Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Perendaman Daun Jambu Biji Kering (Psidium Guava L) Terhadap Kadar Protein, Vitamin A dan Sensori Tahu Dewayani, Wanti; Riswita, Riswita; Harti, Harti; Atahmid, Nur Fitriani Usdyana; Mursida, Mursida
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 2 Nomor 2 October 2019
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.497 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v2i2.756

Abstract

Tahu merupakan makanan favorit masyarakat sehari-hari. Namun tahu hanya bertahan satu hari saja, sehingga dibutuhkan pengawet untuk memperpanjang masa simpan. Salah satu pengawet alami yang potensial adalah daun jambu biji. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman daun jambu biji kering terhadap kadar protein, vitamin A dan sensori tahu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April ? Mei 2019, di Laboratorium pasca panen BPTP Sulawesi Selatan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan perlakuan lama perendaman selama 0 hari, 2 hari, 4 hari, 6 hari, 8 hari dan 10 hari dan masing-masing perlakuan diulang tiga kali.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman tahu  ke dalam ekstrak daun jambu biji  (Psidium guava  L)  tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan protein tahu. Perendaman tahu ke dalam ekstrak  daun jambu biji berpengaruh nyata terhadap kandungan vitamin A dan sensori tahu. Perlakuan terbaik adalah tahu yang direndam dalam ekstrak daun jambu biji selama 4 hari dengan kadar protein 10.31 %, vitamin A 168 %, warna 2,67 (agak suka), aroma 3.4 (agak suka), rasa 3.07 (agak suka) dan tekstur 2.93 (agak suka).
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PERMEN JELLY BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) DENGAN PENAMBAHAN SORBITOL DAN EKSTRAK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) Atthamid, Nur Fitriani Usdyana; Yusuf, Muhammad; Muhtar, Imran; Indriati, Sri
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.127 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v5i2.12030

Abstract

ABSTRACT Jelly candy made from yam (Pachyrhizus erosus) combined with a low-calorie sweetener, sorbitol, and rosella flower extract aimed to improve the color of the product and increase the content of phytochemical compounds, which are antioxidants. The research method was a randomized block design (RBD) arranged factorially with three treatment factors. The factors used were the concentration of carrageenan-konjac mixture with a ratio of 2:1, the concentration of sorbitol, and the concentration of rosella flower extract, each of which consists of five levels. In the preliminary stage,  maceration of rosella flower was extracted, then the samples were analyzed for water content, reduced sugar levels, antioxidant levels (DPPH), pH, microbiological (total plate count), color using chromameter instruments with the Munsell method, and organoleptic assessment using ranking methods (parameters of taste, color, aroma, and texture). The yam jelly candy that was accepted by panelists had a composition of 50% yam fruit juice, 3.5 g carrageenan-konjac mixture, 15 g sorbitol, 0.2 g citric acid, 20 ml high fructose syrup and 10% rosella extracts Rosella extract affects the ash content, water content, pH, reduced sugar content, antioxidant content, microbial contamination, and the color of yam candy. Keywords: Yam, Jelly Candy, Rosella, Sorbitol, SucroseABSTRAKPermen jelly berbahan dasar bengkuang (Pachyrhizus erosus)  yang dikombinasi dengan pemanis rendah kalori yakni sorbitol serta penggunaan ekstrak bunga rosella bertujuan memperbaiki warna produk dan meningkatkan kandungan senyawa fitokimia yang bersifat antioksidan sehingga bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Metode penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 3 faktor perlakuan. Faktor yang digunakan yaitu konsentrasi campuran karagenan – konjak dengan perbandingan 2 : 1, konsentrasi sorbitol dan konsentrasi ekstrak bunga rosella yang masing – masing terdiri dari 5 taraf. Tahapan pendahuluan dilakukan ekstraksi maserasi ekstrak bungga rosella, kemudian analisis sampel meliputi kadar air, analisis organoleptik, kadar gula reduksi, kadar antioksidan (DPPH), analisis pH, analisa mikrobiologi (total plate count), analisis warna menggunakan instrumen chromameter dengan metode munsell, serta analisis organoleptik menggunakan metode rangking (parameter rasa, warna, aroma dan tekstur). Penelitian ini menghasilkan formula permen jelly bengkuang yang diterima oleh panelis, memiliki komposisi 50% sari buah bengkuang, 3,5 g campuran karagenan – konjak, 15 g sorbitol, 0,2 g asam sitrat, 20 ml high fructosa syrup dan ekstrak rosella sebanyak 10 %. Esktrak rosella berpengaruh terhadap kadar abu, kadar air, pH, kadar gula reduksi, kandungan antioksidan, cemaran mikroba, dan warna permen jelly bengkuang. Kata kunci: Bengkuang, Permen Jelly, Rosella, Sorbitol, Sukrosa
KOPIGMENTASI ANTOSIANIN DAN POLIFENOL DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) MENGGUNAKAN Na-KASEINAT Atthamid, Nur Fitriani Usdyana; Yusuf, Muhammad; Indriati, Sri; Latief, Mahyati; Rifai, Akhmad
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.77 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v5i2.12037

Abstract

ABSTRACT The anthocyanin compounds in purple sweet potato make this kind of food very interesting to be developed into natural dyes by adding copigment to increase the color stability. The purpose of this study was to determine the anthocyanin stability of purple sweet potato extract as a natural coloring by the addition of sodium caseinate copigment in various heating temperatures and irradiation time. The characteristics of anthocyanin extract of purple sweet potato obtained then analyzed for water content, extract yield, acidity, total anthocyanin, polyphenols, and color intensity. Then the characteristics of purple sweet potato extract with the addition of sodium caseinate copigment in different concentrations were tested. The results show that the purple sweet potato extract had a water content of 24.29%, extract yield of 22.46%, acidity of 5.51, total anthocyanin of 422.47 mg/L, polyphenols of 10.24 mg/L, and color intensity ohue of 86.42367 which is the red and yellow (YR). For purple sweet potato extract with the addition of copigment, the color stability test was stable on various heating temperatures as the ohue value remains in the red-yellow (YR) range with the color even increased to red (R). For stability to irradiation, ohue values are in the range of red and yellow (YR). Stability testing was also stable in various irradiation as maintain color was still red-yellow (YR).Keywords: anthocyanins, copigmentation, flavonoids, polyphenols, sweet potato.ABSTRAKKeberadaan senyawa antosianin pada ubi jalar ungu menjadikan jenis bahan pangan ini sangat menarik untuk dikembangkan menjadi pewarna alami dengan penambahan kopigmen untuk meningkatkan kestabilan warnanya.. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan stabilitas antosianin ekstrak ubi jalar ungu sebagai pewarna alami dengan penambahan kopigmen Natrium Kaseinat terhadap suhu pemanasan dan waktu penyinaran. Ekstrak antosianin ubi jalar ungu  yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis karakteristiknya, yaitu meliputi analisis: kadar air, rendemen ekstrak, derajat keasaman, total antosianin, polifenol, dan intensitas warna. Pengujian karakteristik ekstrak ubi jalar ungu, Penambahan kopigmen Natrium Kaseinat dengan konsentrasi yang berbeda. Hasil analisis produk untuk ekstrak ubi jalar ungu, diperoleh data hasil pengamatan analisis kadar air sebesar 24.29%, rendemen ekstrak sebesar 22.46%, derajat keasaman sebesar 5.51, total antosianin sebesar 422.47 mg/L, polifenol sebesar 10.24 mg/L, dan intensitas warna ohue sebesar 86.42367 yang menunjukkan warna merah kuning (YR). Untuk ekstrak ubi jalar ungu dengan penambahan kopigmen, uji stabilitas warna terhadap suhu pemanasan dapat dikatakan stabil karena nilai ohue tetap berada pada kisaran warna merah kuning (YR), bahkan warna meningkat yaitu berwarna merah (R). Untuk stabilitas terhadap penyinaran diperoleh nilai ohue berada pada kisaran warna merah kuning (YR). Pengujian stabilitas terhadap penyinaran dikatakan stabil karena dapat mempertahankan warna yaitu tetap berwarna merah kuning (YR). Kata kunci: antosianin, kopigmentasi, flavanoid, polifenol, ubi jalar ungu.
PENINGKATAN DAYA SAING DAN APLIKASI MUTU PADA INDUSTRI AYAM PEDAGING Rivaldi Badron; Nur Fitriani Usdyana Attahmid
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.46 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v3i1.57

Abstract

Aktivitas Antioxidant, Polifenol Dan Evaluasi Sensori Cokelat Oles Fortifikasi Red Palm Olein Dari Biji Kakao Pilihan Klon Sulawesi Barat Nur Fitriani Usdyana Attahmid; Dewan Saputra; Muhammad Yusuf
Agrokompleks Vol 20 No 2 (2020): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v20i2.216

Abstract

Sulawesi Barat merupakan salah satu penghasil kakao utama dengan kontribusi sekitar 22 % terhadap produksi kakao di wilayah Sulawesi. Pengembangan kakao fermentasi dan tanpa fermentasi dalam pembuatan produk cokelat oles memberikan alternatif baru sebagai pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk karakterisasi aktivitas antioksidan, polifenol, karotenoid dan sensori pada produk cokelat oles menggunakan biji kakao pilihan melalui variasi cocoa liquor, gula aren dan red palm olein sehingga diperoleh produk cokelat oles fungsional. Parameter analisis karakteristik cokelat oles menggunakan Uji kuantitatif kadar polifenol total dengan metode Folin Ciocalteau, kadar total flavanoid, asam lemak bebas dan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH IC50, serta analisis organoleptik menggunakan metode hedonik tingkat kesukaan. Fortifikasi cokelat oles menghasilkan kadar asam lemak bebas 0.88%, polifenol 2,6%, karotenoid 122.12 mg/g dan aktivitas antioksidan terkuat kisaran 24.1-26.4%. Cokelat oles variasi cocoa liquor, gula aren dan subtitusi lemak kakao dengan red palm olein, secara umum disukai oleh panelis dari segi rasa dan aroma. pemanfaatan gula aren dan red palm olein memberikan efek fungsional yang baik untuk produk cokelat oles sehingga sangat baik dikonsumsi untuk kesehatan karena bersifat pangan fungsional.
Formulasi minuman imunomodulator dari biji kakao pilihan klon Sulawesi Barat dengan penambahan kayu manis (Cinnammomum cassia) Nur Fitriani Usdayana Attahmid; Abdul Rauf; Muhammad Yusuf
Agrokompleks Vol 21 No 2 (2021): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v21i2.333

Abstract

Polifenol merupakan senyawa alami yang ditemukan pada tumbuhan, salah satunya pada buah kakao. Senyawa ini memiliki kemampuan sebagai antioksidan, anti aging (anti penuaan dini), anti inflamasi dan anti diabetes. Pada biji kakao tanpa fermentasi mengandung berbagai senyawa polifenol, sekitar 60% total polifenol berupa monomer-monomer flavanol (epikatekin dan katekin) dan oligomer prosianidin (dimer dan dekamer) dengan konsentrasi yang bervariasi. Komponen senyawa ini mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat dengan sifat-sifat fisiologis yaitu menghambat aktivitas α-amilase dan α-glukosidase. Penelitian ini bertujuan untuk formulasi minuman imunomodulator dari pencampuran biji kakao dan kayu manis, serta mengkarakterisasi aktivitas penghambatan α-glukosidase, polifenol dan organoleptik pada produk tersebut. Karakterisasi minuman imunomodulator untuk kadar polifenol menggunakan metode folin ciocalteau, kadar air dan kelarutan dengan metode AOAC, metode DPPH untuk aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase, serta analisis sensori menggunakan metode hedonic tingkat kesukaan. Formulasi terbaik pada sampel A1 (10% bubuk kayu manis) menghasilkan kadar polifenol 251.12 mg GAE/g, aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase 794.9 ppm, kadar air 4.62% dan kelarutan 72.54%. sedangkan formulasi sampel A5 disukai konsumen dari segi rasa dan aroma. Hasil penelitian ditemukan adanya efek antiglikemik dari tanaman kayu manis (Cinnamomum cassia) yang dapat dikembangkan sebagai minuman imunomodulator bagi penderita diabetes mellitus.
Modifikasi Chao Belut Sawah (Monopterus albus) sebagai Pangan Fungsional Dandy Darmawan; Nurfitriani Usdayana Attahmid; Reta Reta
Lutjanus Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v26i1.417

Abstract

Chao belut merupakan produk hasil fermentasi yang memanfaatkan penguraian senyawa dari bahan protein kompleks yang diubah menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim dari dalam tubuh ikan itu sendiri dan penambahan mikroorganisme (bakteri asam laktat) yang berlangsung dalam keadaan terkontrol atau diatur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kandungan kimia dan nilai organoleptik chao belut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan perbandingan jumlah ragi yang diberikan yaitu 0,5%, 1% dan 1,5% dengan waktu fermentasi 6 hari. Hasil uji organoleptik menunjukkan formula A2 dengan konsentrasi ragi 1% dengan waktu fermentasi 6 hari, yang ditentukan berdasarkan tingkat penerimaan panelis melalui uji hedonik yang memiliki nilai rata-rata yang tinggi yaitu 4 atau suka berdasarkan ujia hedonik yang meliputi warna, rasa, tekstur, dan aroma. Formulasi terbaik kadar air sebesar 53,82 %, protein sebesar 18,84 %, dan lemak sebesar 27,37%.
Extraction Optimization of Pigeon Pea Seed Protein and Yield Using Response Surface Methodology Sri Indriati; Muhammad Yusuf; Muhammad Irsal; Mahyati Latief; Nuraeni Umar; Nur Fitriani Usdyana Attahmid
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 9, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v9i1.3530

Abstract

Pigeon Pea (Casanus Cajan L.) is one of the local foods in South Sulawesi. Pigeon pea seeds contain protein that the body can absorb. This study aims to determine the optimum operating conditions for extracting pigeon pea on protein and yield using Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE). Response Surface Methodology (RSM) with Box-Behnken Design (BBD) was used by considering three variables, time (30, 40, and 50 min), temperature (40, 50, and 60oC), and methanol concentration (50, 70, and 90%). The experiment results show that yield ranges from 8.85663% to 31.4766% and 46.1538 mg/l to 15584.6 mg/l. Response variables were computed and used to create the contour plot graphs. The optimum operating conditions for sonication extraction were a time of 44.760 minutes, a temperature of 60oC, and a 90% methanol concentration.
Produksi Desinfektan Dan Sanitizer Untuk Memutuskan Virus Corona Pada Masyarakat Di Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep Nur Fitriani Usdyana Attahmid; Muhammad Yusuf; Rahmawati Saleh; Syahriati Syahriati; A. Ridwan Makkulawu; Imran Muhtar
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 1 No. 1 (2021): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v1i1.1326

Abstract

The training of disinfectants and sanitizers aims to help reduce the spread and break the chain of corona virus in the people of Pangkajene sub-district, Pangkep district. This is expected to increase entrepreneurial starting from innovation to create entrepreneurial independence. This program exchanging information and knowledge explore people's creativity. This training was carried several stages; providing material presented by online workshops and training people to innovate entrepreneurship. Methods of implementing activities based on inputs (a) survey, (b) feasibility study, (c) selection of materials; processes (a) model making, (b) online shop marketing; community creative output to be marketed. The results of this activity (1) to make easier for obtain products, (2) independent production becomes pilot innovation improving entrepreneurial skills and spirit to seize business opportunities, (3) online community entrepreneurship training improves the quality of independence business opportunities, (4) cultivating mindset for creatively innovative entrepreneurship using online shop business communication technology.
Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Pascapanen Hasil Perikanan untuk Meningkatkan Kualitas dan Nilai Ekonomis Produk Perikanan Nur Fitriani Usdyana Attahmid; Muhammad Yusuf; Syahriati Syahriati; Rahmawati Saleh
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 1 No. 3 (2021): September : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Amik Veteran Porwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v1i3.1340

Abstract

Kabupaten Barru memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar dengan potensi sumberdaya pesisir dan laut utamanya sumberdaya hayati ikan yang melimpah, sehingga menjadi salah satu pemasok ikan terbesar. Komoditi unggulan seperti Ikan Banjar menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat Desa Pancana, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Pelatihan dan pendampingan penanganan, penyimpanan, pengolahan ikan diperlukan untuk menghasilkan hasil laut dan produk berkualitas. Teknologi tepat guna dilakukan untuk mencegah kerusakan dalam pengolahan produk perikanan. Pelatihan ini dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang menciptakan industri kecil di pedesaan. Pendampingan penanganan pasca panen ikan dengan teknik rantai dingin, pembekuan, penyimpanan produk hasil perikanan, bimbingan teknis tata cara sanitasi tempat dan pekerja, dan higiene mutu ikan dilakukan pada kelompok nelayan didampingi oleh tim pelaksana. Masyarakat nelayan Desa Pancana sangat antusias mengadopsi kegiatan pelatihan dan pendampingan disetiap praktek pengolahan produk hasil perikanan yang disertai dengan penentuan jenis kemasan yang disesuaikan dengan kondisi produk yang dibuat.