cover
Contact Name
nanang
Contact Email
kjc@uin-suka.ac.id
Phone
+6281229023291
Journal Mail Official
kjc@uin-suka.ac.id
Editorial Address
Prodi KPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Kalijaga Journal of Communication
ISSN : -     EISSN : 26851334     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
KKalijaga Journal of Communication always places studies related to Islamic broadcasting and journalism as the main focus on academic inquiry and invites comprehensive observations of multidisciplinary studies. The journal, which functions as a forum for the study of Islamic broadcasting in Indonesia and other parts of the world in a challenging local and global context, supports studies that focus on specific themes and studies across disciplines. Subjects include textual studies and fieldwork with a media development perspective.
Articles 60 Documents
Komparasi Bingkai Peristiwa Bencana di Media Online Indonesia Zamhari Zamhari
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.21.05.2020

Abstract

This paper examines the differences between Tirto.id and Republika.co.id in framing reporting on the causes of the crash of the Lion Air JT-610 plane on October 29, 2018. This research is a qualitative study using Robert M. Entman's four-stage framing analysis, namely define problems, define causes, make moral statement, and treatment recommendation. The results of this study indicate that there are differences in framing between the three online media in reporting a disaster. Tirto.id focuses more on the professionalism of Lion Air's management, while Republika.co.id focuses more on the news about the cause of the crash of the Lion Air JT-610 plane because the Lion Air JT-610 aircraft is the latest release. This proves that every newsroom has a certain standard in applying the principles of disaster journalism. Tulisan ini mengulas perbedaan Tirto.id dan Republika.co.id dalam membingkai pemberitaan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 pada tanggal 29 Oktober 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis framing empat tahap Robert M. Entman, yaitu define problems, define causes, make moral statement, dan treatment recommendation. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan framing di antara ketiga media online tersebut dalam memberitakan sebuah bencana. Tirto.id lebih menyoroti profesionalisme manajemen Lion Air, sedangkan Republika.co.id lebih mem-framing pemberitaan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 lantaran jenis pesawat Lion Air JT-610 merupakan keluaran terbaru. Hal ini membuktikan bahwa setiap newsroom memiliki standar tertentu dalam menerapkan prinsip jurnalisme bencana.
Mengelola Citizen Journalist di Media NU Online Sarjoko Sarjoko
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.22.02.2020

Abstract

This research is a qualitative study that discusses how NU Online manages contributors as the backbone of Muslim-based community media in Indonesia. As an alternative media, NU Online has various limitations, including financial limitations so that the media is managed voluntarily. However, NU Online is quite productive, uploading 15-24 posts every day. This study used the interview method to the managing editor and contributors and then analyzed descriptively. The results showed that the implementation of George R. Terry’s management aspects, namely planning, organizing, actuating, and controlling properly, made this media an active and productive community media.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang membahas bagaimana NU Online mengelola kontributor sebagai tulang punggung media komunitas berbasis agama Islam di Indonesia. Sebagai sebuah media alternatif, NU Online memiliki berbagai keterbatasan, di antaranya keterbatasan finansial sehingga media tersebut dikelola secara volunteery. Meski demikian NU Online terbilang cukup produktif dengan mengunggah 15-24 tulisan setiap harinya. Penelitian ini menggunakan metode wawancara kepada redaktur pelaksana dan kontributor kemudian dianalisis secara deskirptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aspek manajemen George R. Terry, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling dengan baik membuat media ini bisa menjadi media komunitas yang aktif dan produktif.
Komunikasi dan Dakwah: Strategi Komunikasi dalam Penguatan Wawasan keislaman Remaja Hamdan Daulay; Evi Septiani T. H.
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.21.02.2020

Abstract

This article explores how da’wa communication was carried out by Siti Rayana Hasibuan, a grandmother who became ngaji teacher in Matondang village. Through case study  research,  da’wa  communication  is  described  by  explaining  the communication's elements adjusted with da’wa context. In addition, historical factor and da’wa process journey are important aspects to describe the da’wa communication of Siti Rayana Hasibuan. The prominent finding of the research is in conducting da'wa communication, Siti Rayana Hasibuan uses more precision than rhetoric and others. Accuracy is intertpresented with discipline, patience, sincerity and sincerity.Artikel ini mengekplorasi tentang bagaimana komunikasi dakwah yang dilakukan oleh Siti Rayana Hasibuan seorang nenek yang menjadi guru ngaji di desa Matondang. Melalui penelitian studi kasus, komunikasi dakwah dideskripsikan dengan memaparkan unsur-unsur komunikasi yang disesuaikan dengan konteks dakwah yang dilakukan. Selain itu, factor historis dari perjalanan proses dakwah yang dilakukan juga menjadi penting dalam mendeskripsikan komunikasi dakwah Siti Rayana Hasibuan. Temuan menonjol dari penelitian adalah dalam melakukan komunikasi dakwah, Siti Rayana Hasibuan lebih menggunakan keteladanan dibanding retorika dan lainya. Keteladanan diinterprestasikan dengan kedisiplinan, kesabaran, keiklasan serta ketulusan.
Polemik Jilbab Miftahul Jannah di Asian Para Games 2018 dalam Media Daring Rif’atul Khoiriah Malik
Kalijaga Journal of Communication Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.11.04.2019

Abstract

This article discusses the daring mass media polemic that was preferred by Joduka Miftahul Jannah or Miftah, who was disqualified from the 2018 Asian Para Games for refusing to release the hijab. This disqualification creates dangers from various parties such as organizers, government and society. The focus of this research is three mass media who dare to report on the case, including Tribunnews.com, Detik.com, and Republika.co.id. This study uses qualitative research methods and Robert N. Entman framing analysis. The findings of this study indicate that the three media carried out different news constructions when reporting on the Miftahul Jannah case. Tribunnews.com focuses on problem solving, while Detik.com focuses on dependent judo regulations. Meanwhile, Republika.co.id has a focal point on the individual Miftahul Jannah who is firm with her stance as the main motive for her reporting.Tulisan ini membahas polemik media massa daring yang dialami oleh Joduka Miftahul Jannah atau Miftah yang diskualifikasi dari Asian Para Games 2018 karena menolak melepaskan jilbab. Diskualifikasi tersebut mengundang perdebatan dari berbagai pihak seperti penyelenggara, pemerintah, dan masyarakat. Fokus penelitian ini adalah tiga media massa daring yang secara intens memberitakan kasus tersebut, di antaranya Tribunnews.com, Detik.com, dan Republika.co.id. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan analisis framing Robert N. Entman. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga media tersebut melakukan konstruksi pemberitaan yang berbeda-beda saat memberitakan kasus Miftahul Jannah. Tribunnews.com fokus pada penyelesaian masalah, sedangkan Detik.com fokus pada peraturan judo yang berlaku. Sementara Republika.co.id memiliki titik fokus kepada individu Miftahul Jannah yang teguh dengan pendiriannya sebagai motif utama pemberitaannya.
Proses Islamisasi Melalui Jalur Perniagaan di Lombok: Sebuah Analisis Historis Ahsanul Rijal
Kalijaga Journal of Communication Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.12.03.2019

Abstract

In the process of Islamizing the people of Lombok. There are many theories about the entry of Islam in Lombok through commercial channels. As one of the nations with marine wealth, before Islam entered the nation, Indonesia was known as sailors. So, in the process of entering Islam, of course it cannot be separated from marine activities and commerce. This article focuses on commercial activities as the beginning of the entry of Islam in Lombok. By using critical historical and phenomenological approaches from various historical literatures. Based on commerce in observing the process of Islamization and showing the argument that the da’wah process was preceded by economic struggle. This article strengthens the general theory that Islam was brought in by Muslim traders. Also, this article shows that Islam entered by seizing the economic base of the Indonesian people, namely agricultural and maritime commodities. This means that the beginning of Islam did not directly preach religion, but was involved in the economic activities of the people of the archipelago, then Islam was preached. This article is qualitative-descriptive, with local historical databases such as Babad Lombok and Negarakartagama.Dalam proses Islamisasi masyarakat Lombok, banyak teori mengenai masuknya Islam di Lombok melalui jalur perniagaan. Sebagai salah satu bangsa dengan kekayaan laut, sebelum Islam masuk bangsa Indonesia sudah dikenal sebagai pelaut. Maka, dalam proses masuknya Islam tentu tidak bisa lepas dari aktivitas laut dan perniagaan. Artikel ini berfokus pada aktivitas perniagaan sebagai awal masuknya Islam di Lombok. Dengan menggunakan pendekatan historis dan fenomenologis kritis dari berbagai literatur sejarah. Berbasis pada perniagaan dalam melihat proses Islamisasi serta menunjukkan argumentasi bahwa proses dakwah didahului dengan perebutan ekonomi. Artikel ini memperkuat umumnya teori, Islam masuk dibawa oleh para pedagang muslim.  Juga, dalam artikel ini menunjukkan bahwa Islam masuk dengan merebut basis ekonomi masyarakat nusantara yaitu komoditas pertanian dan maritim. Artinya, awal Islam masuk tidak langsung mendakwahkan agama, melainkan ikut terlibat dalam aktivitas ekonomi masyarakat nusantara, kemudian barulah Islam didakwahkan. Artikel ini menggunakan kualititaf-deskriptif, dengan basis data sejarah lokal seperti Babad Lombok dan Negarakartagama.
Pembingkaian Isu Politik ‘Tampang Boyolali’ oleh Media Online Indonesia Mugiarjo Mugiarjo
Kalijaga Journal of Communication Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.12.04.2019

Abstract

This study aims to present how two Indonesian online media, Mojok.co and Tirto.id, try to act as mediators when political issues shift from substance to cheesy issues that only amplify political polarization. Researchers analyzed five news in each medium using Robert N. Entman’s framing framework including defining problems, diagnosing causes, making moral judgments, and recommendations for treatment. We found there were quality journalism practiced by Mojok.co and Tirto.id for writing good stories. These two didn’t follow ‘quote journalism’ that often performed by online media in Indonesia. This is an example how online media still give some hopes for balancing democracy as their purpose as social controller.Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan bagaimana dua media online Indonesia yaitu Mojok.co dan Tirto.id alternatif berupaya menjadi penengah di saat isu politik bergeser dari hal yang substansi menjadi isu gorengan yang hanya mempertebal polarisasi. Peneliti menganalisis lima berita di masing-masing media menggunakan kerangka framing Robert N. Entman meliputi define problems, diagnose causes, make moral judgement, dan treatment recommendation. Hasil penelitian menegaskan pembingkaian yang dilakukan oleh Mojok.co dan Tirto.id menunjukkan adanya praktik jurnalisme yang bermutu dengan tidak larut dalam praktik media online yang mengandalkan kecepatan tetapi justru larut dalam pusaran isu populer sehingga hanya melakukan jurnalisme ‘kutipan’. Hal ini menjadi alternatif baru bagi media-media online untuk kembali menempatkan jurnalisme sebagai penyampai berita dan kontrol sosial, bukan sekadar mengutip pernyataan narasumber.
Moral Evaluation dalam Pemberitaan Pesawat Lion Air JT-610: Narasi Berita Detik.com dan Kompas.com M Alfazri
Kalijaga Journal of Communication Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.11.05.2019

Abstract

This study aims to find the framing of detik.com and kompas.com on the evacuation process of the Lion Air JT610 plane crash, in the aspect of moral judgment. Every event that occurs which is informed by the media has a specific purpose to be conveyed so that the reader can be construed like what the media wants. One of the suppressive aspects of the news is to provide an image for the public to conduct moral judgments on events that occur. To achieve this goal, this study uses a qualitative method using the Robert N. Entman framing analysis approach. From the search for the news made, this study found that detik.com provides news quickly, while kompas.com features accurate news, so the preaching process takes longer than detik.com. Meanwhile, in the aspect of explaining the causes of the accident, detik.com prioritizes a comprehensive explanation by presenting various sources. This is different from kompas.com which tends to display news from one side. Two different aspects of taking a point of view between detik.com and kompas.com cause different moral judgments to emerge. Kompas prefers the point of view of the evacuation team by presenting the narrative of victims who died in the evacuation process. Meanwhile, detik.com takes the perspective of the victim, so that the misfortunes of the victim's family are highlighted.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan framing detik.com dan kompas.com atas proses evakuasi kecelakaan pesawat Lion Air JT610, dalam aspek penilaian moral. Setiap peristiwa yang terjadi yang diinformasikan oleh media memiliki tujuan spesifik yang hendak disampaikan agar pembaca dapat terskontruk seperti keinginan media. Salah satu aspek penekan dalam berita adalah memberikan gambaran kepada masyarakat untuk melakukan penilaian moral atas peristiwa yang terjadi. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis framing Robert N. Entman. Dari penelusuran terhadap berita yang dibuat, penelitian ini menemukan bahwa detik.com menyediakan berita secara cepat, sedangkan kompas.com menonjolkan pemberitaan yang akurat, sehingga proses pengabarannya lebih lama dibandingkan dengan detik.com. Sedangkan dalam aspek penjelasan penyebab kecelakaan, detik.com lebih mengutamakan penjelasan yang menyeluruh dengan menghadirkan sumber yang bervariatif. Hal ini berbeda dengan kompas.com yang lebih cenderung menampilkan berita dari satu sisi. Dua aspek yang berbeda dalam mengambil sudut pandang antara detik.com dan kompas.com menyebabkan adanya penilaian moral yang berbeda yang muncul. Kompas lebih mengutamakan sudut pandang tim evakuasi dengan menampilkan narasi korban yang gugur dalam proses evakuasi. Sedangkan, detik.com mengambil sudut pandang korban, sehingga kemalangan dari keluarga korban lebih ditonjolkan.
Aktualisasi Tuhan dalam Syair: Pesan Dakwah Lirik Lagu “Sebelum Cahaya” Karya Band Letto Afifah Nur Sansidar
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.21.03.2020

Abstract

This study aims to reveal the da'wah message contained in the lyrics of the song “Sebelum Cahaya” by Band Letto. The song, which is one of the works of art with the power of meaning in the lyrics, is able to invite listeners to appreciate and absorb the meaning contained in it. Song lyrics will affect listeners emotionally because there is a message that the author wants to convey. To achieve this goal, this study uses a qualitative method with the semiotic approach of Charles S. Pierce. This research found that the Letto band, which is not a religious band, through the song “Sebelum Cahaya” incorporated divine values which became the basis of religion. Letto wants to show in his song that God is always there and accompanying humans, even though they are not aware of it. The existence of God is represented in symbols that the listeners can perceive according to the depth of their religious experience. The significance of the semiotic study in this study shows the different levels of meaning in understanding the signs in the song “Sebelum Cahaya” lyrics. Someone at a certain level can interpret the presence and truth of the promise of a true partner. However, to a certain extent, the meaning can lead to the presence and certainty of God's promises to humans.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu “Sebelum Cahaya” karya Band Letto. Lagu yang merupakan salah satu karya seni dengan kekuatan makna dalam liriknya, mampu mengajak pendengarnya untuk menghayati dan meresapi makna yang terkandung di dalamnya. Lirik lagu akan mempengaruhi pendengar secara emosional, karena terdapat pesan yang ingin disampaikan oleh pengarangnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika Chales S. Pierce. Penelitian ini menemukan bahwa band Letto yang bukan merupakan band religi, melalui lagu “Sebelum Cahaya” memasukkan nilai-nilai ketuhanan yang menjadi dasar dari agama. Letto ingin menunjukkan dalam lagunya bahwa Tuhan selalu ada dan menemani manusia, meskipun mereka tidak menyadarinya. Keberadaan Tuhan dimunculkan dalam simbol-simbol yang dapat ditangkap oleh pendengar sesuai dengan tingkat kedalaman pengalaman religius mereka. Signifikansi kajian semiotik dalam penelitian ini menampilkan tingkat pemaknaan yang berbeda dalam memahami tanda dalam lirik lagu “Sebelum Cahaya”. Seseorang dalam tingkatan tertentu, dapat memaknai kehadiran dan kebenaran janji dari pasangannya yang sejati. Akan tetapi, dalam tingkat tertentu, pemaknaannya dapat mengarah pada kehadiran dan kepastian janji Tuhan kepada manusia.
Strategi Tindakan Preventif Kepolisian Melalui Komunikasi Massa Menangkal Gerakan Terorisme Muslimin Ritonga
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.22.03.2020

Abstract

Intolerant actions in the city of Palembang, according to Setara Institute data in 2018, show that Palembang is in the 53rd position as a tolerant city in Indonesia. The preservation of Palembang as one of the tolerant cities in Indonesia is something that needs to be jointly guarded by the government and the community. So that the government in this case through the police can involve the community in the process of preventing acts of terrorism, because they think that the approach by imposing the death penalty on terrorists does not always have implications for the decline in terrorism cases in Indonesia, especially in the city of Palembang. Preventive action can be taken by the police in various forms such as education through literacy in print and online media and can be done in the form of seminars and dialogues. This study is an interactive analysis model developed by Miles and Huberman, namely “We define analysis ass consisting of three concurrent flows of activity: data reduction, data display, and conslution drawing/verification” means that the analysis consists of three main activities that are interrelated. namely data reduction, data display, and conclusion/data verification. This study aims to show the efforts of the police in preventing criminal acts of terrorism in the city of Palembang with a preventive approach to society through mass communication, that in preventing terrorism, active participation from the community is also required.Tindakan intoleran di kota Palembang, dalam data Setara Institute pada tahun 2018 menunjukkan kota Palembang menempati posisi ke 53 sebagai kota toleran di Indonesia. Terjaganya Palembang sebagai salah satu kota toleran di Indonesia, merupakan hal yang perlu dijaga bersama antara pihak pemerintah dengan masyarakat. Sehingga pemerintah dalam hal ini melalui pihak kepolisian dapat melibatkan masyarakat dalam proses pencegahan terhadap tindak terorisme, karena beranggapan bahwa pendekatan dengan cara menjatuhkan hukuman mati pada pelaku teroris, tidak selalu berimplikasi pada menurunnya kasus terorisme di Indonesia, terkhusus di kota Palembang. Tindakan preventif dapat dilakukan oleh pihak kepolisian dengan berbagai bentuk seperti edukasi melalui literasi di media cetak dan online serta dapat dilakukan dengan bentuk seminar dan dialog. penelitian ini adalah analysis interractive model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yaitu “We define analysis ass  consisting of three concurrent flows of activity: data reduction, data display, and conslution drawing/verification” artinya bahwa analisis terdiri dari tiga kegiatan utama yang saling berkaitan yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi data. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan upaya pihak kepolisian dalam mencegah tindak pidana terorisme di kota Palembang dengan pendekatan preventif terhadap masyarakat melalui komunikasi massa, bahwa dalam mencegah terorisme juga diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat.
Bingkai “Tampang Boyolali “ dalam Pidato Prabowo Subianto di Media Daring Mike Meiranti
Kalijaga Journal of Communication Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/kjc.21.06.2020

Abstract

This article aims to explain and describe "tampang Boyolali" in Prabowo's speech which was explored using online media framing analysis. To see the framing of media online the authorused qualitative research method with framing analysis Robert N Entman who examined the analysis into four concepts namely: define problems, diagnose causes, make moral judgement, and treatment recommendation. The results of the study using three online media gave rise to fitur diverse news. The diction "Tampang Boyolali" in Prabowo Subianto's speech invited controversy in the community and media. Government officials also contributed to the diction of his speech. The diction "Tampang Boyolali" seemed to demean the people of Boyolali, and immediately invited an angry reaction from the people of Boyolali. Researchers collected data in the form of images and text through 3 media, namely CNNIndonesia.com, Sindonews.com, and Kompas.Com. The three media are actively preaching "Tampang Boyolali" with different framing. In this case the author tried to analyze the news with Robert N. Entmen's analysis which resulted in the fact that CNNIndonesia.com did not respond well and discredited Prabowo's apology. Meanwhile Sindonew.com appreciated Prabowo's  gentleman attitude that dared to make an apology. As Kompas.com tend to be neutral, do not appreciate and do not discredit the figures reported.Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan “tampang Boyolali” dalam pidato Prabowo yang dieksplorasi menggunakan analisis framing media online. Untuk melihat framing media online penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis framing Robert N Entman yang mengkaji analisis menjadi empat konsep yaitu: define problems (pendefenisian masalah), diagnose causes (memperkirakan penyebab masalah), make moral judgement (membuat pilihan moral), dan treatment recommendation (menekankan penyelesaian). Hasil studi menggunakan tiga media online memunculkan fitur berita yang beragam. Diksi “Tampang Boyolali" dalam pidato Prabowo Subianto mengundang kontroversi di masyarakat dan media. Para petinggi pemerintahan pun turut andil mengomentari diksi pidatonya tersebut. Diksi “Tampang Boyolali" seakan merendahkan warga Boyolali, dan seketika mengundang reaksi marah warga Boyolali. Peneliti mengumpulkan data berupa gambar dan teks melalui 3 media, yaitu CNNIndonesia.com, Sindonews.com, dan Kompas.Com. Ketiga media tersebut aktif memberitakan “Tampang Boyolali” dengan framing yang berbeda-beda. Dalam hal ini penulis mencoba menganalisis berita dengan analisis Robert N. Entmen yang menghasilkan fakta bahwa CNNIndonesia.com tidak merespon baik dan mendiskreditkan permohonan maaf Prabowo. Sedangkan Sindonew.com sangat mengapresiasi sikap gentleman Prabowo yang berani menghaturkan permohonan maaf. Adapun Kompas.com cenderung netral, tidak mengapresiasi dan tidak mendiskreditkan tokoh yang diberitakan.