cover
Contact Name
Ahmad Buchori
Contact Email
ahmadbuchori23@gmail.com
Phone
+6282114193043
Journal Mail Official
jecies.stit@gmail.com
Editorial Address
Jl. Islamic Raya Kelapa Dua Tangerang Banten
Location
Kab. tangerang,
Banten
INDONESIA
JECIES
ISSN : 27215997     EISSN : 27216004     DOI : https://doi.org/10.33853/jecies.v1i2
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study is a journal focuses its scope on the issues is research, study and analysis related to early childhood include; development of moral and religious values, physical motor development, emotional social development, cognitive development, language development, artistic and creative development, parenting, parenting, management institution of early childhood education, early child development assessment, child development psychology, child empowerment, learning strategy, Educational tool play, instructional media, innovation in early childhood education and various fields related to Early Childhood Education.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET" : 5 Documents clear
URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DALAM TINJAUAN NEUROSAINS Aas Siti Sholichah
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.315 KB) | DOI: 10.33853/jecies.v1i1.51

Abstract

This article will explain the urgency of early childhood character education in neuroscience review. The methods of research used are qualitative methods with a library approach. Neuroscience is a science that studies and specializes in scientific to the nervous system. In the study of early childhood neuroscience is a golden age in the process of human growth. Brain tissue cell growth in children aged 0-4 year reaches 50%, up to 8 years of age reached 80%. The rapid development of the brain along with the child's physical growth. In early childhood, the unconscious mind is functioning since the womb until age 5 years. The unconscious mind has the function of storing, habits, emotions, long-term memory, intuition, personality, creativity, belief, perception and value. The physical fact of the unconscious mind can be proved when the baby is crying that can be calm in the dethe mother, because since the baby is already acquainted with the figure of his mother through the uterus and heart rate. When viewed from its fugness, the subconscious mind serves to form a character.Keywords: Early childhood, Neuroscience, Character Education. ABSTRAKTulisan ini akan menjelaskan mengenai urgensi pendidikan karakter anak usia dini dalam tinjauan neurosains. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan. Neurosains adalah ilmu yang mempelajari dan mengkhususkan pada saintifik terhadap sistem saraf. Dalam kajian neurosains anak usia dini merupakan masa keemasan dalam proses tumbuh kembang manusia. pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50%, hingga usia 8 tahun mencapai 80%. Pesatnya perkembangan otak tersebut bersamaan dengan pertumbuhan fisik anak. Dalam tahap anak usia dini, pikiran bawah sadar berfungsi sejak dalam kandungan sampai usia 5 tahun. pikiran bawah sadar memiliki fungsi menyimpan, kebiasaan, emosi, memori jangka panjang, intuisi, kepribadian, kreatifitas, keyakinan, persepsi dan nilai. Fakta secara fisik pikiran bawah sadar ini dapat dibuktikan ketika bayi menangis yang bisa tenang dalam dekapan ibunya, karena semenjak dalam kandungan bayi sudah mengenal sosok ibunya melalui rahim dan detak jantung. Jika dilihat dari fugsinya, pikiran bawah sadar berfungsi untuk membentuk karakter.
THE DEVELOPMENT OF FINE MOTOR AND VISUAL MOTOR SKILLS OF CHILDREN 4-5 YEARS OLD TO GET READY WRITE Neneng Alawiyah; Naila Attamim
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.673 KB) | DOI: 10.33853/jecies.v1i1.52

Abstract

The objective of this research is to describe: (1) the process development  of fine motor and visual motor skills of children 4-5 years old, (2) the learning media applied   development of  fine motor and visual motor skills, (3) the learning method applied development of  fine motor and visual motor skills of children 4-5 years old, (4) the learning evaluative applied development of fine motor and visual motor skills of children 4-5 years old to get ready write. The research is implemented at TK A “Plus” Insan Sejati, Cibinong West Java. This study is naturalistic qualitative deskriptive. The process of the research follows the Spradley’s advance stages which consists of collecting data by applying observation, interview, and documentation. Data analysis consists of domain analysis, taxonomi analysis, component analysis, and theme analysis. The result of the study show that: (1) the learning activities on the development fine motor and visual motor skills to get ready write are carried out by defference activities applied in each learning process, (2) learning strategy applied by the theacher are: defferent method, media and evaluation.Keywords: Early childhood, Development motor skills, Visual motor skills. ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk (1) memahami proses perkembangan keterampilan motorik halus dan visual motorik usia 4-5 tahun, (2) menemukan media yang digunakan dalam pengembangan keterampilan motoirk halus dan visual motorik dalam menyiapkan menulis, (3) mengetahui aplikasi metode yang digunakan dalam upaya pengembangan keterampilan motorik halus dan visual motorik usia 4-5 tahun, dan (4) penggunaan evaluasi dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan visual motorik usia 4-5 atahun dalam menyiiapkan menulis. Penelitian ini di laksanakan di TK A ”Plus” Insan Sejati Cibinong dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif naturalistik. Proses penelitian ini mengikuti alur maju bertahap dari Spradley, proses pengumpulan data meliputi: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pembelajaran dalam pengembangan keterampilan motorik halus dan visual motorik dalam menyiapkan menulis dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang beragam yang dilakukan pada setiap proses pembelajaran, (2) strategi pembelajaran yang digunakan meliputi: metode yang bervariasi, media yang disesuaikan dengan jenis kegiatan, dan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir kegiatan
RISK OF LANGUAGE DELAY IN TODDLERS WITH PROLONGED SCREEN TIME : EVIDENCE BASED CASE REPOR Muhammad Sobri Maulana
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.109 KB) | DOI: 10.33853/jecies.v1i1.53

Abstract

Background: Language development of children starts early in infantcy and surges in 2 years of life, updated knowledge about association of language delay with its aggravating risk factor, in this case prolong sreening time, is very important to determine the prognosis of language development in children. Objective: To investigate the association between increased risk of language delay in toddlers with prolonged screen time. Methods: All included studies were collected from Pubmed, Scopus, EBSCO, Clinical Key and Science Direct on February 11th  2020. These articles were then critically appraised using standard Oxford criteria of Evidence Based Medicine prognostic checklist. Result: Two eligible retrospective cohort studies from Lin et al (2014) and Byeon and Hong (2015) are included in this EBCR. Both were calculating the risk of language delay in toddlers between 15-35 months and 24-30 months exposed to screen viewing. Toddlers with more than 2 hours of watching television have higher risk of language delay (Odds Ratio: 3.3 (95%CI 1.5-7.3) and 2.74 (95%CI 1.13-6.65) respectively). Conclusion : The risk of language delay in toddlers is confirmed to be proportionately increased with the increases of screen duration. Maximum language development may be achieved by giving more two-way communication opportunities other than screen viewing.Keywords: Language delay, Toddlers, Screen time. ABSTRAKLatar belakang : Perkembangan bahasa anak-anak dimulai sejak kanak-kanak dan melonjak dalam dua tahun awal kehidupan, pengetahuan terbaru tentang hubungan antara keterlambatan bahasa dengan faktor risiko yang memburuk, dalam hal ini memperpanjang waktu menonton televisi sangat penting untuk menentukan prognosis perkembangan bahasa pada anak-anak. Tujuan : Untuk menyelidiki hubungan antara peningkatan risiko keterlambatan bahasa pada balita dengan  waktu menonton televisi yang lama. Metode : Semua studi literatur yang dimasukkan dan dikumpulkan dari Pubmed, Scopus, EBSCO, Clinical Key dan Science direct pada 11 Februari 2020. Jurnal-jurnal ini kemudian di nilai secara appraisal menggunakan kriteria standar Oxford dalam kaidah laporan kasus berbasis bukti. Hasil : Dua studi kohort retrospektif yang memenuhi syarat kaidah laporan kasus berbasis bukti / EBCR yaitu Lin et al (2014) dan Byeon dan Hong (2015) dimasukkan dalam EBCR ini. Keduanya melakukan penelitian dan menghitung risiko keterlambatan bahasa pada balita usia antara 15-35 bulan dan 24-30 bulan yang terpapar menonton televisi dalam waktu lama . Balita yang menonton televise lebih dari dua jam sehari memiliki risiko keterlambatan bahasa yang lebih tinggi masing-masing(Odds Ratio: 3.3 (95%CI 1.5-7.3) dan 2.74 (95%CI 1.13-6.65). Kesimpulan : Risiko keterlambatan bahasa pada balita dipastikan akan meningkat secara proporsional dengan meningkatnya durasi menonton televise. Perkembangan bahasa pada anak lebih maksimal dapat dicapai dengan memberikan lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dua arah antara keluarga selain dari menonton televisi.
MANAJEMEN OPERASIONAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN METODE SENTRA Rosita Rosita; Rica Nelvita; Nurul Hikmah Mawaddah
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.46 KB) | DOI: 10.33853/jecies.v1i1.54

Abstract

This qualitative research was conducted with a background enriching discourse and analyzing operational management in TK / RA Sentra, namely RA Daaruttuqo. In addition, researchers want to describe the theories and facts of operational management of education in the RA / TK Daaruttuqo School which almost fulfill the management function, but with a note that is an improvement in organizing due to an unprofessional and proportional position in the realm of teaching and educational staff (administration), but in The application of RA Daaruttuqo's child development theory has fulfilled the criteria for organizing, planning and managing the curriculum in the Early Childhood learning model very well namely the Sentra method. Because the age of kindergarten should be a time of imagination so that they can present their world with words, pictures and works through their world that is playing. This study uses a descriptive qualitative approach using Spradley analysis.Keywords: Education, Operational management, Early childhood, Qualitative, Sentra. ABSTRAKPenelitian kualitatif ini dilakukan dengan latar belakang memperkaya wacana dan menganalisa manajemen operasional di TK/RA Sentra, yaitu RA Daaruttuqo. Selain itu  peneliti ingin mendeskripsikan teori dan fakta manajemen operasional pendidikan di Sekolah RA/TK Daaruttuqo yang hampir memenuhi fungsi manajemen namun dengan catatan yaitu perbaikan dalam hal pengorganisasian dikarenakan ada posisi yang tidak professional dan proporsional dalam ranah tenaga pendidik dan kependidikan (administrasi), namun dalam aplikasi teori perkembangan anak RA Daaruttuqo telah memenuhi kriteria pengorganisasian, perencanaan dan pengelolaan kurikulum pada model pembelajaran Anak usia Dini dengan sangat baik yaitu metode sentra. Karena sepatutnya usia Taman Kanak Kanak adalah masa untuk berimajinasi sehingga mereka dapat mempresentasikan dunia mereka dengan kata-kata, gambar-gambar dan karya melalui dunia mereka yaitu bermain. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskrptif dengan menggunakan analisis Spradley.
PENGARUH VIDEO YOUTUBE “NUSSA” TERHADAP EGOCENTRIC SPEECH (Penelitian Eksperimen Pada Anak Usia 4-5 Tahun di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari Jakarta Selatan) Andi Musda Mappapoleonro; Zahrati Mansoer; Ahmad Syaikhu; Dea Tasya Sari; Herinto Sidik Iriansyah
JECIES: Journal of Early Childhood Islamic Education Study Vol 1, No 1 (2020): edisi MARET
Publisher : stit-islamic-village

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.757 KB) | DOI: 10.33853/jecies.v1i1.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan agar dapat membuktikan pengaruh penggunaan YouTube terhadap kemampuan berbicara egosentris anak (egocentric speech). Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan tepatnya yaitu bulan Juli-Agustus 2019, dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang anak, pemilihan sampel peneltian dilakukan secara incidental sampling. Berdasarkan perhitungan diperoleh data bahwa diperoleh data kelompok anak yang sebelum diberi perlakuan pemutaran video YouTube dengan perolehan skor tertingi 30; skor terendah 20; rata-rata (mean) 24; nilai median (Me) 22,5; nilai modus (Mo) 22, dan simpangan baku 3,89. Selanjutnya diperoleh data kelompok anak setelah diberi perlakuan video YouTube Nussa dengan perolehan skor tertingi 40; skor terendah 32; rata-rata (mean) 37,08; median (Me) 39,5; nilai modus (Mo) 36,5; dan simpangan baku 2,539. Hal ini berdasarkan perhitungan bahwa diperoleh nilai thitung (8,58) > ttabel (1,81) pada taraf signifikansi α = 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan peneliltian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh video YouTube Nussa terhadap kemampuan berbicara egosentris anak di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari Jakarta Selatan.

Page 1 of 1 | Total Record : 5