cover
Contact Name
Hadi Yasin
Contact Email
jurnaltahdzib@uia.ac.id
Phone
+628179473557
Journal Mail Official
jurnaltahdzib@uia.ac.id
Editorial Address
Gedung Alawiyah Lt. 6, Jalan Raya Jatiwaringin No. 12 Pondok Gede, Jakarta, Indonesia, 17411
Location
Kota bekasi,
Jawa barat
INDONESIA
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
ISSN : -     EISSN : 27212521     DOI : https://doi.org/10.34005/tahdzib.v3i1
Core Subject : Education, Social,
FOCUS. Jurnal Tahdzib Al-Akhalq is focused on publishing the original research articles, review articles from contributors, and the current issues related to Education, Ethic (akhlaq), and communication. The main objective of Jurnal Tahdzib Al-Akhalq is to provide a platform for the international scholars, academicians, and researchers to share the contemporary thoughts in the fields of Jurnal Tahdzib Al-Akhalq, communication, broadcasting, and journalism. SCOPE. Jurnal Tahdzib Al-Akhalq publishes research papers in the all the fields of Education, Ethic (akhlaq, communication, broadcasting, and journalism such as, Histroy of Education, Education in middle ages, Tafsir and hadits Education, Media Digital of Education, Online Canal Of Education, and other related studies of Islamic Study.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam" : 10 Documents clear
PENGARUH AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Sutiono AZ, Astri Nurul Husna
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1946

Abstract

Pada masa 4.0 ini teknologi sudah tidak dapat dihindari lagi, berbagai sektor sudah dapat memanfaatkannya termasuk sektor Pendidikan. Jika sekolah dapat memfasilitasi sarana dan prasarana yang menunjang dengan memanfaatkan teknologi maka akan mempermudah proses kegiatan pembelajaran. Cara yang dapat dimanfaatkannya yaitu dengan menggunakan media pembelajaran ketika proses pembelajaran berlangsung karena akan menciptakan suasana yang kondusif, menyenangkan, menarik untuk dapat output yang yang maksimal. Untuk mendapatkan apa yang diinginkan maka digunakannya pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen serta desain penelitian Quasi Experimental. Data pengumpulannya dengan cara observasi serta penyebaran isntrumen dan data akan dihitung menggunakan perhitungan statistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan audio visual terhadap hasil belajar memperoleh hasil Ha yang dikatakan dapat diterima dengan uji Wilcoxon yang dilakukan dengan Asymp.Sig (2-tailed) < 0,005. Pada hasil uji Wilcoxon nilai Z yaitu -5.028 dan Asymp.Sig (2-tailed) yaitu 0,000. Maka dapat disimpulkan nilai signifikansi terdapat pengaruh audio visual terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqh di MTs Umdatur Rasikhien Jakarta. 2) Hasil belajar yang didapat ketika sebelum dan sesudah melakukan treatment yaitu pretest dan posttest pada masing-masing kelas yang dituju, pada kelas 81 yaitu eksperimen terdapat 51% dan kelas 82 yaitu kontrol terdapat 34%. Dengan dilihat hasil kedua kelas tersebut selisihnya yaitu 17% maka dapat dikatakan kelas eksperimen memperoleh output yang optimal dibandingkan kelas kontrol.
ISLAMIC WORLDVIEW Hadi Yasin, Suci Puspita, Tias Nadia, Nurul Izza, Risma
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1947

Abstract

Worldview Islam diawali dari turunnya wahyu yang disampaikan kepada Nabi melalui perantara Malaikat, kemudian wahyu tersebut disebarkan kepada manusia. Worldview Islam adalah cara pandang seseorang muslim mencangkup aspek batin dan aspek jasad (fisik), secara menyeluruh atas realita dan kebenaran. Kelahiran worldview bukanlah secara tiba-tiba tetapi kelahirannya melewati proses yang panjang melalui beberapa aktivitas-aktivitas. Aktivitas tersebut diantaranya adalah aktivitas agama, budaya, kultur, tradisi, kepercayaan dll. Ada juga yang terlahir melalui aktifitas Ilmiah. Dari aktivitas agama, budaya, kultur, tradisi, kepercyaan maka lahirlah Worldview Natural. Dari aktivitas ilmiah inilah lahir pandangan hidup saintifik yang diklaim sebagai Worldview Barat. Dapat dianalisa bahwa asal mula kedua worldview diatas sudah berbeda secara asalnya, di mana worldview Barat berawal dari komunitas ilmuwan sementara worldview Islam berawal dari wahyu atau pesan Tuhan maka hasilnya pun akan berbeda. Perbedaan yang sangat mencolok dari kedua proses tersebut adalah worldview barat bercorak santifik yang bersifat empiris, sementara worldview Islam bersifat empiris dan metafisis karena worldview Islam mencakup kedua unsur ketuhanan dan kemanusiaan sedangkan dalam worldview Barat hanya mencakup unsur kemanusiaan tanpa ketuhanan.
PERAN ZAKAT DALAM MEWUJUDKAN STABILITAS NASIONAL Abdul Hadi
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zakat sebagaimana kita maklumi berdampak pada aspek social, ekonomi, politik,dan budaya, selain zakat dapat menjadi salah satu tolak ukur tingkat ketakwaan seseorang, namun juga berdampak besar untuk menciptakan rasa aman dan hidup tentram dalam komunitas disemua pranata kehidupan. Tujuan dalam makalah ini untuk menjelaskan lebih dampak zakat dalam menciptakan suasana aman di masyarakat dalam tinjauan normative dan inpiris. Pembahasan ini mencakup beberapa isu pokok penting dalam zakat, yaitu: konsep dan urgensitas zakat dalam mewujudkan kehidupan yang aman di masyarakat, factor-faktor yang menciptakan kondisi aman, Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai beberapa aspek penting yang telah dibuktikan oleh zakat dalam membuat masyarakat menjadi aman, dan masalah-masalah umum dalam zakat dan masalah khusus seperti penggalangan dan distribusinya untuk mustahiq dengan benar dan tepat sasaran.
KRITIK ISLAM TERHADAP PAHAM PLURALISME DAN CIVIL SOCIETY Dahrun Sajadi
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1949

Abstract

Perlu ditengok nash-nash al-Qur’an dan al-Sunnah, serta dilakukan kajian komprehensip terhadap Piagam Madinah yang sering digunakan sebagai asas legalitas untuk mengabsahkan paham pluralisme. Al-Qur’an telah menyebutkan adanya keberagaman suku, dan bangsa, agar manusia bisa saling mengenal. Allah SWT telah berfirman, artinya, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling taqwa“. (QS al-Hujurat/49:13). Ayat ini mencitrakan adanya keberagaman (pluralitas) suku dan bangsa, tapi ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa Islam telah mengakui ‘klaim-klaim kebenaran (truth claim) dari agama-agama, isme-isme, dan peradaban-peradaban selain Islam. Dalam menafsirkan ayat ini, Ali al-Shabuniy menyatakan, “Pada dasarnya, umat manusia Allah ciptakan dengan asal-usul yang sama, yakni keturunan Nabi Adam a.s., agar manusia tidak membangga-banggakan nenek moyang mereka.[1] Kemudian Allah jadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, agar mereka saling mengenal dan bersatu, bukan untuk bermusuhan dan berselisih. Mujahid berkata, “Agar manusia mengetahui nasabnya, sehingga bisa dikatakan bahwa si fulan bin fulan itu dari kabilah anu”.[2] Syekh Zadah berkata, “Hikmah dijadikan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah agar mereka mengetahui nasabnya, sehingga mereka tidak menasabkan kepada yang lain, tetapi semua itu tidak ada yang lebih agung dan mulia kecuali keimanan dan ketaqwaannya.[3] Rasul Allah SAW bersabda: “Barangsiapa menempuhnya ia akan menjadi manusia paling mulia, yakni, bertaqwalah kepada Allah”.[4] Penafsiran di atas sudah cukup untuk menggugurkan penafsiran-penafsiran sepihak dari kelompok pluralis yang menyatakan bahwa Islam menerima ide pluralisme, atau mengakui klaim kebenaran (truth claim) agama-agama di luar Islam. Al-Qur’an telah membantah dengan tegas dan jelas klaim kebenaran dari agama-agama selain Islam. Allah telah berfirman: “Tiap umat mempunyai cara peribadatan sendiri, janganlah kiranya mereka membantahmu dalam hal ini. Ajaklah mereka ke jalan Rabbmu. Engkau berada di atas jalan yang benar”. Kalau mereka membantahmu juga, katakanlah, Allah tahu apa yang kalian kerjakan. Rabb akan memutuskan di hari akhir apa yang kami perselisihkan. Apakah mereka tidak tahu bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan bumi. Semua itu ada di dalam pengetahuan-Nya, semua itu mudah bagi Allah. Mereka menyembah selain Allah tanpa keterangan yang diturunkan Allah, tanpa dasar ilmu. Mereka adalah orang-orang zhalim yang tidak mempunyai pembela”.[QS al-Hajj/22:67]. “Sesungguhnya agama bagi Allah adalah Islam”. [QS Ali ‘Imran/3:19]. “Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akherat ia termasuk orang-orang yang merugi”. [QS Ali ‘Imran/3:85]. “Dan di antara manusia ada yang mendewa-dewakan selain Allah, dan mencintainya sebagaimana mencintai Allah, sedangkan orang-orang yang beriman, amat sangat cintanya kepada Allah. Kalaulah orang-orang zhalim itu tahu waktu melihat ‘adzab Allah, niscaya mereka sadar, sesungguhnya semua kekuatan itu milik Allah, dan Allah amat pedih siksa-Nya”. [QS al-Baqarah/2:165]. “Sungguh telah kafir, mereka yang mengatakan, “Tuhan itu ialah Isa al-Masih putera Maryam”. [QS al-Ma’idah/5:72]. Nash-nash ini merupakan bantahan tegas, gamblang dan nyata atas klaim kebenaran ajaran-ajaran selain Islam.
URGENSI MANAJEMEN DALAM DAKWAH Khairan Muhammad Arif, Ahmad Luthfi, Ahmad Suja'i
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1950

Abstract

Kegiatan dakwah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dai dengan menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari hal yang mungkar dalam rangka mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Jadi manajemen dakwah adalah aktivitas dakwah yang dikelola oleh prinsip-prinsip manajemen dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Dalam organisasi dakwah, merencanakan menyangkut merumuskan tujuan organisasi, menetapkan strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan dan menyusun hirarki lengkap rencana-rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan aktifitas. Dalam proses manajemen tidak terlepas dengan yang namanya unsur. Karena unsur merupakan suatu komponen yang terkandung di dalam suatu hal atau benda, maka unsurunsur manajemen berarti bahan atau komponen yang terkandung atau berada di dalam unsur-unsur manajemen itu sendiri. Unsur-unsur dakwah adalah komponen yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut adalah da’i (pelaku dakwah), mad’u (penerima dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media dakwah), dan thariqah (metode). Dengan melakukan manajemen dakwah maka akan menghasilkan dakwah yang berkualitas
URGENSI MANAJEMEN DAKWAH DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KADER ULAMA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) DKI JAKARTA Farhan Abdullah, Tria Suci Rachmawati
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1951

Abstract

Farhat Abdullah, Urgensi Manajemen Dakwah Dalam Pelaksanaan Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama lndonesia (MUI) DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Urgensi Manajemen Dakwah yang diterapkan oleh Majelis Ulama lndonesia (MUI) DKI Jakarta dalam menyiapkan kader ulama yang mumpuni dan berkualitas. Obyek penelitiannya adalah Urgensi Manajemen Dakwah. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa Majelis Ulama lndonesia (MUI) DKI Jakarta telah menerapkan fungsi-fungsi manajemen dakwah berjalan efektif melalui program Pendidikan Kader Ulama (PKU). Selain itu MUI DKI Jakarta menjadi satu-satunya MUI Tingkat Provinsi di lndoonesia yang telah menerapkan manajemen mutu ISO 9001:2015 dalam memberikan pelayanan terhadap umat dan mendapatkan penghargaan dari Kader Ulama Majelis Ulama lndonesia.
ANALISA KONSEP DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN, AS-SUNNAH DAN PARA ULAMA Khairan Muhammad Arif
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1952

Abstract

Konsep dan tujuan pendidikan Islam, adalah dua tema pendidikan yang sangat penting dalam dunia pendidikan, karena sebuah sistem ilmu sosial khsususnya pendidikan harus berangkat dari ontologi dan epistimologi yang mendasar dan ilmiah. Pendidikan Islam memiliki epistimologi konsep dan tujuan yang sangat mendasar dan teruji sepanjang sejarahnya dimulai dari masa Nabi Muhammad saw sampai saat ini. Oleh karenanya tujuan penulisan penelitian ini adalah dalam rangka menggali dan mengetahui serta mensosialisasikan konsep dasar dan tujuan dasar pendidikan Islam yang bersumber dari orisinalitas sumber Islam yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah, sehingga para pendidik muslim modern dapat mengetahui dan mengimplementasikan konsep dan tujuan pendidikan Islam dalam aktifitas mereka sehari dalam proses pemebelajaran di sekolah-sekolah Islam atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Hasil dari menelitian ini adalah bahwa penelitian tentang konsep dan tujuan pendidikan Islam ini ada dua: Pertama: Bahwa konsep pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Qur’an ternyata memiliki dasar filsafat dan konsep yang sangat kuat dan orisinila sehingga konsep pendidikan dalam filsafat barat kemungkinan mengadopsi konsep pendidikan Islam yang telah ada 14 abad yang silam yaitu usaha menmbina dan meningkatkan potensi (akal, hati dan fisik) manusia secara bertahap (tadarruj) menuju kesempurnaan (Al-Kamal), kedua: Tujuan pendidikan Islam adalah menjadikan manusia mengenal penciptanya (Allah swt) dan dalam pembelajaran bertujuan mengembangkan potensi iman, ilmu, akhlak, keterampilan, kemampuan sosial dan skill-skill yang manfaat bagi masyarakatnya.
STRATEGI INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAMI PADA PESERTA DIDIK Mu'allimah Rodhiyana
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1964

Abstract

Internalisasi nilai-nilai Islami adalah upaya untuk memasukkan nilai-nilai yang baik agar menyatu dalam diri manusia dan diwujudkan melalui sikap ataupun perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Tujuan yang hendak dicapai dari proses internalisasi nilai-nilai ini yaitu pengetahuan (knowing) dan keterampilan melaksanakan (doing) kedalam pribadi seseorang (being)”. Dalam hal ini lebih dikenal dengan istilah aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Adapun strategi yang digunakan dalam menginternalisasikan nilai-nilai Islami yaitu melalui: keteladanan, pembiasaan, nasihat, dan hukuman. Dari proses internalisasi nilai-nilai Islami tersebut maka nilai-nilai yang diperoleh ada dua macam yaitu: pertama nilai ilahiyah (nilai beriman dan bertaqwa, bersyukur, ikhlas, taat, dan tawakal), dan yang kedua nilai insaniyyah (nilai Amanah, amal shaleh, tanggung jawab, jujur, pemaaf, serta adil).
FIQHIYAH RULES IN ISLAMIC EDUCATION Mu'tasim Lidinillah
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1965

Abstract

Paper ini menjelaskan tentang kaidah fiqhiyyah yang secara mendasar sebagai sumber penetapan hukum fiqih yang berlandaskan al qur’an dan sunnah, begitu pula karena sifat dari sebuah kaidah adalah general sehingga bisa digunakan juga didalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada didalam dunia pendidikan islam, dengan mengunakan 5 pokok kaidah dasar yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah didalam kaidah fiqhiyyah. Metode penulisan paper ini menggunakan metode kualikatif, Deskriptif, eksplanatif dan Komparatif dengan pendekatan studi terhadap literatus-literatus Islam Klasik dan modern, kemudian menkomparasikannya dengan realitas konteks pendidikan islam dan permasalahan yang ada didalam kehidupan umat Islam saat ini.
EFEKTIFITAS QUANTUM LEARNING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA Syarifah Soraya
Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2022): Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi'iyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/tahdzib.v5i1.1967

Abstract

Mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih daripada yang diajar, untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan atau ketangkasan. Seperti dikemukakan oleh Slameto bahwa “kegiatan mengajar meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan yang menghubungkannya dengan subyek yang sedang diajar”. Maka dari itu dalam sebuah proses pembelajaran dibutuhkan sebuah metode. Metode pembelajaran sangat penting dalam proses pembelajaran. Sebaik apapun materi yang disusun tanpa metode yang baik, niscaya tujuan yang diperoleh tidak akan tercapai secara optimal. Dari sekian banyak macam metode, seorang guru harus kompeten dalam penggunaan metode-metode tersebut dengan tepat. Agar bisa melaksanakan proses pembelajaran dengan tepat, sehingga dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Seharusnya penggunaan metode dapat menunjang pencapaian tujuan pengajaran bukannya tujuan yang harus menyesuaikan dengan metode. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil belajar yang tinggi diperlukan metode pembelajaran yang tepat guna terciptanya suasana belajar yang menyenangkan dan sarat pengetahuan, sehingga pendidik dapat menggali potensi, keaktifan dan kreatifitas mereka dalam berkarya. Karenanya, efektifitas penggunaan metode patut dipertanyakan. Penggunaan metode pembelajaran yang baik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menjalani proses pembelajaran. Sedangkan efektifitas penggunaan metode hanya dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis. Maka dari itu, dalam penulisan ini peneliti hendak meneliti penggunaan sebuah metode pada sebuah mata pelajaran di suatu sekolah untuk mengetahui keefektifan metode tersebut dalam penggunaannya. Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektifitas penggunaan metode Quantum Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan sebagai alternative dalam mengajarkan pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode Quantum Learning. Berdasarkan analisis data tes, rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol dan eksperiman berturut-turut 66,6061 dan 83,4781. Perbedaan rata-rata nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebesar 16,8720 yang berarti metode Quantum Learning lebih efektif dalam peningkatan hasil belajar peserta didik bila dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional dengan nilai efektifitas sebesar 38,6111%. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat efektifitas nyata pembelajaran dengan metode Quantum Learning dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada pelajaran Fiqih kelas VIII di MTs PKP Jakarta Islamic School. purpose of the study; (2) Methods: Describe briefly the main methods or treatments applied; (3) Results: Summarize the article's main findings; and (4) Conclusions: Indicate the main conclusions or interpretations. The abstract should be an objective representation of the article, it must not contain results which are not presented and substantiated in the main text and should not exaggerate the main conclusions.

Page 1 of 1 | Total Record : 10