cover
Contact Name
Nurbaiti
Contact Email
jurnal.tunasmedika@gmail.com
Phone
+62811243530
Journal Mail Official
jurnal.tunasmedika@gmail.com
Editorial Address
Jl. Terusan Pemuda no 1 A
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
ISSN : 20896042     EISSN : 25797514     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Tunas Medika : Jurnal Kedokteran & Kesehatan adalah jurnal Ilmiah yang memuat naskah publikasi Ilmiah di bidang Kedokteran dan Kesehatan yang meliputi bidang Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Biomedis serta Pendidikan Kedokteran.Tunas Medika : Jurnal Kedokteran & Kesehatan merupakan memuat publikasi ilmiah Dosen, Mahasiswa dan peneliti lainnya di bidang Kedokteran dan Kesehatan dan diharapkan daptat memperkaya khazanah Pendidikan dan pengetahuan Indonesia
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran " : 6 Documents clear
Pengaruh Rokok Terhadap Jumlah Trombosit pada Relawan Laki-Laki di Kota Cirebon Tissa Octavira Permatasari; Rd. M. Randy Zulkiefly
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Latar Belakang  Merokok adalah tindakan menghisap asap yang berasal dari pembakaran tembakau, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Saat ini diperkirakan jumlah perokok di dunia ada sekitar 1,3 miliar. Korban meninggal akibat mengkonsumsi tembakau sekarang ini berjumlah 5 juta orang tiap tahun. Jumlah kematian akan berlipat ganda mencapai 10 juta orang per tahun pada tahun 2020 jika konsumsi tembakau terus meningkat. Tujuan  Membuktikan adanya pengaruh rokok terhadap jumlah trombosit pada relawan laki-laki di Kota Cirebon. Metode Penelitian menggunakan rancangan penelitian analitik untuk mencari pengaruh rokok terhadap jumlah trombosit pada relawan laku-laki di Kota Cirebon. Untuk menghitung jumlah trombosit menggunakan metodologi cara langsung (Rees and Ecker). Cara sampling menggunakan purposive sampling technique dengan besar sampel pada penelitian ini 60 orang. 30 orang perokok dengan kriteria perokok aktif, rokok filter, jenis kelamin laki-laki, berusia 16-35, Rokok > 10 batang/hari, merokok > 1 tahun dan 30 orang yang bukan perokok dengan kriteria bukan perokok pasif, jenis kelamin laki-laki, berusia 16-35. Analisis data menggunakan statistik inferensial jenis analisis korelasional menggunakan rumus Eta untuk mengukur hubungan atau asosiasi jumlah trombosit sebagai variabel interval dan rokok yang dihisap sebagai variabel nominal. Hasil Dari penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 desember 2014 di Laboratorium FK Unswagati dengan (p= 0,05) diperoleh hasil bahwa hipotesis pada penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Perokok memiliki jumlah trombosit lebih banyak dibandingkan bukan perokok walaupun keduanya termasuk kedalam kategori trombosit normal.Kata Kunci: Rees and Ecker, purposive sampling technique, trombosit. Background Smoking is the act of sucking cigarette from a burning tobacco, using cigarettes or pipes. Currently the estimated number of smokers in the world there are about 1.3 billion. The victim died as a result of tobacco consumption now amounts to 5 million people each year. The number of deaths will be double to reach 10 million people per year in 2020 if tobacco consumption increases. Aim To prove cigarette effect of thrombocyte count in men volunteers Cirebon City. Methods The study uses an analytical study design to find cigarette effect of thrombocyte count in men volunteers Cirebon City. To calculate the number of platelets using the methodology of the direct way (Rees and Ecker). Method of sampling using purposive sampling technique with a large sample in this study 60 people. 30 people smokers with the criteria active smokers, cigarette filters, gender male, age 16-35, smoking > 10 cigarettes / day, smoking > 1 year and 30 non-smokers with criteria passive smokers, male gender , aged 16-35. Data were analyzed using inferential statistical correlation analysis types using Eta formula to measure the relationship or association of thrombocyte count as a variable interval and cigarettes smoked as a nominal variable. Result From the research that has been conducted on 15 December 2014 at the Laboratory of  Unswagati Medical School with (p = 0.05) obtained the result that the hypothesis in this study is consistent with the results of the research that has been done. Smokers have a platelet count more than nonsmokers although both belong to the category of normal platelets.Keywords: Rees and Ecker, purposive sampling technique, platelets. 
Kandungan Rhodamin B pada Jajanan Berwarna Merah Mencolok di Sekolah Dasar Negeri Kartini IV Kota Cirebon Thysa Thysmelia Affandi; Khanidya Noor Aziza
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMakanan merupakan substansi yang diperlukan tubuh manusia, diluar air, obat-obatan, dan substansi-substansi lain pengobatan. Jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah dan dijual dan atau disajikan siap untuk disantap serta dijual umum. Banyaknya jenis makanan jajanan untuk anak-anak yang dijual terutama di sekolah menggunakan pewarna dengan warna-warna yang mencolok. Namun terkadang zat pewarna yang terdapat pada jajanan tersebut merupakan zat pewarna yang penggunaannya tidak sesuai dengan fungsinya, seperti penggunaan zat pewarna tekstil untuk makanan contohnya rhodamin  B. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui penggunaan zat pewarna rhodamin B pada jajanan berwarna merah mencolok di SDN Kartini IV Kota CirebonMetode Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif observasional yaitu untuk mengetahui kandungan rhodamin B pada jajanan berwarna merah mencolok yang dijual di SDNKartini IV Kota Cirebon serta mengidentifikasi pedagang dan macamdagangannya. Sampel yang diambil sebanyak 14 jenis jajanan, yang terdiri dari 13 jenis makanan dan 1 jenis minuman berwarna merah mencolok yang dijual di SDN Kartini IV Kota Cirebon. Identifikasi pewarna dilakukan dengan uji kualitatif menggunakan Kit Reagen Rhodamin  B di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Kabupaten Cirebon. hasil penelitian menunjukan dari 14 sampel jajanan sekolah berwarna merah mencolok yang diuji tidak ditemukan kandungan rhodamin B. Sebanyak 77.8% pedagang sudah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang penggunaan zat pewarna berbahaya pada makanan. Kata Kunci : Rhodamin B, Jajanan Berwarna ABSTRACT Background :There are many kinds of snacks for children sold especially at the school use the addictive substance which has the powerful colors. But, the addictive substance, especially dye substance in those snacks are seldom suitable with function as follows is using dye substance of textile for food, for example rhodamine B.The aim of research is To identify rhodamine B as banned synthetic red food colors in street food at Kartini IV Elementary School. The Methods a descriptive research in order to find out the content of rhodamine B of light red colours snacks and to identified vendors at Kartini IV Elemantary School. The sample of this research was 14 snacks as follows are 13 kind of the food and a kind of beverage which have powerful colors, sold in Kartini IV Elemantary School. Identification of food color performed by paper rhodamine B kit reagen in environmental health laboratory Cirebon. the result is 14 samples examined were not found the content of rhodamine B in the snacks. 77.8% vendors have knowledge and attitude about dangerous addictive substance have been better. Key words: Street Food, Rhodamine B
Hubungan Status Gizi dan Penggunaan Media Sosial dengan Pubertas Remaja Putri di SMPN 2 Sedong Sindang Laut Kabupaten Cirebon Ignatius Hapsoro Wirandoko; Nurul Dwi Rahmawati
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang.Pubertas remaja putri ditandai dengan menstruasi pertama kali (menarche) yang terjadi dalam rentang usia 10 – 16 tahun. Salah satu penyebab percepatan usia menarche adalah status gizi. Akses informasi seks yang sangat mudah dari media sosial menimbulkan persepsi tersendiri bagi remaja, dan menyebabkan timbulnya mestruasi dini pada remaja.  Tujuan.Untuk menganalisis hubungan status gizi dan penggunaan media sosial dengan pubertas pada remaja putri di SMPN 2 Sedong Sindang Laut Kabupaten Cirebon. Metode Rancangan studi cross sectional dengan teknik stratified random sampling. Data diambil dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan, dan kuesioner mengenai pola makan, penggunaan media sosial serta pencatatanfood recall 24 jam konsumsi pangan. Hasil.Jumlah responden 69 orang. Penelitian menggunakan analisis korelasi Spearman mengenai hubungan status gizi dengan pubertas didapatkan nilai r = +0,430 dan didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,10). Hasil analisis mengenai hubungan penggunaan media sosial dengan pubertas didapatkan nilai r = +0,262 dan didapatkan nilai p = 0,030 (p < 0,10). Simpulan.Ada hubungan bermakna positif sedang (r = +0,430 ; p = 0,000) antara status gizi dengan pubertas. Ada hubungan bermakna positif lemah (r = +0,262 ; p = 0,030) antara penggunaan media sosial dengan pubertas. Kata Kunci: Status Gizi, Media Sosial, Pubertas  Remaja PutriABSTRACT Background. Puberty on teenage girls marked by the first menarche which happen within age of 10 – 16 years old. One of the caused on acceleration age of menarche is nutrient status. Information about sex on social media are easily to access, therefore it gives them their own perception on sex and cause early in adolescents. Objective. To analyze correlation of nutrient status and the use of social media with puberty of female students in Sedong Sindang Laut 2 JHS at Cirebon Regency. Methods.This research was conducted using cross sectional study with the technique of sampling used stratified random sampling. Data retrieved with measurement weight and height and questionaire about eating habit, use of social media and food recall 24 hours. Result. The sample obtained as much as 69 female students. This research analyzed using spearman’s corelation about corelation of nutrient statuswith puberty was obtained r value = +0,430 and p value = 0,000 (p < 0,10). The result corelation of social media used with puberty was obtained r value = + 0,262 and p value = 0,030 (p < 0,10)  Conclussion. There was a moderate positive meaningful corelation (r = +0,430 ; p = 0,000) between nutrient status with puberty, there was a weak positive menaingful corelation (r = +0,262 ; p = 0,30) between used of social media with puberty.  Keyword. Nutrient Status, Social Media, Puberty of Female Teenagers
Hubungan Faktor-Faktor Risiko Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner Diklinik Jantung Rumah Sakit Waled Irwan Meidi Lubis; Achmad Syahid
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penebalan dinding dalam pembuluh darah yang akan mempersempit lumen arteri koroner dan akhirnya  mengganggu aliran darah ke otot jantung sehingga terjadi kerusakan dan gangguan fungsi otot jantung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor risiko dengan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien usia 45-65 tahun di Klinik Jantung RSUD Waled.Metode. desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi seluruh pasien yang berobat ke Klinik Jantung RS Waled selama November 2014 diduga PJK. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Hasil. Analisis bivariat diperoleh faktor yang berhubungan dengan kejadian PJK adalah hipertensi (p=0,073), hiperkolesterol (p=0,060), merokok (p=0,042), dan DM tipe 2 (p=0,049). Hasil analisis multivariat terdapat tiga variabel yang berhubungan secara bersamaan terhadap terjadinya PJK yaitu hiperkolesterol (p=0,012), 95% CI (0,012-0,583), merokok (p=0,013), 95% CI (0,018-0,630), dan DM tipe 2 (p=0,042),  95% CI (0,033-0,938). Simpulan. Faktor yang dapat menyebabkan PJK. Dalam penelitian ini, disarankan bahwa semua faktor pencetus PJK harus dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus.Kata kunci : PJK, faktor risiko, dan DM tipe 2. ABSTRACTBackround. Coronary heart disease (CHD) is the thickening of the blood vessel wall which will narrow the coronary artery lumen and ultimately interfere with blood flow to the heart muscle, causing damage and impaired function of the heart muscle. The Aimsof this study is  to determine the relationship of risk factors with coronary heart disease events in patients aged 45-65 years at the Heart Hospital Clinic Waled. Method. The research design was cross-sectional. The entire population of patients who went to the Clinic Heart Hospital during November 2014 Waled suspected CHD. Samples were taken by purposive sampling method. Results. Obtained bivariate analysis of factors associated with CHD events were hypertension (p = 0.073), hypercholesterolemia (p = 0.060), smoking (p = 0.042), and type 2 diabetes mellitus (p = 0.049). The results of multivariate analysis, there are three variables simultaneously related to the occurrence of CHD is hypercholesterolemia (p = 0.012), 95% CI (from 0.012 to 0.583), smoking (p = 0.013), 95% CI (.018 to .630), and type 2 diabetes mellitus (p = 0.042), 95% CI (0.033 to 0.938). Conclusion. Factors that may cause CHD. In this study, it is suggested that all CHD precipitating factors should be considered to obtain better results.Keywords: coronary heart disease, risk factors, and type 2 diabetes.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AKIBAT KEHAMILAN REMAJA DI LUAR NIKAH PADA SISWA-SISWI SMAN 1 CIKIJING Irene Gunawan; Ayu Falah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Sifat remaja memiliki sifat ingin meniru sesuatu hal yang baru dan disamping itu remaja mempunyai kebutuhan akan seksual. Sedangkan gerakan “Keluarga Berencana” menganjurkan untuk menikah pada usia yang relatif dewasa sehingga menghadapi penundaan perkawinan ini para remaja memerlukan penyaluran diri dan informasi yang baik agar terhindar dari berbagai aspek hubungan seks bebas yang akan menimbulkan hal  tidak diinginkan seperti kehamilan remaja di luar nikah.  Tujuan: Membuktikan bahwapenyuluhan kesehatan reproduksi berpengaruh terhadap pengetahuan tentang akibat kehamilan remaja di luar nikah pada siswa-siswi SMAN 1 Cikijing. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental berupa penyuluhan, dengan cara static group comparison. Besar sampel yang digunakan adalah berjumlah 100 sampel yang terdiri dari 50 sampel kontrol dan 50 sampel perlakuan. Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 100responden di SMAN 1 Cikijing  54  orang atau  54 % memiliki pengetahuan baik mengenai akibat kehamilan remaja di luar nikah dan sisanya 46 orang atau 46% memiliki pengetahuan kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian interpretasi hasil dari uji Chi Square, diperoleh 0,000 nilai significance nya (P-value) adalah 0,000(p < 0,05). Kesimpulan: Pemberian penyuluhan dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk meningkatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi tentang akibat kehamilan di luar nikah pada remaja. Kata kunci: Penyuluhan, Pengetahuan, Akibat Kehamilan Remaja Di Luar Nikah.  ABSTRACT Background:The nature of teenagers have wanted toimitate nature of something new and besides that have a need for sexual. While the“Keluarga Berencana” movement advocate for marriage at a relatively mature age thus faced delays this marriage adolescents need distribution of self and good information to avoid various aspects of illicit sex which will lead to was not desirable such as teenage pregnancy out of wedlock. Purpose: Proving that reproductive health education effect on knowledge of due to teenage pregnancy outside marriage the students of SMAN 1 Cikijing. Methods: This study wasexperimentalmethodssuch ascounselingby means ofstaticgroupcomparison. The sample sizeusedwascomposedof 100samplesfrom50control samplesand50samples oftreatment. Results:The analysis showed that of the100 respondents in SMAN 1 Cikijing 54 people or 54% had a good knowledge of  the consequences of teenage pregnancy outside marriage and the remaining 46 or 46% had poor knowledge. Based on the interpretation of the research results of the Chi Square test, gained was significance value of 0.000(P-value) is 0.000(p <0.05). Conclusion: Provision of extension can be used as one method to improve reproductive health information about due to pregnancy outside marriage in adolescents. Keywords:Counseling, Knowledge, DueTeen PregnancyOutside of Marriage. 
Perbandingan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang Rutin dan Tidak Rutin Menjalankan Empat Pilar Terapi Pengelolaan Diabetes Melitus Nurbaiti Nurbaiti; Anggi Dwi Safariantini
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang. Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan yang serius serta sangat memerlukan penanganan intensif karena mengalami peningkatan jumlah cukup tajam setiap tahunnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe 2 yang rutin dan tidak rutin menjalankan empat pilar terapi pengelolaan Diabetes Mellitus. Metode penelitian. Penelitian ini adalah studi cross sectional, teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) dengan sampel sebanyak 30 orang dalam tiap kelompok. Hasil penelitian. Berdasarkan hasil pengukuran IMT (indeks massa tubuh), didapatkan pada kelompok Tidak Rutin sebagian besar (43,33%) subyek dengan IMT 23-25 (kg/m2) pada kelompok Rutin sebanyak 36,67%. Hasil pengukuran kadar GDP pada kelompok Rutin dan Tidak Rutin didapatkan perbedaan yang cukup signifikan dengan rerata terjadinya kasus yaitu 1 : 1,6 (46,67% : 76,67% ), GDP kategori buruk terjadi hampir 2 kali lipat pada kelompok Tidak Rutin . Berdasarkan uji Mann-whitney, terdapat perbedaan rerata GDP pada kelompok Rutin dengan Tidak Rutin dengan nilai p=0,000, lebih kecil dari α sebesar 0,05 (p<0,05). Berdasarkan hasil pengukuran GDPP, perbandingan persentase rerata kasus pada kelompok Rutin  dan Tidak Rutin adalah 1:1,44 (60,00% : 86,67%). Berdasarkn uji T independen (tidak berpasangan),terdapat perbedaaan yang signifikan antara GDPP kelompok Rutin dengan Tidak Rutin yaitu dengan  nilai p=0,000, lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05 (p<0,05). Simpulan. Rerata GDP dan GDPP Kelompok Rutin lebih rendah dibanding Kelompok Tidak Rutin.Kata Kunci : kadar glukosa darah, diabetes mellitus ABSTRACTBackground. Diabetes mellitus were serious health problems needed intensive treatment due to the increasing case every year. The objective in this study is to know the comparison of blood glucose level on subject with type 2 diabetes mellitus routine and non routine following the four pillars of therapy in the management of Diabetes Mellitus Methods. This is a cross sectional study, sample were collected with simple random sampling, 30 subjects on each group. Result. According to body mass index (BMI) measurement, most subject (43,33%) in non routine group had BMI 23-25 (kg/m2), in routine group 36,67%. According to the measurement, there were significant difference on fasting blood glucose level in routine and non routine group, with ratio 1 : 1,6 (46,67% : 76,67%), according to Mann-whitney test, there were significant difference on mean fasting blood glucose level in Routine and non Routine group with p=0,000, smaller than α 0,05 (p<0,05). According to 2 hours postprandial blood glucose level, comparison of mean percentage in routine and non routine group were 1:1,44 (60,00% : 86,67%). According to unpaired independent T test, there were significant difference on 2 hours postprandial blood glucose level in routine and non routine group with p=0,000, smaller α 0,05 (p<0,05).  Conclusion.  there were significant difference on fasting blood glucose level and 2 hours postprandial blood glucose level in routine and non Routine group. Kata Kunci : blood glucose level, diabetes mellitus 

Page 1 of 1 | Total Record : 6