cover
Contact Name
Erwin Putera Permana
Contact Email
erwinp@unpkediri.ac.id
Phone
+6282131069500
Journal Mail Official
ojs.unpkediri@gmail.com
Editorial Address
Gedung J6, Lantai 3 Universitas Nusantara PGRI Kediri Jl. KH. Achmad Dahlan No. 76, Mojoroto, Kota Kediri
Location
Kota kediri,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Simki Pedagogia
ISSN : 28072790     EISSN : 2599073X     DOI : https://doi.org/10.29407
Core Subject : Education, Social,
Memberikan wadah publikasi karya ilmiah di bidang kependidikan seperti Bimbingan Konseling, Perencanaan pembelajaran, Strategi pembelajaran, Metode pembelajaran, Media pembelajaran interaktif, Kompetensi pendidik, Penilaian pembelajaran, Inovasi pendidikan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019" : 10 Documents clear
CONTENT ANALYSIS OF “PATHWAY TO ENGLISH” AN ENGLISH TEXTBOOK USED IN CLASS X-3 AT SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI PUBLISHED BY ERLANGGA RELEVANCY TO CURRICULUM 2013 Muhamad Bintoro
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.1

Abstract

This research is done based on the writer research and experience that text book holds an important role in teaching and learning process. Text book contains the explanation of the material, excercises and evaluation which may deepen the students’ understanding about certain t opic. That’s why the use of text book will be very crucial in teaching and learning process. The problem faced nowadays is that not all published text book relevant to curriculum, moreover next several years all schools in Indonesia are required to use curriculum 2013. In this research, the writer analyses “Pathway to English” an English text book used in class X-3 at SMA Pawyatan Daha Kediri Published by Erlangga with the purpose to find out whether or not it relevants to curriculum 2013. Since this research is qualitative research whose purpose is to find out the relevancy of a text book to curriculum 2013, the writer uses content analysis approach to analyse the content of the workbook. The object of the research is “Pathway to English” an English Textbook Used in Class X-3 at SMA Pawyatan Daha Kediri Published by Erlangga. To get the data the writer doccumentation checklist based on KEMENDIKBUD’s. Conclusion of the research is “Pathway to English” an English Textbook Used in Class X-3 at SMA Pawyatan Daha Kediri Published by Erlangga is approximately relevant to curriculum 2013 and can be used as a learning source in teaching learning process in the classroom. This text book is very well organized, interesting and consists of all material students should learn in a year. This book will be very helpful in teaching learning process. Based on the result and conclusion the writer suggest to; 1) teacher should provide another learning sources to make the students become more active, 2) provide any audio or video to support material in this text book, 3) create summative test for each chapter to strengthen students’ understanding towards the material they have learned.
THE EFFECT OF BUZZ GROUP TECHNIQUE TO THE SECOND GRADE STUDENTS’ SPEAKING AT MA SEJAHTERA PARE 2017/2018 Muhammad Arief Budiman
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.2

Abstract

Talking about speaking, when people need to good in speaking, they have to involve the five components such as good pronouncation, correct grammar, right vocabulaty, able in fluency and comprehension. But many students in learning English especially in speaking, they got some difficulties. In this study, to overcome the problems of speaking such as, fluency, pronouncation and vocabulary. Using Buzz Group, the writer can solved their problems. Because, Buzz Group is a small group assembled to work on a problem and report solutions. By gathering, the students can share their ideas with others in a group. So, the students can improve their ideas. Therefore, the aim of this research is to find out any effect to the second grade students’ speaking at MA Sejahtera Pare in academic years 2017/2018. This research uses experimetal quatitative with onegroup pre-test and post test as research design. The subject of this research is 20 students that consist of 11 males and 9 females of second grade students’ speaking at MA Sejatera Pare. The data was analyzed by using t-test. The result of data analyzed shows that the mean score of post test ( 84.4 ) is higher that pre-test ( 68.2 ) and t-test ( 26.23 ). Thus, the Ha is accepted and Ho is rejected. Moreover, it shows that the t-score ( 26.23 ) is higher than t-table ( 2.093 ) at the degree of significance 5%. In the effect of very significant. It can be concluded that using Buzz Group Technique gives significant influence towards the students’ speaking especially in fluency, vocabulary and pronouncation. But, there was one component that proven higher than the others. It was fluency.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAAN POSTER COMMENT DIDUKUNG MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ANTARA MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA PADA SISWA KELAS IV SDN PELEM 1 KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Bram Trisno Yogo
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.3

Abstract

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan guru kelas IV SDN Pelem 1 Kabupaten Nganjuk, hasil ulangan harian hanya 56% yang mendapat nilai di atas KKM dan ini tentu sangat jauh dari yang diharapkan yaitu 75%. Hal ini menunjukkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran IPA relatif tidak memuaskan, sehingga dapat terlihat dengan jelas bahwa ada masalah dalam proses pembelajaran IPA yang dilakukan di SDN Pelem 1. Sedangkan menurut beberapa peserta didik kelas IV SDN Pelem 1 Kabupaten Nganjuk sebagian besar dari mereka mengaku sangat jenuh dan merasa bosan saat pelajaran berlangsung. Hal inilah yang menjadi penyebab peserta didik merasa kesulitan menerima pelajaran IPA. Penyebab peserta didik merasa jenuh dan bosan adalah cara mengajar guru dan pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, dimana sebagian besar guru mengajar menggunakan metode pembelajaran ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran. Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar diperlukan model pembelajaran yang tepat (metode pembelajaran Poster comment didukung media visual) agar siswa lebih tertarik, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan hasil belajar yang maksimal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan pada dua kelas yaitu kelas IV A sebanyak 28 siswa sebagi kelas eksperimen dan kelas IV B sebanyak 28 siswa sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik tes tertulis. Datadata yang terhimpun dianalisis menggunakan uji t-tes. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa. (1) Ada pengaruh metode pembelajaran Poster comment didukung media visual terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dengan t hitung 12,648 > 2,080 t tabel . (2) Tidak ada pengaruh metode pembelajaran ceramah tanpa didukung media visual terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dengan t hitung 2,017 < 2,080 t tabel . (3) Ada perbedaan pengaruh metode pembelajaran Poster comment didukung media visual dan metode pembelajaran ceramah tanpa didukung media visual terhadap kemampuan mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dengan t hitung 4,945 > 2,005t tabel. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka dapat disarankan bagi guru untuk menggunakan metode pembelajaran Poster comment didukung media visual agar pelajaran menjadi lebih mudah dipahami, bermakna dan menyenangkan.
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA VIDEO TUTORIAL ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA DAYU 01 KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR Sukartini Sukartini
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.4

Abstract

Mengembangkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Melalui Media Video Tutorial Anak Kelompok B Tk Dharma Wanita Dayu 01 Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Skripsi, PG-PAUD, FKIP UN PGRI Kediri, 2020. Berdasarkan hasil dari pengamatan pada anak kelompok B di TK Dharma Wanita Dayu 01 telah ditemukan masalah tentang kemampuan motorik halus anak yang masih rendah. Anak kurang berminat dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan motorik halus. Oleh karena itu, penulis menerapkan suatu kegiatan yang menunjang perkembangnya aspek motorik halus yaitu media video tutorial diharapkan penerapan kegiatan melalui media video tutorial dapat mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model Penelitian Tindakan ini dilakukan dalam 3 siklus yang diambil dari Kemmis dan Taggart. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok B yang berjumlah 16 anak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar observasi yang berupa pengamatan ketika proses pembelajaran dan dokumentasi berupa foto hasil kegiatan guna diamati dan dinilai, sedangkan dalam teknik penilaian anak menggunakan teknik unjuk kerja. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan kegiatan melalui media video tutorial mearna gradasi dapat mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Dharma Wanita Dayu 01 Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil persentase ketuntatsan belajar dari pra tindakan sebesar 13,5%, siklus I sebesar 37.5%, siklus II sebesar 62.5%, siklus III sebesar 81,25%.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH TERHADAP MOTIVASI DALAM MENGIKUTI LAYANAN BK SISWA KELAS X DI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Aria Saputri
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.5

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi di SMK PGRI 4 Kediri ketika peneliti melakukan PPL (Pelaksanaan Praktek Lapangan), bahwa siswa kelas X tingkat motivasinya dalam mengikuti layanan BK masih rendah. Dimana masih banyak siswa yang cenderung menyepelekan bimbingan klasikal, bahkan siswa menganggap apa yang disampaikan konselor pada saat pemberian layanan tidak penting. Apalagi penyampaian informasi dari pembimbing yang kurang menarik menjadikan siswa semakin merasa tidak simpati dengan layanan tersebut. Terdapat siswa yang membolos, siswa tidur di dalam kelas dan siswa mengobrol sendiri saat kegiatan layanan bimbingan klasikal sedang berlangsung. Dibutuhkan metode yang tepat untuk menarik simpati siswa saat pelaksanaan layanan bimbingan klasikal, salah satu metode yang dapat digunakan dalam layanan bimbingan klasikal adalah metode make a match. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh penggunaan metode make a match terhadap motivasi dalam mengikuti layanan BK siswa kelas X di SMK PGRI 4 Kediri? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian pre eksperimental dan menggunakan desain one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK PGRI 4 Kediri dengan jumlah 319 siswa dengan menggunakan tehnik cluster random sampling didapatkan sampel sebanyak 31 siswa. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket skala motivasi siswa dalam mengikuti layanan BK dengan teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai hasil uji beda (t) didapatkan
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MANAJEMEN WAKTU UNTUK MENURUNKAN PERILAKU TERLAMBATSISWA SMK PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI Doni Irawan
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.6

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa ditemukan masalah tentang tingginya perilaku terlambat siswa, di SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri diantaranya, hal ini disebabkan: 1) jarak rumah yang jauh membuat siswa malas untuk berangkat sehingga waktu yang dibutuhkan lama untuk perjalanan, 2) begadang tengah malam karena menonton acara televisi, 3) sibuk memainkan handphone sebelum berangkat ke sekolah, 4) tidak ada kendaraan sehingga mengharuskan mereka untuk menunggu naik kendaraan umum. Permasalahan penelitian ini adalah: Apakah bimbingan kelompok dengan teknik manajemen waktu efektif untuk menurunkan perilaku terlambat siswa SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri? sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya efektivitas bimbingan kelompok dengan teknik manajemen waktu untuk menurunkan perilaku terlambat siswa SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan teknik eksperimen one-group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri yang berjumlah 190 siswa. Sampel penelitian didapatkan sejumlah 30 siswa, dalam menetapkan sampel peneliti menggunakan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket perilaku terlambat siswa yang berjumlah 30 butir soal dengan skala pengukuran sikap. Analisis data untuk mengetahui pengaruh antara variabel menggunakan uji-t. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bimbingan kelompok dengan teknik menejemen waktu efektif untuk menurunkan perilaku terlambat siswa SMK Pawiyatan Daha 2 Kediri tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan t hitung > t atau 8,14 > 2,04. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan saran bagi konselor atau guru bimbingan konseling di sekolah hendaknya meningkatkan layanan BK dan sering mengadakan sosialisasi tentang akibat dari permasalahan perilaku terlambat sekolah selanjutnya saran bagi sekolah mampu bersamasama menjaga kedisiplinan dan memberikan teguran bagi siswa yang melakukan perilaku terlambat. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat membahas variabel serupa dengan cakupan yang lebih luas misalnya memperluas kriteria jumlah subyek dan kategori siswa pada siswa SMK.
STUDI TENTANG PERAN ORGANISASI PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) PASCA KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Amirul Islamudin
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.7

Abstract

Kehadiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai wadah dan sarana para guru yang sedang berevolusi Kemerdekaan, merupakan rasa tangggung jawab kaum guru Indonesia dalam memenuhi kewajiban akan pengabdiannya serta partisispasinya kepada perjuangan menegakkan Kemerdekaan Republik Indonesia. Organisasi profesi ini didambakan dapat menunjukkan citra sebagai motor penggerak dan wadah penampung semua aspirasi profesionalisme guru berperan aktif memotivasi peningkatan kualitas guru. Penelitian studi tentang peran organisasi persatuan guru republik indonesia (pgri) dalam kemerdekaan republik indonesia memiliki tujaun untuk: 1) Mendapatkan informasi tentang awal mula terbentuknya oganisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI); 2) Untuk mengetahui peran oganisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia; 3) Untuk mengetahui peran organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pasca kemerdekaan Republik Indonesia, dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif terdiri dari beberapa tahapan yaitu (1) tahapan penelitian pendahuluan, (2) tahap pengembangan desain, (3) penelittian sebenarnya, dan (4) tahap penulisan laporan. Dalam penelitian ini prosedur pengumpulan data yang digunakan meliputi studi kepustakaan, studi arsip atau dokumen, dokumentasi dan wawancara, sedangkan untuk pengecekan data menggunakan pengujian kredibilitas, Transferability, Dependability, Konfirmability. Hasil dari penelitian ini organisasi PGRI ini merupakan manifestasi kaum guru Indonesia dalam mengambil bagian dantanggung jawab sesuai dengan bidang profesinya sebagai pendidik untuk mengisi kemerdekaan yang dicita-citakan. karenanya organisasi ini dipandang sebagai pemersatu kaum guru yang bersifat: 1) unitaris, 2) independen, 3) non partai politik. Juga merupakan suatu sarana, wahana dalam kepentingan kaum guru bagi pengembangan profesinya, pendidikan pada umumnya serta pengabdiannya kepada tanah air dan bangsa
STUDI TENTANG WAYANG TIMPLONG DIKECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK Ahmad Burhan Muzaki
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.8

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa Wayang Timplong merupakan warisan budaya yang ada di wilayah Nganjuk tepatnya di Desa Jetis. Warisan budaya Wayang Timplong memiliki banyak sekali karakteristik yang berbeda dengan wayang-wayang pada umumnya. Keistimewaannya mulai dari nama, gamelan, sinden dan cerita pewayangan itu sendiri. Permasalahan peneliti adalah (1) Bagaimana Sejarah Wayang Timplong di Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk? (2) Bagaimana Karakteristik Wayang Timplong di Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk? (3) Bagaimana Prosesi Pementasan Wayang Timplong di Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk? (4) Bagaimana Makna Dari Cerita Wayang Timplong di Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk? Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Agar mencapai tujuan tersebut data dikumpulkan dengan wawancara, dokumentasi, serta observasi pada narasumber terkait. Untuk menjaga keabsahan data peneliti melakukan ketekunan pengamatan serta triangulasi sumber data. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Wayang Timplong diperkirakan lahir pada 1800-an Wayang Timplong pertama kali dipopulerkan oleh Mbah Boncol dari Dusun Kedungbajul Desa Jetis Kecamatan Pace. (2) Karakteristik Wayang Timplong ada pada segala sisi, seperti pada gamelan yang dipakai hanya lima, awal kiprah Wayang Timplong tidak ada sinden pengiring pementasan, wayang utama atau wayang pakem ada Sembilan. (3) pada prosesi pementasan Wayang Timplong, dalang meminta sesaji lengkap kepada orang yang memiliki hajat tersebut. Sesajinya beragam melihat hajat yang di selenggarakan. (4) Tokoh Wayang Timplong keseluruhan ada 70 karakter, namun yangpakem ada 9 wayang yaitu: Tokoh satria (Prajurit), Satria Muda, Putri Sekartaji, Ratu (Putri), Panji, Satrio Sepuh, Patih, Tumenggung dan Ratu (Kediri, Majapahit, Jenggala) tergantung cerita.
TEACHING SPEAKING USING PICTURE STRIP STORY TO THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA SEJAHTERA PARE IN THE ACADEMIC YEAR OF 2019/2020 Sri Wahyuni
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.9

Abstract

Speaking ability is an interactive process of constructing meaning that involves producing and receiving and processing information. While, speaking ability is expressing ideas, opinions, or feeling to other by using words or sounds articulation in order to inform, to persuade and to entertain. In speaking learning the students get problems. Some of students sometimes cannot communicate well in English language and they get difficulties in speaking test. The problem comes from the element of speaking, accuracy, fluency, coherency, pronoun, and spelling. Therefore, the teacher should have a good method to make the students will not fell bored and improve their speaking ability. In this research, the researcher used Picture strip story. Picture strip story also can help a teacher more effective to teach their students such as delivering the material. The material in this research was recount text. Recount text is one of the example of story genres in recount text, it reconstructs past experience. It means that recount text tells about something that has happened. Its function is to entertain or amuse the readers. This research, the used true experimental design. And quantitative approach to know the student’s speaking ability. The data obtained were analysed using statistical formula. In this case, the researcher used t-test. The population of this research was the tenth grade students of MA Sejahtera Pare, of purposive which students consisted of 25 students with equal speaking ability. The research was carried out from June 2019 up to January 2020. After collecting the data, the next step was analyzing them by using SPSS vs 23.0 especially using paired sample t-test to know is there any significant effect of picture strip story to the students’ speaking ability. The result showed that the students’ speaking ability increased after being taught using picture strip story. It was proven by the mean after being taught using picture strip story (0.11707) was higher than that before being taught using picture strip story (11.707). The result report that the t-test was higher than the table sample ( 11.707 > 0.11707) it means that Ho was rejected and Ha was accepted. In the conclusion, picture strip story is an effective media used in teaching speaking. It can help the students to speak up without being afraid of making mistakes.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN BERBAGAI PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK PADA SISWA KELAS IV SDN SUKORAME KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2018/2019 Thaariq Nur Ageng Rahmat
Jurnal Simki Pedagogia Vol 3 No 5 (2019): Volume 3 Nomor 5 Tahun 2019
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jsp.v3i5.10

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan, bahwa guru ketika kegiatan pembelajaran terutama pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar masih menggunakan model konvensional. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang bervariatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan mengakibatkan hasil belajar siswa kurang maksimal. Permasalahan penelitian ini adalah(1) Apakah Model Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Sukorame kecamatan Mojoroto Kota Kediri? (2) Apakah Model Konvensional terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Sukorame kecamatan Mojoroto Kota Kediri? (3) Apakah perbedaan pengaruh antara penggunaan model Problem Based Learning dibanding model pembelajaran Konvensional terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Sukorame kecamatan Mojoroto Kota Kediri? Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan teknik penelitian Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN Sukorame Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.Teknik pengumpulan data berupa tes, berupa tes tulis.Analisis data menggunakan rumus uji-t. Simpulan hasil penelitian ini adalah(1) Penggunaan Model Problem Based Learning berpengaruh sangat signifikan terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Sukorame kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan ketuntasan klasikal 83,35% hal ini terbukti dengan t h =10,386>t t 5%=2,051(2) Penggunaan Model Konvensional berpengaruh sangat signifikan terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Sukorame kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan ketuntasan klasikal 83,35% hal ini terbukti dengan t h =10,386>t t 5%=2,051(2) Penggunaan Model Konvensional berpengaruh sangat signifikan terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Sukorame kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan ketuntasan klasikal 59,33% hal ini terbukti dengan taraf signifikan 5% t hitung = 6,448 > t tabel 5% = 2,021 (3) Ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara Problem Based Learning dibanding Model Konvensional terhadap kemampuan mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN Sukorame kecamatan Mojoroto Kota Kediri dengan keunggulan pada penggunakan Model Problem Based Learning, hal ini terbukti dengan t h itung=3,214> t tabel 5%=2,000 dan hasil perbandingan rerata Kelompok Eksperimen 81,47> rerata Kelompok Kontrol 71,82.

Page 1 of 1 | Total Record : 10