cover
Contact Name
Retno Andriati
Contact Email
retno.andriati@fisip.unair.ac.id
Phone
+6289518900161
Journal Mail Official
biokultur@journal.unair.ac.id
Editorial Address
Kampus C Universitas Airlangga, JL. Mulyorejo, Surabaya, Mulyorejo, Surabaya City, East Java 60115
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Biokultur
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 23023058     EISSN : 27462692     DOI : http://dx.doi.org/10.20473/bk.v10i1.27409
Biokultur receives manuscripts from both original articles which are field-work research and literature review in the field of Anthropology. The scope of the anthropology includes: Social Anthropology Physical Anthropology Political Anthropology Cultural and Society
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 10 No. 1 (2021): Cultural and Environmental Problems" : 6 Documents clear
Cultural Aspects of Disposable Diaper Waste and Sanitary Napkins in Indonesia Indah Yasminum Suhanti
Biokultur Vol. 10 No. 1 (2021): Cultural and Environmental Problems
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v10i1.27409

Abstract

The cultural aspect of managing disposable diapers and sanitary napkins in Indonesia is very important. The purpose of this study was to obtain an overview of the cultural aspects of the waste management process. The method used literature review. The data analysis used thematic analysis. The articles obtained from the selection were 18 titles. The results of the review show that the culture that is most discussed in the issue of disposable diapers and sanitary napkin waste management is the culture of industrial society, then Javanese society, and the last one is colonial. Culture is discussed in the realm of practice and reasons for use as well as practices and reasons for waste management. Things that need to be deepened are culture in the form of (1) cultural engineering and cultural environment and (2) the realm of the impact of using and managing disposable diapers and sanitary napkins. Another suggestion is to expand database searches and perform SLRs for more detailed results.
Partisipasi Masyarakat Dalam Pegembangan Wisata Alam Air Terjun Tumpak Sewu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang Nanda Satria Putranto
Biokultur Vol. 10 No. 1 (2021): Cultural and Environmental Problems
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v10i1.27786

Abstract

Air Terjun “Tumpak Sewu” yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo merupakan wisata alam terkenal di Kabupaten Lumajang. Objek yang berdiri sejak 2015 ini menyuguhkan view dari ketinggian yang menarik minat masyarakat lokal hingga mancanegara. Pembangunan “Tumpak Sewu” diprakarsai oleh masyarakat, dan oleh masyarakat juga pembangunan wisata alam ini berkembang hingga sekarang. Berdasar dari segi popularitas dan pembangunan berbasis masyarakat inilah peneliti tertarik untuk meneliti “Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Wisata Alam Air Terjun “Tumpak Sewu”, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang” dengan analisis dari teori Cohen dan Uphoff tentang partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan hasil, dan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengembangan wisata alam “Tumpak Sewu”. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif pendekatan deskriptif dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Desa Sidomulyo, Ketua Kelompok Sadar Wisata “Tumpak Sewu”, dan masyarakat yang mempunyai program usaha di “Tumpak Sewu”, serta pengunjung. Hasil penelitian menunjukkan ada bentuk partisipasi masyarakat dalam partisipasinya sebagai pengurus “Tumpak Sewu” dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan pembangunan dan pemanfaatan hasil dimana terdapat peningkatan pendapatan dan hal negatif dari pengembangan, serta kritik dan saran yang disampaikan di tahap evaluasi. Adanya komunikasi antar pengelola dan masyarakat dalam pengembangan parwisita “Tumpak Sewu”, membuat objek wisata ini semakin berkembang menjadi lebih menarik dan dikunjungi banyak wisatawan.
Anti-Violence Persuasive Communication Patterns By “Sahabat Holic” Dangdut Lovers Community Adiatma Pratama
Biokultur Vol. 10 No. 1 (2021): Cultural and Environmental Problems
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v10i1.27385

Abstract

This study aims to describe the persuasive pattern of non-violent communication by the Sahabat Holic community as a pioneer of anti-violence dangdut lovers in their influence groups on the dangdut koplo music audience in Bantul. This research uses descriptive qualitative research methods. The research subjects were determined by purposive sampling technique, namely the community founder, community members, and dangdut koplo connoisseurs. The data validity technique in this study used the source triangulation technique. The data analysis technique in this research used interactive analysis methods which included data reduction, display data, and conclusion/verification. The results showed that persuasive communication against violence by the dangdut lover community Sahabat Holic used three communication patterns, namely 1) Human Communication, 2) Attempted Influence, and 3) Beliefs, Values or Attitudes.
Madrasah Diniyah: Studi tentang Kearifan Lokal Dunia Pendidikan Keagamaan Di Kabupaten Bangkalan Masyhudunnury Masyhudunnury
Biokultur Vol. 10 No. 1 (2021): Cultural and Environmental Problems
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v10i1.27798

Abstract

Madrasah Diniyah adalah sebuah fenomena tersendiri dalam dunia pendidikan di Indonesia khususnya Kabupaten Bangkalan. Keberadaannya sebagai sebuah lembaga pendidikan yang secara khusus memberikan bekal pendidikan agama sudah menjadi hal yang secara umum “diwajibkan” oleh orang tua untuk ditempuh oleh anak-anaknya dalam mengawali perjalanan pendidikan mereka. Namun keberadaan lembaga-lembaga pendidikan madrasah yang harus “hidup” berdampingan bahkan terkadang berbagi kelas secara bergantian bersama sekolah formal sebut saja salah satunya Sekolah Dasar Negeri dengan segala fasilitas dan ketertataan struktur pengajar maupun kurikulumnya, tak jarang membuat sekolah madrasah diniyah hanya menjadi pembanding yang sama sekali tidak sepadan.
Moral Economic Behavior of Small-Medium Enterprises in Three Provinces During the Covid-19 Pandemic Nasrullah Widiantoro Sandi
Biokultur Vol. 10 No. 1 (2021): Cultural and Environmental Problems
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v10i1.27413

Abstract

The purpose of this research is to identify the condition of MSMEs and the actions taken to survive the COVID-19 pandemic. The subjects in this study were MSMEs in three provinces, namely East Java (Surabaya and Gresik), Central Java (Pekalongan and Cilacap), and Riau (Pekanbaru). The method used in this research is a literature review with a descriptive research type. This means that the data in this study are secondary data from the research results of other researchers. The literature sources in this thesis are five journals of research results on MSMEs in East Java (Surabaya and Gresik), Central Java (Pekalongan and Cilacap), and Riau (Pekanbaru) during the COVID-19 pandemic. To carry out the analysis, the researcher used the concept of J. Scott's (1981) moral economic behavior theory which has two basic assumptions. It is a subsistence economy and safety-first behavior to avoid risk. The results, first, the researchers looked at the conditions of MSMEs in East Java, Central Java, and Riau which was in a subsistence condition or was in minimal conditions during the COVID-19 pandemic such as decreased sales turnover, difficulty in raw materials, reduced consumers due to social restrictions and regulations. the distribution system was also obstructed because of the social restrictions imposed by the government. Second, the researchers also looked at the moral economic behavior & safety first of MSME actors in two categories. The first category is the one that has a positive impact on the behavior such as improving the quality of production, keeping product prices affordable, and maintaining good relations with consumers to form consumer loyalty to MSMEs. Then, for the second category, those that have a negative impact on the sustainability of MSMEs in the midst of a pandemic can be seen in the use of conventional marketing methods, lack of innovation in products and some even implement a “loss-sold” as long as it can be sold; strategy because of lack of product quality and to minimize losses.
Habitus dan Praktik Aktor dalam Arena Pemajuan Kebudayaan Adiyanto Adiyanto
Biokultur Vol. 10 No. 1 (2021): Cultural and Environmental Problems
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bk.v10i1.27799

Abstract

Program kegiatan pelestarian kesenian di UPT. Pemberdayaan Lembaga Seni Wilwataikta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, yang bertujuan untuk mewujutkan kemajuan kebudayaan seperti yang di amanatkan dalan Undang- Undang Pemajuan Kebudayaan. Apabila pelaksanaan Progran kegiatan pelesarian kesenian tersebut tidak terlaksana dengan optimal dikarenakan, banyak kegiatan abal-abal, yang penting jalan dan ada laporan kegiatan fiktif. Hal ini dikarenakan perilaku birokrasi yang sangat buruk. Untuk meneliti fenomena yang terjadi tersebut, maka peneliti menggunakan teori praktik sosial dari Pierre Bourdueu yaitu Habitus, modal/ kapital dan ranah/ arena. Pencabaran teori parktik sosial Pierre Bourdueu dilakukan atas dasar fenomena perilaku birokrasi dalam pelaksanaan program kegiatan pelestarian kesenian. Maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi dan ethnografi yang dikemukakan oleh John W. Creswell. Dalam penelitian ini menemukan bahwa praktik sosial birokrasi pada aparatur pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya yaitu di UPT. Pemberdayaan Lembaga Seni Wilwatikta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, secara etika/moral aparatur masih tergolong rendah, dengan adanya praktek-praktek yang tidak terpuji dalam pelaksanaan program kegiatan pelestarian kesenian, sehingga belum dapat mewujudkan kemajuan kebudayaan seperti yang di amanatkan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6