cover
Contact Name
Muhammad Anwar
Contact Email
jaringansantri95@gmail.com
Phone
+6285814031363
Journal Mail Official
jaringansantri95@gmai.com
Editorial Address
Wisma Usaha UIN Jakarta Lt 2 Jl Ir Juanda No 95 Ciputat
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
The International Journal of Pegon Islam Nusantara Civilization
Published by Islam Nusantara Center
ISSN : 26214938     EISSN : 26214946     DOI : 10.51925
This journal specialized academic journal dealing with the theme of religious civilization and literature in Indonesia and Southeast Asia. The subject covers textual and fieldwork studies with perspectives of philosophy, philology, sociology, antropology, archeology, art, history, and many more. This journal invites scholars from Indonesia and non Indonesia to contribute and enrich the studies published in this journal. This journal published twice a year with the articles written in Pegon, Arabic and English and with the fair procedure of blind peer-review.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara" : 7 Documents clear
The Cutting in the Fold Andri Yansyah; Lesi Maryani
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.105

Abstract

This article discusses the Kiai Protest Movement in East Java in the late nineteenth and early twentieth centuries, with a focus on the ability of the Kiai as a social elite to utilise their position in resistance to Dutch colonialism. Kiai, as religious and intellectual figures in pesantren, had significant social influence in East Javanese society. This article explains how the Kiai used their influence and authority to lead protest and anti-colonialism movements. By analysing how Kiai used their social standing to resist the Dutch, this article provides a deeper understanding of the key role of Kiai in protest and anti-colonial movements in East Java. It also reveals the complexity of the social and political dynamics of the period, in which religious elites such as Kiai played a pivotal role in the struggle against foreign colonialism. Artikel ini membahas tentang Gerakan Protes Kiai di Jawa Timur pada akhir abad XIX dan awal abad XX, dengan fokus pada kemampuan Kiai sebagai elite sosial dalam memanfaatkan posisinya dalam perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Kiai sebagai tokoh agama dan intelektual di pesantren mempunyai pengaruh sosial yang signifikan dalam masyarakat Jawa Timur. Artikel ini menjelaskan bagaimana Kiai menggunakan pengaruh dan wewenangnya untuk memimpin gerakan protes dan anti-kolonialisme. Dengan menganalisis bagaimana Kiai menggunakan status sosialnya untuk melawan Belanda. artikel ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran kunci Kiai dalam gerakan protes dan anti-kolonial di Jawa Timur. Hal ini juga mengungkap kompleksitas dinamika sosial dan politik pada masa tersebut, di mana elit agama seperti Kiai memainkan peran penting dalam perjuangan melawan kolonialisme asing.
Muroqobah Dalam Fathul Arifin Muhammad Syahrul Hasan; Fitri Windianti; Sari Febriani
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.108

Abstract

This study highlights the gap in understanding the concept of muroqobah in "Fathul Arifin" by Sheikh Ahmad Khatib Sambas, as well as its limitations in application to the spiritual life of Muslims in the modern era. Its aim is to address this gap by gaining a deeper understanding of the concept and exploring its potential application in the context of contemporary spiritual life. The research methodology employs a qualitative approach with a case study design, focusing on the interpretation and implementation of the "Muroqobah" concept. Data collection techniques include text analysis, interpretation of meaning, and literature review, with primary data sourced from the digitization of the Fathul 'Arifin manuscript and secondary data from various manuscript catalogs. The analysis results indicate that "Fathul Arifin" serves as a significant guide for practitioners of the Qadariyyah wa Naqsabandiyyah order, facilitating profound reflection on the integration of spirituality into daily life. The concept of muroqobah is not only relevant religiously but also prompts contemplation on responsibility and meaning in life. Thus, the study concludes that the concept of muroqobah holds great potential for strengthening the spirituality of Muslims in the modern era, offering valuable guidance for practitioners of the order and individuals seeking depth in their religious experience. This abstract objectively reflects the content and main objectives of the study, avoiding exaggeration of conclusions or presenting unsupported findings from the main text. Penelitian ini menyoroti kesenjangan dalam pemahaman tentang konsep muroqobah dalam "Fathul Arifin" karya Syeikh Ahmad Khatib Sambas, serta keterbatasan aplikasinya dalam kehidupan spiritual umat Muslim pada zaman modern. Tujuannya adalah untuk mengisi kesenjangan ini dengan memahami secara lebih mendalam konsep muroqobah dan mengeksplorasi potensi aplikasinya dalam konteks kehidupan spiritual saat ini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai rancangan utama, dengan fokus pada interpretasi dan implementasi konsep "Muroqobah". Teknik pengumpulan data meliputi analisis teks, penafsiran makna, dan studi literatur, dengan data primer dari digitalisasi Naskah Fathul 'Arifin dan data sekunder dari berbagai katalog naskah. Hasil analisis menunjukkan bahwa karya "Fathul Arifin" adalah panduan penting bagi praktisi tarekat Qadariyyah wa Naqsabandiyyah, membuka pintu bagi refleksi mendalam tentang integrasi spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Konsep muroqobah tidak hanya relevan secara keagamaan, tetapi juga mengundang untuk merenungkan tanggung jawab dan makna dalam kehidupan. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep muroqobah memiliki potensi besar untuk memperkuat spiritualitas umat Muslim pada era modern, memberikan panduan berharga bagi praktisi tarekat dan individu yang mencari kedalaman dalam pengalaman keagamaan mereka. Abstrak ini mencerminkan secara objektif konten dan tujuan utama penelitian, tanpa memperbesar kesimpulan atau menyajikan hasil yang tidak terbukti dalam teks utama.
Internalising Religious Moderation Through Historical Memory Johan Wahyudi; M. Dien Madjid; Kaula Fahmi
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.109

Abstract

This study aims to describe a historical perspective on religious moderation in the South Sulawesi region, focusing on the harmonious relationship between the Toraja, Bugis and other tribes. Although the majority of Tana Toraja's population is Christian, good relations with people of other religions, including Islam, have been established and maintained for centuries. Through a historical approach, this research will seek the historical roots of tolerance and peaceful relations between religious groups in the region. The history of the South Sulawesi region shows a tradition of religious moderation that has been passed down from generation to generation. The religious and cultural diversity of the region has shaped a unique and complementary social identity, despite the dark historical memories that exist between them. The research method used in this study is oral source-based historical analysis with Toraja traditional leaders. The data collected will be analysed to reveal the pattern of relationship between the tribes in the context of religion. The results of this study will illustrate that religious tolerance in South Sulawesi has been rooted since the past and did not appear out of nowhere. The tradition and culture of religious moderation have played a role in creating a social environment that respects differences and facilitates interfaith dialogue. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif sejarah moderasi beragama di wilayah Sulawesi Selatan, dengan fokus pada hubungan harmonis antara suku Toraja, Bugis, dan suku lainnya. Meski mayoritas penduduk Tana Toraja beragama Kristen, namun hubungan baik dengan pemeluk agama lain, termasuk Islam, telah terjalin dan terpelihara selama berabad-abad. Melalui pendekatan historis, penelitian ini akan mencari akar sejarah toleransi dan hubungan damai antar kelompok agama di wilayah tersebut. Sejarah daerah Sulawesi Selatan menunjukkan tradisi moderasi beragama yang diwariskan secara turun temurun. Keberagaman agama dan budaya di wilayah tersebut telah membentuk identitas sosial yang unik dan saling melengkapi, meskipun ada kenangan sejarah kelam yang ada di antara mereka. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sejarah berbasis sumber lisan dengan tokoh adat Toraja. Data yang terkumpul akan dianalisis untuk mengungkap pola hubungan antar suku dalam konteks agama. Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran bahwa toleransi beragama di Sulawesi Selatan telah mengakar sejak dahulu kala dan tidak muncul begitu saja. Tradisi dan budaya moderasi beragama berperan dalam menciptakan lingkungan sosial yang menghargai perbedaan dan memfasilitasi dialog antaragama.
Konsep Dasar Perilaku Organisasi Fairuz Adawiyah Afif; Suhada Suhada
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.110

Abstract

Tujuan pentingnya keterampilan menangani orang. Istilah sering digunakan untuk mempelajari disiplin ilmu ini adalah perilaku keorganisasian atau perilaku organisasi. Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Perilaku individual dan perilaku kelompok dalam konteks studi perilaku organisasi adalah dua elemen penting yang harus dipahami dengan baik oleh para peneliti dan praktisi di bidang perilaku organisasi. Sebagai sebuah kajian akademis tentang bagaimana manusia berinteraksi dalam suatu kelompok, tentu studi tentang perilaku individu dan kelompok menempati posisi sangat penting. Prinsip-prinsip kajian perilaku organisasi diterapkan terutama dalam upaya membuat bisnis atau organisasi usaha dapat beroperasi dengan efektif. Organisasi merupakan suatu perkumpulan orang yang memiliki tujuan bersama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perilaku organisasi merupakan pembelajaran tentang suatu sifat atau karakteristik individu yang tercipta di lingkungan suatu organisasi. Karena manusia berbeda-beda karakteristik, maka perilaku organisasi berguna untuk mengetahui sifat-sifat individu dalam berkinerja suatu organisasi. Pembelajaran perilaku organisasi akan mengetahui tentang cara-cara mengatasi masalah-masalah yang ada di lingkungan organisasi. The importance of people handling skills. The term often used to study this scientific discipline is organizational behavior or organizational behavior. Organizational Behavior is a field of study that investigates the impact of individuals, groups, and structures on behavior in organizations with the intent of applying such knowledge to improve organizational effectiveness. Individual behavior and group behavior in the context of organizational behavior studies are two important elements that must be well understood by researchers and practitioners in the field of organizational behavior. As an academic study of how humans interact in groups, the study of individual and group behavior occupies a very important position. The principles of organizational behavior studies are applied primarily in efforts to enable businesses or business organizations to operate effectively. An organization is an association of people who have a common goal to fulfill their life needs. Organizational behavior is learning about individual traits or characteristics that are created in an organization's environment. Because humans have different characteristics, organizational behavior is useful for knowing the characteristics of individuals in the performance of an organization. Organizational behavior learning will find out about ways to overcome problems that exist in the organizational environment.
Iklim Organisasi dan Kinerja Toipah Toipah; Suhada Suhada
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis iklim organisasi terkait isu-isu iklim organisasi dalam lembaga pendidikan, hubungan iklim organisasi dan efektifitas organisasi, iklim organisasi dan kinerja. Metode penelitian ini menggunakan kepustakaan yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang topik yang diteliti dan membangun landasan teoritis yang kuat. Dalam penelitian kepustakaan, peneliti melakukan pencarian literatur yang relevan dengan topik penelitian, membaca dan menganalisis isi literatur tersebut, serta menyusun sintesis atau ringkasan dari temuan yang relevan. Hasilnya bahwa iklim organisasi merujuk pada persepsi bersama karyawan tentang lingkungan kerja mereka. Ini mencakup aspek seperti keadilan, dukungan, dan rasa hormat. Beberapa isu yang mungkin muncul termasuk kurangnya dukungan dari manajemen, tekanan kerja yang tinggi, dan kurangnya sumber daya. Isu-isu ini dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja karyawan. Iklim organisasi yang positif dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung cenderung lebih berkomitmen terhadap organisasi mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Iklim organisasi yang positif dapat meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung cenderung lebih bersemangat dalam bekerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja organisasi. This research aims to analyze organizational climate related to organizational climate issues in educational institutions, the relationship between organizational climate and organizational effectiveness, organizational climate and performance. This research method uses literature with the aim of gaining a deep understanding of the topic being researched and building a strong theoretical foundation. In library research, researchers search for literature relevant to the research topic, read and analyze the contents of the literature, and prepare a synthesis or summary of relevant findings. The result is that organizational climate refers to employees' shared perceptions of their work environment. This includes aspects such as fairness, support and respect. Some issues that may arise include lack of support from management, high work pressure, and lack of resources. These issues can affect employee motivation and performance. A positive organizational climate can increase organizational effectiveness. Employees who feel valued and supported tend to be more committed to their organizations, which in turn can increase organizational effectiveness. A positive organizational climate can improve employee performance. Employees who feel appreciated and supported tend to be more enthusiastic about work, which in turn can improve organizational performance.
Perkembangan Kajian Hadis Di Indonesia Wirda Salamah Ulya; Muhammad Ghifari
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.112

Abstract

Artikel ini menyajikan analisis mendalam tentang evolusi kajian hadis di Indonesia, menggali sejarah, tokoh-tokoh penting, tantangan, dan prospek masa depan. Dengan pendekatan historis dan analitis, artikel ini menelusuri bagaimana hadis telah dipelajari dan diajarkan dari masa penyebaran Islam di Nusantara hingga era digital saat ini. Penelitian ini menyoroti kontribusi ulama dalam mengembangkan kajian hadis, serta adaptasi metodologi mereka terhadap konteks sosial dan budaya yang berubah. Tantangan seperti aksesibilitas sumber, kualitas penelitian, dan integrasi teknologi modern dibahas untuk mengidentifikasi solusi yang dapat memajukan disiplin ini. Artikel ini juga merenungkan prospek kajian hadis di Indonesia, dengan potensi menjadi pusat studi hadis global, mengingat populasi Muslim terbesar di dunia. Kesimpulannya, artikel ini menawarkan wawasan tentang pentingnya kajian hadis yang terus berkembang dan relevan, serta kontribusinya bagi keilmuan Islam dan masyarakat Muslim secara keseluruhan. This article presents an in-depth analysis of the evolution of hadith studies in Indonesia, exploring its history, key figures, challenges, and future prospects. With a historical and analytical approach, the article traces how hadiths have been studied and taught from the time of Islam's spread in the archipelago to the current digital era. This research highlights the contributions of scholars in developing hadith studies, as well as their adaptation of methodologies to changing social and cultural contexts. Challenges such as source accessibility, research quality, and the integration of modern technology are discussed to identify solutions that can advance this discipline. The article also contemplates the prospects of hadith studies in Indonesia, with the potential to become a global center for hadith studies, considering the world's largest Muslim population. In conclusion, the article offers insights into the importance of continually evolving and relevant hadith studies, as well as its contributions to Islamic scholarship and the Muslim community as a whole.
Dakwah Digital Sebagai Sarana Penguatan Moderasi Beragama Retna Dwi Estuningtiyas
The International Journal of Pegon : Islam Nusantara civilization Vol 12 No 01 (2024): Dakwah Digital, Moderasi Beragama dan Kajian Ulama Nusantara
Publisher : INC- Islam Nusantara Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51925/inc.v12i01.113

Abstract

Moderasi beragama adalah sebuah keniscayaan yang merupakan cara hidup di tengah masyarakat multikultural seperti Indonesia. Dakwah digital dipilih sebagai media juga metode dalam penguatan moderasi beragama di Indonesia. Dakwah digital adalah dakwah dengan pemanfaatan media digital sebagai media penyebaran pesan-pesan dakwah kepada masyarakat, media digital saat ini termasuk di dalamnya adalah media sosial dengan beragam bentuknya. Dalam dakwah digital dibutuhkan kepiawaian dai terutama keterlibatan pemuda dalam penyebaran dakwah Islam untuk penguatan moderasi beragama. Penguatan moderasi beragama ini bertujuan menciptakan kehidupan yang harmonis di masyarakat, sebab disadari bahwa keragaman yang ada terkadang menimbulkan gesekan dan masalah yang berujung konflik di antara umat beragama. Religious moderation is an inevitability that is a way of life in a multicultural society like Indonesia. Digital da'wah was chosen as a medium and method for strengthening religious moderation in Indonesia. Digital da'wah is da'wah created by using digital media as a medium for spreading da'wah messages to the public. Digital media currently includes social media in its various forms. Digital da'wah requires the expertise of preachers, especially the involvement of youth in spreading Islamic da'wah to strengthen religious moderation. Strengthening religious moderation aims to create a harmonious life in society because it is realized that existing diversity sometimes causes friction and problems that lead to conflict between religious communities.

Page 1 of 1 | Total Record : 7