cover
Contact Name
Harianto GP
Contact Email
hariantogp@sttexcelsius.ac.id
Phone
+6282115511552
Journal Mail Official
hariantogp@sttecelsius.ac.id
Editorial Address
Barata Jaya IV No. 26, 28 Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan
ISSN : 26848724     EISSN : 26850923     DOI : https://doi.org/10.51730/ed.v4i2
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi, misiologi, dan Pendidikan Agama Kristen dengan nomor ISSN: 2684-8724 (print) dan e-issn: 2685-0923 (online) yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Excelsius dengan lingkup kajian penelitian adalah: Teologi Biblikal (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) Teologi Sistematika dengan pendekatan non-doktrinal Teologi dan Kontekstual Teologi Pastoral dan Etika Pelayanan Gerejawi Teologi dan Etika Kontemporer Misiologi Biblikal dan Praktikal Pendidikan Kristiani dalam Gereja, Keluarga, dan Sekolah Section Policies
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018" : 5 Documents clear
PENGELOLAAN INTERAKSI KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PENGEMBANGAN DIRI ANAK DALAM KONTEKS MINAT BELAJAR Belinda Mau; Areyne Christi
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v2i2.44

Abstract

Abstract: In this era of globalization, teachers are very dominant in self-actualizing to educate the nation in facing the challenges and competition in the world, so that they are required to improve their professionalism in dealing with any existing problems. Solutions to answer the problems faced by teachers arise in the following questions: Who is the teacher? What is the role of the teacher both as a teacher and in relation to their students? How to manage the quality of the teaching and learning process on children's self-development in the context of interest in learning? The answers are: (1) a teacher is a professional educator who educates, teaches a science, guides, trains, provides assessments, and evaluates students. (2) the role of the teacher to work holistically. The teacher not only carries out his duties as a teacher, but becomes an example and a companion to his students. (3) the teacher must be able to manage the class very well so that in every learning process, children can be interested and respond when a teacher delivers a material. Abstrak: Dalam era globalisasi ini guru sangatlah dominan di dalam mengaktualisasi diri untuk mencerdaskan bangsa dalam menghadapi tantangan dan persaingan dunia, sehingga dituntut untuk meningkatkan profesionalnya dalam menangani setiap masalah yang ada. Solusi untuk menjawab persoalan-persoalan yang di hadapi oleh guru muncul dalam pertanyaan sebagai berikut: Siapakah guru itu? Apakah peranan guru baik sebagai guru dan berhubungan dengan anak didiknya? Bagaimanakah mengelola kualitas proses belajar mengajar terhadap pengembangan diri anak dalam konteks minat belajar?  Jawabnya adalah: (1) guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.  (2) peranan guru bekerja secara holistik. Guru tidak saja menjalankan tugasnya sebagai seorang pengajar, tetapi menjadi teladan dan teman bergaul bagi para muridnya. (3) guru harus dapat mengelola kelas dengan sangat baik sehingga dalam setiap proses pembelajaran, anak dapat tertarik dan meresponi ketika seorang guru menyampaikan sebuah materi.
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KRISTEN BAGI JEMAAT DEWASA DI GEREJA BEM TAMAN TUNKU MIRI, MALAYSIA Paulus Labai
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v2i2.45

Abstract

Abstract: Christian education learning serves as a guide to help Christian educators in training adults in the church so that the congregation will understand more about the image or concept of identity, role and responsibility as adults more clearly and steadily in everyday life and in their relationship with society. around. The problems that arise are: What is the definition of adult andragogy? What is the significance of Christian education for adults? What is the Christian education learning strategy for adult congregations in the BEM Taman Tunku Miri church, Malaysia? The answers to the problems are: (1) Christian education for adult congregations is an effort to educate or educate church members in all existing age groups, including the adult age group. (2) significant Christian education for adults is one form of the church's efforts in educating or educating its citizens by planning a learning program designed in such a way as to achieve the goals of Christian education for adults. (3) The Christian education learning strategy for adult congregations at the BEM Taman Tunku Miri church, Malaysia is to develop Christian education learning for adults who should understand and have skills with regard to design procedures so that Christian education programs for adults become more accommodating and effective.Abstrak: Pembelajaran pendidikan Kristen berfungsi sebagai pedoman untuk menolong pendidik Kristen dalam melatih orang-orang dewasa dalam gereja sehingga jemaat semakin memahami gambar atau konsep jati diri, peran dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa secara lebih jelas dan mantap dalam kehidupan sehari-hari serta dalam relasinya dengan masyarakat sekitar. Persoalan yang timbul adalah: Apakah pengertian andragogi orang dewasa? Apakah signifikan pendidikan Kristen bagi orang dewasa? Bagaimanakah strategi pembelajaran pendidikan Kristen bagi Jemaat dewasa di gereja BEM Taman Tunku Miri, Malaysia? Jawaban dari persoalan-persoalan adalah: (1) pendidikan Kristen kepada jemaat dewasa merupakan usaha mendidik atau membelajarkan warga gereja dalam segala kelompok usia yang ada, tidak terkecuali kelompok usia dewasa. (2) signifikan pendidikan Kristen bagi orang dewasa merupakan salah satu bentuk upaya gereja dalam mendidik atau membelajarkan warganya adalah dengan adanya perencanaan program pembelajaran yang didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pendidikan Kristen bagi orang dewasa.  (3) Strategi pembelajaran pendidikan Kristen bagi Jemaat dewasa di gereja BEM Taman Tunku Miri, Malaysia adalah mengembangkan pembelajaran pendidikan Kristen bagi orang dewasa hendaknya memahami dan memiliki keterampilan berkenaan dengan prosedur desain sehingga demikian program pendidikan Kristen bagi orang dewasa menjadi lebih akomodatif dan efektif.
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN MELALUI MODEL KURIKULUM YANG EFISIEN James Jimry
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v2i2.49

Abstract

Abstract: Learning is a relatively permanent change in behavior or potential behavior as a result of experience. Learning is the interaction between stimulus and response. These issues are very useful when reviewed as follows: What is the meaning of Learning and Teaching? What are the methods for improving the Quality of Learning and Teaching? How to Improve the Quality of Learning and Teaching through an Efficient Curriculum Model? The answers to the problems are: (1) the notion of learning and teaching is a different concept even though it is a process of change in the learning structure, which involves teachers, students and educational infrastructure. (2) methods to improve the quality of learning and teaching are to improve the quality are: communication of learning and teaching, collaboration, and developing various forms of learning. (3) improving the quality of learning and teaching through efficient curriculum models are: the Ralp W. Tyler curriculum model, the Hilda Taba curriculum model, the Peter Oliva curriculum model, or the Muray Print curriculum model.Abstrak: Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Belajar adalah interaksi antara stimulus dan respon. Persoalan-persoalan tersebut sangatlah berguna bila dikaji kembali sebagai berikut: Apakah pengertian Pembelajaran dan Pengajaran? Bagaimanakah kaedah-kaedah untuk meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Pengajaran? Bagaimanakah Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Pengajaran melalui Model Kurikulum yang Efisien? Jawaban persoalan adalah: (1) pengertian Pembelajaran dan Pengajaran merupakan suatu konsep yang berbeda meski menjadi proses perubahan dalam struktur belajar, yang melibatkan pengajar, pelajar, dan prasarana pendidikan. (2) kaedah-kaedah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran adalah dengan meningkatkan kualitas adalah: komunikasi pembelajaran dan pengajaran, kolaborasi, dan mengembangkan bentuk pembelajaran yang bervariasi. (3) meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran melalui model-model kurikulum yang efisien adalah: model kurikulum Ralp W.Tyler,  model kurikulum Hilda Taba, model kurikulum Peter Oliva, atau model kurikulum Muray Print.
KETERAMPILAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MURID DI KELAS Darwis Laana; Dorce Sondopen
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v2i2.47

Abstract

Abstract: One of the challenges in the teaching and learning process in the classroom is that students are less enthusiastic. The teacher's expectation during teaching in class is that all students can be enthusiastic and full of interest in learning. But in reality it is not like that, because not all teachers have the ability to solve the problems of students who are less enthusiastic. Therefore, the study of teacher skills in increasing student interest in learning is needed. The purpose of this study is to encourage teachers to add skills in carrying out their duties so that students learn more seriously. The author uses a qualitative descriptive method, namely explaining the terms used in the title of the article based on related sources. The important point of the results in this study is that teachers must have the skills to manage the classroom well. The teacher must master the skills from opening to closing class. The teacher must have skills in asking, explaining, giving reinforcement, and also in making deep variations. These classroom management skills have a big influence on students' attention to learning.Abstrak: Salah satu tantangan dalam proses belajar mengajar di kelas ialah murid kurang antusias. Harapan guru selama mengajar di kelas adalah semua murid dapat antusias dan penuh minat belajar yang tinggi. Namun dalam kenyataannya tidak seperti itu, sebab tidak semua guru memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah murid yang kurang antusias. Maka itu kajian tentang keterampilan guru dalam meningkatkan minat murid untuk belajar sangat dibutuhkan. Tujuan dari kajian ini untuk mendorong guru menambah keterampilan dalam melaksanakan tugasnya sehingga murid belajar dengan lebih serius. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan istilah-istilah yang digunakan pada judul tulisan berdasarkan sumber yang berkaitan. Poin penting hasil dalam kajian ini adalah guru harus memiliki ketrampilan untuk mengelola kelas dengan baik. Guru harus menguasai keterampilan untuk memulai pembukaan sampai pada menutup kelas. Guru harus memiliki keterampilan dalam bertanya, menjelaskan, memberi penguatan, dan juga dalam membuat variasi dalam. Keterampilan dalam pengelolaan kelas ini berpengaruh besar terhadap perhatian murid untuk belajar.
PENDIDIKAN BERBASIS KELUARGA DALAM KITAB RUT BAGI PELAYANAN S2C DI GBI KELIR SAMARINDA Novelia Palele; Lina Triana
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol 2, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v2i2.48

Abstract

Abstract: Theoretical basis: The family is a community that Allah has determined and defined for human needs. Research Objectives: (1) What is meant by family based education? (2) Why are some congregations lazy to follow Serving, and Confidant of God? (3) Why have some Serving, and Confidant of God congregations become discouraged? (4) What is the reason why some congregations refuse to follow Serving, and Confidant of God? (5) How is Family-Based Education and its application for Serving and Confidant of God services at GBI Kelir Samarinda? Method: Qualitative-Observative. Results of the study: (1) This education takes place in the family which is carried out by parents who are given to educate children in the family environment, (2) the congregation thinks the shepherd does not pay attention to it, the shepherd prefers the congregation, the congregation cannot keep secrets, the shepherd cannot be a good example. (3) Not comfortable attending worship, Thinking that this community is not important, Feeling just a waste of time, Worshiping too long. (4) Busy working, no desire to worship, rainy weather conditions, far distance to places of worship, do not have vehicles, do not have offerings for worship, there are conflicts among congregation members that have not been resolved. (5) through the communities of Salvation, Serving, and Confidant of God, we can reach out to every congregation in the church and through the communities of Salvation, Serving, and Confidant of God. Keywords: Education, Family, Service Abstrak: Landasan teori: Keluarga adalah komunitas yang Allah telah tentukan dan tetapkan bagi kebutuhan manusia. Tujuan Penelitian: (1) Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Berbasis Keluarga? (2) Mengapakah beberapa jemaat malas mengikuti Serving, dan Confidant of God? (3) Mengapa beberapa jemaat Serving, dan Confidant of God menjadi tawar hati? (4) Apakah penyebab beberapa jemaat yang tidak mau mengikuti Serving, dan Confidant of God? (5) Bagaimanakah Pendidikan Berbasis Keluarga dan penerapannya bagi pelayanan Serving, dan Confidant of God di GBI Kelir Samarinda? Metode:Kualitatif-Observatif. Hasil Penelitian: (1)Pendidikan ini berlangsung dalam keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua yang diberikan untuk mendidik anak dalam lingkungan keluarga, (2) jemaat menilai gembala tidak memerhatikannya, gembala pilih kasih kepada jemaat, jemaat tidak bisa menyimpan rahasia, gembala tidak bisa menjadi teladan yang baik. (3) Kurang nyaman mengikuti ibadah, Menganggap bahwa komunitas ini tidak penting, Merasa hanya membuang waktu saja, Ibadahnya terlalu lama. (4) Sibuk bekerja, Tidak ada kerinduan beribadah, Keadaan cuaca hujan, Jarak tempat beribadah jauh, Tidak mempunyai kendaraan, Tidak mempunyai persembahan untuk beribadah, Ada konflik sesama anggota jemaat yang belum diselesaikan. (5) melalui komunitas Salvation, Serving, dan Confidant of God  dapat menjaungkau setiap jemaat-jemaat yang ada di gereja dan melaluin komunitas Salvation, Serving, dan Confidant of God. Kata Kunci: Pendidikan, Keluarga, Pelayanan

Page 1 of 1 | Total Record : 5