cover
Contact Name
Muhammad Zuhurul Fuqohak
Contact Email
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Phone
+6285326311019
Journal Mail Official
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Jl. Conge Ngembalrejo PO.BOX 51 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 19077246     EISSN : 25026402     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/hermeneutik
We accept scholarly article that the subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of Quranic Studies Quranic Exigesis Studies Philology Studies Ulumul Qur`an Living Qur`an
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir" : 20 Documents clear
KAIAN HERMENEUTIK AL-QUR’AN KONTEMPORER: TELAAH KRITIS TERHADAP MODEL HERMENEUTIKA NASR HAMID ABU ZAID Ahmad, Nur
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.886

Abstract

Tema ini diangkat berkaitan dengan kontroversialitas hermeneutikaNasr Hamid Abu Zaid. Ia adalah salah satu dari tokoh intelektualIslam yang hadir dengan menggulirkan diskursus baru dalammemahami teks al-Qur’an dengan menggunakan pendekatanhermeneutik. Artikel ini bertujuan untuk membedah hermeneutikanyaAbu Zaid dengan menggunakan pendekatan konten analisis,sehingga dapat kita pahami bagaimana sesungguhnya wacana yangdigulirkan oleh Abu Zaid yang sering dianggap kontroversial akantetapi menarik untuk didiskusikan dan diperdebatkan di lingkunganakademik. Sakralitas kitab suci al-Qur’an yang selama ini telahmapan dalam kehidupan masyarakat Islam, dikritisi oleh Abu Zaiddengan menggunakan metode hermeneutikanya ala barat. Penafsiranteks bagi Abu Zaid adalah bersifat objektif-historis, yaitu bahwaproses penafsiran dan kegiatan pengetahuan secara umum selaluditujukan untuk mengungkapkan berbagai kenyataan yang memilikikeberadaan objektif di luar horison subjek pembacaannya. Banyakpro dan kontra terjadi ketika merespon pandangan-pandangan AbuZaid terhadap berbagai persoalan dinamika sosial yang terjadi.Hasilnya berbagai penafsiran Abu Zaid terhadap teks al-Qur’anmemberikan penyegaran dalam tradisi kajian keilmuan Islam,walaupun mengundang berbagai polemik di kalangan umat Islamkarena dipandang sangat kontroversial.
AL-QUR’AN, TAFSIR, DAN TA’WIL DALAM PERSPEKTIF SAYYID ABU AL-A’LA AL-MAUDUDI Maslahah, Ani Umi
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.882

Abstract

Artikel ini mencoba melakukan penelusuran konsepsi al-Maudu>ditentang al-Qur’an, tafsi>r dan ta’wi>l dari berbagai karya-karyanyayang terkait dengan kajian al-Qur’an. Dengan harapan akandiperoleh sebuah ide konseptual permikiran al-Maududi tentang alQur’an, tafsi>r dan ta’wi>l secara memadai. Temuan yang dihasilkandalam penelitian ini adalah al-Maudu>di sebagai seorang jurnalismelalui media massa, dia banyak memunculkan ide-ide pembaharuanpemikiran Islam modern. Dia banyak memberikan sumbangannyapada perkembangan pemikiran Islam modern bagi dunia Islam danIndia-Pakistan khususnya. Khusus dalam bidang tafsir al-Qur’an, alMaududi lebih banyak melahirkan tafsir dengan pendekatan metodetematik (maud} u>’i) antara lain seperti al-Khila>fah wa al-Mulk dan arRiba f al-Qur’an. Sementara kitab yang secara spesifi sebagai upayaal-Maudu>di untuk menafsirkan al-Qur’an dari awal hingga akhirsurat dalam al-Qur’an adalah kitab Tafh>m al-Qur’an. Dari karyakaryanya banyak terungkap pengertian al-Qur’an, tafsi>r dan ta’wil>menurut al-Maududi.
STUDI KRITIS TERHADAP IDE KHALED ABOU AL- FADL DALAM SPEAKING IN GOD’S NAME Ulya, U
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.887

Abstract

Penulisan artikel ini dilatarbelakangi adanya pemikiran Khaled Abou el-Fadl yang menjadi kontrovesi di belahan dunia Islam. Abou el-Fadl banyak membincang tentang ide munculnya komunitas mufassir. Tujuan penulisan ini mengungkap lebih lanjut tentang asal-usul munculnya pemegang otoritas makna al-Qur’an atau kemudian populer dengan istilah komunitas mufassir dengan mengungkap gagasan yang ada di balik tulisan Khaled Abou El-Fadl dalam sebuah karyanya yang berjudul Speaking in God ‘s Name: Islamic Law, Authority, and Women. Secara berturut-turut akan dibahas tentang potret hidup khaled, profi karya Speaking in God ‘s Name, manusia sebagai khalifah, otoritas dan otoritarianisme, mufassir sebagai pemegang otoritas makna al-Qur’an. Hasil dari penulisan artikel ini adalah manusia sebagai khalifah idealnya mampu menafsirkan dalam upaya membreakdown kehendak, keinginan, aturan, ataupun instruksi Allah yang telah terangkum dalam kitab suciNya, al-Qur’an, untuk memakmurkan penghuni seluruh alam semesta. Kenyataannya sebagian manusia tidak mempunyai kemampuan ataupun kesempatan untuk melaksanakan tugas penafsiran tersebut sehingga sebagian manusia melimpahkan tugas dan wewenang ini pada sebagian manusia yang lain yang dianggap expert karena memiliki kompetensi di bidang ini yakni mufassir. Sebagian manusia yang melimpahkan tugas dan wewenang percaya dan yakin jika mufassir yang menerima limpahan telah memenuhi kejujuran (honesty), kesungguhan (diligence), pengendalian diri (self restraint), kemenyeluruhan (comprehensiveness), rasionalitas (reasonableness).
STUDI TENTANG HISTORISITAS AL-QUR’AN: TELAAH PEMIKIRAN MM. AZAMI DALAM TH HISTORY OF THE QURANIC TEXT FROM RELEVATION TO COMPILATION Mubarok, Ahmad Zaki
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.881

Abstract

Artikel ini mengeksplorasikan pemikiran MM. Azami mengenaihistoritas al-Qur’an dan sanggahan-hanggahanya terhadap kajianal-Qur’an para orientalis. Tujuan penulisan artikel ini untukmengungkap banyaknya orientalis yang berusaha menyamakansejarah al-Qur’an dengan sejarah kitab-kitab lainnya danmemaksakan pendapat mereka tentang kemungkinan terjadinyakesalahan-kesalahan yang menyeruak ke dalam teks al-Qur’an,telah memotivasi Azami untuk meneliti dan mengkaji historisitasal-Qur’an dengan menggunakan pisau analisis yang dibangun olehpara pemikir Barat, termasuk menelusuri beberapa manuskripkuno tulisan ayat-ayat al-Qur’an. Temuan dari artikel ini adalah,bahawasanya karya Azami yang berjudul Th History Of ThQur’anic Text From Revelation to Compilation ini pada akhirnyamenunjukkan kita semua sebagai umat Islam bahwa al-Qur’anadalah fiman Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah saw.Ia terpelihara orisinalitasnya tanpa ada perubahan, tambahan,maupun pengurangan. Selain itu, Azami juga membuktikan bahwapemalsuan al-Qur’an tidaklah pernah terjadi sepanjang sejarah,baik secara fragmentasi maupun keseluruhannya, yang berlainandari teks yang ada di seluruh dunia, karena jika terjadi pemalsuan,maka tidak akan lagi bisa dianggap sebagai al-Qur’an, mengingatsatu syarat utama penerimaannya haruslah sesuai dengan teksyang termaktub dalam mushaf Usmani.
Pendekatan Historis Sosiologis Terhadap Ayat-Ayat Ahkam dalam Studi Al-Qur'an Perspektif Fazlur Rahman Fatimah, Heni
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.883

Abstract

Artikel ini mengeksplorasikan tentang pemikiran Fazlurrahmantentang metolodologi tafsirnya double movement. Tujuan metodologitafsir bagi Rahman adalah untuk menangkap kembali pesan moraluniversal Al-Qur’an yang obyektif itu, dengan cara membiarkan AlQur’an berbicara sendiri, tanpa ada paksaan dari luar dirinya, untukkemudian diterapkan pada realitas kekinian. Langkah kerja metodepenafsirannya tersebut diimplementasikan baik pada wilayah hukumdan sosial, serta masalah metafiis dan teologis. Untuk wilayahhukum dan sosial Rahman menerapkan pendekatan historis sosiologisdan metode double movement. Hasil dari penelitian ini adalahal-Qur’an berselimutkan sejarah, sehingga untuk memahaminyameniscayakan untuk menggunakan pendekatan historis. Pendekatanhistoris hendaknya dibarengi dengan pendekatan sosiologis, yangkhusus memotret kondisi sosial yang terjadi pada massa al-Qur’anditurunkan. Aplikasi dari pendekatan ini dalam prakteknyamemunculkan apa yag seringkali orang menyebut dengan gerakanganda (double movement), sebagaimana yang ditawarkan FazlurRahman. Metodologi penafsiran al-Qur’an yang utuh dan padu, yangdia tawarkan adalah metode penafsiran yang memuat di dalamnya2 (dua) gerakan. Gerakan pertama berangkat dari situasi sekarangmenuju ke situasi massa al-Qur’an diturunkan dan gerakan keduakembali lagi, yakni dari situasi massa al-Qur’an diturunkan menujuke massa kini.
PARAIGMA BARU HERMENEUTIK KONTEMPORER POUL RICOEUR Salikun, Farida Rukan
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.888

Abstract

Kajian dalam artikel ini dilatarbelakangi adanya diskursus kajianhermeneutika sebelum munculnya Poul Ricoeur berkutat padatiga arus besar; hermeneutka romantis, hermeneutika onologi,dan hermeneutika dialektis. Tujuan dari penulisan artikel ini untukmengungkap ketiga arus hermeneutika tersebut yang mempunyaiciri yang tidak dimiliki arus lainnya. Corak pemikiran Ricoeur tidakdapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga arus pemikiranhermeneutika tersebut. Bahkan, disinyalir cakrawala pemikirannyamelingkupi hampir semua topik fisafat kontemporer. Sementarahasil dari penulisan artikel ini adalah pengungkapan pokok-pokokhermeneutika kontemporer Ricoeur, yaitu hermeneutika yangmemadukan fenomenologi tendensi metafiik Husserl denganfenomenologi eksistensial Heidegger. Menurut Ricoeur teks padadasarnya bersifat otonom untuk melakukan “dekontekstualisasi”(proses pembebasan diri dari konteks) dan “rekontekstualisasi”(proses untuk kembali kepada konteks). Menurutnya, teks adalah“any discourse fied by writing.” Ricoeur memaknai “discourse”menunjuk kepada teks sebagai “event”, bukan “meaning”. BagiRicoeur, teks sebagai meaning, akan berhenti sebatas makna yanga-historis nan statis. Sedang teks sebagai “event”, mencakup maknadan historisitasnya sekaligus yang hidup dan dinamis.
INTERPRETASI KONTEKSTUAL ABDULLAH SAEED: SEBUAH PENYEMPURNAAN TERHADAP GAGASAN TAFSIR FAZLUR RAHMAN Naf’atu, Lien Iffa
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.884

Abstract

Artikel ini mengekplorasikan tentang pemikiran Abdullah Saeedtentang interpretasi kontekstual. Tujuan penulisan artikel iniadalah untuk menjawab kegelisahan Saeed sendiri maraknya tafsirtekstual-literal. Sebagai tandingan dari kecenderungan itu, diamenawarkan tafsir kontekstual yang mengambil banyak inspirasidari Rahman. Sedangkan, fokus penafsiran Saeed adalah kepadaayat-ayat etika hukum. Hasil penelitian ini adalah adanya upayayang dilakukan Saeed dalam mengembangkan tafsir kontekstualini, meskipun tidak secara eksplisit dinyatakannya sebagai pelanjutkerja Rahman tapi jejak-jejaknya bisa ditemui dengan jelas padapemikirannya. Saeed telah menerjemahkan gagasan Rahmandalam kerangka kerja yang lebih rigid. Kemudian, melalui hirarkinilainya, dengan berangkat dari inspirasi pemikiran klasik danRahman, dia telah menyelesaikan persoalan berkaitan denganpenentuan mana makna yang universal dan yang partikular. Disinilah sesungguhnya sumbangan Saeed dalam kancah pemikirankontemporer, khususnya di antara kaum kontekstualis.
ANARKI EPISTEMOLOGIS PAUL KARL FEYERABEND DAN RELEVANSINYA PADA EPISTEMOLOGI TAFSIR AL-QUR'AN Shofiyyudin, M
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.889

Abstract

Artikel ini mengeksplorasi pemikiran paul F. Feyerabend.Feyerabend merupakan tokoh yang “anarkis”. Pemikiran fiosofifeyerabend ini nantinya akan digunakan untuk memberikansebuah pisau bedah terhadap epistemologi tafsir. Pembahasanyang menjadi titik fokus pada artikel ini adalah mengeksplorasipemikiran “anarkis” Paul F. feyerabend, kemudian mencarititik relevansinya dengan epistemologi tafsir al qur’an terutamaberkaitan dengan standarisasi kebenaran atau tolok ukur kebenarandalam tafsir. Sedangkan hasil dari penelitian dalam artikel iniadalah pemikiran fiosofi Feyerabend bisa dijadikan ibroh untukberfiir dengan benar, tangguh, tegas, sehingga para pengkaji tafsirbisa memposisikan tafsir dalam posisi kebenarannya yang tegas,tidak bercampur baur dengan kebenaran-kebenaran yang lain.Pemikiran-pemikiran fiosofi seperti ini akan dibuktikan, nanti,digunakan untuk memberikan arah berpikir yang bisa mengisikekurangan dalam tradisi pemikiran islam, dalam hal ini adalahtafsir. Tulisan ini memang sengaja tidak memberikan contohcontoh yang bersifat teknis tentang kebenaran sebuah penafsiran,tapi bertujuan untuk memberikan sketsa pemikiran yang luaspada penafsiran tafsir, dari sisi epistemologis, khususnya di bidangmetode penafsiran.
KONSEP WAHYU AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF NASR HAMID ABU ZAID Mudhiah, Khoridatul
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.885

Abstract

Artikel ini mengeksplorasikan tentang konsep wahyu yangnotabenenya merupukan salah satu pemikiran yang sangatmenonjol dari pemikiran Abu> Zaid. Tujuan penulisan artikel iniuntuk memahami bahwa wahyu (al-Qur’an) itu diturunkan secaramaknawi kepada Jibril, sedangkan lafaznya (teks) dari Jibril danMuhammad yang meriwayatkannya dan mengolahnya. Selainitu, menurutnya bentuk wahyu yang diturunkan kepada NabiMuhammad Saw. dalam bentuk ilham. Karena Allah menurunkanal-Qur’an ke dalam hati Muhammad. Hasil penelitian singkatdalam artikel ini adalah bahwasanya Abu> Zaid membahasMuhammad sebagai penerima wahyu pertama, berarti tidakmembicarakannya sebagai penerima pasif. Apa yang diturunkankepada Nabi Muhammad Saw. tidak murni lagi sebagai wahyuIlahi, tapi sudah diekspresikan dalam kemampuan intelektual danlinguistik Muhammad Saw., sehingga ia menyimpulkan al-Qur’ansebagai “spirit wahyu”. Karena ia berubah dari tanzil > menjadi ta’wi>l,dari wahyu menjadi teks. Dalam pandangannya, kebenaran wahyutidak bisa dianggap sakral, karena Muhammad sebagai penerimawahyu pertama sekaligus penyampai wahyu (al-Qur’an) adalahbagian dari realitas dan masyarakat. Ia adalah buah dan produkmasyarakat.
KONSEP IMAN MENURUT TOSHIHIKO ISUTZU Ismah, Zuhadul
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.890

Abstract

Artikel ini berupaya untuk memahami al-Qur’an dengan metodedan pendekatan para outsider. Akan tetapi, tidak jarang pulametode dan pendekatan yang dipakai para ousider tersebut akandapat membuka cakrawala dan mengembangkan pengetahuanbaru. Pokok-pokok implementasi iman menurut Toshihiko Izutsudalam buku “Konsep-Konsep Etika Religius dalam al-Qur’an”yaitu: (1) Iman, merupakan lawan diametrik dari kufr, makatidak ada alasan sama sekali untuk terkejut jika menemukan imanberlawanan dengan istilah etika religius lain yang kurang lebihsinonim dengan kufr. (2) Ketiga konsep (Ima>n, Isla>m, Ihsa>n)membentuk tiga tingkatan secara berurutan menurut konsepagama sebagaimana yang dipahami menurut pengertian Islam.Tingkatan yang paling tinggi adalah ihsan, tingkatan pertengahanadalah iman, dan diikuti oleh islam. Dengan demikian, setiapmuhsin (pelaku ihsan) adalah mu’min (orang yang beriman), dansetiap mu’min adalah muslim (orang Islam). Namun demikian,tidak semua mukmin adalah muhsin, dan tidak setiap muslimadalah mukmin.

Page 1 of 2 | Total Record : 20


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (Special Issues) Vol 17, No 2 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 17, No 1 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 2 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 1 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Available June 2021 Vol 15, No 2 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 2 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 1 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 2 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 1 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 1 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 1 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir More Issue