cover
Contact Name
Asef Kurniyawan Hardjana
Contact Email
publikasidiptero@gmail.com
Phone
+62811582318
Journal Mail Official
publikasidiptero@gmail.com
Editorial Address
Jalan A. Wahab Syahrani No.68, Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
ISSN : 24605875     EISSN : 24605883     DOI : https://doi.org/10.20886/jped
Core Subject : Agriculture,
Silvikultur; Jasa Lingkungan (Nilai Hutan); Biometrik Hutan; Pengolahan Hasil Hutan; Keteknikan dan Pemanenan Hutan; Hasil Hutan Bukan Kayu; Perlindungan Hutan; Konservasi Sumberdaya Hutan; Perhutanan Sosial, Ekonomi dan Kebijakan; Ekologi Tumbuhan dan Biomassa Hutan; Mikrobiologi dan Bioteknologi; Hama dan Penyakit Hutan; Anatomi Kayu; Hidrologi dan Konservasi Tanah Hutan; Dendrologi, Fitogeografi dan Arsitektur Pohon; Fisiologi Tumbuhan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa" : 5 Documents clear
Keanekaragaman Jenis Meranti (Shorea spp.) Di Resor Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Riki Prayoga; Indriyanto Indriyanto
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2019.5.2.71-78

Abstract

Meranti merupakan salah satu marga dari family Dipterocarpaceae yang memiliki keanekaragaman jenis paling tinggi, namun saat ini keberadaanya terancam dikarenakan oleh deforestasi dan degradasi hutan, sehinggga diperlukan upaya perlindungan agar keanekaragaman jenis meranti tetap lestari. Untuk mejaga keanekaragaman jenis meranti tesebut diperlukan penelitian yang menganalisis tingkat keanekaragaman jenis meranti di Resor Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis vegetasi dengan metode garis berpetak dan dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragam Jenis (H’) dan Indeks Kemerataan (E). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman jenis meranti di Resor Pemerihan TNBBS masuk dalam kategori rendah dengan nilai H’ sebesar 0,59, sedangkan tingkat kemerataannya memiliki kategori tinggi dengan nilai E sebesar 0,66.
Analisis Vegetasi Di Taman Nasional Gunung Merapi Anggiyani Fabilah Parwati; Zahra Aptari; Rohmi Dwi Saputri; Ahmad Malik Akbarudin; Arsy Gita Kirana; Seftiana Tri Wahyuni
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2019.5.2.107-112

Abstract

Keanekaragaman merupakan kumpulan seluruh penghuni biosfer yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi. Keanekaragaman jenis tumbuhan sebagian besar terdapat di hutan tropis khususnya pegunungan. Struktur hutan tropis dapat menciptakan keanekaragaman jenis yang tumbuh didalamnya. Analisis vegetasi tumbuhan di Taman Nasional Gunung Merapi ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman hayati dan mengetahui struktur dan komposisi vegetasi hutan tersebut. Analisi Vegetasi ini mendapatkan hasil yaitu ada 4 habitus yang ada, yaitu lumut-lichen, semak, herba, dan tegakan. Indeks Nilai Penting berfungsi sebagai indikator seberapa penting tumbuhan itu ada di sana. Tumbuhan yang memiliki INP paling tinggi pada habitus masing-masing yaitu Pogonatum sp dengan INP sebesar  203,314% pada habitus Lumut-Lichen. Ageratina repair dengan INP 124,761%. pada habitus Herba , Brachiria mutica dengan INP 141,488% pada habitus Semak dan Syzygium oleina dengan INP 111,333% pada habitus Tegakan. Tingginya INP menunjukan bahwa spesies tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar dibandingkan dengan spesies lainnya.
Stabilitas Lemak Tengkawang (Shorae mecistopteryx) Dalam Krim Pelembab Dengan Emulgator Tween 80 Dan Span 80 Husnul Warnida; Nurlaili Trisuci; Yullia Sukawaty
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2019.5.2.97-106

Abstract

Kulit kering ditandai kulit tampak kusam, kasar dan bersisik. Pada kondisi yang lebih parah, kulit menjadi retak dan pecah-pecah, retakan dapat mencapai dermis. Kulit kering dapat dicegah dengan menggunakan krim pelembab.Lemak tengkawang adalah pelembab alami yang baik karena mengandung asam linoleat, asam lemak yang banyak terdapat di epidermis kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula krim pelembab yang memenuhi persayaratan fisik krim dengan bahan aktif lemak tengkawang dan menggunakan emulgator non-ionik tween 80 dan span 80. Pada penelitian ini dibuat krim pelembab dengan variasi konsentrasi lemak tengkawang 1%, 5%, 10%, dan 15%. Berdasarkan analisis statistik pada data viskositas dan daya sebar krim, tidak ada perbedaan bermakna antara konsentrasi 5%, 10%, dan 15%, tetapi terdapat perbedaan bermakna dengan konsentrasi 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim pelembab lemak tengkawang dengan konsentrasi 5% lemak tengkawang memiliki stabilitas fisik yang paling baik. 
Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Sengkuang (Dracontomelon dao) Sebagai Larvasida Alami Deny Kurniawan; Ratna Yuliawati; M. Habibi; Endah Ermaliah Ramlan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2019.5.2.79-86

Abstract

Sengkuang (Dracontomelon dao) (Blanco) Merr & Rofle) merupakan salah satu jenis dari suku Anacardiaceae yang umumnya ditemukan di Kalimantan dapat dijumpai pada tanah podsolik merah-kuning. Beberapa pengujian biologi mengenai Dracontomelon dao menunjukkan bahwa tumbuhan ini sangat berpotensi sebagai antijamur khususnya di kulit kayu. Namun, masih sedikit kajian fitokimia mengenai daun dari Dracontomelon dao yang dapat bermanfaat sebagai larvasida alami Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol sebagai larvasida alami pada konsentrasi 0.25%, 0.5%, 0.75%, 1% dan 1.25%. Desain penelitian yang penulis lakukan menggunakan quasi ekperimental design dengan analisis uji (One Way) ANOVA. Hasil pengujian fitokimia warna, pada ekstrak etanol daun Dracontomelon dao terkandung senyawa alkaloid, triterpenoid, flavonoid, karbohidrat dan tannin. Berdasarkan hasil pengujian kematian larva dengan menggunakan metode one way anova menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sengkuang efektif membunuh larva pada konsentrasi 1.25% dibandingkan dengan temephos 0.012 mg/L.
Perubahan Serangan Rayap Coptotermes sp. Pada Tanaman Shorea leprosula Miq Ngatiman Ngatiman
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2019.5.2.87-96

Abstract

Pengendalian hama terpadu merupakan salah satu elemen yang menentukan tingkat keberhasilan teknik silvikultur intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan data perubahan serangan rayap pada berberapa  periode waktu pengamatan dengan cara menghitung frekuensi dan intensitas serangan serta penambahan pohon yang mati. Lokasi penelitian dilakukan di KHDTK, Sebulu, Kalimantan Timur, dengan melakukan metode pengamatan frekuensi serangan rayap dan pengamatan intensitas serangan rayap pada tanaman S. leprosula. Analisa data menggunakan analisis frekuensi dan intensitas serangan, selanjutnya data ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi serangan rayap berkisar 5,41-6,49% dan intensitas serangan berkisar  2,32-4,76%.  Ada kecendrungan  serangan rayap meningkat selama periode pengamatan berdasarkan penambahan jumlah pohon yang mati diakibatkan kurang intensifnya pemeliharaan tanaman. Pada pengamatan pertama tahun 2009 jumlah pohon yang mati sebanyak 12 pohon, kemudian meningkat menjadi 15 pohon pada pengamatan kedua tahun 2011. Selanjutnya pada pengamatan ketiga  tahun 2013 jumlah pohon yang mati sebanyak 4 pohon dan meningkat menjadi 7 pohon pada pengamatan keempat pada tahun 2014.  Dari hasil pengamatan perubahan serangan rayap ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan  dalam penanaman S. leprosula untuk meminimalisir serangan rayap yang dapat mengakibatkan kerugian.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2013): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 6, No 1 (2012): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 5, No 1 (2011): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 4, No 1 (2010): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 3, No 1 (2009): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa More Issue