cover
Contact Name
Muh. Alias L Rajamuddin
Contact Email
mal_rajamuddin@yahoo.co.id
Phone
+62410-2312704
Journal Mail Official
lutjanus@polipangkep.ac.id
Editorial Address
Jl. Poros Makassar-Pare-Pare Km.83 Mandalle, Kab. Pangkep, Prov. Sulawesi Selatan, 90652
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Lutjanus
ISSN : 08537658     EISSN : 27213757     DOI : http://doi.org/10.51978/
Jurnal Lutjanus terbit dua kali setahun yaitu pada bulan Juni dan Desember. Jurnal ini mencakup artikel penelitian asli dan artikel review bidang Teknologi Perikanan dan Kelautan meliputi; Teknologi Budidaya Perairan, Teknologi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Manajemen Sumberdaya Perikanan, Teknologi Hasil Perikanan, dan Teknologi Kelautan.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni" : 5 Documents clear
Pengaruh Suhu Terhadap Kualitas Telur Ikan Mas Koki (Carassius auratus) Faradilla Sandi; Nursyahran Nursyahran
Lutjanus Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v26i1.413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu penetasan dan daya tetas telur ikan mas koki (Carassius auratus) diberikan suhu yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli sampai Agustus 2019 di UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Air Tawar Bantimurung Kabupaten Maros. Metode peneltian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Sampel diambil dengan teknik acak sederhana. Perlakuan yang diuji adalah suhu 250C sebagai control (perlakuan A), suhu 280C (perlakuan B), suhu 300C (perlakuan C)., dan 320C (perlakuan D). Parameter yang diuji adalah waktu penetasan dan daya tetas telur. Analisis data menggunakan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penetasan tertinggi diperoleh pada perlakuan C 34.2 detik, disusul pelakuan D 44.09 detik tidak berbeda jauh pada pada perlakuan B 46.45 detik dan yang terendah 66.92 detik. Daya tetas telur tertinggi diperoleh pada perlakuan C sebesar 93,81%, disusul perlakuan D 89.18% tidak berbeda jauh dengan perlakuan B sebesar 82.33% dan yang terendah pada perlakuan A sebesar 80.93%. hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian suhu yang berbeda berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap waktu penetasan dan daya tetas telur. Suhu berpengaruh terhadap waktu penetasan dan daya tetas telur ikan mas koki (Carrasius auratus) dengan suhu inkubasi 300C
Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Praktikum Mahasiswa Jurusan Teknologi Penangkapan Ikan pada Kapal Latih Politani Pangkep Ilyas Ilyas; Faturrahman Faturrahman
Lutjanus Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v26i1.414

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keselamatan dan kesehatan kerja PLP dalam melaksanakan praktikum di Kapal Latih Politani Pangkep. Penelitian ini dilksanakan mulai bulan April sampai dengan Mei 2020 di Kapal Latih Politani Negeri Pangkep. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Penangkapan Ikan yang akan praktikum di Kapal Latih Politani Pangkep. Teknik dalam pengambilan sampel di mana setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan untuk di pilih menjadi anggota sampel. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan kusioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja sangat berpengaruh besar dalam pelaksanaan tugas. dapat diartikan bahwa jika penurunan keselamatan kerja sebesar (1%) maka kesehatan kerja akan mengalami penurunan sebesar 0,88 atau 88%, begitu juga sebaliknya jika terjadi kenaikan keselamatan kerja sebesar satu satuan (1%) maka kesehatan kerja mengalami kenaikan sebesar 0,88 atau 88%. Dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu variabel keselamatan dan kesehatan kerja(X) yang mempunyai hubungan dengan variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y). hal ini dapat dibuktikan melalui nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,889 atau 889% sedangkan koefisien korelasi (R) adalah sebesar 0,743 atau 743%. Ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja sangat berpengaruh pada kinerja PLP Kapal Latih Politani Pangkep.
Proporsi Penggunaan Kulit pisang (Musa paradisiaca L) dan Daging ikan Bandeng (Chanos chanos) pada Pembuatan Abon Ahmad Akbar; Sitti Nurmiah; Gusni Sushanti
Lutjanus Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v26i1.415

Abstract

Kulit pisang termasuk bahan hasil samping yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Kulit pisang yang dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan karena masih mengandung nilai gizi seperti karbohidrat. Selain itu kulit pisang juga memiliki kandungan serat yang tinggi. Dengan demikian kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan abon yang dikombinasikan dengan daging ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi terbaik penggunaan kulit pisang dan daging ikan bandeng pada pembuatan abon ikan. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan proporsi kulit pisang dan daging ikan bandeng yaitu K = 100% kulit pisang, S1 = 75% kulit pisang : 25% daging ikan bandeng, S2 = 50% kulit pisang : 50% daging ikan bandeng, dan S3 = 25% kulit pisang : 75% daging ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penggunaan kulit pisang dan daging ikan bandeng yang terbaik pada pembuatan abon adalah 25% kulit pisang dan 75% daging ikan bandeng. Abon yang dihasilkan dengan perlakuan tersebut cenderung lebih disukai oleh panelis dan memiliki komposisi kimia yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya yaitu kadar air 6.23%, serat 3.46% dan protein 18.66%.
Modifikasi Chao Belut Sawah (Monopterus albus) sebagai Pangan Fungsional Dandy Darmawan; Nurfitriani Usdayana Attahmid; Reta Reta
Lutjanus Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v26i1.417

Abstract

Chao belut merupakan produk hasil fermentasi yang memanfaatkan penguraian senyawa dari bahan protein kompleks yang diubah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim dari dalam tubuh ikan itu sendiri dan penambahan mikroorganisme (bakteri asam laktat) yang berlangsung dalam keadaan terkontrol atau diatur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan kimia dan nilai organoleptik chao belut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan perbandingan jumlah ragi yang diberikan yaitu 0,5%, 1% dan 1,5% dengan waktu fermentasi 6 hari. Hasil uji organoleptik menunjukkan formula A2 dengan konsentrasi ragi 1% dengan waktu fermentasi 6 hari, yang ditentukan berdasarkan tingkat penerimaan panelis melalui uji hedonik yang memiliki nilai rata-rata yang tinggi yaitu 4 atau suka berdasarkan ujia hedonik yang meliputi warna, rasa, tekstur, dan aroma. Formulasi terbaik kadar air sebesar 53,82 %, protein sebesar 18,84 %, dan lemak sebesar 27,37%.
Proses Produksi Gurita Legs Beku Sesuai Standar Mutu Ekspor Fahimah Fahimah; Arham Rusli; Syamsuar Syamsuar
Lutjanus Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v26i1.420

Abstract

Gurita merupakan komoditi perikanan yang mudah sekali mengalami kemunduran mutu. Oleh karena itu, penanganan yang baik disertai dengan penerapan rantai dingin dan pengawasan kebersihan yang ketat sangat diperlukan agar dapat mengurangi terjadinya proses pembusukan. Salah satu usaha memperpanjang atau mempertahankan kesegaran gurita adalah dengan cara pembekuan. Pembekuan dilakukan dengan tujuan mengawetkan bahan pangan dengan cara membekukan bahan pada suhu di bawah titik beku. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan proses pembekuan gurita bentuk Legs untuk tujuan ekspor. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara, dan literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembekuan gurita legs dilakukan melalui beberapa tahap yaitu; penerimaan bahan baku, penyortiran dan penimbangan I, pencucian I, pembersihan, pengadukan (tumbling), pencucian II, pemotongan dan penimbangan II, pembungkusan dan penghampaan udara (vakum), pembekuan (freezing), pendeteksian logam, penimbangan akhir, pengepakan dan pelabelan, penyimpanan beku, dan pemuatan ke kontainer untuk proses pengiriman ke negara tujuan ekspor. Persyaratan utama bahan baku yang diolah di PT. Biru Laut Nusantara, Makassar adalah harus dalam kondisi segar untuk menjamin produk akhir yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Mulai dari proses penerimaan bahan baku hingga proses pengemasan produk gurita leg beku suhu produk harus dipertahankan melalui penerapan rantai dingin dengan cara pemberian es kristal pada wadah produk. Proses pembekuan gurita legs, dilakukan menggunakan mesin ABF dengan suhu dipertahankan sekitar -35 sampai -45°C. Produk gurita leg beku yang sudah dikemas dalam master cartoon disimpan pada cold storage dengan suhu yang digunakan adalah kurang dari -25°C.

Page 1 of 1 | Total Record : 5