagian lainnya masih belum sesuai dengan etika bisnis Islam karena belum memnuhi prinsip kesatuan, keadilan, pertanggung jawaban, dan kebenaran, kebijakan, kejujuran. Kata Kunci: Bisnis; Sharia Compliance; Social Impact; Homestay.
Equity Crowdfunding dan Usaha Mikro Kecil Menengah: Kajian Equity Crowdfunding sebagai Instrumen Pendanaan UMKM Syariah: Equity Crowdfunding and Micro, Small and Medium Enterprises: Study of Equity Crowdfunding as a Sharia MSME Funding Instrument Cici' Wilantini; Fadllan Fadllan
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2021.11.1.82-97

Abstract

Technological developments can present a financial system that is increasingly developing, effective, practical and transparent. From these developments, crowdfunding was born from a social aspect, namely helping each other and mutual cooperation that develops following technological developments. Crowdfunding is not a new concept but has been around for a long time. This article wants to study how relevant equity crowdfunding is used as a funding instrument in sharia Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). This study uses library research with secondary data obtained from several books, journals, news articles, and other publications with similar research topics. Equity crowdfunding is considered relevant to be a funding system for sharia MSMEs. It is because the equity crowdfunding system does not charge interest on the part of the user of the fund, in line with sharia MSMEs that require a sharia-based funding system. This study reveals that from an Islamic perspective, equity crowdfunding is following the principles of Islamic sharia, namely avoiding MAGHRIB (maysir, gharar, haram, riba and batil); it is relevant as a funding instrument for MSMEs that produce halal products. Even so, the implementation of equity crowdfunding as a sharia MSME funding system still needs supervision from the Sharia Supervisory Board so that activities in it are monitored and do not go out of sharia principles. Keywords: Equity Crowdfunding; MSMEs; Sharia MSMEs; Funding.   Abstrak: Perkembangan teknologi mampu menghadirkan sistem keuangan yang semakin berkembang, efektif, praktis dan transparansi. Dari perkembangan tersebut menjadikan crowdfunding yang lahir dari aspek sosial yaitu tolong menolong dan gotong royong ikut berkembang mengikuti arus perkembangan teknologi. Crowdfunding sebenarnya bukanlah konsep baru tetapi telah ada sejak dulu. Artikel ini ingin mengkaji bagaimana equity crowdfunding relevan digunakan sebagai instrument pendanaan dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) syariah. Kajian ini menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research) dengan data skunder yang diperoleh dari beberapa buku, jurnal, artikel berita serta publikasi lainnya yang memiliki kesamaan dengan topik penelitian. Equity crowdfunding dianggap relevan menjadi sebuah sistem pendanaan bagi UMKM syariah. Hal itu disebabkan karena pada sistem equity crowdfunding tidak mengenakan bunga pada pihak pengguna dana. Senada dengan UMKM syariah yang membutuhkan sistem pendanaan berbasis syariah. Kajian ini mengungkap bahwa dari perspektif Islam, equity crowdfunding sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam yaitu terhindar dari MAGHRIB (maysir, gharar, haram, riba dan batil), ia relevan sebagai instrument pendanaan UMKM yang memproduksi produk halal. Meskipun demikian, penerapan equity crowdfunding sebagai sistem pendanaan UMKM syariah tetap perlu pengawasan dari Dewan Pengawas Syariah agar aktivitas di dalamnya tetap terpantau dan tidak keluar dari prinsip-prinsip syariah. Kata Kunci: Equity Crowdfunding; UMKM; UMKM Syariah; Pendanaan.
Implementasi Akuntansi Syariah Pada Pembiayaan Murabahah Berdasarkan PSAK No.102 Pada BMT (Studi Kasus Pada Asosiasi BMT NU di Kabupaten Jepara): Implementation of Sharia Accounting in Murabahah Financing Based on PSAK No.102 on BMT: Case Study at the NU BMT Association in Jepara Regency Erahayu Dianita Denok Wulandari; Aan Zainul Anwar
El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist
Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/elqist.2021.11.1.98-113

Abstract

The implementation of sharia accounting following accounting standards is highly used as a form of transparency and accountability of an Islamic financial institution. This research aims to analyze the implementation of Islamic accounting in Islamic microfinance institutions, including recognition, measurement, presentation, disclosure of Murabahah transactions and their compliance with PSAK No. 102 in Baitul Mal Wat Tamwil (BMT), which is a member of the Nahdlatul Ulama Cooperative Association (Askowanu), Jepara Regency. The method used in this research is qualitative with a field study approach. Information and data sources were obtained through interviews with managers of BMT Aman Utama, BMT Aman Abadi, and BMT Bazara, as well as field observations of the three research objects and documents study. The data validity used source triangulation. The research results show that the implementation of accounting for murabahah financing on research objects is generally not following the provisions of PSAK 102. However, partially, several aspects are appropriate in practising the standard of PSAK No. 102 concerning Murabahah. Keywords: Islamic accounting; Murabahah; PSAK No.102; Askowanu.   Abstrak: Pelaksanaan akuntansi syariah yang sesuai dengan standar akuntansi sangat berguna diterapkan sebagai wujud transparansi serta akuntabilitas suatu lembaga keuangan syariah. Riset ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan akuntansi syariah pada lembaga keuangan mikro syariah meliputi pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan transaksi murabahah serta kesesuaiannya dengan PSAK Nomor 102 di Baitul Mal wat Tamwil (BMT), yang tergabung pada Asosiasi Koperasi Nahdlatul Ulama (Askowanu) Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi lapangan. Informasi serta sumber data diperoleh melalui wawancara kepada manajer BMT Aman Utama, BMT Aman Abadi serta BMT Bazara, juga observasi lapangan ke ketiga objek riset dan studi dokumen. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil riset menampilkan bahwa pelaksanaan akuntansi pembiayaan murabahah pada objek riset secara umum belum sesuai dengan ketentuan PSAK 102 walaupun secara parsial ditemukan ada beberapa aspek yang telah sesuai dalam mempraktikkan secara baik dan benar standar PSAK Nomor 102 tentang Murabahah. Kata Kunci: Akuntansi Syariah; Murabahah; PSAK No.102; Askowanu.

Page 1 of 2 | Total Record : 14