cover
Contact Name
Ani Hairani
Contact Email
bce@umy.ac.id
Phone
+62274387656
Journal Mail Official
bce@umy.ac.id
Editorial Address
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, G5 Building 1st floor, Brawijaya Street, Tamantirto, Kasihan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Bulletin of Civil Engineering
ISSN : 27971104     EISSN : 27756351     DOI : https://doi.org/10.18196/bce
Core Subject : Engineering,
Bulletin of Civil Engineering (BCE) is an international journal of civil engineering. This journal publishes original papers on interdisciplinary theoretical and practical research related to the broad spectrum of civil engineering, encompassing all related sub-topics. The journal provides a forum for the international civil engineering community to present and discuss matters of major interest, including new developments in civil regulations. Coverage includes Structures; Geotechnics; Transportation; Environment; Earthquakes; Water Resources; Hydraulic and Hydraulic Structures; Construction Management and Materials.
Articles 35 Documents
Analisis Simpang Simpang Empat Bersinyal Wirobrajan Akibat Perubahan Urutan Fase Menggunakan PTV VISSIM Aprilia Wulandari; Muchlisin Muchlisin
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 1 (2021): Februari
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i1.11055

Abstract

Kemajuan transportasi saat ini berkembang dengan sangat pesat, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kemacetan, khususnya pada simpang. Salah satu penyebab lainnya yaitu penggunaan siklus dan urutan fase pada sistem Alat Pengatur Isyarat Lampu Lalulintas (APILL) masih menggunakan urutan fase searah jarum jam atau sebaliknya yang mengakibatkan pengendara harus menunggu lama hingga lampu kembali hijau sedangkan arus lalu lintas di simpang tersebut cukup padat. Salah satu simpang yang mengalami hal tersebut yaitu simpang Wirobrajan yang berada di Kota Yogyakarta. Untuk mengetahui kinerja tingkat pelayanan simpang, dilakukan survei untuk memperoleh nilai volume kendaraan, geometrik, serta waktu siklus. Data-data tersebut kemudian akan digunakan untuk analisis serta pemodelan menggunakan software PTV VISSIM. Hasil yang didapatkan menunjukkan tingkat pelayanan pada simpang Wirobrajan termasuk pada kategori E (buruk), dengan nilai tundaan sebesar 77,09 detik/kend sehingga membutuhkan evaluasi lebih lanjut. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, dilakukan percobaan yaitu dengan mengubah urutan fase, mengoptimalisasikan waktu siklus simpang, serta dilakukan trial and error rasio belok kanan dan lurus pada lengan Utara dan Selatan pada jam puncak 06.30 – 07.30 WIB. Hasil simulasi perubahan urutan fase dan mengoptimalisasikan waktu siklus simpang merupakan cara terbaik untuk menurunkan nilai tundaan menjadi 61,81 detik/kend dengan rasio belok kanan 10% dan lurus 90%. 
Identifikasi Manajemen Risiko Proyek Konstruksi Gedung Di Provinsi Aceh Kemala Hayati; Aldina Fatimah; Badrul Akmal
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i2.12402

Abstract

Risiko dalam proyek konstruksi merupakan suatu pontensi kejadian yang dapat menyebabkan kerugian yang muncul dalam satu periode waktu dan bisa terjadi secara alami dalam situasi tertentu, tujuan penelitian ini supaya risiko-risiko yang kemungkinan terjadi dalam proyek konstruksi gedung dapat terlebih dahulu diidentifikasi, sehingga risiko tersebut dapat di antisipasi. Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu uji homogenitas, nilai signifikan yang didapat lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa keseragaman responden, selanjutnya uji validitas, dari hasil pengujian validitas yang diperoleh, nilai rata rata setiap variabel adalah r hitung 0,466 dan nilai r tabel untuk signifikan 10%  = 0,2913, Maka Rhitung ≥ Rtabel hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan pada variabel sudah valid, selanjutnya uji deskriptif yaitu untuk mengetahui risiko yang paling dominan yaitu pada X13 “Tidak menghitung mutual check 0 dengan tepat saat hendak melakukan pekerjaan” dengan nilai 4,424. Selajutnya menganalisis risiko dengan menggunakan metode Impact probability matrix kemudian risiko yang telah teridentifikasi dari dampak dikalikan dengan frekuensi kejadian sehingga dapat menentukan level risiko, dari hasil level risiko didapat risiko pada indikator mutu X3=12,98, pada indikator biaya X11=12,971, pada indikator waktu X21= 9,136 dapat disimpulkan semua risiko yang didapat berkisar 8-14 menunjukan risiko sedang (medium risk).
Analisis CBR Tanah Clayshale Akibat Distabilisasi Semen Edi Hartono; Gilang Permana Santoso
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i2.12415

Abstract

Clay shale merupakan batuan lunak yang memiliki potensi masalah pada kekuatan dan durabilitas bila tersingkap. Perbaikan tanah diperlukan bila digunakan sebagai lapis dasar jalan.  Salah satu metodenya adalah stabilisasi menggunakan semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai CBR dan pengembangan clay shale sebelum dan sesudah penambahan semen. Semen yang ditambahkan sebesar 10% dari berat total tanah kering. Semen dicampur dengan metode dry mix dan spray mix. Pengujian CBR menggunakan 3 variasi pemadatan yaitu 10, 25, 56 kali pukulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa penambahan semen 10% pada 56 pukulan akan meningkatkan nilai CBR 38,40% dan menurunkan pengembangan 0,60%. Nilai CBR dengan metode dry mix lebih tinggi dibandingkan dengan metode spray mix.Clay shale is a soft rock that has potential problems in strength and durability when exposed. Soil Improvement Required when used as the subgrade. One of the repair methods is stabilization using cement. This study aims to determine the value of CBR and clay shale swelling after the addition of cement. Cement added by 10% of dry soil weight. The cement is mixed by dry mix and spray mix methods. CBR testing uses three variations of compaction 10, 25, 56 blows. The results showed that adding 10% cement and 56 blows increased the CBR value by 38.40% and decreased the swelling by 0.60%. The CBR value with the dry mix method is higher than the spray mix method.
Studi Defomasi Perkerasan Kaku dengan Bahan Tambah Kimia dan Pengaruh Elevated Temperature Emil Adly; Iswatul Fatimah
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 1 (2021): Februari
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i1.11059

Abstract

Perkerasan lentur tidak mampu menahan perubahan suhu dipermukaan selain gaya-gaya dari kendaraan yang bekerja diatasnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji karakteristik perkerasan kaku yang dibuat dari beton dengan penambahan campuran bahan kimia 0,6% Plastocrete RT06 dan 3% Sikament-NN. Hasil ujikuat tekan beton kemudian diaplikasikan pada model  numerik sistem perkerasan kaku yang dianalisis dengan perangkat lunak ABAQUS untuk mengkaji pengaruh perubahan suhu terhadap deformasi lapis perkerasan kaku. Pada model numerik ketebalan masing-masing lapisan perkerasan yaitu : 30 cm lapis permukaan, 20 cm lapis pondasi bawah, dan 50 cm tanah dasar. Lapis pekerasan dimodelkan sebagai material concrete, dan lap[is fondasi serta lapis tanah dasar masing-masing dimodelkan sebagai material elastic dan keruntuhan model  Drucker Prager. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan beton berkurang 13% akibat kenaikan suhu hingga 40oC jika dibandingkan dengan beton normal. Defromasi plastis terjadi setelah pembeban melebihi 40,5 kN hingga terjadi penurunan maksimum akibat MST kendaraan sebesar 1,38 mm dan 1,48 mm masing-masing untuk beton dengan perawatan rendaman dan elevated temperature. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penurunan pada lapis perkerasan kaku akibat kenaikan suhu 40oC lebih besar 7,4%.
Karakteristik Kuat Geser Tanah Lempung Ekspansif di Sekitar Kolom SiCC Mei Liya Faridatun Kharoza; Agus Setyo Muntohar; Wilis Diana; Edi Hartono
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 1 (2021): Februari
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i1.11117

Abstract

Tanah lempung ekspansif memiliki kembang dan susut yang sangat besar, dimana pengembangan terjadi pada musim hujan dan menyusut pada musim kemarau. Hal ini menyebabkan rendahnya daya dukung tanah dan berakibat pula pada kekuatan struktur yang akan dibangun di atasnya. Penelitian kuat dukung tanah dengan perkuatan kolom SiCC sudah dilakukan sebelumnya, namun karakteristik kuat geser tanah di sekitar kolom SiCC belum dikaji. Sehingga, pada penelitian ini dilakukan penelitian lanjutan untuk mengkaji kuat geser dan perilaku tanah disekitar kolom SiCC. Pada penelitian ini, kuat geser tanah disekitar kolom SiCC diuji dengan triaksial kondisi UU dan CU. Tekanan sel yang diberikan pada kondisi UU sebesar 49,05 kPa, 61,31 kPa, dan 73,58 kPa. Sedangkan tekanan sel yang diberikan pada kondisi CU sebesar 98,1 kPa, 196, 2 kPa, dan 294, 3 kPa. Tegangan aksial diberikan melalui tegangan deviator dengan kecepatan pembebanan 1,674 mm/menit pada kondisi UU dan 0,05 mm/menit pada kondisi CU hingga benda uji mencapai keruntuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan dan kekakuan tanah lebih tinggi terjadi di dekat kolom SiCC dan menurun dengan jarak dari pusat kolom SiCC. 
Pengaruh Rendaman Air Laut Pasang Surut terhadap Campuran Lapis Aspal Beton AC-WC dengan Modifikasi Steel slag Ramah Lingkungan Emil Adly
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i2.11060

Abstract

Road pavement near coastal area has greater chance for seawater immersion. Along the road of Pantai Utara especially on Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, tidal seawater flood often occurs. Road pavement that is immersed by water is potentially damaged since water is one of the causing factors of damage in road pavement. Recurring weight also will decrease the design life and the road degrades faster. The buildup of unused waste from steel factory can be an alternative material for modified asphalt mix. The test result of 6, 12, and 24 hours seawater immersion indicated poor marshall characteristic value marked by the decrease of density value, VFA (Void Filled Asphalt), stability, and MQ (Marshall Quotient), and indicated the increase in VIM (Void In the Mix), VMA (Void in Mineral Aggregate), and flow.
Perbaikan dan Perkuatan Fondasi Tiang Bor pada Bangunan Gedung Perkuliahan dengan Penambahan Tiang Pancang Bulat Annisa Junaid
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i2.12483

Abstract

Fondasi harus dibangun di atas tanah keras agar bangunan tetap stabil dan kokoh. Memastikan kekuatan fondasi adalah upaya dini untuk mencegah sudden collapse pada bangunan di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat dukung tanah pada ujung tiang fondasi dan mengamati sejauh apa kerusakan beton tiang bor pada bangunan yang baru masih dalam tahap pembangunan fondasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian PDA (Pile Driving Analyzer) dan PIT (Pile Integrity Test) pada fondasi bangunan jenis bored pile D80. Pada gedung yang berdekatan, yang dikerjakan dengan sistem yang sama dan menggunakan spun pile D50. Data kuat dukung ultimate hasil manometer alat uji hidraulik 175 ton untuk pile D50. Dari analisis uji PDA, diperoleh nilai kuat dukung ijin rata-rata tiang bor adalah 70,25 ton (51%). Analisis ulang terhadap kombinasi beban menghasilkan tambahan spun pile di 44 titik. Pada beton bored pile yang mengalami kerusakan, dilakukan perbaikan seperti penambahan cor pada lapisan luar (concrete-jacketing) untuk menutupi lapisan tulangan yang terekspos, dan penambahan tulangan terpisah di sisi dalam beton untuk antisipasi bila tulangan luar rusak akibat korosi.The foundation must be placed on hard rock so that the building remains stable and solid. Thus, ensuring the strength of the foundation is an early effort to prevent sudden collapse of the building in the future. This research was conducted to determine the bearing strength of the soil at the ends of the foundation piles and to observe the extent of the damage to the drill pile concrete in the new building which is still in the foundation construction stage. The research data were obtained from the results of PDA (Pile Driving Analyzer) and PIT (Pile Integrity Test) testing on the foundation of the bored pile type D80 building. The adjacent building is being worked on with the same system and using a D50 spun pile. With the ultimate bearing strength data, the results of the hydraulic tool manometer = 175 tons for D50 piles. PDA test analysis obtained the average allowable bearing strength of the drill pile is 70.25 tons (51%). The re-analysis of the load combination resulted in additional spun piles at 44 points. In the damaged bored pile concrete, namely by adding cast to the outer layer (concrete-jacketing) to cover the exposed reinforcement layer, and adding separate reinforcement on the inside of the concrete to anticipate if the outer reinforcement is damaged due to corrosion.Fondasi harus dibangun di atas tanah keras agar bangunan tetap stabil dan kokoh. Memastikan kekuatan fondasi adalah upaya dini untuk mencegah sudden collapse pada bangunan di kemudian hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kuat dukung tanah pada ujung tiang fondasi dan mengamati sejauh apa kerusakan beton tiang bor pada bangunan yang baru masih dalam tahap pembangunan fondasi. Data penelitian diperoleh dari hasil pengujian PDA (Pile Driving Analyzer) dan PIT (Pile Integrity Test) pada fondasi bangunan jenis bored pile D80. Pada gedung yang berdekatan, yang dikerjakan dengan sistem yang sama dan menggunakan spun pile D50. Data kuat dukung ultimate hasil manometer alat uji hidraulik 175 ton untuk pile D50. Dari analisis uji PDA, diperoleh nilai kuat dukung ijin rata-rata tiang bor adalah 70,25 ton (51%). Analisis ulang terhadap kombinasi beban menghasilkan tambahan spun pile di 44 titik. Pada beton bored pile yang mengalami kerusakan, dilakukan perbaikan seperti penambahan cor pada lapisan luar (concrete-jacketing) untuk menutupi lapisan tulangan yang terekspos, dan penambahan tulangan terpisah di sisi dalam beton untuk antisipasi bila tulangan luar rusak akibat korosi.
Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pembangunan Gedung Bertingkat Delapan Qeny Wilana; Muhammad Heri Zulfiar
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 1 (2021): Februari
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i1.11065

Abstract

Proyek gedung adalah salah satu penyumbang angka kecelakaan kerja terbesar di Indonesia, semakin besar proyek yang dibangun, maka semakin besar pula risiko kecelakaan kerja yang dapat terjadi. Oleh karena itu, perlu diperhatikan ketepatan dalam penerapan manajemen risiko yang diambil. Implementasi manajemen risiko dapat dituang dalam bentuk peraturan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3). Di Indonesia, masalah kecelakaan kerja masih terkesan diabaikan, hal ini terbukti dari angka kecelakaan kerja yang masih tinggi. Analisis risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilakukan sebagai tolak ukur seberapa aman atau seberapa besar risiko yang mengancam pekerja dalam melaksanakan aktivitas di lokasi proyek. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, yakni dengan memberikan penilaian/skor pada masing-masing variabel risiko kegiatan berdasarkan matriks risiko yang tersedia. Penilaian dilakukan dengan pengambilan data triplo, yakni dengan tiga narasumber yang kemudian diambil nilai rata-ratanya. Hasil dari analisis risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (k3) yang telah dilakukan pada kegiatan struktural yakni penulangan, bekisting, dan pengecoran pada balok, pelat lantai, dan kolom di pembangunan Gedung Research and Inovation Center of  Dasron Hamid Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini adalah kategori risiko sedang dengan nilai tingkat risiko rata-rata sebesar 9. 
Desain Tebal Perkerasan Lentur Jalan Menggunakan Program Kenpave di Ruas Jalan Maospati - Sukomoro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur Anita Rahmawati; Farhan Aldiansyah; Dian M Setiawan
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 1 (2021): Februari
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i1.11050

Abstract

lan Maospati – Sukomoro melintasi kawasan pusat perindustrian di Kabupaten Magean.  Hal ini menyebabkan banyak kendaraan-kendaraan berat yang melewati jalan Maospati – Sukomoro. Oleh karena itu, perlu perencanaan khusus agar perkerasan jalan ini mampu menahan beban kendaraan berat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merancang tebal perkerasan dan nilai kemampuan jalan dalam mengalami retak lelah dan retak alur. Metode yang digunakan adalah metode Analisa Komponen Bina Marga 1987 dan Metode AUSTROADS yang kemudian dianalisis dengan program Kenpave. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan tebal perkerasan dengan metode Analisa Komponen Bina Marga 1987 menghasilkan lapis permukaan sebesar 7,5 cm, lapis pondasi atas sebesar 20 cm, lapis pondasi bawah  sebesar 28 cm, sedangkan jika menggunakan metode AUSTROADS menghasilkan lapis permukaan sebesar 26,5 cm, dan lapis pondasi bawah sebesar 50 cm. Hasil menggunakan program Kenpave untuk nilai (Nf) metode Analisa Komponen Bina Marga 1987 ialah 21.546,03 sedangkan metode AUSTROADS 956.862,55. Untuk nilai retak alur (Nd) metode Analisa Komponen Bina Marga 1987 ialah 526.588,54 sedangkan metode AUSTROADS ialah 19.276.509,28. Untuk perhitungan repetisi beban rencana (Nr) ialah 1.945.972,63. Nilai tersebut menunjukan bahwa untuk nilai Nf tidak mampu menahan beban yang direncanakan. Sedangkan nilai yang diperoleh untuk nilai Nd metode Analisa komponen bina marga 1987 tebal perkerasan yang dirancang tidak mampu menahan beban lalu lintas yang direncanakan. Sedangkan untuk nilai Nd metode AUSTROADS tebal perkerasan yang dirancang mampu menahan beban lalu lintas yang telah direncanakan. 
Pengaruh Penambahan Serat Limbah Plastik HDPE terhadap Kuat Tekan pada Mortar Yoga Aprianto Harsoyo; Muhammad Rifqi Fauzi
Bulletin of Civil Engineering Vol 1, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Civil Engineering Department, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/bce.v1i2.12418

Abstract

Mortar is a construction material commonly used in building and road infrastructure. Some constructions that use mortar include Lane Concrete (LC), species, light brick adhesives, wall plaster, mechanical installation, and others. HDPE plastic waste fiber (High density polyethylene) in this study is a mixture of materials as binders and cement substitutes. HDPE plastic is one type of plastic that when viewed visually is classified as concentrated, where the use of this type of plastic is usually used for beverage bottles. The HDPE plastic type is easy to recycle. In 2015, global plastic waste in the world was recorded at 2.5 billion tons per year, so this research is expected to reduce the amount of plastic waste in Indonesia. The purpose of this study was to analyze the  effect of mixing HDPE plastic waste fibers on compressive strength and mortar weight. This HDPE variations of 0%, 2%, 4%, and 6% is used from the weight of the cement. This study was carried out to obtain the compressive strength at the ages of 7 days and 28 days using cube specimens with dimensions of 15 cm × 15 cm × 15 cm. Based on the results of the test, the highest compressive strength for mortar at of 2% fiber variation at 28 days is 14.47 MPa. The compressive strength of mortar at the age of 7 and 28 consecutive days increased by 11%. While the addition of fibers, compressive strength of mortar decreases with the increasing number of fiber mixtures. Fiber mortar decreased in weight from 7696 grams to 7640 grams, 7422 grams, and 7280 grams, for fiber of 2%, 4%, and 6% respectively.

Page 1 of 4 | Total Record : 35